Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.
Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?
Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Semesta Mendukung
Jarvis tidak memberikan jawaban apapun. Mungkin karena situasi yang tidak memungkinkan di tengah-tengah calon wisudawan dan juga para orang tua. Pria itu merengkuh punggung putrinya dan segera masuk ke tempat acara. Yona pun paham, dan tidak menuntut jawaban apapun.
Acara wisuda itu berlangsung secara khidmat. Nama Yona juga dipanggil karena termasuk dalam deretan mahasiswa yang mendapatkan IPK cumlaude. Jarvis sangat bangga akan hal itu. Yona anak yang pandai. Selain itu, selama ini putrinya sangat patuh dan tidak pernah menuntut apapun padanya.
Senyuman bahagia Yona terukir jelas di bibirnya saat naik ke atas podium untuk menyampaikan beberapa kata atas prestasi yang dicapainya. Hanya nama sang ayah yang disebut Yona sebagai sosok terdepan yang memberikan dukungan dan semangat selama menempuh Pendidikannya.
Acara itu pun selesai, dan ditutup dengan kegiatan santai. Seperti ramah tamah, menikmati hiburan musik, dan berfoto-foto.
Yona saat ini sedang berfoto dengan ayahnya di salah satu spot foto yang tersedia. Itu pun harus menunggu antrian. Setelah berfoto, Jarvis hendak mengajak Yona langsung pulang saja. namun tiba-tiba datang Finn dengan pakaian formal seperti Jarvis sambil membawa buket bunga serta boneka.
Yona agak ragu saat hendak menghampiri Finn. Terlebih ia takut merusak momen bahagianya bersama sang ayah.
“Ayah tunggu di luar!” ujar Jarvis. Antara memberi kesempatan pada Yona untuk bicara dengan Finn, dan tidak mau bertegur sapa dengan lelaki itu.
“Iya, Yah. Sebentar lagi aku menyusul Ayah,” jawab Yona.
Setelah Jarvis keluar dari gedung, Yona menerima hadiah buket dan boneka dari Finn. Pria itu memberikan ucapan selamat pada Yona. Finn tidak peduli kalau sedari awal ayah Yona tidak menyukainya. Yang terpenting ia tidak memiliki niatan buruk pada Yona.
“Kak, maafkan sikap ayah!” ucap Yona merasa tidak enak.
“Tidak apa-apa. kamu sangat cantik, Yona!” puji Finn membuat pipi Yona bersemu merah.
Keduanya pun tampak ngobrol sebentar dan sempat mengabadikan beberapa foto buat kenang-kenangan. Sebelum akhirnya Yona memutuskan untuk pulang.
“Hati-hati di jalan, Yona! Hubungi aku segera kapan kamu akan berangkat liburan,” ucap Finn.
“Baik, Kak! Aku pulang dulu.”
Yona keluar dari gedung dan menemui ayahnya yang sedang duduk di salah satu kursi. Jarvis tampak sibuk bicara melalui sambungan telepon. Setelah melihat kedatangan Yona, pria itu segera mengakhiri panggilannya. Menampakkan senyum pada Yona.
“Kita pulang sekarang, Yah?” tanya Yona.
Jarvis mengangguk samar. Ia melihat buket bunga dan boneka yang dipegang putrinya. Ia tahu kalau hadiah itu dari Finn. Namun Jarvis tidak ingin mengatakan apapun mengenai kado itu.
**
Sesuai dengan janji Jarvis pada Yona, pria itu sudah memesan tiket liburan ke USA. Jarvis sengaja tidak memberitahu Yona tentang kapan keberangkatannya ke sana, karena ingin memberi kejutan. Dan Yona hampir setiap hari dibuat harap-harap cemas.
Saat ini Jarvis dan Yona sedang makan malam di rumah. Yona sejak tadi tampak murung karena sikap ayahnya yang menurutnya hanya memberikan harapan palsu. Dua hari yang lalu Yona sempat menyinggung tentang liburannya, namun Jarvis tidak menanggapinya.
“Bersiaplah!” uajr Jarvis sambil menyodorkan tiket liburannya.
Yona yang sejak tadi kurang bersemangat, matanya mengerjap beberapa kali saat melihat tiket liburan yang diberikan oleh ayahnya. Tampak binar bahagia di matanya.
“Ayah serius?” tanyanya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya lagi.
“Serius. Mana pernah Ayah bohong!” jawab Jarvis.
Yona senang bukan main. Dia langsung beranjak dari duduknya dan mendekati sang ayah. Memeluknya dengan erat diiringi ucapan terima kasih.
“Kita berangkat lusa,” ucap Jarvis sambil mengusap kepala Yona.
Yona mengangguk bahagia. Setelah ini ia akan memberitahu pada Finn tentang keberangkatannya ke USA lusa. Semoga nanti ia bisa menemukan ibunya di sana.
“Aku akan bersiap setelah ini, Ayah!” ujar Yona bersemangat.
“Tidak perlu bawa baju banyak-banyak. Kita bisa beli di sana. Lagian di sana hanya seminggu. Bukan pindah tempat tinggal,” ujar Jarvis mengingatkan.
Selesai makan malam, Yona bergegas masuk ke kamarnya untuk menyiapkan segela keperluan yang akan dibawa saat pergi liburan lusa. Jarvis memilih menghabiskan waktunya di ruang tengah.
Jarvis tampak menghela nafas lega setelah memberikan tiket liburan pada Yona. Selain sengaja memberi kejutan pada putrinya, selama beberapa hari ini Jarvis juga berusaha menyelesaikan pekerjaannya, agar sewaktu pergi nanti sudah beres semua.
***
Hari ini Yona sedang bersiap untuk pergi berlibur dengan ayahnya. Rencananya mereka akan berangkat ke bandara nanti malam pukul delapan. Koper miliknya dan milik sang ayah sudah siap. Namun sampai saat ini Jarvis belum pulang dari kantor.
“Sudah jam lima. Harusnya ayah sudah di rumah,” gumam Yona sambil melihat jam dinding.
Mungkin ayahnya sedang sibuk dan banyak pekerjaan di kantor dan hari ini juga harus diselesaikan. Terlebih Jarvis akan meninggalkan pekerjaan selama seminggu. Begitu yang ada di pikiran Yona. Namun, tiba-tiba saja ponsel Yona berdering. Ada panggilan dari Jarvis.
“Halo! Ayah sekarang ada di mana? Kenapa belum pulang?”
Yona mengerutkan kening saat mendengar suara berisik. Ayahnya juga tampak bicara dengan orang lain.
“Halo, Ayah!” panggilnya lagi.
“Ya halo, Sayang!” jawab Jarvis akhirnya.
“Ada apa, Yah?”
“Sayang, maafkan Ayah. Ada masalah dengan pekerjaan Ayah. Ayah, tidak bisa ikut liburan,” jawab Jarvis. Terdengar jelas hembusan nafasnya yang begitu berat.
Yona sedikit kecewa. Apakah itu artinya ia batal pergi liburan.
“Yona? Apa kamu marah, Sayang?” tanya Jarvis saat tidak mendapat sahutan dari Yona.
“Tidak. Aku tidak,-“
“Kamu bisa pergi liburan ke sana sendiri. Tapi Ayah tidak tega. Bagaimana kalau mengajak teman kamu, siapa itu.. Ellen. Apa kamu keberatan?” ujar Jarvis dengan pikiran yang terpecah belah antara pekerjaan dan putrinya.
“Biar Ayah yang memberitahunya atau orang tuanya. kamu kirim nomor kontaknya,” lanjut Jarvis.
“Aku saja yang memberitahu, Yah. Ellen pasti bisa. Apa Ayah serius memperbolehkan aku pergi dengan Ellen?”
“Ya. Ayah serius. Kalau Ellen tidak bisa, lebih baik kita batalkan dulu liburannya. Maafkan Ayah, Yona!”
“Aku paham, Yah. Ya sudah kalau begitu aku hubungi Ellen dulu Yah.” Jawab Yona meyakinkan. Terlebih Ellen juga sering bolak-balik ke luar negeri bersama keluarganya. Tentu saja tidak perlu melakukan persiapan apapun. Tinggal berangkat saja. namun sebenarnya Yona tidak mengajak Ellen. Ia akan tetap pergi ke USA dengan Finn.
“Ayah tutup dulu. sepertinya malam ini Ayah tidak pulang. ini sedang di luar. Kamu kabari saja kalau sudah berangkat. dan hati-hati!” ucap Jarvis kemudian mengakhiri panggilannya.
Semesta sepertinya kembali mendukung kepergian Yona untuk mencari ibunya. Yona segera menghubungi Finn.
.
.
.
*Happy Reading!!
next kak💪 semangat