NovelToon NovelToon
MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Kontras Takdir / Office Romance
Popularitas:146.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

ZUA CLAIRE, seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga sederhana.

Suatu hari mamanya meninggal dan dia harus menerima bahwa hidupnya sebatang kara. Siapa yang menyangka kalau gadis itu tiba-tiba menjadi istri seorang pewaris dari keluarga Barasta.

Zua tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam semalam. Tapi menjadi istri Ganra Barasta? Bukannya senang, Zua malah ketakutan. Apalagi pria itu jelas-jelas tidak menyukainya dan menganggapnya sebagai musuh. Belum lagi harus menghadapi anak kedua dari keluarga Barasta yang terkenal kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 9 Berencana kabur

Mobil Ganra berhenti di depan sebuah rumah minimalis. Jika dibandingkan dengan rumah keluarganya, rumah itu sangat kecil. Mungkin hanya ukuran ruang tamu rumahnya. Rumah itu tampak sangat sederhana, tapi tidak terlihat rumah orang yang sangat miskin.

"Kau mau tunggu di sini atau mau ikut masuk?" tanya Zua sebelum turun. Dalam hati ia berharap Ganra bilang pria itu tunggu di mobil saja. Biar rencananya untuk kabur mulus. Kalau berhasil kabur, gadis itu sudah berpikir akan pergi ke kampung halaman mamanya. Mereka masih ada rumah di sana. Biar dia tinggal di sana saja untuk sementara. Masalah kuliah, dia bisa ambil cuti setahun. Sampai keluarga Ganra sudah lupa padanya dan perjodohan itu batal, barulah ia akan kembali lagi ke kota ini.

Karena laki-laki di sampingnya itu tidak menjawab juga, Zua berpikir lelaki itu tidak berniat masuk. Gadis itu lalu memilih turun dan melangkah memasuki pekarangan rumahnya. Namun baru saja berjalan, Ganra ikut turun dari mobil, mengikuti langkahnya. Zua mendengus pelan. Memangnya laki-laki itu tidak punya mulut untuk menjawab pertanyaannya tadi apa?

"Kenapa berhenti, tidak jadi masuk?" Ganra balik menatap Zua yang mendongak padanya dengan wajah kesal. Gadis itu lalu berbalik, melanjutkan langkahnya tanpa membalas perkataan Ganra. Pria itu mengangkat bahu acuh tak acuh. 

Saat mereka memasuki rumah, pandangan Ganra menyapu sekeliling ruang tamu. Yang ada dalam pikirannya setelah memasuki rumah tersebut adalah, bagaimana Zua dan orang-tuanya bisa tinggal di rumah sekecil ini? Tapi ia kemudian menyadari, keluarga Zua jauh lebih beruntung dibanding orang-orang lain di luar sana yang tempat tinggal saja mereka tidak punya.

"Rumah ini sangat kecil." ujar pria itu tanpa pikir panjang. Memang rumah itu kecil.

"Kakek benar. Kau lebih baik tinggal di rumah kami dari pada di sini." ia melanjutkan.

Sedang Zua memutar bola matanya malas. Apakah pikiran semua orang yang kaya raya selalu begitu? Rumah seperti ini di mata mereka tidak layak untuk ditinggali. Padahal dalam kehidupan Zua yang biasa-biasa, sudah sangat beruntung mereka memiliki rumah sederhana ini. Setidaknya kehidupan mereka terlilit hutang.

"Mau kemana?" Ganra berseru lagi saat melihat Zua melangkah ke ruangan lain.

"Kamar. Sudah ku bilang kan aku datang ke sini untuk mengambil beberapa barangku. Kau tunggu di situ sebentar. Kalau mau minum, ambil saja sendiri di dapur." kata Zua cuek kemudian berlalu memasuki kamarnya.

Sudut bibir Ganra terangkat. Gadis itu terlihat jelas sangat tidak menyukainya. Baru sekarang, baru sekarang ia bertemu dengan perempuan yang melihat laki-laki tampan yang punya segalanya seperti dirinya tetapi biasa saja. Malah cenderung cuek. Dan Ganra merasa tertantang. Ia harus mengakui bahwa saat ini dirinya tidak merasa terpaksa lagi mengantar gadis itu, seperti tadi. Ia mengakui kalau dirinya menyukai interaksi yang terjalin antara dia dan si calon istri. Ia juga menyadari dirinya mulai suka menggoda gadis itu.

Apa ini? Apakah secepat ini dirinya berpaling dari membenci gadis itu jadi sedikit menyukainya? Tidak, tidak. Mungkin itu hanya rasa nyaman sesaat. Karena gadis itu punya keahlian bersikap imut dan Ganra sedikit terhipnotis. Hanya sedikit. Sadar Ganra.

Ganra melirik jam tangannya. Sudah lebih dari lima belas menit ia duduk di ruang tamu tapi gadis itu belum keluar-keluar juga. Apa yang dia lakukan? Kenapa lama sekali? Ganra lalu berdiri dari sofa dan melangkah ke arah kamar yang dimasuki Zua tadi. Ingin mengecek apa yang sedang gadis itu lakukan. Berani sekali membuatnya menunggu selama ini. Dalam hidup Ganra, ia tidak pernah menunggu perempuan bahkan lima menit sedikit pun.

Mata pria itu mengerjap-ngerjap ketika dia membuka pintu dan mendapati gadis itu, Zua sedang berusaha kabur melewati jendela kamarnya. Ia yakin sekali gadis itu pasti mau kabur.

"Apa yang kau lakukan, nona Claire?" katanya menatap ke arah Zua sambil melipat tangan di dada dan menyandarkan diri di dinding kamar yang serba biru langit itu. Ia lebih suka memanggil Zua dengan nama lain gadis itu. Karena entah kenapa ia menyukai nama Claire. Sangat enak di dengar di telinganya. Jadi ke depannya ia akan memanggil Zua dengan sebutan Claire.

Zua kaget sekali. Ganra tiba-tiba masuk ke kamarnya sebelum dia berhasil kabur. Badannya masih tergantung di jendela. Sial. Kalau tahu akan ada hari seperti ini, dulu ia sudah bilang sama mamanya untuk membuat jendela yang lebih rendah. Kalau tinggi begini, mau kabur memang susah. Seperti sekarang.

Tapi sudah setengah jalan. Bergerak sedikit lagi dan dia akan berhasil keluar. Zua yakin Ganra akan kesulitan mengejarnya kalau dirinya berhasil kabur lewat jendela tersebut. Karena tadi ia diam-diam sudah mengunci pintu depan dan mencabut kuncinya. Gadis itu berusaha keras agar tubuhnya berhasil keluar dari tempat itu.

"Agkhh ...."

Zua memekik kencang ketika merasakan pinggangnya disentuh, dan tubuhnya dipaksa turun dari jendela. Siapa lagi kalau bukan Ganra. Tangan kekar Ganra yang melingkar di pinggangnya membuat ia merasa geli. Zua bersikeras melawan dengan menendang sekuat tenaga. Sayang sekali tidak berhasil. Dengan sekali sentak, Ganra berhasil menariknya masuk kembali.

Pandangan pria itu menatap ke luar jendela. Jarak dari jendela ke tanah di luar mungkin sekitar satu dua meter. Dengan posisi Zua yang seperti tadi mau keluar dari jendela dengan kepala terlebih dahulu, Ganra yakin gadis itu pasti jatuh dan terluka. Dasar nekat. Ia kembali menatap Zua yang kini terduduk di lantai.

Gadis itu berkeringat banyak dan terlihat ngos-ngosan. Ganra menatapnya dengan raut wajah emosi.

"Kau tahu kau bisa geger otak kalau jatuh dari sana? Di mana otakmu, hah?!" pria itu marah. Ia tidak tahu kenapa dia marah. Tapi dia benar-benar marah. Melihat gadis itu berusaha kabur dengan cara bodoh seperti itu sungguh membuatnya tidak bisa menahan emosi.

Zua hanya diam. Ia tidak peduli dengan kata-kata Ganra. Yang sedang ia sesali sekarang adalah, dirinya tidak berhasil kabur.

"Katakan, kau mau kabur karena tidak mau menikah denganku bukan?" kata pria itu lagi. Kali ini berhasil membuat Zua mendongak menatapnya. Gadis itu sudah tidak ngos-ngosan lagi.

"Bukankah kau juga tidak suka dengan perjodohan ini? Kita sama-sama tidak saling suka. Aku jelas tahu kamu membenciku karena perjodohan ini. Kalau aku kabur, bukankah itu juga akan menguntungkan dirimu? Jadi, kenapa tidak biarkan aku kabur saja? Dengan begitu kita tidak perlu menikah. Bagaimana?" kata Zua panjang lebar. Ia tidak tahu mau bagaimana lagi. Mungkin dengan mengajak pria itu kerjasama dengannya, akan saling menguntungkan.

Hening sebentar. Sesaat kemudian Ganra menarik Zua berdiri, menyeretnya ke dekat jendela lagi, lalu menunjuk keluar.

1
memei
biar di kata ganra kejam agar kau bunga malam tahu diri dan tak mengharap cinta ganra lagi
Paijem Yu
Luar biasa
yumna
pde bngt bunga tunggu ksemptn bwat dktn ganra....🤣🤣🤣🤣
yumna
ciyeee
yumna
abislH kau ganra
Hafifah Hafifah
kejam dari mana kan yg ninggalin ganra kamu dan dia juga udah menegaskan dari awal lw dia g cinta ama kamu kalian pacaran hanya status aja tapi dalam hati g ada cinta sama sekali.jadi stop deh berharap ama ganra karna sampai kapanpun ganra akan tetap bersama zua
Hafifah Hafifah
jangan bilang lw si dante ada rasa nih ama si zua
Fadilah
ya lebih baik berkata* seperti itu daripada penuh kepura-puraan ntar malah kamu makin besar kepala Bunga 😏
yuning
bunga bangkainya layu mendadak 😁
Rita
dihhh yg kejem siapa lagian jg sdh kmu yg putusin duluan kmu yg ngerasa korban
Rita
sakit ngga tuh plus malu
Rita
sakit ngga tuh
Rita
kesel tapi senengkan
Rita
😅😅😅😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
awas Zu ntar bikin kesempatan yg lain😂😂😂😂
Rita
mumpung ada kesempatan dan sdh diubun2 nahany
Rita
hmmmm
Rita
buka kesempatan si lucky
Rita
tinggal ngmg aj Zua pgn tau reaksi Ganra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!