NovelToon NovelToon
Sleeping With My Boss

Sleeping With My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:689.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Sakura atau kerap dipanggil Rara, hancur seketika saat video dia yang digerebek sedang tidur dengan bos nya tersebar. Tagar sleeping with my boss, langsung viral di dunia Maya.

Rara tak tahu kenapa malam itu dia bisa mabuk, padahal seingatnya tidak minum alkohol. Mungkinkah ada seseorang yang sengaja menjebaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

"Kedatangan kami kesini, untuk membatalkan pertunangan Fino dan Rara," ujar Ayah Fino setelah sedikit berbasa-basi.

Papa Romeo tersenyum simpul, sedikit meremat sofa, pelampiasan perasaannya saat ini. Sebenarnya sejak awal kedatangan mereka, dia sudah bisa menebak apa maksud mereka. Beda dengan Papa Romeo yang tampak biasa, Mama Rere terlihat cemas. Dia mencemaskan masa depan Rara jika pernikahan ini batal.

"Fino," Mama Rere menatap kekasih Rara tersebut. Pria yang sejak datang tadi hanya lebih banyak menunduk itu, mengangkat wajahnya. "Ini keputusan kamu, atau orang tua kamu?" Dia masih berharap, jika ini bukan kemauan Fino, hanya desakan kedua orang tuanya.

"Keputusan kami bersama," sahut Mama Fino cepat. "Kesalahan yang dilakukan Sakura sangat fatal, Bu Rere. Jika kalian ada diposisi kami, apa kalian mau menerima menantu seperti Rara?"

Mama Rere meremat gamisnya. Hatinya sakit mendengar ucapan calon besannya yang terlalu lugas.

Dulu, mereka terlihat sangat baik, tapi ternyata, mereka belum dewasa dalam berfikir. Mereka bahkan tidak meminta terlebih dahulu klarifikasi dari Rara, langsung percaya seratus persen pada video tersebut.

Sementara Fino, dia hanya diam saja, tapi raut wajahnya menunjukkan kekecewaan dan kesedihan. Dia sangat mencintai Rara, berat sekali untuk membatalkan pernikahan yang sudah dia impikan. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa saat kedua orang tua dan keluarga besar memaksanya membatalkan pernikahan.

Di dalam, tak jauh dari ruang tamu, Rara yang duduk di lantai, menangis sambil memeluk kedua lututnya. Dia mendengar semua obrolan di ruang tamu. Konsep pernikahan sudah ditentukan, bahkan hunian pasca pernikahan, sudah disiapkan oleh Fino. Banyak sekali rencana masa depan yang sudah mereka susun, tapi kenapa malah seperti ini endingnya.

"Apa kalian tidak ingin mendengar penjelasan dari Rara?" ujar Mama Rere. "Apa sebelum memutuskan ini, kalian tidak ingin mendengar pembelaan Rara?"

"Pembelaan diri?" Mama Fino tersenyum miring. "Mau bela diri kayak gimana lagi, bilang kalau itu hanya orang yang mirip dia atau editan? Kami tidak bodoh, Bu. Kami tahu video yang asli atau editan. Rara tidak hanya selingkuh dengan bosnya, tapi sudah menyerahkan kehor_"

"Kita akhiri sampai disini saja pembicaraan ini," potong Papa Romeo, tak mau mendengar ada orang yang menghina putrinya. Dia yakin jika di dalam, diam-diam Rara menyimak obrolan mereka. Dia tak mau, anaknya itu sakit hati. "Kedua belah keluarga sudah sepakat, jika pertunangan ini dibatalkan."

"Pah," Mama Rere menatap sendu suaminya. Dia masih berharap hal ini bisa dibicarakan lagi dan pernikahan tidak sampai batal.

"Karena sudah tak ada yang perlu di bahas, silakan kalian pulang," Papa Romeo berdiri sambil merentangkan lengan ke arah pintu.

"Astaga," Mama Fino tersenyum kecut. "Mereka yang salah, kenapa mereka yang lebih galak."

"Maaf jika ucapan saya terkesan galak atau menyinggung perasaan kalian," ucap Papa Romeo. "Saya hanya merasa, jika sesuatu yang sudah disepakati, tak perlu untuk diperpanjang lagi jika ujung-ujungnya, menyakiti kedua belah pihak. Kalian ingin memutuskan pertunangan ini kan, ya, kami setuju."

Papa Fino berdiri lalu menarik lengan istrinya. "Ayo kita pulang, Mah."

"Sombong sekali mereka, sudah salah tapi tak mau minta maaf," gerutu Mama Fino sambil beridiri. "Lihat saja nanti, laki-laki mana yang mau dengan anaknya."

"Mah," Fino tak suka dengan ucapan mamanya.

"Tolong jaga ucapan anda," Papa Romeo melemparkan tatapan penuh kebencian pada Mama Fino. "Anak saya akan mendapatkan kebahagiaannya. Dia akan mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari anak anda."

"Cih, siapa yang mau dengan model video por no."

"TUTUP MULUT ANDA!" bentak Papa Romeo dengan nafas memburu. Kedua telapak tangannya mengepal kuat, kalau saja yang bicara laki-laki, sudah pasti akan dia hajar. "Kalau anda merasa wanita bermartabat, bicaralah seperti wanita bermartabat."

"Mah, ayo pulang," paksa Fino. Sebenarnya dia masih mencintai Rara, tapi untuk melanjutkan pernikahan, dia tak sanggup. Dia tak mau jika nanti, kehidupannya akan terus disangkut pautkan dengan video Rara. Mau ditaruh mana mukanya, semua temannya sudah melihat tubuh polos istrinya, memalukan sekali. Hari ini saja, dia sudah cukup malu karena teman-temannya tahu jika wanita di video sleeping with my boss adalah tunangannya.

"Kami pulang dulu, Pak Romeo, Bu Rere," pamit Ayah Fino. Jika istrinya melengos, dia masih punya attitude, menyalami Romeo dan Rere, begitupun dengan Fino.

"Tunggu!" teriak Rara yang tiba-tiba muncul dari dalam. Dia berjalan cepat ke arah Fino dan keluarganya. Membuka genggaman tangannya yang berisi cincin pertunangan, lalu menyodorkan ke arah Fino. "Makasih, udah meminjamkan sebentar padaku," Rara tersenyum meski hatinya menangis.

"Ambil saja, itu memang untukmu," Fino mati-matian menahan air mata melihat Rara. Dia mencintai wanita itu, tapi luka yang ditimbulkan Rara juga sangat dalam. Wanita pujaan hatinya, tidur dengan laki-laki lain, tak ada yang lebih menyakitkan dari itu.

Sebelum kesini tadi, dia dan keluarga sudah memutuskan untuk tidak meminta kembali apa yang sudah diberikan pada Rara.

Rara menggeleng. "Aku tak berhak mendapatkan ini."

Fino menatap Ayahnya. Setelah mendapatkan anggukan dari pria itu, dia mengambil cincin yang ada di telapak tangan Rara.

Rara menghela nafas panjang saat cincin itu hilang dari tangannya, begitupun dengan cintanya. Cinta yang dulu selalu dia banggakan, telah hilang.

...----------------...

Keesokan harinya, Rara dibuat syok dengan email dari perusahaan, dirinya dipecat secara tidak hormat. Semua telah berakhir. Karier yang susah payah dia bangun dari nol, hancur seketika.

"Mah," gumam Rara sambil menujukan email dari perusahaan. "Aku dipecat," air matanya kembali luruh. Belum hilang bengkak di matanya karena menangis semalam, sekarang masih harus menangis lagi.

Mama Rere langsung memeluk Rara, mengusap punggungnya lembut. Kasus ini membuat dia tak pernah meninggalkan Rara, bahkan dia menemani putrinya itu tidur. Ada ketakutan tersendiri baginya, dia takut Rara khilaf, lalu bunuh diri. Bukannya terlalu jauh berfikir, namun itu karena dulu, saat menghadapi masalah yang kurang lebih seperti Rara, dia sempat hampir bunuh diri.

"Kenapa Allah memberi cobaan seberat ini pada Rara, Mah?" tanyanya di sela-sela isakan. "Rara gak kuat."

"Kuat, Nak, kamu kuat. Cobaan ini, pertanda jika Allah sayang sama kamu. Allah ingin menaikkan derajat kamu, makanya kamu diuji," Mama Rere berusaha menguatkan putrinya. "Mama, Papa, Bang Ryu, Kak Lovely, semua sayang Rara, semua dukung Rara. Kuat, Nak."

Sementara di kantor, Jovan mengumpulkan orang-orang yang malam itu bersama dia dan Rara. Dia ingin tahu, siapa yang telah membuat Rara mabuk.

Deni, Yuyun, Wentry dan Agam, wajah 4 orang itu tampak pias saat Jovan mengamuk.

"Ngaku, siapa yang ngasih Rara alkohol?" Jovan menatap tajam mereka satu persatu.

Yuyun, dia yang paling terlihat ketakutan. Tubuhnya sampai menggigil, dan keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya. Melihat ekspresi luar biasa itu, Jovan langsung mendekati Yuyun, berdiri sekitar 1 meter di depannya, menatap tajam.

"Kamu?" telapak tangan Jovan mengepal kuat.

Saking takutnya, Yuyun sampai mau pingsan.

"Katakan!" bentak Jovan. "Apa kamu yang memberi Rara alkohol?"

"Saya, Pak. Saya yang telah menyampur sedikit alkohol di minuman Rara." Bukan Yuyun, melainkan Deni yang menjawab.

Bugh Bugh

Tak cukup sekali, Jovan menghajar Deni habis-habisan.

1
lucky gril
lumrah sih mak juga sempet ngedukung haidar sm kamu Ra😅
Anjellita
tenang aja van,sekarang cintanya rara udah mentok di kamu
Wiwik Emy
lanjut thor
Sugiharti Rusli
yah pada akhirnya harus mengikuti kemauan sang papa yah Jo soal nama putra kamu itu🤭🤭😏
Maharani Rani
lanjuttt
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤❤
lucu banget part ini..
bahas nama2 gunung dan sungai keren di indonesia
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Akhirnya pp yg menang Jovan mmg anak baik nurut sama orang tua👍
Semeru nama yang bagus
yutantia 10: Takut gak dapat warisan dia 🤣🤣
total 1 replies
ummah intan
lanjut
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Ani Suwarni
yaahhhh walaupun kamu menganggap Haidar seperti saudara tetap kamu harus jaga perasaan suami kamu Ra.karena memang kamu sama Haidar gak ada hubungan darah.dan sepertinya Haidar dari dulu juga naksir sama kamu.

dan buat Jovan, cem-buru sih boleh tapi yoo jangan berlebihan dong,,,cuma makan buah yang dibawa Haidar gak masalah lah.aku yakin sih Haidar ikhlas dan gak mungkin dia kasih pelet buat memikat Rara 😜😜
Ani Suwarni
😂😂😂 Jovan makin pinter ajah 🤣🤣🤣
Heri Wibowo
lanjut
hatiAti
tuh kan banyak yang pengen nyumbang nama🤣
Esther Lestari
kamu nganggap Haidar sprti sbang sendiri Ra....lha Haidarnya beda Ra, makanya Jovan masih aja cemburu😁.
Skrg kamu pemilik hati nya Rara jadi gk usah cemburu gitu Van, malu sama Semeru lho
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
bisa jadi🤣🤣🤣🏃🏃
Star Ir
Nama yg berat tuh Muhammad
ElHi
yaa kan kamu Ra...lha Haidarnya??? kan ya beda ke kamu....cowok pasti paham lah..wekekekekee
Cahaya
yahhhhh ko dikit ngga berasa lanjut
Hafifah Hafifah
inget van udah jadi bapak" jadi kurangi tuh cemburunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!