Seorang istri yang di sakiti oleh suaminya yang memiliki selingkuhan nya yang berkedok sahabat, Fira menikah dengan Ferdi karena di jodoh kan oleh orang tua Ferdi yang merasa berhutang budi pada Fira dan mereka juga sangat menyukai Fira walau fisik Fira yang gemuk.
tapi tidak dengan Ferdi yang sangan membenci fira, hingga kerap kali Fira mendapatkan siksaan batin dan fisik dari Ferdi.
karena tidak tahan Fira pergi dari rumah tapi sangat di sayang kan ia meninggal karena terjatuh.
Sedangkan di posisi lain seorang gadis pianis terkenal meninggal karena di bunuh oleh sang adik atas suruhan orang tuanya sendiri karena mereka menginginkan uang asuransi kematian Gadis itu yang sangat bedar.
ingin tau kelanjutan cerita mereka dan bagaimana nasib mereka berdua?, ayo ikuti kelanjutan ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. kematian
Fira Belle Aurora Wanita cantik, baik, sangat sabar, memiliki tubuh berisi.
Fira sudah menikah dengan seorang pria yang bernama Ferdi Angga Lingga. Mereka telah menikah selama 2 tahun.
Fira menikah di usia muda setelah lulus SMA di usia 17 tahun ia tanpa sengaja menolong seorang pasangan parubaya dari sebuah kecelakaan beruntun.
Saat itu keluarga korban tidak bisa di hubungi sampai satu bulan lamanya, karena kasihan Fira pun mengurus semuanya pada pasangan itu sampai sembuh.
Saat satu bulan barulah sang anak dari pasangan itu bisa di hubungi dan datang kerumah sakit.
Pasangan paruh baya itu sangat menyukai Fira yang baik, mandiri dan bekerja keras belum lagi mereka tau jika Fira adalah gadis yatim piatu, dan itu membuat mereka ingin Fira menjadi menantu mereka.
Awalnya Fira menolak keras karena dia membantu dengan ikhlas tapi kedua orang tua itu memaksa dan memohon pada Fira.
Karena kasihan dan tidak enak akhirnya Fira pun setuju walau dengan terpaksa. Saat melihat putra pasangan itu Fira pun jatuh cinta walau bukan cinta buta, tapi tidak dengan pria itu yang sangat membenci Fira.
Pernikahan itu berjalan hingga dua tahun, dan sampai saat ini Fira masih gadis. Karena Ferdi tidak pernah mau menyentuh Fira dan Ferdi pun susah memiliki wanita yang ia cintai.
Kembali ke keadaan saat ini
Setelah keluar dari rumah ferdi, Fira berjalan kaki tanpa arah,
Langit pun turun hujan sangat lebat malam ini, seakan tau kesedihan dan sakit hati yang di derita oleh Fira.
Fira berjalan terus tanpa henti, hingga ia berhenti di sebuah jembatan, ia melihat sungai yang mengalir deras.
"Dosa kah jika aku mengakhiri hidup ku ini, aku merasakan tidak ada gunanya lagi aku hidup hiks... hiks... hiks..." Keluh Fira sembari menangis pilu
"Kamu tega mas, kamu sangat jahat aku menyesal sudah mau menjadi istrimu, aku bersumpah kau akan menyesal telah menyakiti ku selama ini" Jerit Fira
"Mulai malam ini, detik ini aku Fira Belle Aurora, tidak akan mencintai dan memiliki perasaan apapun dengan Ferdi. Cintaku sudah hancur di bawa air hujan ini" Ucap Fira lalu berjalan lagi
Fira yang menangis dan sesekali memejamkan matanya, membuat ia tidak melihat jalan yang benar dan ia pun tersandung dan terjatuh karena tubuhnya yang berat hingga menyusahkan iya menjaga keseimbangan tubuhnya dan Fira benar terjatuh dan kepalanya terbentur Batu besar dan dan juga jantung nya shock karena terjatu membuat Fira meninggal di tempat tanpa orang lain tau.
Sedangkan di posisi lain di sebuah rumah terdapat keluarga yang terlihat harmonis dan penuh kasih sayang tapi jika di lihat lebih jelas lagi sebenarnya itu hanyalah topeng belaka.
"Cahaya, makan yang banyak ya ini mama masakan khusus untuk kamu" ucap sang mama.
"Terima kasih ma, masakan mama selalu yang terbaik" ucap gadis bernama cahaya,
Cahaya putri adalah seorang pianis terkenal, ia sudah menjadi pianis dari usianya 3 tahun, ia seorang gadis jenius yang hanya mendengar sekali nada ia akan akan bisa mengikuti dan belajar.
Saat ini ia berusia 23 tahun, dan malam ini adalah malam ulang tahunya karena itu sang mama memasakan makanan kesukaannya
"Kak mama pilih kasih lihat semua ini makanan kesukaan kakak, sedangkan aku tidak disayang" ucap sang adik yang berusia 20 tahun.
Cahaya sangat menyayangi sang adik satu satunya ini,
"Sudah jangan sedih, besok kakak akan beliin kamu apa saja yang kamu mau" ucap Cahaya tulus.
"Terima kasih Kak, sebagai tanda Terima kasih ku ini ada jus buah buat kakak, pasti kakak suka, ayo cobain" ucap sang adik yang bernama Araya
"Terima kasih dek, ini sangat enak" ucap cahaya meminum jusnya hingga habis sedangkan tanpa di ketahui Cahaya, Araya sudah tersenyum jahat.
"Uhukkk... uhukkk... ini kenapa tenggorokan ku sangat sakit, ma pa tolong" ucap Cahaya yang
Tapi mereka bertiga hanya duduk terdiam tanpa membantu. justru tersenyum
"Akhirnya kau akan mati juga, kesal sekali aku melihat mu selalu beruntung" ucap sang adik
"Dek kenapa" tanya cahaya
"Pa ma, lihat kita akan mendapatkan uang yang banyak" ucao Araya bahagia
"Iya kamu pintar, tapi kurang jika beginian" ucap mama dari cahaya
" Bagaimana jika begini ma, dia pasti benar benar mati dan kita akan mendapatkan uang asuransi itu " ucap Araya
"Bagus cepat lakukan" ucap papa dan mama nya lalu dengan tegas sang adik mengeret Cahaya yang sudah sangat lemas dan kesakitan.
Cahaya hanya bisa melihat wajah mama dan papahnya yang terlihat bahagiakan saat ia akan mati.
Lalu saat sudah di dekat tangga cahaya di dorong hingga jatuh dari lantai atas, membuat Cahaya meninggal di tempat.
......................
Di posisi Fira saat ini tiba tiba ia terbangun dari kematiannya.
Ia merasakan tubuh dan kepalanya yang sakit.
"Aku dimana kenapa kepala dan tubuhku sangat sakit, dan ini di jalan. Apa mereka membuang ku di jalan ini hiks... hiks... hiks... Mereka sangat tega apa salah ku, kenapa aku ingin mereka bunuh" ucap Fira
Saat Fira menangis pilu ada sebuah payung yang menutupi tubuhnya dari guyuran air hujan.
Merasa tidak ada air yang jatuh ketubuhnya, membuat Fira stop menangis dan melihat arah atas kepalanya, terlihat sebuah payung menutupi tubuhnya.
"Nona ayo ikut dengan ku, itu taksi ku sudah menunggu kita. Jangan disini sudah malam berbahaya jadi ikutlah denganku, tenang saja aku bukan orang jahat lihatlah aku sedang hamil" Ucap wanita pembawa payung itu
Mendengar itu Fira pun bangun dari duduknya, tidak usah mbak saya basah, mbak juga masuklah ke mobil gak baik mbak lagi hamil" Ucap Fira khawatir.
"Tidak aku tidak mau masuk mobil jika kamu gak ikut aku, jadi ayo ikut aku" Ucap wanita itu memaksa Fira
Karena tidak tega dan takut terjadi apa apa Fira pun setuju lalu ikut naik ke mobil itu.
Saat di mobil Fira pun duduk di pinggir karena takut baju milik wanita baik itu basah,.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya mere pun sampai di depan hunian sederhana milik wanita itu.
Setelah membayar ongkos wanita itu mengajak Fira masuk kerumahnya.
"Ayo masuk nona, gak usah takut ini rumah ku sendiri dan hanya aku penghuninya tidak ada yang lain" Ucap wanita itu.
"Terima kasih mbak maaf merepotkan" Ucap Fira malu
"Gak ada yang repot, nona bisa tidur di kamar ini disana ada baju almarhum ibu saya insyaallah bisa di pakai. Kamu istirahat saja dulu besok kita bicarakan semuanya" Ucap wanita baik itu
"Baik mbak Terima kasih banyak" Ucap Fira
"Iya sama sama' jawab wanita baik itu.
Setelah itu mereka pun masuk kamar masing masing.
Saat Fira masuk kekamar mengambil baju yang ada lalu masuk ke kamar mandi.
Ia terdiam karena sedang berpikir kenapa tubuhnya terasa berat
"Apa tubuhku bengkak karena jatuh tadi ya, tapi kok bisa sebesar ini dan masak bengkak sih" ucapnya lalu menghadap ke cermin saat melihat cermin berapa terkejutnya ia melihat pantulan wajah dan tubuh di dalam kaca itu.
Bersambung