Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Melumat?!
Layla hanya terduduk diam di sofa yang berada di dalam ruangan Felix, ia melirik Felix yang sedang fokus ke layar laptop.
Dilirik lirik Felix begitu tampan dan gagah ketika sedang fokus mengerjakan file untuk perusahaan nya, Felix yang sadar dengan lirikan Layla. Dia segera melirik ke arah Layla.
Layla yang sadar segera membuang muka panik, sedangkan Felix tersenyum tipis.
Drtt..
Drtt..
Bunyi deringan ponsel Layla berdering keras, Layla mendongak lalu segera mengambil nya diam diam dan mengangkat panggilan tersebut.
" Hallo Ri? kenapa " ucap Layla bisik bisik dengan suara yang sangat pelan, " Suara kamu tidak kedengeran! " ucap Riana menjawab.
" Hush berisik! udah cepet mau ngapain nelepon? " tanya Layla dengan pelan, " Malam nanti ayo pergi ke club!! " ucap Riana riang.
" Club? " Layla melirik ke arah Felix dan kembali fokus kepada panggilan tersebut, " Ya! banyak pria tampan di sana!! " ucap Riana riang.
" Boleh!! " ucap Layla menjawab dengan riang. " Layla! sedang apa kamu? " bentak Felix melihat ke arah Layla tajam.
Layla tergelojak kaget lalu segera mematikan panggilan nya dan melempar ponselnya ke sofa, " Ha? tidak! " ucap Layla gugup.
" Bohong!! " bentak Felix, ia beranjak dari duduknya dan melangkah mendekati Layla. Felix mencengkram lengan Layla hingga terangkat.
" Kau menyembunyikan sesuatu?! " tanya Felix marah, Layla melepaskan cengkraman nya " Tidak! aku tidak menyembunyikan apa pun! " bentak Layla bohong.
Felix melirik ke arah atas laci dan melihat ponsel Layla tidak ada disana, " kau mengambil ponsel mu? " tanya Felix mengintimidasi.
" Tidak! " jawab Layla dengan lancang, " Lalu? pergi ke mana ponsel mu? " ucap Felix menaikkan alis nya.
" Mungkin berjalan sendiri!! ponsel pun bosan dengan tempat ditaruhnya!! " ucap Layla menatap tajam Felix, " Jangan berpura pura tidak tau, Layla " ucap Felix menyentil kening Layla pelan.
" Aw! sakit Felix! " bentak Layla marah, " Cuman pelan? masih terasa sakit? " tanya Felix mengejek.
" Kan rasa sakit orang beda beda!! " ucap Layla menyilangkan tangannya kesal, " Dimana ponsel mu?! " tanya Felix.
" Tidak tau! " ucap Layla bergidik bahu, " Oh ya? " Felix melihat sekeliling dan menemukan ponsel Layla berada di sofa.
" Lalu ini apa? " ucap Felix meraih ponsel tersebut dan menunjukannya kepada Layla, dan Layla berpura pura tidak melihatnya.
" Akan ku sita selama 1 bulan! " ucap Felix melangkah kembali menuju meja pribadinya, dan menempatkan ponsel Layla di saku jas nya.
" Felix! aku membutuhkan ponsel ku! " ucap Layla marah, Felix menggeleng mengejek, Layla sangat geram kepada Felix akhirnya ia hanya menggerutu sendiri.
2 Jam berlalu Felix masih belum selesai dengan pekerjaan nya akhirnya Layla pergi ke luar ruangan Felix untuk berjalan jalan.
Ketika Layla berjalan ia dengan tidak sengaja menubruk seseorang.
BRUKK!!
" A-aduh! maaf aku tidak se- Layla?! " ucap pria itu terkejut, Layla segera membenarkan posisi berdirinya yang hampir terjatuh.
Layla mendongak untuk melihat siapa pria itu, " Loh Arion? " ucap Layla terkejut ketika melihat Arion berada di perusahaan milik Felix.
" Kamu ngapain disini? " tanya Arion lembut, sungguh pria ini sangat sangat tampan dan juga tidak kasar, tidak seperti Felix itu lah yang di dalam pikiran Layla.
" A-Aku disini ikut dengan papa ku " Jawab Layla tersenyum tipis, " Papa kamu kerja disini? " tanya Arion yang senyuman nya tidak pudar.
" T-Tidak, papaku hanya mampir ke sini untuk menemui teman nya " bohong Layla kepada Arion, Arion hanya mengangguk mengerti.
" Kamu mau kemana? " ucap Layla bertanya kepada Arion, " Aku ingin pergi membuat teh, apa kau mau? " ucap Arion.
Layla terdiam sejenak dan mengangguk, " Boleh! " ucap Layla dengan antusias, Arion tersenyum lalu mulai melangkah lebih dulu dan di susul oleh Layla.
Setelah sampai di dapur perusahaan, Arion segera menyiapkan mesin teh di sana. " Mau teh atau susu? " tanya Arion melirik Layla yang sedang bersandar di tembok.
" Susu? aku bukan anak kecil lagi! " ucap Layla cemberut, Arion tertawa tipis " Bukan nya kamu masih kecil? " ucap Arion mengejek.
" Arion!! " Layla memukul lengan Arion pelan, Arion tertawa gemas kepada Layla. Ketika Layla hendak memukul lengan Arion sekali lagi. Layla tidak sengaja menginjak sesuatu dan hendak terjatuh.
Tapi dengan sigap Arion menangkap tubuh Layla dengan erat dan Layla jatuh ke dengkapan Arion, Layla memejamkan matanya seketika. Ketika membuka matanya Layla terkejut karna sudah berada di dengkapan Arion.
" Kau baik baik saja? " tanya Arion khawatir, Layla mengangguk. " Aku baik baik saja " jawab Layla dengan gugup.
Arion hendak mendekat kan bibirnya ke bibir Layla, dan seketika Layla terdiam di tempat dan hendak menghindari nya.
" Ehem! " deheman Felix seketika membuat mereka berdua menjauh dengan panik, " A-ah pak Felix " ucap Arion gugup sembari membungkukkan badannya.
" Siapa yang membolehkan bermesraan di perusahaan ku, hm? " tanya Felix dengan nada tajam.
Arion segera menunduk gugup, sedangkan Layla hanya terdiam dan tidak sedang menggerutu. Felix segera melirik ke arah Layla dengan tajam.
" Saya tanya! memangnya boleh? " bentak Felix keras, " Tidak!! " teriak langsung Arion. Felix mengangguk dan menyeringai, " Kalau tidak? mengapa di lakukan disini? " tanya Felix terlihat marah.
Layla menatap ke arah Felix, dan yang berada di pikiran nya kenapa Felix seperti tidak mengenali nya disaat seperti ini.
" KELUAR, Kecuali kau Layla kau tetap disini!! " bentak Felix menyuruh Arion keluar, Arion mengangguk lalu melirik ke arah Layla dan melangkah pergi.
Layla menelan ludah nya kasar ketika pintunya di kunci rapat oleh Felix, " Jangan melakukan yang aneh aneh! ini di dapur perusahaan anda, anda sebagai CEO harusnya tegas!! " bentak Layla keras.
" Perusahaan ini milik siapa? " tanya Felix menaik kan alisnya, Layla terdiam lalu menjawab " Anda! " ucap Layla.
" Jadi? aku bisa melakukan apa saja kepadamu, gadis nakal! " ucap Felix melangkah mendekati Layla dengan tatapan mengintimidasi.
Layla segera berjalan mundur sampai tidak ada jalan lagi karna ada tembok yang menghalangi, " Jangan memancing emosi ku, sudah kukatakan kau tidak berhak berhubungan dengan pria lain, kan? " ucap Felix melangkah lebih dekat lagi.
" Dan kau selalu melanggarnya, kau sungguh sangat nakal! " ucap Felix menarik pinggang Layla sehingga Layla berada di dengkapan Felix.
Layla mencoba melepaskan dengkapan nya, tapi sayang nya pinggangnya di cengkram erat oleh Felix.
" Lepas Felix! " bentak Layla mencoba melepaskan cengkraman nya. " Aku akan melepaskannya ketika kau memberikan apa yang aku mau, " ucap Felix menggoda.
Layla segera mendongak kaget, " Apa apaan! " Jawab Layla tajam, " Aku tidak akan melepaskan nya kalau begitu " ucap Felix menyeringai.
" Kau sangat menyebal kan!! " ucap Layla kesal, " Kau yang selalu memancing emosi ku! " ucap Felix mengejek.
" Kau nya saja yang selalu emosi! " jawab Layla lancang, Felix menatap tajam Layla, " Benarkah begitu? " tanya Felix mengeratkan dengkapan nya.
" Ga usah berlaga lagi! " kesal Layla, Felix menggeleng pelan dan tertawa tipis, ia segera mencengkram dagu Layla.
CUP!
Felix dengan cepat melumat bibir manis Layla dengan agresif!
*
*
*
Bersambung...