Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
" Paman dalam celana mu seperti ada yang bergerak, apaan tuh?? " tanya Bella polos.
" itu..itu hanya ponsel " jawab Max asal, tapi tak tahu nya ponsel Max bergetar dan Bella juga menyadari hal itu, sehingga membuat dia percaya.
" Paman sebaiknya angkat telpon nya sapa tahu penting " Max yang masih Dalam keadaan idiot karena gugup, dengan segera mengeluarkan ponsel nya, namun yang menelpon sudah mematikan sambungannya.
Bella dengan jiwa keponya melihat ponsel Max yang bermerek apel separuh.
Mata Bella langsung membelalak ketika melihat riwayat panggilan telpon mencapai lebih dari lima puluh panggilan.
" wahh... paman kamu benar benar orang yang sibuk "
Max hanya tersenyum lalu dia mematikan ponselnya agar tidak ada lagi yang menghubungi nya lagi ketika dia masih bersama Bella, kemudian dia memasukan kembali ponselnya dalam saku.
Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di sebuah restoran yang bergaya Eropa, bangunan nya sangat megah, interior nya pun sangat elegan.
Bella tak henti hentinya berdecak kagum setiap dia melihat suatu benda bagus yang menurutnya sangat mahal dan juga mewah.
Restoran nya begitu besar, tapi tidak ada seorang pengunjung pun disana, hanya ada dia, Max, jhon dan beberapa pengawal lainnya yang siap siaga.
Max dan Bella duduk salah satu ruangan yang sudah disediakan, tak lama para pelayan datang dan menghampiri mereka.
Bella melihat buku menu, air liurnya meleleh saat melihat gambar makanan tampak begitu lezat.
Sementara Max dia hanya memperhatikan wajah Bella, menurutnya Bella itu sangat cantik, unik, dan lucu, setiap ekspresi yang keluar dari raut wajahnya sangat dia nikmati sekali.
" Paman makanan disini kelihatannya lezat lezat aku jadi bingung mau makan apa " ucap nya sambil terus membolak balikan buku menu tersebut.
" pesan saja apapun yang kamu inginkan"
" tapi sepertinya uangku tidak cukup untuk membayarnya, bahkan untuk satu buah menu pun seperti nya aku tidak sanggup.
Bagaimana kalau kita cari tempat lain untuk makan " usulan Bella.
" kamu pesan saja, biar aku yang bayar kamu tidak lihat direstoran ini tidak ada siapapun, mungkin saat ini mereka belum mendapatkan pelanggan, dan mungkin juga kita adalah pelanggan pertama mereka "
halah... bisa aja lu Max modusnya
Bella melihat sekeliling mereka, memang benar tidak ada pengunjung lain selain mereka, karena kepolosan Bella dia percaya saja pada ucapan Max, sehingga dia menyetujui untuk makan direstoran ini, apalagi Max bilang kalau dia yang akan membayar.
" iya.. paman benar disini tidak ada orang lain selain kita, kalau begitu baiklah aku akan makan disini, tapi benarkan paman yang traktir "
" iya.. sekarang pesanlah " ucap Max tenang.
Dalam hati Max rasanya ingin tertawa melihat kepolosan Bella, gadis ini mudah sekali dibohongi
~~~☆☆☆~~~
Sementara disisi lain..
Saat ini Kai baru bangun dari tidurnya, setelah dia semalam mabuk berat dan melakukan aktivitas panas bersama seorang gadis yang baru dia temui di club.
Suara pintu dari kamar mandi terbuka, dan Kai menoleh kearah pintu tersebut.
Keluarlah seorang gadis berambut pirang dalam keadaan basah dengan mata biru tubuhnya masih nampak basah dia hanya memakai handuk yang di lilitkan dibadannya.
Tubuhnya tinggi dan juga langsing kulitnya putih.
Kaki nya yang jenjang terlihat sangat sexy, dan hal itu membuat Kai menatapnya kembali bergai\*rah apalagi rambutnya yang masih basah menetes ke arena pundak dan juga da\*da yang gadis.
Kai bangun dari tempat tidur nya dan menghampiri sang gadis, dia memeluk gadis tersebut dari belakang dan meletakkan dagunya di pundak sang gadis.
" wangi sekali kenapa tidak membangunkanku, kita bisa mandi bersama " ucap Kai dengan nada serak yang sudah diliputi oleh gai\*rah.
" aku lihat kamu kelelahan, makanya aku tidak membangunkanmu " ucap sang gadis dengan nada sensual.
Sang gadis merasa senang jika Kai merasakan gai\*rah lagi, sehingga mereka bisa mengulangi kejadian panas tadi malam, sehingga uang yang akan dia dapat lebih besar lagi.
" sekarang aku sudah bangun, kita mandi bareng "
" tapi aku sudah mandi "
" kalau begitu mandiin aku " tanpa basa basi lagi Kai mengangkat tubuh gadis tersebut dan membawanya kedalam kamar mandi dan menurunkan nya dibawah shower.
Lukman menyalakan air hangat dan mulai mencium sang gadis, hingga terjadilah extra part mandi.
tiga puluh menit kemudian, dia mencium bibir sangat gadis kembali dengan lembut kemudian dia mengeluarkan senjatanya dari area sensitif sang gadis lalu dia membuka dan membuang pelindung yang dia pakai.
Ya walaupun dia sering melakukan sex secara bergantian dengan beberapa gadis, tapi dia tidak pernah lupa untuk memakai pengaman.
Setelah ritual mandi dan masing masing sudah berpakaian rapih mereka berencana untuk pergi Mall, dia sudah berjanji pada sang gadis untuk membawa nya berbelanja, namun sebelum mereka keluar ada telpon masuk.
Kai melihat nama si pemanggil ternyata itu adalah Jhon, tanpa menunggu lama Kai mengangkat telpon tersebut.
" hallo "
" tuan Kai... bos bilang anda diminta untuk menggantikannya rapat dengan klien hari ini "
" kenapa bisa begitu, aku kan sudah bilang ini rapat penting dan dia harus menanganinya sendiri " ucap Kai kesal.
" saya tidak tahu urusan itu, saya hanya menyampaikan apa yang dibilang sama bos Maximilian " ucap Jhon santai.
" sekarang dia dimana, ada urusan penting apa sampai sampai dia tidak bisa menghadiri rapat yang begitu penting " dengan perasaan kesal Kai dengan segera menutup telponnya kembali.
Dia meminta maaf pada sang gadis karena tidak bisa menemani nya beranjak, dan sebagai gantinya dia menyerahkan salah satu kartu sakti yang berwarna hitam dan menyerahkan nya pada gadis tersebut, sang gadis tentunya gembira, mengingat dia memang memerlukan kartu itu bukan orang nya.
Akhirnya Kai pergi ke tempat dimana para klien yang sedang menunggunya untuk mendiskusikan tentang bisnis yang bernilai ratusan milyar tersebut.
Bukan Kai namanya kalau dia gagal dalam bernegosiasi.
Setelah selesai rapat, Kai mencoba untuk menghubungi Max, tapi ponselnya Max tidak aktif sehingga dia menelpon Jhon dan menanyakan keberadaan posisi mereka sedang berada dimana.
Jhon memberikan alamat restoran tersebut, dan Kai langsung meluncur menuju lokasi.
~~~~☆☆☆~~~
Suasana didalam restoran yang bergaya Eropa tersebut sangat tenang karena tidak ada satu pengunjung pun yang datang, tentu saja karena Max sudah membooking satu restoran tersebut hingga beberapa jam kedepan.
Saat ini mereka tengah menikmati desert, Bella yang memakan cake tiramisu, sementara Max hanya meminum kopi, pandangan Max sama sekali tak lepas menatap sang gadis, hanya sesekali dia menoleh jika sang gadis melihat kearahnya.
" oh ya paman "
" panggil aku Max "
" aku belum terbiasa "
" nanti juga terbiasa " jawab Max dengan datar dan berpura pura mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang terdapat tanaman hijau yang sengaja ditanam sebagai salah satu interior pendukung untuk menarik para pengunjung restoran.
" Paman.. apa yang ingin paman bicarakan "
" tidak ada aku hanya ingin menunjukan notta pembayaran yang harus kamu ganti rugi atas kerusakan pada bugatti saya " mendengar hal itu Bella menelan ludahnya, Max menahan tawanya saat melihat ekspresi raut wajah Bella yang terlihat menegang.
" Jhon " panggilan Max pada Jhon yang saat ini berdiri tak jauh dari mereka.
Jhon seakan mengerti dengan perintah sang bos, langsung memberikan sebuah kertas yang panjangnya kurang lebih sekitar lima belas centimeter pada Bella dalam keadaan digulung.
Bella menerima nota tersebut kemudian membuka nya, kertas tersebut terbuka Bella membelalakan matanya tak percaya, sebanyak inikah kerusakan mobil bugatti tersebut.
Dia meneliti setiap angka yang tertera di Notta tersebut dan melihat satu persatu barang yang tercetak jelas di Nota tersebut.
Makin kebawah mata Bella makin menyipit, hal itu tak luput dari pandangan Max, dia sekuat tenaga menahan tawa nya, dia menutup bibirnya dengan cara mengigit jarinya.
Sementara Jhon pun sama dia tak tahan untuk tertawa, melihat wajah polos Bella yang seperti tertekan.
Hingga pada akhirnya Bella memberhentikan penglihatan nya dibagian paling bawah, saat dia melihat angka yang tertera dalam nota tersebut.
Dia terpekik, dan matanya membola sempurna.
" apaaa...."
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....