bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
ke esokan harinya
" hai Nay apa kabar?? Udah lama kamu nggak pernah kesini lagi "
" hai kak Mia.. kabar aku baik kak.. iya aku akhir akhir ini sibuk kuliah dan bekerja di salah satu cafe "
" Nay .. kakak kangen apa kita bisa bertemu?? "
" tentu saja bagaimana kalau kita atur jadwal dan kita akan pergi seharian "
" tentu kalau bisa secepatnya, karena sebentar lagi aku akan ke luar negri, aku ingin meneruskan sekolah kedokteranku ke jenjang lebih tinggi lagi "
" ohh... benarkah?? kalau begitu kita harus bertemu secepatnya, aku akan memeriksa jadwal kuliah ku, nanti aku kabari kakak lagi kalau sudah dapat hari libur, dan cocokkan dengan jadwal kakak, gimana ?? "
" oke kalau gitu kakak tunggu kabar baiknya, ya sudah kakak tutup telpon nya dulu ya, soalnya sebentar lagi kelas kakak akan dimulai "
" oh.. iya kak kalau begitu semangat belajarnya kak "
" iya kamu juga yang semangat belajar nya, supaya kamu bisa jadi fashion disainer terkenal seperti impianmu "
" iya kak.. pasti sampai jumpa lagi kak dah.. "
" dah.. " mereka mengakhiri panggilan telpon mereka, Nayla sangat senang sekali setelah mendapat telpon dari Mia, mereka sudah hampir satu bulan tidak saling berhubungan, semenjak Nayla main kerumah Mia dan soal lukisan yang hendak dilihat oleh Nayla dan hal itu membuat Mia menjadi berang, sejak saat itu pula mereka menjadi berjarak. Namun ketika Mia menelpon Nayla duluan, Nayla merasa sangat senang sekali.
Berbeda dengan Mia, setelah sambungan telpon terputus, raut wajah yang tadinya tersenyum langsung berubah seketika menjadi raut wajah penuh amarah, rupanya selama ini dia selalu dihasut oleh Priska, dan mereka pun bekerja sama untuk melenyapkan Nayla, dan saat ini mereka sedang mengatur bagaimana caranya untuk mengecoh para pengawal Saga, agar saat ketika mereka membawa Nayla pergi tidak ada satupun yang mengetahui nya, termasuk Saga.
.
.
.
Beberap hari kemudian Nayla mendapat pesan dari Mia, dan mengatakan kalau mereka akan pergi berlibur ke suatu tempat yang indah dan nyaman di dekat tepi pantai, dan tanpa rasa curiga Nayla menyetujuinya.
Selama beberpa hari sebelumnya, Priska mengawasi gerak gerik Nayla dan juga pengawal bayangannya yang diutus oleh Saga untuk melindungi Nayla tanpa sepengetahuan Nayla.
Penyelidikan Priska membuahkan hasil, dia jadi tahu siapa saja pengawal bayangan tersebut, rupanya Saga menempatkan hanya dua orang pengawal, tapi kemampuan mereka sangat lumayan, namun apa mereka mampu melawan Priska?? Selama ini dia tidak pernah gagal dalam membunuh target nya, hanya pada saga saja dia kalah, tapi itu mungkin juga faktor karena cinta buta yang dimiliki Priska pada Saga, sehingga membuat gadis itu menjadi lemah, apalagi pasca dia bersembunyi selama ini dia selalu berlatih dan meningkatkan kemampuan ilmu bela dirinya.
.
.
.
" woii... Nay lagi apa bengong aja " ucap Rina ketika mendapati Nayla sedang sendiri di bangku halaman kampus.
" ck... apaan sih, jangan ganggu gue.. gue lagi nggak enak badan lagi bad mood " ucap Nayla dengan sedikit kesal.
" ishh... ada apa sih sama anak bapak Hermawan ini, kok bisa bad mood gini " canda Rina yang terasa menyebalkan ditelinga Nayla.
" nggak tahu nih akhir akhir ini gue selalu ngerasa bad mood mulu, apalagi kalau lihat pacar gue, bawaan nya pen marah mulu, padahal dia nggak salah apapun, untung aja dia sabar, walaupun aku lihat nya terpaksa sih " ucap Nayla panjang lebar diiringi tawa kecil.
" semua akibat pasti ada sebab, nah emangnya mantan bos lu itu ngelakuin salah apa sih Nay, sampai sampai bikin mood lu jelek mulu "
" nggak tahu.. nggak ada alasan, tapi kalau lagi jauh gue tuh selalu kangen sama dia, aahh... Rina gue harus ngapain, gue takut kalau dia marah dan juga bosan ama gue trus ninggalin gue, gue nggak mau kayak gitu "
" ya lu baik baikin dia lagi lah, kalau lu marah ya lu tahan aja, eh... ngomong ngomong lu udah makan belum, tadi lu bilang lagi nggak enak badan, udah minum obat, udah periksa belum?? "
" udah sih gue cuma minum obat masuk angin, nggak usah ke dokter juga, ehh... Rin lu masih ingat nggak sama mang ujang?? "
" mang ujang mana?? "
" itu loh mamang yang jalan es serut di sekolah kita dulu, kira kira dia masih jalan nggak ya.. aku lagi pengen makan itu soalnya "
" tiba tiba.. "
" nggak tiba tiba juga sih udah pengen dari kemarin tapi malas buat kesana kalau sendiri, anterin gue yok.. ntar gue traktir deh "
" sama bakso dan es cendol "
" sip.. ayok mending kita berangkat sekarang "
" oke deh... tapi pake motor lu ya Rin, soalnya gue belum pede bawa motor sendiri "
" yeuhhh... makanya belajar naik motor yang rajin, biar kalau ada apa apa lu udah bisa sendiri "
" iya iya bawel ahh.. " mereka akhirnya pergi ke parkiran, namun sebelum itu Rina mematikan sambungan telpon nya terlebih dahulu, rupanya tanpa sepengetahuan Nayla, Rina menelpon Saga, dia sudah dimintai tolong oleh Saga untuk mencari tahu ada apa dengan Nayla, karena gadis itu berubah sikap akhir akhir ini tanpa sebab, padahal bukan jadwal dia datang bulan.
.
.
.
Nayla dan Rina tengah menikmati es rujak serut buatan mang ujang, sedari tadi Rina memperhatikan Nayla yang begitu lahap menikmati rujak tersebut padahal rujak serut yang dimakan oleh Nayla dia tambah ekstra mangga muda. Terkadang Rina melihat Nayla sambil meringis.
" Nay lu nggak pa pa kan?? " ucap Rina sambil menempelkan punggung tangannya di dahi Nayla.
" ck... apaan sih, gue nggak pa pa kali, malahan tubuh gue jadi terasa seger pas udah makan rujak serut ini. "
" Nay lu ngidam ya.. "
" hah.. ngidam... maksud lu gue hamil?? Ya enggak lah, seminggu yang lalu gue baru aja selesai haid "
" habisnya lu tingkah laku lu aneh persis kayak sepupu gue si melan dia lagi hamil dua bulan sekarang, pagi pagi bukannya sarapan eh dia malah makan mangga muda "
" wah.. beneran si melan lagi hamil?? "
" heum.. " saat mereka masih asik makan tiba tiba ada sebuah motor polisi yang berhenti dekat dengan gerobak mang ujang, saat polisi itu membuka helm nya barulah terlihat ternyata itu adalah Rendi polisi yang pernah menangani kasunya Rina, cuma heran aja kenapa dia bisa ada dilingkungan sekolahan.
" kalian ada disini juga " ucap polisi tersebut sambil menunjukan senyuman yang manis.
" eh pak polisi sedang apa disini pak " tanya Rina, sementara Nayla hanya memperhatikan saja, karena dia memang tidak begitu mengingat dengan polisi tersebut.
" kebetulan saya lagi patroli di daerah sini, dan melihat kalian jadi saya berhenti sebentar "
" pak polisi mau makan rujak juga, enak loh pak rujak buat mang ujang, dulu rujak mang ujang ini jadi favorite kami waktu masih sekolah disini " ucap Rina panjang lebar sambil sesekali melakukan gerakan untuk menyakinkan perkataan nya, dan Rendi menanggapi hal tersebut dengan antusias, sebenarnya Rendi menyukai Rina semenjak pertemuan di kantor polisi tempo hari, hanya saja Rendi tahu diri setelah mengetahui identitas Galang yang dia ketahui adalah pacar Rina. Sehingga Rendi hanya bisa menyukai Rina dalam diam.
Setelah puas memakan Rujak serut mang ujang akhirnya Nayla mereka pulang, Rendi kembali patroli sementara Rina mengantar Nayla ke kantor Saga, karena tadi mendadak dia ingin bertemu dengan Saga kangen katanya..
.
.
.
Setelah sampai dikantor ternyata Saga sedang mengadakan rapat bulanan bersama para eksekutif, sehingga Nayla menunggu di ruangan Saga, karena perutnya sudah kenyang makan rujak serut, maka dia pun tertidur di sofa.
Satu jam kemudian Saga selesai rapat dia sama sekali tidak tahu kalau Nayla datang ke kantor, sementara Nayla sendiri melarang sekretaris Saga untuk memberitahukan kedatangannya.
Saga tersenyum dan langsung menghampiri Nayla, dia pun membuka jas dan melonggarkan dasinya, lalu secara perlahan dia pun mengangkat kepala Nayla, lalu dia duduk disofa dan meletakkan kepala Nayla di paha nya, dia membelai rambut Nayla dengan lembut dan penuh kasih, terkadang dia pun membelai dagu dan rahangnya, sementara tangan Saga yang satunya lagi memegang ponsel dan memeriksa email yang masuk.
" Boo.. " guman Nayla sesaat setelah dia membuka matanya dan melihat Saga berada di hadapannya.
" kamu sudah bangun sayang.. apa kamu lapar?? " ucap Saga lembut.
" ehem.. aku ingin makan spaghetti tapi kamu yang masak ya.. " pinta Nayla yang membuat Saga mengerutkan kedua alisnya, pasalnya Nayla tahu kalau dia tidak bisa masak.
" hah.. kamu kan tahu sendiri aku nggak bisa masak, kita pesan aja ya.. " ucap Saga dengan sedikit tak enak.
" nggak mauuu... aku maunya kamu yang masak " ucap Nayla dengan merengek.
" tapi disini tidak peralatan masak sachi "
" kita pulang ke apartemen sekarang, dan kamu masak disana.. ya.. " ujarnya dengan manja.
" ayolah aku sudah lapar nih... kamu tega ngebiarin aku kelaparan ?? " lanjutnya lagi yang membuat Saga semakin gemas terhadapnya.
" huft.. baiklah ayo kita pulang, tapi kalau nanti masakannya tidak enak kamu jangan marah ya.. dan jangan maksain buat makan " ucap Saga pasrah.
" iya.. " Nayla tersenyum manis, Saga membantu Nayla untuk bangun dari Sofa tapi Nayla menggelengkan kepalanya, lalu dia merentangkan kedua tangan nya dan berkata
" gendong.. "
aminn