Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terluka
" Honey " Suara itu, Demi Tuhan, Saat ini Jery benar benar tidak ingin mendengar suara itu.
Kedua Pria beda generasi itu langsung melihat ke arah sumber suara.
Hentakan Heels dari sepatu tinggi 9cm itu menggema di lantai Marmer Mansion mewah keluarga Grey itu.
Papa Jack memejam kan mata nya dan terus memproduksi nafas nya dengan baik, Mengontrol detak jantung nya yang berdegup kencang.
" Honey, Kau tak apa ? Kenapa Pipi mu ?" Tanya Renatta melihat pipi suami nya sudah memerah dan lebam.
" Aku baik baik saja. " Kilah Jery menjauhkan tangan Renatta dari Pipi nya.
" Pa, Kenapa memukul suami ku ? Apa kesalahan nya ?" Renatta memberani kan diri bertanya pada mertua nya.
" Karena dia bodoh ! Dia pria terbodoh yang pernah ku temui. Dan sial nya dia putra ku !" Renatta kaget, Betapa marah nya sang mertua.
Semua terlihat jelas dari setiap kata yang di ucapkan Pria paruh baya itu.
" Honey, Kesalahan apa yang kau buat pada Papa ?" Masih berusaha melihat pipi suami nya.
Sejenak Jery menatap pada Renatta, Namun kemudian mata nya menangkap sosok Cantik dengan mata sembab melihat ke arah nya lalu tersenyum sinis.
Demi Tuhan, Jery benar benar takut saat ini. Takut Senja meninggalkan nya dan membawa ketiga anak anak nya itu.
" Senja " Panggil nya dalam hati.
" Honey. " Panggil Renatta lagi.
Tapi Renatta kaget saat Jery berlari begitu saja meninggalkan nya.
Ya, Jery berlari mengejar Senja yang berjalan terburu buru meninggalkan nya.
Bahkan saat ini dia sudah sampai di pintu kamar nya, Namun Jery berhasil mencekal tangan nya.
" Senja, Ku mohon jangan seperti ini. Ayo kita bicarakan baik baik. Ingat anak anak kita. " Mendengar perkataan Jery Senja hanya menanggapi nya dengan sinis.
Jery semakin merasa bersalah melihat reaksi yang di tunjukan Senja pada nya.
" Pergi !" Senja mendorong Jery Dengan sekuat tenaga nya.
Dan masuk begitu saja ke dalam kamar nya dan mengunci nya.
" Honey..." Renatta datang mendekat dan melihat wajah terkejut suami nya.
" Kenapa berdiri disini ? Ini kamar Glenka bukan ?" Renatta merasa aneh dengan suami nya itu kenapa berdiri di depan pintu kamar yang sangat terlarang itu ?
" Apa ada orang di dalam ?" Renatta menatap Curiga.
" Tidak, Aku hanya merindukan Glenka saja, Jika dia disini mungkin dia akan merengek pada ku. " Dusta nya.
Senja semakin sakit hati mendengar ucapan Jery, Inilah yang di takut kan nya jika memupuk rasa terlalu dalam pada Jery, Yang status nya adalah suami orang juga.
Senja juga sadar diri, Bahwa dia hanya istri simpanan saja kan ?
Miris, Sangat miris kehidupan nya saat ini.
" Kita menginap ya ? aku rindu Mama dan Papa" Semakin takut saja Jery karena permintaan Renatta.
Apa ini saat nya di berkata Jujur pada Renatta ? Tentang keberadaan Senja yang mengandung anak nya ? Tapi apa dia sanggup melihat dua wanita itu harus tersakiti oleh nya ?
" Kenapa masih disini ? Aku hilang jangan pernah lagi menginjakan kaki mu dirumah ku bukan ? Pergi !" Suara Papa nya begitu menusuk hati . Belum hilang rasa bersalah nya pada Senja, Sekarang harus kembali mendengar kan kata kata menyakitkan dari Papa nya.
" Pa, Sudah jangan begini ." Istri nya masih mencoba menenang kan suami nya...
" Kalian istirahat lah di kamar, Temani Jery Ree" Mama nya masih saja bersikap lembut pada menantu pertama nya itu.
Mau tidak mau Jery harus ikut bersama Renatta ke kamar milik nya semasa Lajang, Dan sesekali mereka tempati jika memang Papa dan Mama Jery berkunjung kesini.
Di dalam kamar, Jery masih terus memikirkan Senja, Apa yang sedang di lakukan nya ? Apa dia menangis ? Atau bersedih ?
Jery sama sekali tidak bisa memejam kan mata nya. Tubuh nya terasa lelah, Tapi mata nya enggan tertutup.
Masih terus memikirkan Senja nya. Wanita hamil yang mengandung anak anak nya.
Makan malam pun, Sudah tiba. Semua sudah berkumpul di meja makan, Hanya ada empat orang. Satu kursi lagi kosong tanpa penghuni nya.
Di meja makan semua hening, Tanpa ada yang ingin memulai dan mencairkan suasana.
Tapi sepasang Parah baya itu mengamati anak menantu nya itu, Kenapa seperti nya ada yang berbeda.
" Ree, Kenapa tidak membuka kan kulit udang milik Jery ? Lihat dia belum makan dari tadi. " Renatta melihat ke arah Suami nya yang memang masih diam menatap nasi di piring nya.
" Maaf, Ma. Tapi Kuku Ree baru sana melakukan perawatan kemarin di Jerman. Sayang sekali. Ini mahal, Bahkan Glitter nya dari serpihan berlian. " Meraka Paham.
Sampai disini memang Senja yang terlihat bisa mengurus dan mengayomi Jery sebagai suami dan laki laki yang harus di hormati nya.
" Selera makan ku hilang. Ayo kita makan di kamar saja Ma. " Jery melihat ke arah kedua orang tua nya yang merasa kecewa oleh Nya.
" Ma, Pa, Biar Jery saja yang pergi. Mama dan Papa makan lah. " Jery bangkit dari kursi nya bersiap untuk pergi.
Namun tangan nya di cekal oleh Renatta.
" Ma, Pa, Sebenar nya apa kesalahan Jery ? Renatta minta maaf atas kesalahan Jery. " Ucap nya tulus.
" Tidak ada ! aku hanya muak saja melihat nya. Suami bodoh macam dia memang pantas mendapatkan nya. "
" Tapi Pa, Jery suami terbaik bagi Renatta. "
" Bagi mu. Tapi tidak bagi wanita lain. " Tegas nya lagi.
" Apa maksud nya Pa ?" Tanya Renatta curiga.
" Tidak ada ! Terbaik bagi mu bukan berarti terbaik untuk orang lain kan ?" Masih dengan menatap Jery dengan sinis.
" Bawakan makan malam kami ke lantai dua. Tempat biasa. Tambahkan juga susu coklat nya. Buah serta puding keju nya. " Mama Claire meminta pada pelayan.
Renatta terkejut, Bukan dia tidak tau bahwa kedua mertua nya tidak suka susu coklat. Mereka hanya minum susu murni saja dari peternakan sapi di Lembang yang di kirim langsung ke Mansion ini jika kedua mertua nya berkunjung ke Negara ini.
" Aku yang meminta nya ! Kenapa ? Kau heran ?" Tanya Papa Jack.
" Tidak Pa. !" Jawab Renatta gugup.
" Ayo Ma. " Mereka pergi meninggalkan meja makan dan tujuan mereka saat ini adalah Kamar wanita Hamil bernama afternoon itu.
" Kenapa tidak makan Honey ?" Tanya Renatta lagi.
" Aku kenyang. " Jawab Jery acuh.
Yang di pikirkan nya saat ini adalah bagaimana cara nya bertemu Senja dan meminta maaf lada wanita hamil itu.
Dan menjelas kan semua nya. Tapi apa dia bisa bertemu Senja lagi ?
Jery bahkan merasa sangat nyaman saat bersama Senja, Terlebih saat mengelus perut membulat milik Senja dimana ada 3 anak anak nya disana.
Masih jelas di ingatan Jery bagaimana Kecewa nya Senja pada nya, Bahkan mata itu menatap nya penuh rasa kebencian dan kekecewaan yang mendalam.
" Tunggu aku di mobil Ree. Aku ingin mengambil sesuatu di ruang kerja Papa. "
" Ya. " Sahut Renatta biasa saja karena sibuk dengan ponsel dan akun belanja nya.
Jery bergegas menuju kamar Senja hendak berpamitan.
Tok...tok...tok...
Ceklek...
" Apa ?" Ternyata yang di takuti nya yang membuka pintu nya.
" Pa, Jery mau bertemu Senja sebentar. "
" Untuk apa ? Untuk membuat nya menangis lagi ? Sudah lah. Pergi sana dari sini. Tanpa mu pun aku dan Mama mu bisa mengurus nya. Mungkin Istri dan anak anak mu itu tidak membutuh kan mu. Karena kami yang menuruti semua keinginan nya. "
" Pa, Bukan. begitu, ijin kan Jery sebentar saja bertemu dengan Senja."
" Pertama, Pecel ulek, Kedua mangga Pohon belakang, Dan ketiga Coklat Belgia ! Keempat dan seterus nya ? Apa kau bisa memenuhi nya ? Laki laki seperti mu tidak pantas di maafkan ! Menyusahkan saja. "
" Pa, Jery mohon..."
" Pa, Senja tidak ingin bertemu dengan nya, " Suara itu terdengar sangat menyakitkan bagi Jery.
Senja menolak untuk bertemu dengan nya.
" Senja...Aku mohon...Kita harus bicara...Sayang...Ayo kita bicarakan baik baik. "
" Ck, Sayang ? Kau sadar dengan kata kata mu ? Sayang seperti apa yang kau miliki ? " Tanya sang Papa.
" Senja..."
Brak...
Pintu langsung di tutup paksa oleh Papa nya tanpa memperdulikan keberadaan Jery lagi. Jery benar benar harus menerima hukuman nya.
Benar kata Papa nya, Dia itu suami bodoh !
" Aku pergi ya, Jangan sungkan menghubungi ku jika ingin sesuatu. Aku akan langsung datang. " Ucap Jery di depan pintu sebelum pergi dari sana.
...🍃🍃🍃...
Rasakan kau kan Bang !!
Follow ige ibuk ya @amelia_falisha1511 ❤️
.
.
hadir thor☺️