NovelToon NovelToon
Prahara Cinta

Prahara Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan di Kantor / Cinta Murni / Romansa / Office Romance
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Riiiiee

Kazuya tak pernah merasa lebih bersemangat selain saat diterima magang di perusahaan ternama tempat kekasihnya bekerja. Tanpa memberi tahu sang kekasih, ia ingin menjadikan ini kejutan sekaligus pembuktian bahwa ia bisa masuk dengan usahanya sendiri, tanpa campur tangan "orang dalam." Namun, bukan sang kekasih yang mendapatkan kejutan, malah ia yang dikejutkan dengan banyak fakta tentang kekasihnya.

Apakah cinta sejati berarti menerima seseorang beserta seluruh rahasianya?

Haruskah mempertahankan cinta yang ia yakini selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiiiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Patah Hati Massal

Gosip panas di kantor itu begitu cepat menyebar. Semua orang membicarakan informasi panas tersebut. Sedangkan orang yang hangat diperbincangkan tak juga kelihatan batang hidungnya di kantor. Saat ini sudah memasuki waktu makan siang, terhitung sudah setengah hari Aronio tidak memunculkan keberadaannya.

"Gue nggak terima rasanya," Teriak Putri Frustasi. Wajahnya sudah terlihat memeluk kusut sejak pagi tadi. Semangatnya menurun drastis akibat gosip yang beredar. "Ya ampunnn Pak Aro. Kenapa harus secepat ini sih melepas masa jomblonya. Kan gue jadi sedih banget. Rasanya nggak nafsu makan, pengen nangis." Ratapnya sedih penuh kekecewaan.

"Iyaaa ihh!! Kenapa mana langsung keciduk di hotel lagi. Kann Boomm!! Hati gue berkali-kali lipat sakitnya. Ngebayangin lagi mereka ngapain aja di sana." Nami ikutan meratapi kesedihan itu. Rasanya setengah jiwanya tak melekat ditubuhnya. Semangat untuk beraktivitas hilang begitu saja.

"Pak Aro nanti kalo udah sama Bu Livia apa masih bisa kita recokin minta tolong ya?" Sinta pun bergabung bersama rombongan perempuan yang sedang patah hati itu.

"Ya Lo recokin aja kalo berani mah. Kali-kali besoknya dapet pelototan tajem dari Bu Livia. Atau lebih parah dapet panggilan cinta ke ruangannya." Tawa Boim menggema. Sepertinya diantara orang-orang ini hanya dirinya yang sedari tadi pagi tersenyum lebar, semangatnya malah bangkit 45. Info tersebut seperti pembakar semangatnya.

"Apaan sih Lo, Im. Bacot aja dehhh!! Seneng banget ngeliat kita-kita sedih begini." Ucap Putri menatap kesal ke arah Boim yang terlihat begitu bahagia, tentu hal tersebut menambah kekesalan para wanita-wanita itu.

"Gue heran deh sama Lo pada. Pak Aro punya pacar harusnya seneng gitu. Nggak kasian apa ngeliat pak manager sendiri udah tua jomblo mulu. Ntar bangkotan nggak ada yang ngasih kasih sayang kan bahaya. Harusnya ikut merayakan kebahagiaan Pak Aro udah punya pasangan. Mana dapetnya spek Bu Livia yang waduhayyy begitu kan. Apalagi yang kurang coba? Jabatan dah tinggi, oke banget tuhh diatas Pak Aro lagi. Muka nggak usah diragukan lah, walaupun udah kepala tiga begitu masih kayak anak 20an, Body aduhhh dah no komen gue, oke banget pokoknya atas bawah." Ucapnya sambil berbisik-bisik ketika membicarakan Aronio bangkotan. Selanjutnya wajah binar itu terlihat begitu antusias ketika membicarakan sosok Bu Livia yang sedang hangat mereka bincangkan akan hubungannya dengan bapak manager mereka itu.

"Ihhhhh parah Lo, Imm!! Lo nggak akan ngerti perasaan kitaa!!" Sinta menatap kesal kearah Boim. Apalagi ketika melihat lelaki itu begitu bangga dan antusias menjelaskan keunggulan Bu Livia dibandingkan mereka. Semakin merasa sedih akan fakta itu.

"Iyaaa Sinta. Yang ngerti perasaan Lo kan cuman si Rama doang. Ya nggak Ram?" Teriak Boim ingin meminta jawaban Rama—lelaki yang selalu Mereke jodoh-jodohkan dengan Sinta.

"Diemm Lo, Im!!! Ganggu kefokusan gue aja! Ini kerjaan dari pagi nggak kelar-kelar. Pak Aro juga nggak keliatan dari pagi. Gimana gue mau nyelesain kalo beliau aja nggak ada. Perlu ACC dari beliau ini." Rama terlihat frustasi didepan layar komputer. Wajah lelahnya begitu terlihat. Pekerjaan menumpuk ini membuat dirinya tak sanggup menanggapi gosip panas yang hangat diperbincangkan itu.

"Lahh iyaa!! Pak Aro belum dateng juga? Dari pagi nih belum mampir ke kantor?" Boim baru tersadar. "Apa jangan-jangan lagi asik kelonan di hotel sama Bu Livia ya?" Boim berkata sambil melihat kearah rombongan wanita, membuat wajah wanita itu semakin terlihat menekuk.

"Boimmmmm!!!" Teriak mereka bersamaan.

Tentu hal tersebut membuat tawa Boim menggema renyah menghiasi ruangan.

"Tapi gue nanya anak-anak kreatif, Bu Livia juga dari pagi belum keliatan." Nami berkata lirih penuh akan kesedihan. Sambil mengangkat handphone memberitahu bahwa ia mendapatkan informasi itu dari rekan beda divisinya.

"Gosip itu beneran berarti??" Putri memelas lesu. Masih berharap jika informasi yang sedari tadi mereka bicarakan tidaklah benar faktanya.

"Halahhh Lo put! Masih juga Denial nyata-nyata dah banyak info membuktikan. Udah! Terima kenyataan aja!" Ucap Boim.

"Aaaaa Boimm! Bisa diem nggak Lo!!" Teriak Putri.

"HAHAHAHA. Selamat hari patah hati rekan-rekan ku tercinta satu divisi. Kalian semua jangan sedih, kalo merasa kehilangan sosok yang bakalan membantu kalian kalo lagi sedih atau kesulitan, tenang!!! Divisi kita nggak kekurangan para lelaki hebat itu, ada Rama yang siap membantu." Boim menunjuk Rama bak seorang salles yang sedang memperkenalkan produk unggulannya.

"Ogahh amattt! Kayak hidup gue nggak ada masalah aja. Hidup gue udah ribet jangan tambah buat ruwet." Rama mengibaskan tangan menandakan tidak setuju akan hal tersebut. Meskipun pandangannya masih tidak lepas juga dari layar leptop.

"Kitaa juga ogah minta tolong Elo!!" Sungut Sinta. Memang mereka dua ini tidak pernah akur. "Kayak nggak ada lelaki lain aja." Lanjut Sinta dengan pedas.

"Halah Lo Sinta. Bukannya Lo emang nggak ada laki-laki yang bisa bantuin Lo ya." Balas Rama tidak terima merasa direndahkan.

"Sekata-kata Lo ya!! Banyakk! Banyak cowok-cowok yang mau sama gue. Gue aja yang selektif milih-milih. Yang pasti gue ngehindarin laki bentukan kayak Lo!"

"Yaelahh, gue juga nggak minat sama cewek kayak Lo. Pede amat berasa gue mau aja sama Lo!"

"Selamat siang... Kenapa nihh ribut-ribut. Kayaknya lagi bahas info penting ya? Sorry ya saya baru bisa dateng ke kantor abis istirahat siang. Soalnya sedang ada urusan yang terdesak." Suara lelaki yang baru masuk ruangan itu membuat semua mata terarah kepadanya.

"PAKKK AROOOO!!!!" Teriak para wanita heboh penuh haru. Berbagai tatapan menatap kearahnya, didominasi dengan tatapan sedih yang membuat dirinya heran.

"Iyaaa?? Kenapa nih kalian pada heboh? Lagi kumpul-kumpul sekali keliatannya? Ada masalah sama kerjaan, kayaknya masalah serius ya?" Aronio malah melihat semua dengan heran.

"Bapakkkk jangan berubah ya." Putri langsung menghujam dengan ucapan lirihnya. Wajahnya terlihat sekali penuh kesedihan.

"Berubah?? Lahh emang saya power rangers yang bisa berubah punya kekuatan?" Kekeh Aronio heran.

"Pak Aro bisa aja. Masih sempat-sempatnya buat candaan," Boim ikutan tertawa. "Lagi pada patah hati tuh pak para ciwi-ciwi."

"Patah hati masal ya? Saya kira cuman sunat doang yang ada massalnya? Ternyata patah hati juga bisa begitu. Siapa emang yang berani nyakitin para wanita tangguhnya divisi marketing ini?" Aronio berucap santai. Tidak sadar jika dirinyalah penyebab para wanita-wanita itu uring-uringan sejak pagi.

"YAA BAPAKKK!!!" Teriak mereka bersamaan. Bahkan Boim ikutan mengeluarkan suaranya.

"Saya???" Tanya Aronio heran.

"Yaaa bapakkk!! Yang abis asik ehem-ehem di hotel sama Bu Livia kan pak?" Goda Boim menatap jahil kepada atasannya itu. "Gimana pak rasanya? Aselolee ya?"

Mulut Boim memang tidak bisa terkontrol. Tidak tahu tempat, situasi dan kondisi. Nyerocos panjang tanpa bisa di filter.

Terlihat wajah Aronio yang berubah. Ada raut terkejut yang kentara sekali.

"Kalian tahu dari mana?" Pertanyaan itu yang tiba-tiba muncuk dari mulutnya.

"Semua orang di kantor ini juga udah tahu pak." Ucap Putri semakin lesu, apalgi melihat wajah terkejut Aronio. Menyiratkan bahwa info tersebut adalah kebenaran.

Wajahnya Aronio berubah panik. Apalgi ia teringat akan sesuatu yang ia lewatkan begitu saja. Ia segera berjalan tergesa menuju ruangannya.

"Ahhh iyaa! Saya permisi dahulu."

Ucapan akhir itu seakan Final bagi mereka. Aronio mengiyakan bahwa informasi tersebut benar adanya. Raut kecewa dan patah hati semakin terlihat diwajah para wanita. Sedangkan Boim sibuk mengetik sesuatu di handphonenya. Ingin menyebarkan informasi baru yang ia dapat ini.

......................

1
Taurus girls
Aronio ku kantongin ajah deh😏
Taurus girls
betul xixixi
Taurus girls
itu menurut kamu tp menurut yg lain enak😉
Taurus girls
1 iklan
Asshabiraa
Zuya jangan buka grup chat yaa, pliisss/Scowl/
Asshabiraa
Aarghhh, Aronio!!!
Awas aja yah, kalau sampe Yaya kenapa-kenapa...
Asshabiraa
haha... Bener, yang penting bukan milik orang lain aja yaa, tapi enggak aki-aki juga /Chuckle/
Asshabiraa
waduh.... gak wajar gimana nih maksudnya?
Asshabiraa
resiko punya pasangan orang kantor kayak gini yah ternyata...
Asshabiraa
bocil kematian enggak tuh? hehee
ada-ada saja nih Aronio
Asshabiraa
so sweet banget Aronio nih,
Asshabiraa
benar, Yaya memang nama panggilan yang menggemaskan.
SnowDrop❄️
Aki-aki🤣... kalau mau cari aki aki gateng, ke korea aja, banyak🤣
SnowDrop❄️
malah takut punya cowok ramah ke semua cewek😭
Asshabiraa
lebih dari 4 tahun pun kalau ditetapkan gitu juga masih suka salting kok heee
Asshabiraa
pesan untuk siapa sih ini? jangan-jangan.....
SnowDrop❄️
Aku kek takut sama hubungan mereka deh. aku takut hubungan mereka jad retak🥺
💫0m@~ga0eL🔱
🌹🌹🌹🌹🌹 5 mawar meluncurr penyemangat harimu 💪
💫0m@~ga0eL🔱
Kazuya yang lugu dan polos, hati hati sama pacarmu
💫0m@~ga0eL🔱
yg nelpon hari Minggu mencurigakan loohh/Proud/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!