NovelToon NovelToon
Aku? Jadi Suami Pengganti?

Aku? Jadi Suami Pengganti?

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nur dzakiyah

ig: nrz.kiya

Farel Aldebaran, cowok yang lebih suka hidup semaunya, tiba-tiba harus menggantikan posisi kakak kembarnya yang sudah meninggal untuk menikahi Yena Syakila Gunawan. Wanita yang sudah dijodohkan dengan kakaknya sejak bayi. Kalau ada yang bisa bikin Farel kaget dan bingung, ya inilah dia! Pernikahan yang enggak pernah dia inginkan, tapi terpaksa harus dijalani karena hukuman dari ayahnya.

Tapi, siapa sangka kalau pernikahan ini malah penuh dengan kekonyolan? Yuk, saksikan perjalanan mereka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4: Frustasi Menunggu

Yena, yang sudah melepas beberapa bagian aksesoris gaunnya, tiba-tiba berhenti dan menatap Farel dengan tatapan polos. “Farel, gue butuh bantuan.”

“Bantuan apa?” tanya Farel dengan nada curiga, masih tidak berani menoleh.

“Resleting gue. Bisa tolong tarik ke bawah, nggak? Susah banget kalau gue sendiri.”

Farel langsung melompat dari tempat tidur, wajahnya berubah panik total. “Waduh, Yen! Lo jangan bikin situasi makin aneh, dong! Gue nggak bisa! Ini bukan bagian dari kontrak pernikahan gue!”

Yena tertawa keras melihat reaksi Farel, tapi dia tetap memutar punggungnya ke arah Farel, menunjukkan resleting gaunnya. “Udah deh, cepetan. Gue capek banget. Lagian, lo suami gue, kan? Masa nolak gini aja?”

Farel menghela napas panjang, lalu berjalan mendekat dengan langkah yang super pelan, seperti anak kecil yang diminta mendekati guru galak. Tangannya gemetar saat akhirnya memegang resleting itu, seperti sedang memegang kabel listrik yang masih menyala.

“Gue tarik, ya,” gumam Farel, suaranya bergetar.

“Ya iya, siapa lagi?” balas Yena santai.

Dengan sangat hati-hati, Farel mulai menarik resleting gaunnya. Namun, di tengah jalan, resleting itu macet. Farel panik, mencoba menarik lebih keras, tapi malah terdengar suara kecil seperti kain yang robek.

“Eh, eh, eh! Kok kayaknya ada yang sobek?” Farel bertanya panik.

Yena menoleh setengah, melihat Farel dengan wajah tegas. “Jangan sampai rusak, Farel! Ini gaun sewaan!”

“Kenapa lo nggak bilang dari tadi?! Gue jadi tambah deg-degan!” Farel berseru, mencoba menarik resleting dengan lebih hati-hati. Tapi tangannya masih gemetar hebat, membuatnya semakin gugup.

Yena menghela napas panjang, setengah geli melihat Farel yang berkeringat padahal hanya disuruh menarik resleting. “Santai aja, Farel. Lo kayak mau nge-bom gedung aja.”

Farel mendengus, akhirnya berhasil menarik resleting itu sampai ke bawah. Dia langsung mundur beberapa langkah, seperti baru saja menyelesaikan misi paling berbahaya dalam hidupnya.

“Done!” Farel mengangkat tangannya seperti habis memenangkan pertandingan. “Gue selamat dari momen memalukan ini.”

Yena tertawa kecil, lalu mulai melepas gaunnya sambil berjalan ke arah kamar mandi. “Makasih, Farel. Lo suami yang cukup berguna juga, ternyata.”

Farel mendudukkan dirinya kembali di tempat tidur, menghela napas panjang sambil memegangi kepalanya. “Gue nggak tahu apa yang lebih berbahaya, jadi suami pengganti atau narik resleting lo. Dua-duanya bikin gue trauma!”

Yena hanya tertawa dari dalam kamar mandi, sementara Farel masih termenung, mencoba memulihkan dirinya dari momen tadi yang tak akan pernah ia lupakan.

Farel berbaring di tepi tempat tidur, menatap pintu kamar mandi dengan penuh harap. Suara air dari dalam terdengar seperti lagu kematian untuknya. Rasanya sudah sepuluh tahun Yasmin ada di dalam sana.

Dia menggeliat tak nyaman. Perutnya mulai memberi sinyal darurat. “Ya ampun, ini cewek ngapain sih di kamar mandi lama banget?” gumamnya, sambil mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai.

Setelah dua puluh menit penuh penderitaan, Farel akhirnya berdiri dan berjalan mendekati pintu kamar mandi. Dia mengetuk pelan.

“Yena... Yen, lo udah selesai belum?”

Dari dalam, terdengar suara Yena yang tenang. “Belum, Farel. Sabar, dong. Gue lagi nge-rendam kaki.”

“Nge-rendam kaki?! Yen, lo pikir ini spa? Gue juga butuh kamar mandi, tau!” Farel berteriak sambil mengetuk pintu lebih keras.

“Tunggu aja, Farel. Ini kan kamar mandi gue juga. Gue pengantin cewek, lo harus ngerti,” balas Yena santai.

Farel memegang kepalanya, frustrasi. “Ngerti gimana? Lo udah kayak presiden lagi pidato di kamar mandi! Gue butuh masuk, Yen! Perut gue nggak bisa kompromi!”

Dari dalam, Yena tertawa kecil. “Farel, kan kamar mandinya cuma satu. Lo harus belajar bersabar, suami pengganti.”

Farel menggerutu sambil menginjak-injak lantai. “Ya ampun, Yen! Kalau gue meledak di sini, lo yang tanggung jawab!”

Suara Yena yang santai kembali terdengar. “Udah, tenang aja. Gue lagi perawatan muka bentar.”

“Muka?! Yena, siapa yang bakal lihat muka lo jam segini? Kecoa?” Farel langsung memukul pintu dengan pelan, tapi penuh frustrasi.

Tak ada balasan. Yena tampaknya terlalu sibuk dengan kegiatannya. Farel menatap pintu kamar mandi dengan tatapan penuh dendam, lalu mundur sambil menggerutu.

Dia kembali duduk di kasur, memegangi perutnya yang mulai memberontak. Matanya melirik botol air di meja samping. Sesaat, pikirannya mulai berkeliaran ke arah ide-ide putus asa. Tapi dia segera menggeleng keras. “Jangan, Farel. Jangan segila itu,” gumamnya pada diri sendiri.

Beberapa menit berlalu, dan Farel akhirnya kehilangan kesabaran. Dia kembali berdiri dan mengetuk pintu dengan lebih keras. “Yena, kalau lo nggak keluar dalam lima detik, gue masuk!”

“Farel! Jangan ngancem gue, deh,” Yena menjawab dengan nada santai.

“Lima! Empat! Tiga!” Farel mulai menghitung dengan suara keras.

“Dua!”

Saat Farel hendak meneriakkan angka terakhir, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka. Yena keluar dengan handuk kecil di atas kepalanya, wajahnya segar setelah mencuci muka.

“Apa sih, Farel? Kayak anak kecil banget,” katanya sambil melangkah santai melewatinya.

Farel langsung melesat masuk ke kamar mandi seperti pelari marathon yang baru melihat garis finis.

“Akhirnya! Gue nggak percaya gue berhasil bertahan!”

Yena lagi-lagi tertawa kecil karena kekocakan Farel, lalu duduk di tepi kasur sambil mengeringkan rambutnya. Dari dalam kamar mandi, terdengar suara Farel yang masih bergumam kesal.

“Yena! Lo tuh serius nggak ngerti arti darurat, ya? Kalau gue telat sedetik aja, lo bakal ngurus bencana!”

“Ya udah, yang penting kan lo selamat, Farel,” Yena membalas santai, kembali menertawakan reaksi Farel yang berlebihan.

Sementara itu, di dalam kamar mandi, Farel menghela napas panjang. “Pernikahan ini... ujian hidup bener, deh,” gumamnya sambil menatap cermin.

Ketukan pelan di pintu membuat suasana di kamar pengantin itu mendadak hening. Yena yang sedang sibuk menggulung rambutnya dengan handuk berhenti sejenak, menoleh ke arah pintu. Sementara Farel, yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah segar namun rambut acak-acakan, langsung mengerutkan dahi.

“Siapa lagi sih malam-malam gini?” gumam Farel, mengancingkan kemejanya yang dipakai asal-asalan.

Yena berdiri dan membuka pintu. Sosok Bi’ Nia, pengurus rumah tangga keluarga Aldebaran, berdiri di sana dengan senyum ramah.

“Pengantin baru, ayo ke ruang makan. Pak Syaiful minta kalian makan malam bareng,” kata Bi’ Nia lembut.

Farel yang mendengar itu langsung mendekati pintu dengan wajah penuh protes. “Makan malam? Bi, gue udah makan banyak tadi saat acara. Kenapa harus makan lagi?”

Bi’ Nia menggeleng sambil tertawa kecil. “Bukan soal makanannya, Nak Farel. Pak Syaiful cuma mau kalian kumpul bareng keluarga. Yuk, jangan bikin beliau nunggu.”

Yena mengangguk sopan, “Baik, Bi’. Kami segera ke sana.”

1
Angel Ine
semangat terus, ceritanya gak berhenti bikin ngakak, selalu mendukung karya k.thor
Angel Ine
Lanjut terus k.thor semangat dalam berkarya
Ana
Pokonya baca semua karya kakak, bisa jadi inspiratif yg baik, karya yg ini tema beda tapi tdk jauh banget dri ciri khas kakak,, ngakak abiss jg bacanya
El
Mampir lagi.. seperti biasa karya kakak luar biasa, apa lgi kali ini tema berbeda..
El
Bener" yee nih farelll...🤦🏻‍♀️😂
Ddek Aish
ada2 aja grup anak spesial. kirain anak disabilitas yang spesial taunya 😂😂😂
ᏦᎨᎽᎯ~: hahaha.. 🤣🥰
total 1 replies
Agnan
Kocak sih ini, keren.. keren..
ᏦᎨᎽᎯ~: terima kasih kak, atas dukungannya dan komen positifnya🥰🫶🏻🦭
total 1 replies
PuputMega Shelviana SuJanii
bahasanya kurang ngena thor, masa ank ngomong nya gue2 k ayahnya, giliran ayahnya jh bz sopan pakex saya
ᏦᎨᎽᎯ~: wajar sih kak, melihat sifat farel ya gtulah.. adapnya kurang🤣 jdi mon maap klw krng nyaman🙏🏻 tp terima kasih udh baca🫶🏻
total 1 replies
Ddek Aish
mampir lagi
ᏦᎨᎽᎯ~: terima kasih ya kak, atas dukung setiap karyaku, bakal semakin semngt nihhh🥰🫶🏻🦭
total 1 replies
Agnan
Haha Kocak si farel😂😂
ᏦᎨᎽᎯ~: beh gercep ya, tenkyu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!