TAMAT 03 FEBRUARI 2024
Demi bisnis Mahesa yang hampir bangkrut, ia harus mau menikahi anak gadis milik konglomerat yang dulu pernah menjadi tunangannya: Snowy.
Sekarang, karena ulah menolaknya dahulu, Snowy menjadi membencinya. Menjadi tak lagi respect padanya.
Tugas pertama Mahesa setelah menikah adalah, harus mengatasi banyak lelaki yang masih berstatus sebagai pacar Snowy White Rain.
Sialnya lagi adalah, Mahesa mulai menyukai gadis bermata biru itu. Gadis bodoh yang memiliki banyak pria bodoh di hidupnya.
Snowy mungkin tidak sadar, jika dia sedang dimanfaatkan para kekasihnya, diperdaya para lelaki yang mengincar sesuatu darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEMBILAN BELAS
Mahesa menguntit taksi yang membawa istrinya. Dia harus pastikan jika Snowy baik hingga tiba di Penthouse.
Di lift yang lama sekali sampai lantai paling atas gedung ini. Snowy hanya seorang diri, dia sengaja meninggalkan Mahesa di bawah.
Sampai di kediamannya, Snowy masuk ke dalam kamar, segera mencari kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak lama Mahesa tiba, dia hanya perlu pastikan keamanan istrinya. Melihat Snowy sudah masuk ke dalam selimut tebal, dia keluar lagi untuk pergi.
Snowy yang sempat pura-pura tidur, wanita itu menyingkap selimut lalu mengecek cctv yang mengawasi lift khusus griya tawangnya.
Mahesa sudah pergi lagi, mungkin akan kembali ke bar seperti seharusnya.
Meski bekerja di tempat hingar-bingar yang dikelilingi wanita cantik, Snowy tak pernah takut Mahesa selingkuh, sebab pria itu memang tak pernah sekalipun terlibat suka dengan wanita termasuk dirinya.
Snowy memandangi sofa, di mana kemarin Mahesa membuatnya melayang. Itu asyik, sungguh, tapi setelah tahu Mahesa benar- benar tak pernah sedikitpun menganggap hal itu bermakna, dia sakit.
Sudah bagus kemarin Snowy minta putus, kenapa juga Papi Rega harus begitu kejam, menjodohkan dirinya secara tiba-tiba dengan pria Antartika.
Sekarang, dia harus terlibat hati lagi dan merasakan sakit kembali. Beruntung, masih ada Demian yang akan selalu setia menjadi sandaran untuknya.
📤 "Maaf Dem, aku pulang mendadak. Kapan kapan kita ketemu lagi," tulisnya sebelum dia kirim pada nomor Demian Denandra.
Walau Snowy tahu, hatinya takkan pernah terjatuh pada lelaki itu. Dan inilah hal yang mungkin menjadi sebab mengapa Papi Rega memaksanya menikahi Mahesa; dia sendiri tak mungkin menyukai lelaki lain.
Snowy cukup menyesal, kenapa Papi Rega harus melakukan desakan dengan cara yang sama sekali tidak dia inginkan. Kalau seperti ini, dia yang terjebak dalam pernikahan.
🏔️🏔️🏔️🏔️
^^^🏔️🏔️🏔️🏔️^^^
Mahesa mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, bukan kembali ke bar, melainkan ke rumah utama sang ibunda.
Sungguh, dia sangat amat malu saat sisi lain dirinya mengaku, bahwa dia sedang ingin melabrak. Yah, melabrak orang tua perempuan satu- satunya miliknya.
Seperti dugaannya, Selena belum bisa tidur di jam dini hari begini. Wanita itu asyik menonton serial televisi kesukaannya seorang diri, hingga suara derap langkah kaki Mahesa terdengar mendekati sofanya.
"Sayang...," sebut Selena ketika menoleh.
Tumben sekali Mahesa pulang di jam begini, padahal selama menikah, putra tampannya sudah jarang main ke rumah utama. Apa lagi, hubungan mereka menjadi renggang karena sikap egois wanita itu.
Sambil menurunkan resleting jaket hitam miliknya, mata elang Mahesa, menatap ke arah sang ibunda. "Jadi Mama tahu, kalau Demian pacaran sama Snow?!" desaknya.
Selena sedikit membesar matanya, tapi tidak berani bersuara sedikit pun untuk menjawab pertanyaan putra pertamanya.
"Jawab, Ma!" sentak Mahesa. Sejatinya, dia tidak pernah bicara sekeras ini pada ibunya, tapi di detik ini, Mahesa cukup emosi.
"Mama tahu Demian pacar Snow?!" ulang Mahesa kembali. Dan kali ini Selena bangkit dari duduknya, lalu melangkah mendekati sang putra.
Wanita itu melipat kedua tangannya, menghela napas dalam, lantas mengembuskan dengan satu kali hentakan.
"Demian sudah pernah Mama suruh nikahin Snowy. Tapi Snowy menolaknya," jujur Selena pada akhirnya.
Mahesa terkekeh miris. "Jadi sekarang karena Demian gagal membuat Snowy jadi mantu Mama, Mahesa yang jadi tumbal?"
"Snow cuma cinta sama kamu. Mama yakin Snow cuma bisa takluk sama kamu. Itulah makanya jangan sia-siakan dia!" kata Selena.
"Dia gadis baik-baik. Anak trillionaire! Dan kamu satu-satunya pria yang beruntung bisa disukai olehnya. Gunakan kesempatan ini untuk bisa ambil lagi kepemilikan bar kita!"
Mahesa tertawa sekilas. "Sepicik itu kah Mahesa di mata Mama? Memperdaya wanita demi merebut kepemilikan bisnis kita?"
Mahesa kemudian melempar vas bunga dari meja ke televisi hingga hancur. "Esa nggak sepicik Mama!" teriaknya.
Selena paham, ini yang membuat Mahesa dulu hingga sekarang hanya asyik kumpul dengan teman segenk motornya. Di rumah, Mahesa tak mendapat surga yang cukup.
"Lagi pula kamu nggak cinta kan sama Snowy, hmm? Kenapa musti repot memikirkan picik atau tidak picik?" sela Selena.
"Kekayaan Snowy berlimpah, mengambil satu bisnis saja tidak membuat keluarga Rain jadi miskin, mengerti!" tegas Selena kembali.
"Kalau benar-benar tidak menyukainya, kamu bisa minta cerai, setelah mendapat bar kita lagi. Ingat Esa, dari dulu, cuma dari bisnis itu Mama bisa hidup!" tambahnya.
Selena menunjuk arah kamarnya. "Papa kamu yang lempengan begitu, mana bisa nyukupin kebutuhan kamu? Motor mahal, baju mahal, sekolah ke luar negeri, semua fasilitas kamu selama ini dari bisnis Mama, apa ini balasan kamu sama Mama?"
Mahesa terdiam, menahan murka yang tak mau dia tunjukkan terlalu banyak. Bagaimana pun, Selena ibu yang membesarkan dirinya.
"Ma..." Suara seseorang kemudian terdengar, Selena menoleh pada lelaki itu. Demian, putra Selena dari hubungan gelapnya bersama pria lain selain ayah Mahesa.
Demian meringis sambil membungkuk memegangi perutnya. "Kamu kenapa, Sayang?" tanya Selena.
"Mulas, Ma."
Demian duduk di sofa, dia menatap ke televisi yang retak, juga pecahan vas bunga yang berantakan. Demian yakin ini ulah Mahesa, tapi dia terlalu mulas untuk menanyakan itu.
Melihat Demian sudah kembali, Mahesa ngeluyur pergi. Status Demian di rumah ini memang hanya anak rahasia, karena Demian anak yang didapat dari sopir Selena.
"Mau ke mana?" Selena mengejar putra sahnya bersama suaminya. "Mama belum selesai bicara, Esa!"
"Memang iya, Mama sengaja menjual saham Demian sama saham Mama ke Rega supaya kamu bisa menikah sama Snow," terangnya.
"Terlepas dari itu semua, Snowy tulus cinta sama kamu kan! Kalau nggak mau jadi orang picik, setidaknya balas cinta Snowy dong!"
Mahesa tak menoleh, pria itu turun ke lantai bawah, keluar, lalu menunggangi kuda besi kesayangannya. Tak peduli, meski Selena terus berteriak memanggil namanya.
Jadi ini alasan kenapa Snowy bisa menjadi pemilik utuh barnya. Selena sudah membagi warisan kepada anak sopirnya. Pantas saja Rega bisa memiliki saham mayoritas.
Jadi ternyata Selena sang ibunda sendiri yang sengaja menjual 40% saham milik Selena beserta 20% saham milik Demian pada Rega yang sebelumnya sudah memiliki 10% saham di perusahaan pengelolaan barnya.
Sekarang keluarga Mahesa hanya memiliki 30% saja dari keseluruhannya, itu pun hak Mahesa sendiri, dan dia harus mengakui jika dirinya hanya pemilik saham minoritas di bisnis yang dikelolanya selama ini, sedang yang memiliki 70% Snowy.
Lalu setelah itu, Selena dengan mudahnya menyuruhnya merebut kepemilikan bar yang sebelumnya bahkan sudah dijualnya. Mahesa tak mengira bisnis ini bukan bangkrut tapi sengaja dijual karena siasat licik ibunya.