NovelToon NovelToon
Bos ,Gadis Ku

Bos ,Gadis Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bryan Wijaya

apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi ke dokter

  Pagi hari nya saat aku sudah tiba dirumah Bu Dewi , aku langsung masuk ke dalam rumah nya , kulihat rumah nya tampak sepi , Bu Dewi yang biasa menunggu ku di ruang tamu kali ini tidak ada .

  " Raka kamu sudah datang ?" kudengar suara itu dari dalam kamar nya Bu Dewi , tapi kali ini suara nya terdengar lemah .

   " ya Bu " jawab ku sedikit berteriak.

 " ya udah , kamu kesini dulu " perintah Bu Dewi .

  segera aku naik menuju kamar nya , sesampai nya di sana kulihat Bu Dewi sedang terbaring dengan wajah pucat . " loh , kenapa Bu ?" tanya ku .

  " gak usah di jawab kamu juga udah tahu kan ? Udah tolong ambilin aku tisu di meja sana " ucap Bu Dewi .

ku ambil tisu dan ku berikan pada nya , baru saja aku berikan Bu Dewi langsung bersin lagi , tapi kali ini sangat menjijikkan , ingus nya menyembur keluar dan mengenai tangan ku yang sedang memegang tisu .

  " hehehehe, maaf " ucap nya santai .

" ampun dah Bu , cantik cantik kok jorok Amat " ucap ku sedikit kesal.

  " berarti aku cantik dong " kata nya sambil membersihkan tangan ku .

  " ya " jawab ku malas .

 " habis ini antar aku ke dokter ya ?" ucap Bu Dewi.

 Aku mengangguk, lalu aku membantu nya berjalan keluar kamar , lagi lagi dia bersin kali ini menempel di lengan bajuku .

  " hidung nya di tutup Bu kalau lagi bersin " ucap ku sedikit marah.

  " udah gak sempat, udah ah ayo jalan" ucap nya seolah tidak bersalah .

  Di samping ku kini duduk seorang wanita cantik yang biasa nya galak sekarang terlihat tidak berdaya karena flu , di ruangan yang tidak terlalu besar ini banyak beberapa orang berbeda usia dengan tujuan yang sama yaitu kembali sehat .

   Aku masih memegang sekotak tisu , karena bu dewi kalau bensin sangat jorok menyembur kemana mana , maka dari itu aku sudah siap siap , saat ia akan bersin langsung ku tutup hidung nya dengan tisu .

 " Bu kalau bersin itu hidung nya di tutup dong " ingat ku lagi .

  " kan udah di tutup sama kamu " jawab nya santai.

  Sungguh merepotkan sekali ini orang, biarin aja nanti kalau dia bersin lagi aku gak mau nutupin hidung nya biar dia malu sendiri , batin ku .

  Beberapa saat kemudian Bu Dewi tampak nya akan mulai bersin lagi , aku pura pura tidak tahu aku alih kan pandangan ku dari nya dan ..

  " ha cih !"

  " heh , apa apaan ini kalau bersin tuh jauh jauh " teriak ku karena kali ini ia bersin di lengan baju ku , dan menarik nya ingin mengelap hidung nya .

  " hehehehe, lap dulu ka " sembari menarik lengan baju ku .

  " apa apaan , ini ada tisu " Bu Dewi cengar cengir Sendiri dengan hidung nya yang masih basah, ia tampak tidak perduli dengan orang di sekitar nya yang sedang menatapnya..

  Kuambil tisu dan ku pencet hidung nya kuat kuat, pokok nya sudah seperti ngurus anak Kecil.

 akhir nya tiba giliran bu dewi di panggil Dokter ,dia langsung menarik ku masuk menuju ruang periksa , lalu kami duduk di depan dokter cantik , Dengan mengenakan jas putih dan mengenakan stetoskop.

  " siapa yang sakit ?" tanya Dokter itu .

 " saya Bu " jawab Bu Dewi.

 " apa keluhan nya Bu " tanya dokter itu ramah .

 " kamu aja yang jawab " bisik nya padaku .

 " yang sakit siapa ? Kok jadi saya sih Bu " bisik ku juga . Bu Dewi langsung mencubit ku , Dokter cantik itu tersenyum melihat tingkah kami berdua ,

  " jadi ?" tanya dokter itu lagi .

" Biar Suami saya aja yang jawab Dok !" ucap Bu Dewi asal . Sontak membuat ku terkejut, ia kembali mencubit ku , memang benar benar merepotkan sekali bos ku ini , tapi aku harus bersabar sampai tanggal gajian tiba

   " hidung nya meleleh Dok " ucap ku pada dokter cantik itu .

 " sudah berapa lama ?" tanya dokter.

kulihat dokter itu sangat manis , dengan tahi lalat dibawah bibir nya ia tampak imut ,

  " sejak aku mengenal dokter !" kata ku tanpa sadar karena tidak fokus .

   " plak " sebuah tamparan keras mendarat di bahu ku , lagi lagi dokter itu menahan tawa nya .

  " sejak kemarin dok , ya sudah sekarang buruan obat nya " jawab Bu Dewi dengan nada galak nya , dengan cepat dokter menulis resep sambil tersenyum sendiri seperti ada yang lucu .

   Setelah mengambil obat Bu Dewi langsung mengajak ku pulang , dia masih terlihat kesal dengan hidung merah nya yang menurut ku tampak lucu .

  Di dalam mobil Bu Dewi terdiam cukup lama , hingga akhir nya ia bertanya " Dokter nya cantik ya ?"

  " jelas cantik dong Bu , seharus nya tadi kita jangan buru buru pulang dulu , hehehehe" jawab ku sengaja mau menggoda Bu Dewi .

  "'Heh !" teriak nya sambil memukul ku Dengan tas nya. " Tahu begini tadi mending di rumah aja , gak usah periksa " ucap Bu Dewi mulai ngambek .

  " ya jangan dong Bu , nanti ibu tambah sakit kalau gak di obati " ucap ku .

  " ternyata kamu masih perhatian juga ya sama aku " ucap Bu Dewi lirih .

  Aku masih perhatian sama dia , seingat ku baru kali ini aku ngasih perhatian sama Bu Dewi, apa memang aku pernah ketemu sama Bu Dewi sebelum nya , tapi kapan ? Terus di mana? Atau jangan jangan aku pernah hilang ingatan dan Bu Dewi adalah pacarku ?

  " hayo , pasti kamu lagi mikirin yang aneh aneh " tegur Bu Dewi.

  " Gak Bu saya lagi mikir aja , kalau bu dewi sakit gak sembuh sembuh , nanti yang bayar gaji saya siapa ? "

 tas nya kembali melayang kerah ku , Bu Dewi tersenyum sendiri, setelah itu ia tidak berkata apa apa lagi sampai di rumah.

  Saat tiba di rumah Bu Dewi , aku melihat Fani Adik nya Bu Dewi ia sudah berada di Sana menunggu kakak nya pulang , dia terus melihat ku yang sedang membantu kakak nya menuju kamar nya .

  Setelah mendudukan bu dewi di dalam kamar nya , segera ku hampiri Fani yang masih mengenakan seragam sekolah nya .

  " mas Raka , sini dulu " panggil nya pelan sambil melambaikan tanya nya .

  " kenapa fan " tanya ku . sembari duduk di kursi tepat di samping nya .

  " mas Raka sama kakak ku sebenar nya pacaran gak sih ?" tanya nya dengan serius .

  " tapi jangan bilang siapa siapa ya , kami tuh gak lebih dari sekedar bos sama bawahan nya aja , kita gak pacaran " bisik ku pelan.

  Fani langsung tertawa , seperti nya emang dia sudah menduga nya .

 " mas Raka emang gak jago berakting , tapi mama sama papa percaya kok " ucap Fani yakin .

  " papa mama kamu gak ada hubungan nya sama aku " ucap ku .

  " ya adalah mas " ucap Stefani .

  " ada gimana? " tanya ku heran .

 " mereka itu ingin cepat cepat punya menantu ." jawab Stefani .

  Aku tidak menanggapi nya , lagian kalau emang mau cari menantu gampang kali , kan Bu Dewi cantik , kaya pula , siapa sih yang gak mau .batin ku .

  " papa dan mama. Mau nya mas Raka yang jadi menantu nya " ucap Fani pelan .

  Raka menanggapi nya dengan tidak serius , ia yakin kalau adik nya Bu Dewi ini hanya bercanda

  " gak la Fani , kalau kakak mu aku masih Mau , tapi kalau sama orang tua kamu gak mau lah aku " ucap ku bercanda .

1
miilieaa
nih mawar thor biar semangat/Rose/
Donny Chandra
Ga sabar baca yang lain!
Bé Chun
Teruslah menulis, ceritanya bikin penasaran thor!
Bryan Wijaya: ok , terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!