NovelToon NovelToon
Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:31.3k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

kisah cinta seorang gadis bar-bar yang dilamar seorang ustadz. Masa lalu yang perlahan terkuak dan mengoyak segalanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

Satria memeluk istrinya dari belakang, mengecup bahu Adiba yang terbuka. (Maaf ye, langsung aja, skip bagian ranjang. othornya takut kena gebuk kalau cerita Ustad ada adegan kiw kiw-nya😭)

"Terima kasih."

Wajah Adiba seketika menghangat. Mengingat baru saja usai berbagi peluh bersama, dan sekarang sentuhan dari kulit ke kulit,  dibawah selimut yang sama.

"Besok mas harus ke Wukirsari."

"Wukirsari?"

"Ada agenda kegiatan di sana, Abah yang minta, karena tak bisa meninggalkan yang di sini," jelas Satria mengeratkan lagi pelukan lalu menenggelamkan wajahnya di bahu Adiba. Memberi hembusan di tengkuk yang membuat Adiba merinding.

"Berapa lama, mas?"

"Tiga hari."

Ada rasa tak rela di hati Adiba, tak ingin jauh dari suami. Tapi, ia sendiri sadar jika tak mungkin ikut, ada Faraaz yang harus ia juga juga.

"Wukirsari jauh dari sini, mas."

"Iya, tempatnya terpelosok, tapi, mas harus ke sana."

***

Keesokan harinya,

Adiba membantu Satria berkemas dengan hati yang berat, tangan-tangannya bergerak mekanis, sementara pikirannya melayang pada kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan suaminya. Ada lapisan kekhawatiran lain ketika ia teringat bahwa Novi, seorang wanita yang pernah dekat dengan Satria, juga akan ikut dalam rombongan tersebut. Rasa cemburu dan ketakutan berkecamuk di dalam dada Adiba, membuatnya hampir kehilangan konsentrasi.

"Mas Satria, hati-hati di sana ya. Jaga diri baik-baik," ujar Adiba dengan suara yang bergetar, berusaha menyembunyikan kegelisahannya.

Satria memeluk Adiba, mencoba menenangkannya. "Jangan khawatir, Adiba. Mas akan segera kembali. Kita hanya terpisah sementara," katanya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri sekaligus istrinya.

Adiba menunduk dalam, tetap berusaha setegar mungkin mengantar suaminya sampai di depan rumah. Di sana semua sudah berkumpul, termasuk Novi, temannya dan dua orang pondok lainnya.

"Hati-hati ya, Sat. Di sana agak susah sinyal, kabari saja kalau pas ada sinyal," pesan nyai Atiyah.

"Iya, umi." Angguk Satria, ia beralih menatap istrinya lagi. Adiba lebih banyak diam dan menunduk, ia jadi merasa berat untuk melangkah.

Yang lain, sudah memasukkan barang-barang di dalam mobil. Satria membuka tas waisbag di depan dadanya. "Ya ampun, cargernya nggak terbawa," cetusnya tiba-tiba mengolak-ngalik isi tasnya.

"Diba, bantu mas cari carger di dalam ya," pinta Satria menarik tangan Adiba.

"Bentar ya, ada yang tertinggal, aku ambil dulu," ujarnya berganti pada yang lain yang sudah bersiap masuk ke mobil.

"O iya, mas. Kita tunggu di sini."

Adiba bingung, seingatnya, carger ada di dalam tas besar yang Satria bawa tadi. Karena ia sendiri yang memasukkan dan Satria pun tau. Setelah mereka berada di dalam kamar, Satria menutup pintu, menuntun istrinya duduk di atas ranjang. Lantas ia berjongkok di depan nya.

"Apa mas boleh pergi?" tanyanya menggenggam kedua tangan Adiba. "Mas boleh pergi, ya?"

"Memangnya kalau Adiba nggak ngijinin, bakal ngaruh?"

"Mas nggak pergi kalau kamu nggak ngijinin."

Adiba terkesiap, "Benar?"

"Iya, nanti mas bilang sama Abah, sama anak-anak kalau mas nggak dapat ijin istri..."

"Ish!" desis Adiba menyingkirkan tangan Satria yang menggenggam nya, merasa kesal. Satria terkekeh geli.

"Boleh, ya? Mas nggak bisa pergi tanpa ridho darimu," bujuk Satria lagi menggenggam tangan Adiba.

"Mas di sana jangan macam-macam."

"Kalau nggak macam-macam ngapain ke sana. Masa mau bengong doang di sana," ujar Satria menggoda lagi.

"Iissshh, maksud Diba mas jangan deket-deket sama mbak Novi. Jangan keganjenan sama perempuan di sana "

Satria tertawa lagi, mengecup punggung tangan Adiba. "Percaya sama Mas," ucapnya menatap intens istrinya.

"Sekarang, mas boleh pergi?" tanya Satria lagi.

Adiba menunduk, merasa belum rela. Tapi kepalanya mengangguk dengan berat.

"Terima kasih, sayang. Boleh mas cium bibir kamu?"

"Kalau mau cium, ya cium aja, ngapaian pake nanya segala," ketus Adiba menahan semu merah di pipi. Satria terkekeh, menyentuh wajah Adiba dengan lembut. Lalu mengecup bibir penuh istirnya.

"Terima kasih, sayang."

Ketika Satria menutup pintu kamar, Adiba merasa seolah sebagian jiwanya ikut terbawa pergi.

Di tengah keheningan rumah yang kini terasa terlalu besar, air mata mulai mengalir di pipi Adiba, dan dia berdoa agar kepercayaan dan cinta yang telah mereka bangun bersama tidak akan goyah di tengah badai yang mungkin datang.

***

Adiba trus dilanda gelisah, ia merasa sangat mencemaskan suaminya. Beberapa kali mencoba menghubungi, tapi tak pernah tersambung.

"Di sana memang susah sinyal, Diba. Percaya sama Alloh, percaya sama suamimu, semua pasti baik-baik saja."

"Ini udah dua hari, Umi," ucap Adiba menyampaikan kegelisahannya. "Mas Satria belum menghubungi Adiba sama sekali."

"Ini biasa terjadi, apalagi kalau lagi ke pelosok. Wukirsari sari berada di cekungan, diampit banyak bukit, jadi wajar jika Satria tak bisa dihubungi. Sudah, ayo ikut ngaji umi saja," ajak Nyai Atiyah mengalihkan.

"Iya, umi." Adiba mengangguk pasrah walau hatinya galau dan gelisah.

Tiba-tiba telpon rumah berdering nyaring, lekas nyai Atiyah mengambil gangang telpon dan menjawab.

"Assalamualaikum."

Terjeda sesaaat, lalu tiba-tiba nyai Atiyah memekik.

"Apa?"

1
yuning
end kah?
Cinta_manis: dua atau 3 bab lagi ka🥰
total 1 replies
Tami Tami
semoga adiba dan faras selamat, selamatkanlah mereka kakak authour jangan pisahkan adiba dan faras kasihan satria
yuning
semoga Faaz dan Adiba tidak terpisah y
yuning
🌷
yuning
semoga Diba cepat dikaruniai momongan
Tami Tami
lebih iklas &sabar lagi adiba serta berdo'a semoga segera hamil
yuning
semoga Diba segera dapat momongan
Tami Tami
Alkhmdullilah satria dan santri selamat ,bencana yang membawa berkah bhai adiba, satria mengungkapkan isi hatinya pd adiba
Cinta_manis: tambah sedikit konflik baru ya😁
total 1 replies
yuning
mereka telah terhubung
Cinta_manis: benar🥰
total 1 replies
yuning
😭😭😭😭😭
Tami Tami
semoga satria selamat beserta para santri
yuning
semoga semua baik baik saja
Tami Tami
semoga tidak ada apa2 semuanya dalam keadaan baik2 saja
yuning
hati hati mas 😁
Tami Tami
semoga bahagia slalu amiin
yuning
makin sweet 😍
yuning
boleh banget,mas 😁
yuning
eleng nov, tobat
yuning: semangat semangat
Cinta_manis: gas ka😆 triple update hari ini💪
total 2 replies
Tami Tami
yang kuat adiba lebih sabar lagi perjuangkan hakmu satria dan faras milikmu
Cinta_manis: nah, betul
total 1 replies
yuning
jangan begitu Diba, Kamu harus jaga anak dan suamimu, pertahankan milikmu
Cinta_manis: harusnya ya begitu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!