HATI YANG KAU SAKITI

   "Halo nak, ya Allah ibu kangen loh nduk sama kamu, kenapa ga pernah mengunjungi ibu lagi?" ucap Tina yang langsung mencecar pertanyaan kepada anak semata wayangnya

"Ibu", ibu Fuji masuk rumah sakit, tolong aku ibu." ucap nya dengan terisak.

 Mendengar ucapan anak nya Anton langsung mengambil ponsel yang dipegang oleh istri nya itu, dia langsung mengambil ahli pembicaraan nya.

   "Halo, Sofi ini Ayah nak, apa yang terjadi, kenapa cucu ayah masuk ke rumah sakit?"

  "hikss", ayah Fuji terjatuh di taman bermain dan sekarang kepala nya mengeluarkan banyak darah, aku butuh ayah dan ibu!"

  "Okey, nak ayah akan langsung berangkat ke stasiun kereta, kamu tenang aja jangan nangis lagi!"

  "Ayah makasih, dan maaf udah pernah bantah ucapan Ayah!" ucap Sofia yang masih begitu sedih.

  Setelah telpon mati kemudian dokter rumah sakit mengabarkan harus segera dioperasi dan membutuhkan golongan dari o segera mungkin.

  "Maaf ibu, langsung ke biaya pendaftaran terlebih dahulu, dan pasien membutuh kan golongan darah o segara bu, karena kebetulan rumah sakit kehabisan stock darah O," ucap suster yang memberikan kabar itu.

 Sofia merasa lemas saat ini, darah nya tak cocok dengan anak nya, karena golongan darah nya adalah A, jadi dia merasa bersalah tak bisa memberikan darah nya untuk Fuji.

 Suami nya lah yang memiliki golongan darah yang sama persis seperti putri nya, dia bingung karena Dimas dari tadi tak menjawab panggilan telpon nya.

  "Sus, tolong beri saya waktu, suami saya tak mengangkat panggilan telpon ya sus!" ucap nya dengan wajah sembab.

"Baik ibu, tapi saya mohon jangan lama lama ya, karena akan fatal nanti nya, pasien saat ini masih dalam keadaan kritis!" ujar nya.

  Deg"

 "Kritis?"

Mendengar itu membuat sofia merasa limbung, bahkan untuk berdiri saja kaki nya tak tahan, dia tak tau kenapa hidup nya menjadi sperti ini, andai dia ada uang untuk biaya operasi, dia akan melakukan nya sejak tadi.

  Sedangkan di rumah nya saat ini, Beta yang asik menonton tv sambil bersantai, sambil memakan anggur, membuat nya tak merasa bersalah sedikitpun, padahal cucu nya berjuang antara hidup dan mati di rumah sakit.

"Hahah, rasain siapa suruh belagu jadi mantu, syukuri anak nya jatuh dan sakit, oh ya untung Dimas belum pulang, kemana anak itu ya, tumben sekali dia ga angkat telpon wanita itu, apa dia meeting?" batin Beta.

  "Ting!" ponsel beta berdering pertanda SMS masuk dari putra nya.

  "Ibu, tolong bilangin Sofia aku pergi ke luar kota dan akan kembali 3 hari lagi , jadi tolong berikan uang Rp.10.000.000 juta ke dia ya, aku udah masukin ke ATM ibu tadi, ga sempat ke ATM Sofia, dan untuk Rp. 2.000.000 juta untuk ibu jajan.

  Dimas tak sempat memberi pesan kepada istri nya sendiri karena terlalu sibuk dengan selingkuhan nya itu, jadi dia ingin meminta ibu nya untuk menyampaikan pesan nya.

  "Wow, 10 juta gede juga perbulan nya si Dimas ngasih ke dia, ckck dasar pemborosan dia emang." ketus nya dengan kesal.

  "Aku kasih aja dia 5 juta ya, sisa nya untuk ku!" ucap nya sambil tersenyum lebar.

  Drttt....

 "Mah, bagaimana apa mas Dimas udah ngabarin mama tadi?" ucap Sofia yang langsung mengangkat panggilan mertua nya.

  "Iya, kata nya sibuk dan 3 hari lagi baru pulang, oh ya mama udah ngirim 5 juta buat uang bulanan, dan ga ada bantahan.

  "Mah, kok mas Dimas ngasih nya 5 juta, biasa nya dia ngasih 20 juta mah, kenapa sedikit sekali, Fuji saat ini kritis mah, tolong bilang ke mas Dimas sekarang mah!" ucap nya dengan memohon.

  "Wah, besar sekali anak ku kasih uang ke wanita seperti mu, dasar ga tau diri, kamu itu seharusnya sadar diri, sudah syukur aku kasih, dasar menantu ga becus!"

 "Mah, tolong bantu aku, saat ini Fuji butuh operasi mah, dia butuh ayah nya, tolong kabarin mas Dimas mah, kumohon!" ucap nya sambil terisak pedih.

Dari tadi dia menelpon suami nya, tapi tak diangkat, dan suami nya malah mengabari beta terlebih dahulu.