NovelToon NovelToon
Obsession

Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: noona frog

Keesokan paginya Ana pun terbangun dari tidurnya dan mendapati pria itu sedang duduk di atas ranjangnya sembari melihat ke arah jendela.

Ana bergegas bangun dan menghampirinya "Bagaimana keadaanmu Tuan?" tanya Ana tersenyum.

Tuan itu diam tak bergeming dengan tatapan melihat ke arah jendela.

"Tuan katakanlah sesuatu?"

Tuan itu menoleh dan menatap Ana "Kau siapa?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noona frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh

Tiinng! Ponsel Harry bergetar ia pun membukanya dan menampilkan pesan singkat dari kakeknya. "Anda mau kemana?" tanya Jimms.

"Kakek mengundangku makan malam, dan ingat apa yang aku minta padamu tadi"

"Baik" Jimms menunduk "Hati-Hati pak!".

Harry pun keluar dari kantornya dan menuju sebuah restoran. Harry pun masuk, terlihat di sana sudah ada kakek dan tantenya bersama kedua orang tua Jenna begitu juga dengan Jenna yang langsung menghampiri Harry menggandeng tangannya.

Semua orang tersenyum melihat Harry dan Jenna. "Aku tak menyangka ternyata kalian sangat serasi." ucap Mike Papa Jenna.

"Iya mereka sangat cocok" imbuh kakek Harry.

Mereka pun mencicipi beragam makanan yang tersedia di atas meja.

"Bagaimana secepatnya kita adakan pernikahan mereka" ucap Kakek Harry.

Semua orang terkejut mendengarnya begitu juga dengan Harry. Mereka tertawa tapi tidak dengan Harry yang diam dan mulai terlihat kesal.

"Kakek, apa kah tidak terlalu cepat?" ucap Jenna malu-malu padahal di hatinya sangat senang.

"Jenna benar pak Robert, bahkan kita tidak menanyakan dulu kepada Harry" ucap Mike.

Robert menatap Harry "Tidak perlu menanyakan pendapat Harry, aku yakin dia sudah setuju dengan pendapatku, lagian tidak baik jika terlalu lama-lama"

Mike mengangguk "Kau benar sebaiknya kita atur secepatnya".

***

Mereka bertiga pun bersama, sesampainya dirumah "Ayah kenapa ayah melakukan ini kepada Harry, seharusnya ayah minta pendapatnya dulu"

"Sekarang kau juga mau menentang Ayahmu ini"

"Aku tidak menentangnya Ayah, kita harus memberi Harry kesempatan"

Robert menatap Harry "Aku yakin sudah banyak kesempatan yang dia pakai, kali ini aku harus mengambil langkah cepat" ucap Robert meninggalkan Cristy dan Harry.

Tante Cristy memukul lengan Harry "kenapa kau diam saja" ucap tante Cristy kesal.

"Melawannya di saat seperti ini tidak ada gunanya, bukankah kemarin kau menyuruhku mengikuti kemauannya"

"Iya iyaa aku memang berkata seperti itu, tapi.."

"Sudahlah aku lelah" Harry meninggalkan Tante Cristy.

"Tidak biasanya anak itu kali ini dia begitu tenang, ada apa dengannya?, apa dia setuju untuk menikahi Jenna?".

***

"Aku tidak menyangka tiba-tiba kita di pindahkan ke bagian Gawat Darurat" keluh sarah.

"Sudahlah terima saja, jangan mengeluh" ucap Ana.

"manusiawi jika aku mengeluh sedikit saja kau kan tau betapa sibuknya bagian Gawan Darurat"

"Kan cuman sewaktu-waktu saja, sudahlah nanti ada yang mendengar ucapanmu itu"

"Hai kalian cepatlah Dokter Alex memanggil kalian" teriak salah satu perawat, Sarah dan Ana berlari secepatnya menghampiri dokter Alex.

"Hai kenapa Dokter Alex ada di sini" tanya sarah kepada perawat yang teriak tadi.

"Dia melihat pasien ini kesakitan di jalan dan membawanya kesini"

Mereka berdua mengangguk.

Pasien bapak-bapak terbaring merintih kesakitan di kepalanya "Mulai sejak kapan ya pak sakitnya muncul" tanya Dokter Alex.

"Sudah beberapa hari yang lalu Dok"

"Bisa dijelaskan kapan sakit kepala itu muncul pak"

pasien itu memegang kepalanya "tidak menentu dok, hari ini sakitnya sudah 3 kali dok dan sakitnya juga makin meningkat dok".

"Baiklah pak kebetulan saya adalah dokter syaraf saya akan melakukan beberapa tes dulu ke bapak untuk mengetahui hasilnya"

"Cepat dok saya sudah tidak tahan lagi".

Dokter Alex beralih ke para perawat " lakukan CT Scan dan MRI kepada pasien"

"Ana aku ingin kamu melakukan tes Urin dan tes darah pasien, jika sudah laporkan padaku"

Ana mengangguk "Baik dok"

***

Ke esokkan paginya, Ana dan sarah berjalan keluar Gedung Bagian Gawat Darurat mereka berdua meregangkan otot "Akhirnya, aku sangat lelah" ucap sarah.

"Ana apa kau akan langsung mencari tempat tinggal baru"

Ana mengangguk "Iya sebaiknya kau pulang duluan saja"

"Apa kau tidak lelah setelah semalaman kita di siksa.."

"Tidak sarah, o ya aku akan ke gedung utama ada beberapa barangku yang tertinggal di loker kau duluan saja kau terlihat sangat lelah"

"Ya sudah aku duluan"

Mereka pun berpisah. Ana berjalan menuju gedung utama. Di dalam gedung langkah Ana terhenti beberapa dokter dan staff rumah sakit menyambut kedatangan Direktur rumah sakit.

"Jadi dia adalah pak Robert Direktur rumah sakit ini, ini pertama kalinya aku melihatnya"

Aawww seseorang tiba-tiba menabrak Ana "Heii.." Ana melongo melihat seseorang yang di hadapannya saat ini. Betapa terkejutnya Ana saat ini melihat Harry berdiri di hadapannya.

"Kauuu! Apa yang kau lakukan di sini"

"Kau sudah baik-baik saja?" tanya Harry.

"Maksudmu?" Ana kebingungan.

Harry tersenyum sebentar "Tidak ada" dari kejauhan mereka melihat Beberapa dokter dan staff sedang berbincang-bincang dengan Direktur rumah sakit.

Ana menatap Harry "Apa kau baik-baik saja apa ini ada berkaitan dengan lukamu waktu itu"

Harry tersenyum "Wooaahh, ternyata kau mengkhawatirkanku".

Ana gelagapan pipinya memerah "Heii! Siapa yang mengkhawatirkanmu, terus apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ana terbata-bata.

Harry celingak celinguk "Aku juga tidak tau kenapa aku ada di sini" ucap Harry tersenyum. Ia pun meninggalkan Ana yang terlihat kebingungan.

"Ada apa dengannya?"

-

-

-

To be continued...

1
Wenti Depia Nopianti
wah, meteng ni mesti yakin aku
Luvly_Bee
Semangat kk 💪 salken ya... sama² baru netes kita, hahaha 😁
Ami: salken kk, semangat 💪🔥🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!