NovelToon NovelToon
Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Pernikahannya dengan Serka Dilmar Prasetya baru saja seminggu yang lalu digelar. Namun, sikap suaminya justru terasa dingin.

Vanya menduga, semua hanya karena Satgas. Kali ini suaminya harus menjalankan Satgas ke wilayah perbatasan Papua dan Timor Leste, setelah beberapa bulan yang lalu ia baru saja kembali dari Kongo.

"Van, apakah kamu tidak tahu kalau suami kamu rela menerima Satgas kembali hanya demi seorang mantan kekasih?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Ikut Mandi Denganku!

     Sampai menjelang pagi, tangan Vanya tidak lepas dari pegangan Dilmar. Vanya terbangun, saat suara adzan dan kokok ayam sudah bersahutan di luar. Perlahan ia bangkit dan melepaskan tangannya dari cengkraman Dilmar.

     Dirabanya dahi Dilmar, kini demamnya sudah mulai turun. Keringat sebesar biji jagung menggerayang di dahi dan sekujur tubuhnya. Sepertinya semalam selimut yang dibalutkan di tubuh Dilmar, mampu membuat keringat Dilmar keluar dan kini demamnya turun.

    Vanya bangkit untuk segera ke kamar mandi, membersihkan diri dan memenuhi panggilan dari sang khalik untuk segera menghadapnya, mengadukan apa yang sudah terjadi hari ini terhadapnya juga terhadap Dilmar.

     Setelah itu, Vanya meninggalkan kamar setelah dilihatnya Dilmar kembali tidur. Ia menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Dilmar. Kali ini Vanya membuat bubur untuk Dilmar, sebab luka di dalam mulutnya, membuat Dilmar susah untuk makan atau mengunyah.

     Wangi sayur sop daging sungguh menggugah selera. Meskipun Dilmar sarapannya bubur, Vanya tetap mencampur bubur itu dengan sayur sop daging kesukaan Dilmar.

     Vanya segera membawa bubur dan sop daging itu beserta satu gelas air putih ke atas baki, lalu dibawanya menuju kamar.

     Di dalam kamar, Dilmar nampak sudah menggerak-gerakkan tubuhnya. Vanya lega dan segera menghampiri Dilmar. Ia meletakkan baki itu di atas meja, lalu membantu Dilmar untuk bangkit dan duduk di atas ranjang dengan kepala diganjal bantal.

     "Abang sarapanlah dulu, setelah itu baru minum obat," ujar Vanya persis seorang Suster. Dilmar menggeleng.

     "Aku ingin gosok gigi, mulut aku teras tidak enak," pinta Dilmar.

     Vanya bingung, jika Dilmar ingin gosok gigi, itu artinya ia harus memapahnya ke kamar mandi.

     Dengan sabar, Vanya menuruti permintaan Dilmar, lagipula pagi-pagi begini memang kebiasaan kebanyakan orang buang hajat besar atau kecil, bahkan mandi.

     Vanya kini memapah Dilmar menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Vanya melayani Dilmar, mengambilkan sikat gigi lalu dipasangkannya odol. Dilmar gosok gigi disertai ringisan, menandakan di dalam mulutnya kesakitan Tentu saja, luka akibat gesekan gigi ke gusi, membuat Dilmar persis orang sariawan.

     Gosok gigi sudah terlewati, kini Dilmar ingin buang air kecil. Vanya merasa canggung saat harus membantu Dilmar membuka celananya. Tapi, jika dipikirkan kembali, kenapa harus canggung, lagipula dirinya sudah pernah melihat Dilmar saat Dilmar meminta bantuannya kala itu.

     Dilmar dan Vanya kembali ke kamar. Vanya menyandarkan kembali tubuh Dilmar di ranjang dengan diganjal bantal.

     "Vanya sudah membuat bubur dan sop daging untuk sarapan Abang. Abang sarapan dulu, ya," ujar Vanya sembari meraih piring yang ada buburnya. Dilmar mengangkat tangannya, dia belum mau sarapan sepertinya.

     "Tapi Abang harus sarapan, Abang harus paksakan makan meskipun mulut Abang sakit," bujuk Vanya lagi. Dilmar tetap menolak.

     "Aku sakit jika mengunyah," alasannya lembut. Tumben banget Dilmar bicara selembut itu. Sudut bibir Vanya tidak bisa ditahan untuk tidak terangkat karena tertawa. Ia merasa aneh dan lucu mendengar Dilmar kali ini begitu lembut saat bicara.

     "Karena sedang sakit saja Bang Dilmar bicaranya lembut seperti barusan," ujarnya dalam hati.

     Dilmar sempat memergoki Vanya tertawa, buru-buru Vanya menoleh ke arah meja yang ada sop daging untuk Dilmar, untuk mengalihkan perhatian Dilmar.

     Walaupun Dilmar menolak untuk sarapan dengan alasan susah mengunyah, Vanya tetap harus memaksa Dilmar supaya makan, sebab ada obat yang harus Dilmar minum.

     "Abang harus sarapan, sebab setelah sarapan Abang harus minum obat. Abang makan, ya," bujuk Vanya lagi persis membujuk anak kecil, penuh kelembutan dan kesabaran.

     "Aku tidak bisa mengunyah." Dilmar kembali menolak bujukan Vanya.

     "Abang tidak usah kunyah jika memang sakit. Abang telan saja perlahan tanpa dikunyah," saran Vanya. Lagi, Dilmar menggeleng membuat Vanya ingin menyerah.

     "Baiklah kalau Abang tetap tidak mau sarapan, lebih baik Vanya pergi ke toko mama," ancamnya sambil bangkit.

     "Akkhhhh, aduhhhh. Ka~mu jangan pergi. Aku sedang sakit, siapa yang menjaga aku?" ucapnya lirih dan tersendat seolah sedang menahan rasa sakit.

     Vanya kembali duduk di bibir ranjang, lalu meraih bubur untuk sarapan Dilmar. "Kalau begitu, Abang sarapan, ya. Kala tidak, nanti Vanya benar-benar pergi," ancamnya lagi.

     Akhirnya Dilmar mau sarapan, meskipun dia merasa kesakitan saat harus mengunyah makanan yang masuk mulutnya.

     "Nah, sekarang Abang minum obat." Kini giliran Vanya memberikan obat untuk Dilmar setelah Dilmar makan bubur beberapa sendok serta sop daging tadi.

     "Aku tidak mau minum obat, bau," tolaknya lagi. Kali ini Vanya bingung harus seperti apa membujuk Dilmar agar mau minum obat.

     "Baiklah, kalau Abang tidak mau minum obat, Vanya akan pergi ke toko mama." Sepertinya ancaman Vanya kali ini berhasil. Dilmar dengan terpaksa akhirnya meminum obat itu.

***

     Lima hari kemudian, keadaan Dilmar sudah terlihat membaik. Vanya senang, ia menerbitkan senyum bahagia. Selama Dilmar sakit, Vanya tidak masuk kerja, sebab selain merawat Dilmar, Bu Diana meminta Vanya untuk tidak masuk kerja supaya Vanya bisa fokus merawat Dilmar.

     "Aku ingin mandi, tubuh aku sudah tidak enak. Karena selama sakit, aku hanya diwaslap saja."

     Tiba-tiba Dilmar meminta mandi. Vanya dengan senang hati mendengarnya, sebab hari ini Dilmar sudah terlihat membaik. Jadi, tidak ada salahnya jika Dilmar mandi, toh mandinya bisa menggunakan air hangat dari shower.

      "Abang mau mandi? Boleh, Abang sudah membaik. Jadi, Abang sudah boleh mandi," tukas Vanya sembari gesit meraih handuk serta menyiapkan baju untuk Dilmar ganti nanti.

     "Ini handuknya."

     Vanya memberikan handuk pada Dilmar, tapi Dilmar menggeleng. Lagi-lagi Dilmar menggeleng, lantas apa maunya Dilmar.

     "Katanya Abang mau mandi?" protes Vanya.

     "Aku mau mandi, tapi dimandikan kamu. Dibukakan baju sama kamu dan digosokin badan sama kamu," ujarnya manja. Vanya mengerutkan kening heran, kenapa juga Dilmar ingin dimandikan olehnya.

     "Aku mau dimandikan sama kamu," rengek Dilmar benar-benar persis bocah. Kali ini Vanya bingung dengan Dilmar yang berubah manja layaknya anak bocah.

     Pada akhirnya Vanya menyerah atas desakan Dilmar. Dilmar senang lalu mengikuti Vanya yang duluan masuk ke dalam kamar mandi.

     Satu per satu helaian baju yang menempel di tubuh Dilmar terlepas. Kini tinggal celana boksernya. Vanya membiarkan celana itu melekat, supaya tubuh Dilmar tidak bugil total, meskipun ia sudah pernah melihat senjatanya itu.

     "Boksernya buka juga," suruh Dilmar. Jantung Vanya seketika berdegup kencang, karena pikirannya tiba-tiba sudah dirasuki bayangan mesum.

     Terpaksa Vanya mengikuti kemauan Dilmar. Maka tubuh Dilmar benar-benar tidak sehelai benangpun. Vanya menarik agar tubuh Dilmar berendam di bathtub, tapi Dilmar justru berdiri dan menyalakan shower membasahi tubuhnya.

     "Kamu juga ikut mandi denganku di dalam bak itu." Dilmar sudah meraih pinggang Vanya dan membawanya masuk ke dalam bak yang ternyata cukup untuk dua orang.

     "Akhhh akhhh, Abangggg, jangannnnn," ronta Vanya sembari menahan tangan Dilmar agar tidak melucuti pakaiannya.

1
Lita Pujiastuti
tak tunggu up nya mbak Hasna....gk pake lama lhooo ..😊
Nasir: Nanti siang ya.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Bakalan terjadi sesuatu nih ...😄😄
Nasir: Hehe...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
lihat Dilmar begitu lemah dan menyesal, jadi ikutan gak tega.....
Ariyanti
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺 𝗄𝖺.. 𝗌𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Nadine Zahra
aq jadi vanya sdh aq tinggal, 1x berkhianat pst suatu saat berkhianat lagi. karena nama berkhianat itu tdk bisa sembuh🙏, klu g bisa cerai ya sdh digantung sj nantikan laki2nya sendiri yg menceraikan klu mau nikah lagi
Mrs.Riozelino Fernandez: Aneh aja si Dilmar ini,dia yang main gila CLBK ketahuan dia pula yang marah ma biniknya...🤦🏻‍♀️
total 1 replies
Putri Hardhita Kasih
buang laut.
Lita Pujiastuti
Diamnya Dilmar ini maksudnya apa ya...
nyesel atau marah sama Vanya....
Lita Pujiastuti
Sedih tapi pengen senyum..
lha gmn tidak ..ms Vanya masih kepikiran takut kalau gigi Dilmar ompong ...😁
Tini Uje
dia yg salah dia pulak yg diamin istrinya mau nya apa sih klemer2 ini 😏
Sri Widiyarti
tinggalin aja suami model gitu 🤦🤦🤦
Mrs.Riozelino Fernandez
Zaman udah canggih Nya... bisa pake gigi palsu yang dibuat semirip mungkin dengan gigi aslinya...apapun bisa dilakukan,yang penting ada duitnya...
Nasir: Hehhehe.. bnr bgt Kak..
total 1 replies
Sri Widiyarti
bagus semangat berkarya author...❤️❤️❤️
Nasir: Trmksh Kak.... sehat selalu ya.. m
total 1 replies
Anna
lnjt thor
Nasir: Bab 23 sudah up Kak.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
up nya mana mb Hasna.....i'm wait...🙏
Lita Pujiastuti: yups....kujemput otw nya, mb ...😊
Nasir: Lagi OTW.
total 2 replies
Zaskia Natasya
lanjut kak/Good//Good//Good//Good/
Nasir: Nanti ya siang.
total 1 replies
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Tini Uje
mamposs kau dilmar..puas aku thor 😅
Nasir: Wahh.... hahahah.... 🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Ariyanti
𝗌𝖺𝗅𝗎𝗍 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗂𝗅𝗆𝖺𝗋,,
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗒𝖺 𝗄𝖺
Nasir: Besok ya...
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
suara apa nih kk Thor??? 😳😳
Nasir: Ayunan tangan memukul... hehhehe
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
bagus Vanya...biar kan Dilmar memantapkan hatinya...mau kamu atau Sela...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!