" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Setelah berdebat dengan Vero Zayn mengantarkan Vero ke apartemen nya
" kamu ga mau masuk dulu sayang? " ajak Vero
" ga deh, aku ngantuk " kata Zayn
" ya sudah kamu hati-hati di jalan ya " kata Vero mencium pipi Zayn
Zayn memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi meluapkan rasa emosi nya menghadapi Vero yang sama sekali ga peka dengan keinginannya
Di perjalanan pulang Zayn teringat Melisa
" oh iya, Melisa tadi mau kemana ya? " gumam nya
Lalu Ia mengambil ponselnya, dan menghubungi Melisa
" hallo Mel, kamu dimana? " tanya Zayn ketika telepon nya terhubung
" aku baru aja sampe rumah mas " jawab Melisa
" dari mana kamu? Kenapa ga bilang sama aku? " kata Zayn
" loh... Mas Zayn kan lagi sama pacarnya, aku ga mau ganggu " kata Melisa
" ya udah besok tunggu aku jemput " ucap Zayn
" oke mas, bye " telepon terputus
Melisa terlelap setelah memutus telepon nya dengan Zayn hingga pagi menjelang
" Mel... Sorry aku ga bisa jemput kamu, ada meeting penting pagi ini " isi pesan Zayn untuk Melisa pagi ini
" iya ga apa-apa mas, Mel bisa ke kampus sendiri kok " jawab Melisa
" oke, hati-hati di jalan " ucap Zayn
" siap mas " jawab Melisa lagi
akhirnya Melisa ke kampus dengan taksi online
Tiba di kampus Melisa langsung masuk kelas dan duduk di samping Febi
" Lo udah baikan? " tanya Melisa
" udah Mel... Tenang aja " jawab Febi
lalu dosen datang dan memulai pelajaran Melisa dan Febi mengikuti dengan seksama
Jam kuliah sudah habis tapi Zayn belum mengirim kabar pada Melisa
" Mel... Lo di jemput kan? " tanya Febi mereka berjalan menuju parkiran
" ga tau nih, mas Zayn ga kasih kabar " jawab Melisa
" yah... Gue juga ga bawa mobil Mel, tadi berangkat kesini nebeng Arman (sepupu Febi yang kebetulan satu kampus dengan nya ) " kata Febi
" feb... " panggil Arman
" hei... " jawab Febi lalu berjalan ke arah Arman bersama melisa
" hai Mel " sapa Arman
" hai..." balas menyapa Arman
" Yul feb balik " ajak Arman
" Melisa gimana? " tanya Febi
" ga apa-apa Feb,Lo duluan aja nanti gue bisa naik ojeg online " kata Melisa
" eh... Sama gue aja Mel " ajak salah satu teman Arman
" gue jamin aman, tenang aja gue udah SNI " kata teman Arman itu
" mmm... " Melisa bingung
" udah Mel, ikut aja daripada sendiri disini " kata Febi
" oke deh " lalu Melisa naik ke motor sport milik teman Arman
Melisa baru saja mendaratkan bokongnya di jok motor mobil Zayn tiba di kampus, dari kejauhan Zayn melihat Melisa di bonceng pria lain yang usia nya tentu jauh lebih muda dari padanya, dan lebih cocok dengan Melisa daripada dirinya
" Melisa... Sama siapa tuh " gumam Zayn
diam-diam Zayn mengikuti motor yang membawa Melisa, di jalan sepi Zayn menyalip dan meminta motor itu berhenti
" mas Zayn " gumam Melisa
" Lo kenal dia Mel? " tanya teman Arman
" kenal, ya udah gue turun disini aja, makasih ya tumpangan nya " kata Melisa
" Lo yakin kenal dia? " tanya teman Arman lagi meyakinkan
" iya, Lo duluan aja, sekali lagi makasih ya " ucap Melisa
" ya udah gue duluan ya, bye " lalu motor sport itu berlari membelah keramaian
setelah temannya pergi Melisa masuk ke mobil Zayn
" mas... " sapa Melisa
" kenapa ga tunggu aku aja? Kenapa pulang sama pria itu? " tanya Zayn
" aku fikir kamu sibuk dan ga bisa jemput aku " kata Melisa
" lain kali tanya dulu, jangan langsung menplok aja " kata Zayn
Melisa merasa Zayn cemburu tapi ia tak berani mengutarakan kecurigaannya takut di sangka kepedean, makanya Melisa memilih diam saja
" mas... " panggil Melisa
" ke puncaknya jadi kan? " kata Melisa lagi
" iya, kamu siap-siap aja besok aku jemput " kata Zayn
di perjalanan mama Sarah menelpon Melisa dan meminta nya untuk datang ke rumah
akhirnya Zayn melajukan mobil nya menuju ke rumah nya membawa Melisa atas permintaan sang mamah
Tiba di rumah mewah keluarga Handoyo Melisa langsung di sambut hangat oleh sang calon mertua
" Mel... Sehat nak ? " tanya mamah Sarah
" sehat mah, mamah sendiri gimana? " tanya Melisa
" mama juga baik nak " jawab mama Sarah
" oh iya mamah minta kamu kesini karena mamah mau kasih sesuatu sama kamu " kata mamah Sarah lalu mengeluarkan sebuah kotak dari laci
Setelah di buka ternyata isi nya adalah kalung berlian yang sangat cantik, Melisa sampai terpana melihatnya
" Mel... Ini kalung pemberian mendiang neneknya Zayn waktu mamah mau menikah dengan papah dulu, dan sekarang mamah ingin mewariskan nya kepada mu nak " ucap mamah Sarah
Melisa tak mampu berkata apapun
" sebagai cucu menantu di keluarga ini almarhumah neneknya Zayn pasti senang jika kalung ini kamu yang pakai sekarang " kata mamah Sarah
" tapi mah, pernikahan nya kan masih lama, lebih baik mamah simpan saja dulu aku takut hilang " kata Melisa
" baiklah, akan mamah simpan, nanti setelah resepsi akan mamah berikan kepada kamu " ucap mamah Sarah
Melisa mengangguk
setelah itu Melisa dan mamah Sarah duduk di teras rumah menikmati sore hari sambil ngobrol
Zayn yang sudah selesai mandi turun dan bergabung bersama mamah dan calon istrinya
" Zayn... Kata Melisa kalian mau ke puncak weekend ini ? " tanya mamah Sarah
" iya mah, kenapa? " tanya Zayn
" gimana kalau kita berangkat sama-sama " ucap mamah
" ga ah... Ngapain sih ikut-ikutan, aku sama Mel mau pakai motor " kata Zayn menolak
" jahat ya kamu Zayn, mamah kan sama papah juga kangen liburan bareng " kata mama Sarah
" udah mas ga apa-apa kita pergi sama-sama " kata Melisa
" tuh kan Melisa aja ga keberatan, mentang-mentang lagi masa pendekatan pengen nya berdua doang " sindir mamahnya
" ya udah terserah mamah, tapi aku sama Melisa tetep pergi nya pakai motor, mamah duluan aja tunggu di villa " kata Zayn
" oke... Mama aku ajak mertua kamu juga Zayn biar rame " ucap mamah Sarah
" iya terserah mamah " kata Zayn
Akhirnya weekend ini mereka berangkat liburan bersama ke villa keluarga Handoyo yang ada di puncak