Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 7 Frustasi
Amelia berada di kamar nya, ia bingung harus bagaimana. sampai detik ini dirinya masih bernafas saja sudah untung karena Tantra tidak membunuhnya.
Amelia meraih ponselnya ia tahu pasti Tantra sudah menyadap teleponnya karena itu Amelia mengganti SIM card khusus pemberian Alvin untuk situasi urgent seperti saat ini.
[Tantra sudah tahu semua....]
Begitu pesan yang di kirim Amelia untuk Alvin.
Di tempat lain Alvin terkejut karena Tantra mengetahui misi ini. ia tidak menyangka secepat ini mereka ketahuan oleh Tantra.
"Sial, dia memang pintar. tapi tunggu jika sejak awal Tantra tahu Amelia adalah penyusup kenapa dia masih menikahi gadis itu? apa itu artinya Tantra sungguh jatuh cinta pada Amelia?"
Alvin berpikir apa yang harus dia lakukan.
"Kalau begitu aku masih ada kesempatan, jika tebakan ku benar Tantra memang jatuh cinta pada Amelia aku masih bisa memanfaatkan Amelia"
Alvin membalas pesan singkat Amelia.
[Tetap tenang, dan jangan buka mulut soal apapun. biarkan saja Tantra tahu misi ini. kau tetap berada disana dan jalankan tugasmu aku akan memantau mu dari sini]
Dokter Amelia terlihat gelisah dengan ponselnya. ia menunggu balasan Alvin. raut wajahnya terlihat berbeda saat membaca pesan singkat dari Alvin.
Disaat bersamaan pintu kamar di ketuk dari luar.
"Bu Amelia, saya Inka saatnya makan malam"
"Iya tunggu sebentar aku sedang bersiap!"
"Baik Bu, pak Tantra menunggu di ruang makan"
Tidak berapa lama Amelia menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruang makan. terlihat Johan dan Inka sedang berbicara di ruang tengah. suara Johan pelan bahkan nyaris berbisik. Amelia penasaran apa yang kedua ajudan itu bicarakan.
"Aku menunggumu makan" suara Tantra membuat Amelia terkejut.
Amelia bergegas menarik sedikit kursi lalu duduk di samping Tantra. ia tidak berani menatap wajah suaminya itu. dengan sigap Amelia mengambilkan nasi dan lauk ke atas piring Tantra.
Tantra hanya menatap Amelia dengan wajah datar.
"Aku ingin tahu setelah ini apa rencana kekasih mu? apa dia kan mengajak mu pergi dari rumah ini secara diam-diam?" tanya Tantra santai.
"Mas bicara apa, kekasih apa?" Amelia tetap mencoba tenang dan seolah tidak terjadi apapun.
"Mental mu bagus dokter Amelia pantas saja kau dijadikan mata-mata"
Amelia terdiam , ia melirik Tantra yang menikmati makan malamnya dengan lahap. sementara Amelia hanya mengaduk makanan di piringnya.
"Tidak baik memainkan makanan, jadi makanlah" kata Tantra.
Amelia menghela napas perlahan, ia mulai menyendok makanan ke mulutnya.
Makan malam cukup mencekam bagi Amelia. Tantra sudah tahu semua dan Alvin juga tidak membiarkannya pergi dari rumah Tantra. posisi Amelia sulit dan bisa saja ia terancam. Amelia tidak tahu seberapa kejam Tantra, jika ia tahu Amelia ingin menggagalkan Tantra di pemilu tahun depan ia bisa di habisi oleh pria itu.
"Antara cinta dan bodoh itu tipis Amelia, kau yakin dia mencintaimu? kalau dia mencintaimu tidak mungkin dia mengirimmu ke kandang singa"
Amelia meletakkan sendok ya, ia hampir tersedak makanan yang ia kunyah. sementara Tantra hanya tersenyum tipis. di ulurkan ya segelas air putih untuk Amelia.
Amelia hanya terdiam, ucapan Tantra terlalu menusuk hatinya dan seperti memberi kesadaran untuk otaknya.
Ucapan Tantra ada benarnya, kenapa Alvin melibatkan ku sejauh ini untuk memenuhi ambisinya? tapi aku yakin dia mencintaiku. aku rasa Alvin ingin menjadi gubernur dan memberiku kehidupan yang layak nantinya.
Tantra menggeleng kepala, ia berdiri dari duduknya berjalan menuju lantai dua. di ruang kerjanya ia mengumpulkan seluruh ajudannya untuk bicara.
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏