NovelToon NovelToon
Pandangan Pertama Rasa Cinta

Pandangan Pertama Rasa Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Artandapermana

Ervan Abraham merupakan seorang pemuda tampan dan kaya raya. sekaligus pemimpin tertinggi The Jokers Warrior, sebuah geng yang ia dirikan sejak lama. beranggotakan puluhan pemuda yang selalu setia mengikutinya.

Bukan hanya itu saja, sedangkan kedudukan kedua orang tuanya menempati posisi pertama sebagai orang terkaya no 1 di tempat tinggalnya.


Pada suatu hari tanpa disengaja.. Ervan dipertemukan dengan seorang gadis cantik penjual kue keliling. namun siapa sangka? sejak pertemuan tanpa disengaja itu lah Ervan memliki rasa suka terhadap gadis itu, dari rasa turun ke hati, puing-puing cinta seolah tumbuh secara perlahan tertanam di hatinya. bertemu tanpa disengaja mencintai secara tiba-tiba.

Akan tetapi siapa sangka? gadis itu justru memiliki perasaan yang sama, ia juga menyukai Ervan dalam diam. akan kah cinta mereka dapat bersatu?? bagaimana kah kisah selanjutnya? cuss langsung simak sampai akhir 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Kembali bertemu

Ketika berjarak cukup jauh, tanpa disengaja Ervan melewati sebuah jalan yang mengarah ke gapura perbatasan, dimana tempat itu merupakan tempat kediaman Novi berjualan.

Ervan menepi di pinggir jalan, samar samar dari jarak yang tak terlalu jauh ia melihat seseorang yang tak asing baginya, seseorang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Novi.

"Bentar deh. itu kan? cewek kemarin yang gue tolongin itu." Ervan coba menebak, karna jaraknya yang cukup jauh hingga sulit baginya memastikan seseorang yang yang ia lihat itu.

"Apa coba gue samperin aja kali ya? kayaknya bener deh, dia cewek yang kemarin itu," ucap Ervan coba meyakinkan dugaannya.

Kemudian Ervan kembali menjalankan motornya menuju ke sebrang jalan menghampiri gadis itu.

"Hay.. kamu?" sapa Ervan setelah berada di depan Novi.

Novi sekilas menoleh ke depan melihat Ervan dengan ekspresi terkejut.

"Loh? ka k-kamu? kamu waktu itu yang nolongin aku itu kan?" Novi jadi teringat sewaktu Ervan menolongnya ketika ia di ganggu oleh para preman itu.

"Iya, masih ingat juga tenyata kamu, kirain udah lupa sama gue." ucap Ervan meresponnya.

"Ya nggak lah. aku tidak akan pernah lupa kepada orang yang sudah berbuat baik kepadaku, kamu pulang sekolah ya?" telunjuk Novi melihat Ervan memakai seragam sekolah.

"Iya.." Ervan hanya menganggukan kepala.

"Kok kamu bisa lewat disini? emang kamu sekolah dimana?" tanya Novi hanya sekeder ingin tau.

"Iya lah, orang ini jalanan ku ke sekolah, tiap hari malahan gue lewat sini, gue sekolah di SMA Mifis Petra," tutur Ervan.

"Oh gitu, iya emang sih, SMA Mifis Petra jalannya memang lewat sini." Novi mengangguk paham sekarang.

"Kamu jualan disini sekarang?" (tanya Ervan)

"Iya.." Novi mengangguk.

"Kok gue gak pernah liat kamu? padahal gue kan lewat sini terus." tanya Ervan lagi.

"Ya gak bakal tau kamu lah. orang aku baru aja kali ini mangkal disini, lagian aku gak terlalu pagi berangkat kesini" jelas Novi.

"Emangnya. Kamu berangkat jualan mulai jam berapa?" timpal Ervan ingin ngobrol lebih lama lagi.

"Gak mesti sih. kadang jam 8 kadang ya jam 9". tutur Novi.

"Oh pantesan.. mungkin kalau agak pagian dikit sekitar jam setengah tujuan gitu, pasti gue ketemu sama lu."

"Hmm.. iya juga sih." Novi mengangguk membenarkan perkataan Ervan. sejak itu juga Novi terdiam berpura-pura sibuk dengan menghitung uang hasil jualannya.

"Btw kamu jualan kue apa aja nih? :Ervan mendekat sambil melihat seisi wadah besar yang berisikan kue dagangan Novi.

"Banyak sih, ada kue pukis, onde-onde, donat pokoknya masih banyak lagi deh yang lain, emang kamu mau beli?" jelas Novi sambil melirik ke arah Ervan.

"Ya iya lah, kamu kira gue cuma nanya doang." sahut Ervan yang masih memperhatikan bermacam macam kue yang tifak ia ketahui namanya itu.

"Oh. yakin nih? emang kamu doyan makan kue ginian?" Novi sedikit membercandai Ervan sambil tertawa kecil.

"Emm.. gak tau juga sih, makanya ini gue mau coba." sahut Ervan.

"Yaudah deh, kamu mau beli kue apa?" tanya Novi sambil tersenyum.

"Hmm.. apa ya?" Ervan keliatan bingung hendak memilih kue yang mana, karna sebelumnya ia tidak pernah tau apa lagi merasakan kue jajanan orang desa.

"Ini kue apaan nih? yang bentuknya kayak perahu." tanya Ervan sambil menunjuk ke salah satu kue yang tak ia ketahui namanya itu.

"Oh itu. ini tuh namanya kue pukis," ucap Novi memberitau Ervan.

"Hmm.. kue pukis, lebih mirip banget kayak prahu ya." mengerti, Ervan hanya mengangguk paham setelau mengetahui nama kue yang barusan ia maksud.

"Kenapa bentuknya kok kayak gini? kok gak di bentuk yang lain, apa kek gitu." Ervan kembali bertanya hingga terdengar konyol melihatnya.

"Emang udah kayak gitu bentuknya, itu sudah ada cetakannya sendiri jadi gak bisa di bentuk yang lain, emang kamu maunya bentuk kayak apa?" tutur Novi coba menjelaskan.

"Pesawat.." ucap Ervan. Novi yang mendengarnya pun langsung tertawa.

"Hahaha... mana bisa, aneh-aneh aja kamu ih." Novi hanya menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan tingkat laku Ervan yang menurutnya sangat konyol.

"Yaudah deh aku mau yang ini aja 3. kayaknya enak tuh." (ucap Ervan)

"Sama apa lagi?" (tanya Novi)

"Sama ini satu, trus sama yang itu juga deh dua." Ervan menunjuk beberapa kue berbeda yang ia inginkan.

"Mau sekalian dibungkus apa gimana nih?" tanya Novi lagi, sebelum menyiapkan kue pesanan Ervan.

"Gausah deh, jangan di bungkus, gue makan disini aja." tutur Ervan.

"Oh yaudah, kamu duduk dulu aja disana, habis ini gue bawa kesana." telunjuk Novi yang menyuruh Ervan untuk duduk di trotoar jalan belakang motornya.

"Oke.." Ervan mengiyakan nya, sambil melangkah ke belakang motornya Novi.

Sedangkan Novi mempersiapkan kue pesanan Ervan ke box kecil khsusus untuk kue. setelah selesai Novi menghampiri Ervan yang tengah duduk belakang motornya sambil membawa box kecil berisikan kue pesanan Ervan itu.

"Nih kue mu." ujar Novi sambil meletakkan box kecil itu di samping Ervan, lalu ia duduk di samping Ervan menemani nya disana.

"Wihh, mantap nih, gue coba ya? gimana sih rasanya jajanan orang desa," Ervan mulai penasaran di ambilnya satu kue pukis lalu memakannya, Ervan terlihat sangat mengamati rasanya disetiap gigitan.

"Iya lah, mana ada jajanan kayak ginian ada dirumah mu, gimana enak gak?" tanya Novi sambil melihat Ervan yang tengah memakan kue itu, penasaran dengan pendapat Ervan tentang kue dagangannya.

"Wahh.. enak banget..." ungkap Ervan disela menelan sisa makanan yang masih tersisa didalam mulutnya.

"Namanya aja makanan pasti semuanya enak lah. itu karna kamu baru pertama kali merasakan kue kayak ginian, jadi ya terasa enak, kalau udah keseringan ya biasa biasa aja" (ucap Novi)

"Sumpah.. ini tuh enak banget, ini kamu sendiri yang bikin kuenya?"

Ervan yang baru pertama kali merasakan nikmat nya kue jajanan orang desa membuatnya ketagihan dengan ciri khas rasanya. kali ini Ervan mengambil kue yang berbeda dan memakannya dengan lahap.

"Bukan.. ini yang bikin ibuku, mulai dari resep dan yang bikin semuanya ibu, aku cuma bantuin aja." tutur Novi.

"Oh gitu.. enak loh, pinter ya ibumu bikin kue, menurutku sih kamu harus belajar dari ibumu, bikin kue sendiri." usul Ervan menyarankan agar Novi banyak belajar dari ibunya untuk membuat kue sendiri.

"Iya emang. rencanaku sih juga gitu," Novi hanya mengangguk mengiyakan perkataan Ervan.

Tak terasa box kecil yang tadinya berisikan bermacam kue, kini nampak habis tak tersisa tanpa sadar Ervan sudah menghabiskan semua kue itu.

1
Sondry Kaday
Kecewa
Sondry Kaday
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!