Ayana Amalia seorang gadis berusia 19 tahun yang masih kuliah rela mengorbankan rahimnya untuk mengandung dan menjadi ibu surogasi anak dari seorang pasangan kaya raya untuk menebus hutang keluarganya dan mengobati penyakit ibunya,
namun kesalahan datang Proses ibu surogasinya gagal Ayana malah terikat cinta dengan tuannya hingga mengandung anak tuannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nenahh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berdua (part 2)
"mas Ilham tadi kan aku yang pesen seafood tumpah" Ayana menjelaskan apa yang dilakukan dua pelayan itu.
Dan pelayanan itu pun melanjutkan gerakannya menumpahkan semua isi seafood di dalam ember ke atas meja yang sudah dilapisi plastik, dan kedua pelayan pun pergi.
Di atas meja telah tersaji berbagai jenis kerang yang begitu banyak ada beberapa kepiting dan lobster juga ada beberapa potong jagung, dengan bumbu saus Padang kental yang menggugah selera. Berbeda dengan Ilham yang aneh melihat makanan disajikan seperti ini, justru Ayana meronta-ronta ingin segera melahap makanan itu
"itu tadi bukan ember pemerah susu sapi" Ayana tertawa kecil menutup mulutnya, " dan plastik yang di gunakan aman ko semuanya bersih, mas Ilham tenang aja." lanjutnya.
Hahaha kenapa pria ini begitu bodoh dia hanya tau makan restoran bintang lima yang harganya mahal, dia tidak pernah tau banyak berserakan di muka bumi ini dengan harga yang terjangkau.
"ayo mas Ilham mari makan" Ayana mengajak Ilham untuk segera makan.
Ilham masih terheran dengan tingkah gadis dihadapannya begitu berbeda dengan istrinya yang hanya ingin makan di restoran bintang lima.
"Ayo mas cobain satuuuuuu aja," membuka satu kerang dan memberinya pada Ilham.
Ilham membuka mulutnya ragu penuh rasa takut akan rasa dan juga kebersihan penyajiannya.
Satu kerang mendarat di lidahnya.
"eeeemmmmmmm, enak, enak banget makanan ini," Ilham masih menikmati rasa yang baru di lidahnya, "Coba buka kan lagi kerangnya untuk ku".
Lagi dan lagi Ayana membukakan kerang untuk Ilham sambil dia sendiri menikmati makanan itu,
Ilham merasa perasaan yang berbeda dengan Ayana , dia mampu melupakan istrinya, entah sedang apa istrinya di sebrang sana.
"emang mas Ilham belum pernah makan kerang?, tanya Ayana masih dengan tawa heran.
"Aku suka makan kerang, itu loh oyster, kamu udah pernah coba?"
"aku belum pernah, pasti harganya mahal."
"oyster enak, tapi lebih enak ini si, ini enak banget, kapan-kapan aku ajak Marta juga makan disini."
"disini, di tempat duduk ini dibawah pohon besar ini, banyak kenangan indah yang ga pernah bisa aku lupakan." Ayana tersenyum dengan tatapan kosong.
"cieeee, sama pacar kamu ya," Ilham terbahak dia pikir orang yang di maksud Ayana adalah pacarnya.
"dia lebih dari kekasih ku dia super heroku dia adalah cinta pertama anak perempuannya, dialah ayahku." kristal bening diujung matanya menetes, Ayana begitu merindukan ayahnya
"Oh sorry Ayana, maafkan aku, sekarang ayahmu dimana?."
"ayahku sedang menjagaku di atas sana," Ayana menatap langit biru diatas sana, "bagiku dia orang terbaik didunia ini, bahkan dunia pun tau kebaikannya"
Ilham beranjak duduk tepat di samping Ayana mengusap air matanya lalu memeluknya.
Ayana tak sadar akan pelukan Ilham dia terus meratapi kerinduan pada ayahnya. Hatinya sedikit lega mendapat pelukan Ilham.
"Ehh, maaa maafkan aku mas Ilham," Ayana menggeser tubuhnya menjauhi pelukan Ilham.
"Ayana maafkan aku ya, aku membuatmu sedih,"
Sial kenapa aku ga bisa lepasin pelukanku, begitu nyaman berada disampingnya, dan bahkan aku lupa dengan istriku.
"ya sudah sekarang kita jalan-jalan lagi mau? Supaya hilang kesedihan kamu."
"ngga usah mas aku mau pulang aja,"
Akhirnya mereka berdua pulang, tidak ada pembicaraan diantara keduanya hingga sampai di rumah, mereka masih diam satu sama lain.
Malam hari tepat pukul delapan, Ayana menuruni tangga berjalan menuju meja makan, berharap ada makanan tersaji karena perutnya sangat lapar sejak makan seafood dia tidak makan apa-apa lagi.
tapi ternyata hari ini tidak ada masakan apa-apa karna Ilham meliburkan semua asisten dirumah ini.
aku makan apa dong perutku sangat lapar, pria itu pun gak terlihat sama sekali batang hidungnya, kemana dia.
ayana membuka satu persatu lemari kitchen set berharap ada sesuatu yang dapat dia makan.
Aaah dimana makhluk-makhluk dirumah ini menyimpan makanan bahkan dikulkas saja hanya ada minuman dan daging beku, tidakkah ada mie instan atau telur.
saat dia sedang kesal Ilham tiba-tiba datang mengejutkan nya.
"heyy apa yang kamu cari"
"ya ampun mas Ilham, bikin kaget aja!. Aku laper mau cari mie instan." sambil mengusap-usap perutnya.
"kamu cari mie instan disini mana ketemu haha" tertawa dengan ejekan " sini ikut" menggenggam tangan Ayana sambil menuntunnya ke sebuah ruangan di samping dapur.
Betapa terkejutnya Ayana ketika pintu ruangan itu terbuka, seperti berada di sebuah mini market lengkap semua kebutuhan makanan tertata dengan rapih, semua jenis makanan ada di dalam.
mulai dari sembako, ikan, daging, ayam semuanya ada seperti berada di supermarket bedanya, tidak tertera harga di setiap rak.
"waaaaaaaaaah,"Ayana terkejut seperti mendapatkan harta karun, "kamu juga membuat supermarket di dalam rumah," sambil menulusuri rak rak makanan.
"kau kesini mau cari mie instan atau mau kelaparan, dari tadi hanya mengelilingi ruangan ini" Ilham tersenyum melihat gadis dihadapannya.