NovelToon NovelToon
MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:8.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pansy Miracle

Jessica Adams harus mengalami hukuman selama enam tahun lamanya di dalam penjara karena dianggap lalai dalam mengemudi mobil, hingga menyebabkan seorang model bernama Natasha Linzky meninggal dunia.

Kekasih Natasha, Axel Ray Smith, menaruh dendam luar biasa hingga memaksakan sebuah pernikahan dengannya yang saat itu dalam keadaan lumpuh. Siksaan tubuh dan jiwa menyebabkan Jessica akhirnya mengalami trauma dan depresi, bahkan Axel menceraikannya dan membuangnya begitu saja tanpa mempedulikannya.

Namun yang tidak diketahui oleh Axel adalah bahwa ia telah menitipkan benihnya pada seorang wanita yang ia anggap sebagai musuhnya. Apakah masih ada benang merah yang mengikat keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAMU TAKUT

Jessica mengerjapkan matanya, menatap sekelilingnya.

“Aku masih di sini? Aku belum mati?” katanya dengan pelan dan lirih. Betapa sekarang kematian menjadi tujuan hidup Jessica.

Ia menerawang menatap langit-langit kamar dengan tangan yang masih dalam keadaan diinfus. Jessica hanya diam tanpa berbicara ataupun bergerak. Ia sedang menikmati waktu tenangnya seorang diri sambil berpikir.

Hari itu benar-benar dilewati oleh Jessica tanpa gangguan sama sekali dari Axel. Nyaman? Sangat. Ia merasa hidupnya tenang dan bebas, meskipun berada di dalam ruangan yang terkunci.

“Kamu sudah sadar?” Baru saja Jessica ingin menghela nafas lega, Axel sudah kembali masuk ke dalam kamar tidur itu. Mata Jessica membulat saat melihat pria yang dulu sempat ia kagumi itu.

“Apa yang kamu inginkan?” tanya Jessica.

“Yang kuinginkan? Tentu saja melihatmu menderita,” jawab Axel.

“Mengapa tidak kamu bunuh saja aku, bukankah itu lebih cepat untuk melampiaskan semua dendammu!” ujar Jessica.

“Membunuhmu? Membuatmu mati dengan mudah tak pernah ada dalam kamusku. Bukankah aku sudah pernah mengatakan bahwa kamu tak boleh mati sebelum aku mengijinkan,” kata Axel.

“Dasar gila!”

Mendengar ucapan Jessica yang masih terbaring di atas tempat tidur, justru membuat Axel tertawa. Ia merasa senang ketika melihat Jessica mengumpatinya, itu berarti ia telah membuat wanita itu sangat membencinya.

Axel keluar dari kamar tidur tersebut. Ia sedang mempersiapkan sesuatu untuk Jessica. Ya, ia akan kembali memberikan pekerjaan pada wanita itu. Tak akan pernah berhenti sampai wanita itu tersiksa secara fisik dan jiwa, karena apa yang telah ia lakukan membuat Axel kehilangan wanita yang sangat ia cintai.

**

Pagi-pagi buta, Jessica kembali dibangunkan. Tubuhnya sudah kembali baik setelah mendapat asupan makanan dan minuman, serta beristirahat seharian kemarin.

“Apa lagi yang harus kukerjakan?” gumam Jessica bermonolog dengan dirinya sendiri.

Axel menjalankan kursi rodanya kembali ke taman belakang.

“Apa Tuan ingin aku membersihkan kolam renang lagi?” tanya Jessica.

“Kamu lihat pohon-pohon apel yang kumiliki? Cantik-cantik kan? Bahkan mereka terlihat sangat bagus dibandingkan dirimu. Panen semuanya untukku. Petik, cuci dan bawa ke gudang khusus di sana,” perintah Axel.

Memetik apel? Semakin lama pekerjaan yang ia berikan semakin aneh saja. - batin Jessica.

Setelah memerintahkan hal itu, Axel pun pergi meninggalkan Jessica di taman belakang. Jessica sendiri sudah siap dengan topi dan tangga yang akan ia gunakan untuk memetik apel.

Ia mulai melakukan perlahan di sebuah pohon. Saat melihat dari atas, ia menyadari bahwa taman belakang Axel sangat luas. Namun, ada sesuatu yang lebih menarik perhatiannya, yakni pagar bagian belakang yang tak terlalu tinggi.

Sepertinya bisa kulewati dengan menggunakan tangga ini. - batin Jessica.

Jessica terus bekerja hingga ia menggeser tangganya ke bagian belakang, merapat ke dinding. Tanpa rasa takut, ia menoleh ke belakang sesaat. Ketika sudah memastikan tak ada siapa pun, ia langsung melompat melewati dinding.

“Aman, aku berhasil keluar,” Dengan berbekal topi dan masker dari saputangan yang ia lipat segitiga, ia menyusuri jalan di belakang mansion yang dipenuhi dengan rerumputan yang cukup tinggi.

“Aku harus mencari jalan raya, kemudian mencari tumpangan, lalu pergi ke kota lain. Aku harus segera menghilang dari pandangannya,” gumam Jessica yang di kepalanya telah penuh dengan rencana-rencana setelah ia berhasil kabur.

Ia menapaki jalan kecil tersebut dan baru menyadari kalau ada aliran sungai di belakang mansion Axel. Matanya membulat ketika melihat jalan besar yang dilalui beberapa mobil.

“Aku akan segera bebas,” gumam Jessica.

Saat sampai di jalan besar, tampak sebuah mobil berwarna hitam. Jessica dengan cepat melambaikan tangannya, berharap mobil tersebut berhenti dan menolongnya.

Pintu belakang mobil tersebut terbuka dan Jessica langsung masuk ke dalam karena berpikir mobil tersebut akan membantunya. Namun saat ia telah masuk, matanya membulat karena yang ia lihat adalah Axel dan kedu asistennya.

Jessica mencoba membuka pintu, tapi sayang pintu mobil sudah terkunci. Ia terus berusaha membuka tapi tak berhasil.

“Apa kamu kira akan berhasil kabur dariku?” kata Axel dengan tatapan sinis dan tajam.

Jessica merapatkam tubuhnya ke arah pintu. Ia tak suka dengan tatapan Axel saat ini.

“Kembali ke mansion!” perintah Axel.

Mobil pun diputar balik oleh Eric untuk kembali ke Mansion. Awalnya mereka akan pergi menemui seorang klien bisnis, tapi tanpa sengaja menemukan Jessica yang melambaikan tangan di tepi jalan.

**

“Kalian pergi berdua saja, Jim, Ric. Aku akan menjaga wanita licik itu di sini,” kata Axel.

“Tapi, Tuan?”

“Cepat pergilah!”

Jimmy dan Eric akhirnya pergi meninggalkan Axel sendiri di Mansion bersama dengan Jessica. Jessica sendiri saat ini tengah dikurung di dalam kamar tidurnya.

“Arghhh!!” teriak Jessica sambil menarik rambutnya. Ia merasa hidupnya tak akan pernah bebas jika masih ada di dalam lingkungan Axel.

Bebas tidak bisa, mati pun tidak bisa. Apa yang harus kulakukan? - batin Jessica.

Ia duduk di lantai sambil menekuk kedua kaki menempel pada dadda, lalu memeluk dengan kedua tangan dan menyembunyikan wajahnya.

Ceklekkk

Pintu kamar tidur Jessica terbuka dan tampak sosok seorang pria di ambang pintu.

“Axel?” Jessica tak percaya dengan apa yang ia lihat. Axel berdiri dengan kedua kakinya sendiri, tanpa kursi rodanya.

“Ia bisa berjalan?” gumam Jessica.

Axel tertawa sinis menatap Jessica dengan tajam, “Apa kamu kaget melihatku bisa berjalan? Apa di dalam hatimu itu berharap kalau aku akan terus lumpuh dan duduk di atas kursi roda?”

Jessica hanya diam dan melihat bagaimana Axel melangkah mendekatinya. Saat Axel semakin dekat, Jessica langsung bangkit dan menjauh. Ia tak ingin berdekatan dengan Axel, apalagi aura yang dipancarkan oleh Axel rasanya sangat tidak ia sukai.

“Siapa yang mengijinkanmu untuk kabur hah?!!”

Axel terus melangkah mendekat.

“Kamu tak akan pernah bisa ke mana pun, karena aku tak akan membiarkannya. Kamu sudah menghancurkan hidupku, menghancurkan semua impianku!” teriak Axel kemudian mencengkeram leher Jessica ketika wanita itu telah merapat ke dinding karena tak ada jalan untuk mundur lagi.

“Im-pian-mu?! A-pa ka-mu su-ka hi-dup ber-sama wa-nita yang ber-se-lingkuh?” tanya Jessica dengan terbata.

Mata Axel menatap Jessica dengan nyalang. Ia tak suka dengan ucapan Jessica yang mengatakan bahwa Natasha adalah wanita yang berselingkuh.

Bughhh

Axel menghempaskan Jessica ke lantai, membuat Jessica mengaduh karena rasa sakit di tangannya.

“Jangan mengatakan hal bohong tentangnya, karena aku tak akan membiarkannya!” Axel balas berteriak.

“Mengapa? Apa kamu takut kalau yang kukatakan benar adanya? Natasha sudah sering berselingkuh darimu, kamu tahu kenapa? Karena katanya kamu tak pernah memberikan apa yang ia minta. Ia selalu ingin berhubungan lebih denganmu, tapi kamu selalu beralasan bahwa ingin membuat malam pertama kalian berkesan,” kata Jessica.

Degggg

Axel tak kuasa lagi mendengar ucapan Jessica. Ia langsung menarik wanita itu dan menghempaskannya ke atas tempat tidur.

🌹🌹🌹

1
Elizabeth Jamlean
semangat thor lanjut
Elizabeth Jamlean
Thor jgn bikin Vanilla mendongkrak ginjalnya
Jnyfr Teo
Luar biasa
Elizabeth Jamlean
orang tua yg bijak
Elizabeth Jamlean
buka saja fakta yg ada jgn di sembunyikan.
Elizabeth Jamlean
karna menanti mu
NAYLA DWI
Luar biasa
Ardhia Nora
Lumayan
netizenbaikhati
Kecewa
netizenbaikhati
Buruk
Atikah'na Anggit
Luar biasa
Ran Aulia
Luar biasa kak, mewek abis 😫😫😫😫

terimakasih ya kak, 👍👍👍👍👍😍😍😍😍
Sophia Yosephina
Kecewa
Sophia Yosephina
Buruk
vanilla althea smith
ada apa dengan nani
vanilla althea smith
aku nangis lohh torr tanggung jawab
Pansy: Kakak yg tanggung, aku yg jawab 😅
total 1 replies
vanilla althea smith
aku baca ini jam 1 malam torr dann ngalir terusss torr
vanilla althea smith
baca ulang tor 2024
Idasesoega
komennya kok gitu, happy end kan enak...
kalo mau nggak enak. mending skip wae... terus ngorok atw ngrumpi...

kasian othor, nggak gampang lho🤭
Khansa Rafani
lucunya vanila..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!