Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai menikmati
Awalnya kasar dan tidak berperasaan tapi beberapa saat kemudian Damon memerlakukan gadis itu dengan lembut dan penuh perasaan. Damon bergerak pelan di atas tubuh Glam memberikan hujaman lembut tapi menuntut. Ah, dia sampai mengetatkan rahang ketika merasakan miliknya seperti di cengkram di dalam sana. Ini pertama kalinya dirinya berhubungan dengan gadis perawan. Rasanya nikmat luar biasa.
"Sial! Aku tidak bisa berhenti!" Damon memaki dirinya sendiri di dalam hati ketika kenikmatan itu menyebar kesetiap aliran darahnya. Gairahnya pun semakin berkobar layaknya api yang sulit untuk di padamkan.
"Ah ..." Glam mulai mengeluarkan suara indah dari bibirnya. Gadis cantik itu memejamkan mata sembari menggigit bibir ketika merasakan sebuah rasa yang pertama kali dia rasakan. Rasa itu sangat rumit untuk di jelaskan, tapi yang jelas semakin lama semakin nikmat.
"Tuan ... hentikan aku mau pipis." Glam merengek seraya mencengkram pundak lebar dan kokoh itu dengan erat. Ia menggelengkan kepala beberapa kali sambil terus memohon pada Damon agar segera melepaskan penyatuan mereka. Tapi, sayangnya pria itu malah semakin cepat menghujamnya, membuat tubuhnya seketika lemas seperti tidak bertulang. Ya, dia telah mencapai puncak untuk pertama kali dalam hidupnya.
Nafas Glam tersengal, manik keringat membasahi keningnya.
"Aku pipis." Glam menggerutu seraya menatap sayu pria yang masih bergerak tanpa henti di tubuhnya.
Damon tersenyum tipis melihat kepolosan gadis itu.
"Kau tidak pipis," ucap Damon serak, seraya menundukkan pandangan, tatapannya semakin sayu menandakan jika gairahnya semakin berkobar. Ia tertarik pada bibir mungil dan ranum itu, sepertinya sangat nikmat dan lembut jika di lumaat.
Damon mengecup bibir manis itu tanpa keraguan. Sesuai dugaannya, bibir itu sangat manis dan lembut, bertanda jika dirinya juga yang pertama untuk bibir gadis itu.
Glam terkejut, kedua matanya sampai terbelalak ketika Damon menciumnya dengan rakus, bahkan pria itu tidak segan menelusuplan lidah ke dalam mulutnya.
Awalnya Glam jijik karena tidak pernah berciuman, tapi lambat laun dia mulai menerima dan membalas ciuman tersebut walau masih kaku. Sesuai janjinya dia akan memuaskan Damon, agar dirinya segera lepas dan keluar dari rumah ini.
Damon puas melihat gadis itu mulai merespon ciumannya. Sejatinya Damon tidak pernah sekalipun berciuman dengan wanita mana pun, bahkan tidak pernah membiarkan wanita mana pun menyentuh tubuhnya ketika sedang bercinta. Tapi, Glam adalah pengecualian, ia membiarkan gadis itu menyentuh tubuhnya.
*
*
Nero mengangkat pergelangan tangan, menatap jam tangan yang melingkar di sana. Lalu beralih menatap ke arah tangga.
"Tuan, ini sudah malam, Anda tidak tidur?" tanya pelayan kepada Nero yang masih duduk di ruang tengah sendirian.
Nero menarik nafas panjang, lalu menatap pelayan itu. "Malam ini kami ada janji, tapi Tuan Damon tidak kunjung turun, apa dia sudah tidur?" jawab Nero sekaligus bertanya.
Pelayan pria itu tersenyum geli mendengar pertanyaan Nero.
"Hei, kenapa kau tersenyum seperti itu? Ada yang lucu?" Nero menyipitkan mata dan ucapannya sangat ketus menandakan jika dirinya tidak suka dengan ekspresi pelayan tersebut.
"Sebenarnya Tuan Damon sejak tadi siang di dalam kamar Nona Glam." Pelayan itu menjelaskan pada Nero agar tidak salah paham.
"Dari tadi siang? Apa yang dia lakukan?" Nero hendak berdiri dari duduknya, tapi pundaknya di tekan pelayan yang berdiri di sampingnya.
"Jangan mengganggu Tuan Damon, mungkin dia sedang bercocok tanam dengan Nona Glam."
"Tidak mungkin! Jika hal itu terjadi, mungkin gadis itu tidak akan selamat." Nero mendadak cemas, ia segera beranjak ke lantai atas tanpa memedulikan pelayan tersebut yang melarangnya.
kamu harus jaga glam jangan sampai dia setres.
nyawa balas nyawa.
Damon sangat marah besar nyawa hrs dibayar nyawa memerintahkan menangkap wanita tua sialan itu yg dulu meleceh damon.....
Kasian glamour sadar nanti pasti merasa sangat sedih kehilangan satu calon bayi kembarnya....
Damon glamour lg hamil bersikaplah yg lembut dan jgn kasar2 lagi....
Bumil pasti nyidam ini dan itu hrs gercap dan siaga dan hrs sabar menghadapi bumil yg sangat sensitif....
lanjut thor.....
di gilir nih nanti