Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 03
Dira masuk ke kamar mandi, dan membersihkan diri, segera melakukan kewajiban nya sebagai seorang umat muslim. Setelah itu, Dira pun membangunkan suaminya. Dira memanggil namanya, dan ternyata Alby pun segera bangkit. Dia langsung melangkah ke kamar mandi. Dira menyiapkan keperluan suaminya. Saat Alby akan melaksanakan sholatnya. Dira pun keluar dari kamar, dan berjalan menuju dapur.
Dira membuat sarapan dan teh untuk keluarganya. Tak lama bunda pun keluar dari kamar.
" Loh, kok kamu udah di dapur Nak? "
Bunda melihat Dira yang saat ini sedang memasak nasi goreng.
" Gak apa - apa Bun, kan Dira udah biasa."
Bunda tersenyum melihat Dira. Setelah semua selesai, Dira pun menatanya di meja makan. Tak lama ayah pun pulang dari jalan paginya. Begitu juga Alby, turun dari lantai dua, tak lama setelah Dira memanggilnya.
Mereka makan dengan tenang, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu. Setelah semua selesai. Dira membereskan dan mencucinya. Sedangkan Ayah dan Alby sedang duduk di ruang keluarga.
" Ayah, Alby dan Dira siang ini akan pindah ke rumah pribadi Alby. "
Ucapan Alby, berhasil membuat Ayah dan Bunda terkejut. Mereka tahu, bahwa Alby akan membawa putri mereka, tapi mereka tak menyangka akan secepat ini.
" Kenapa terburu-buru Nak, tinggallah seminggu atau dua minggu disini."
Pinta Bunda pada Alby. Matanya mulai berkaca-kaca.
" Kami ingin mandiri Yah, Bun."
Jawaban yang hanya sebagai alasan Alby, agar dirinya segera keluar dari rumah ini.
" Baiklah, jika itu keinginan kalian, Ayah tidak bisa melarangnya. Tapi Ayah minta kepadamu, tolong jaga Dira, karena Dira adalah anak kami satu - satunya."
Ucap ayah, sambil memegang bahu Alby. Alby hanya mengangguk kecil. Setelah menyampaikan keinginannya, Alby pun segera pamit, dan menuju kamar. Dira yang saat ini tengah berada di kamar, tersentak saat Alby tiba-tiba saja masuk.
"Segera kemasi barang - barang yang akan kamu bawa, siang ini kita akan pindah ke rumah pribadiku."
Dira, hanya mengangguk pelan. Dia sudah tau bahwa siang ini mereka akan pindah.
Tepat jam 11 siang, mereka siap-siap akan pindah ke rumah Alby. Dira hanya membawa sebagian dari pakaian nya. Setelah berpamitan, Dira dan Alby pun berangkat. Selama di perjalanan, tak ada yang bersuara sedikit pun. Baik Alby dan Dira hanya saling diam. Mobil yang di kendarai Alby memasuki sebuah perkarangan rumah. Rumah dua lantai dengan gaya minimalis modern, dan bercat coklat muda.
Aku dan Alby turun bersamaan, tak ada adegan saat lelaki membuka pintu mobil untuk wanitanya. Semua itu hanya cerita di film saja. Alby membuka bagian belakang mobilnya, dan menurunkan kopernya dan Dira. Saat Dira akan mengambil koper miliknya, tangan Alby lebih dulu mengambil koper itu. Alby jalan lebih dulu, dan Dira pun hanya mengekornya dari belakang.
" Ini kamar kamu, kita akan tidur terpisah."
Ucapnya dingin, sambil berlalu meninggalkan Dira sendiri di kamar. Dira hanya menghela nafasnya. Sebenarnya ia tak bersedih, karena sampai saat ini pun Dira masih belum bisa menerima kalau dirinya berstatus sebagai seorang istri. Kini Dira tengah menyimpan pakaian nya dalam lemari di kamar itu.
Hari beranjak malam, saat ini Dira tengah memasak untuk makan malam. Lalu menatanya di meja. Dira mengetuk pintu kamar Alby.
" Makan malam sudah selesai Mas. "
Dira berkata setelah mengetuk pintu kamar Alby. Tak lama Alby pun keluar, lalu berjalan menyusuri tangga.
salam kenal yah 🙏 🌹