***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
" Tidak perlu memujiku di dalam hati. Aku tau, aku memang tampan. " Angga mengikat rambut Yulia dengan rapi. setelah selesai, dia kembali duduk di kursinya.
Sedangkan Yulia, seketika menunduk malu. karna kata hatinya bisa di dengar oleh anak tirinya. Tanpa dia sadari, saat ini Angga tengah tersenyum kecil sembari menatap ke arahnya.
mereka kembali melanjutkan makanannya. sedangkan Angga, dia sesekali mencuri pandang pada wanita, yang saat ini ada di hadapannya. Karna posisi mereka memang berhadap-hadapan. sedangkan Yulia yang merasa di perhatikan oleh anak tirinya, hanya menundukkan kepala dengan perasaan yang tidak nyaman.
Setelah selesai makan, Yulia berniat untuk kembali ke kamarnya. Ia menghampiri Angga yang tengah duduk di kursi sofa sembari menatap ke arahnya.
" Angga, Mamah duluan ya, udah ngantuk banget "
Angga hanya menganggukkan kepala, tanpa beranjak dari kursinya.
Melihat Angga yang menganggukkan kepala, seketika Yulia berbalik dan bermaksud untuk naik ke lantai atas. Namun, sebelum dia benar-benar naik, tiba-tiba Angga sudah ada di belakangnya dan mendekap erat pinggang rampingnya.
Grebbb.. !!!
Sontak Yulia terkejut, dengan gerakan cepat dia bermaksud untuk melepas pelukan Angga. Namun, pemuda itu tidak mau melepaskannya.
" Angga.!!!..apa-apa'an kamu ? " Ucap Yulia dengan marah.
" Cepat lepaskan !!..nanti kalau ada yang lihat bisa jadi salah paham "
" Sebentar saja, Anggap ini pelukan dari sang Anak untuk Ibunya. " Ucap Angga, dia mengecup tengkuk Yulia dengan lembut.
Seketika jantung Yulia berdebar dengan kencang, tak kala merasakan bibir basah Angga menyapu hangat di tengkuknya.
Ia tak pernah menyangka, jika Anak sambungnya akan seberani itu.
Angga semakin mengeratkan pelukannya, Dia mengendus leher jenjang sang wanita yang ber'aroma vanila, aroma yang sangat menenangkan baginya.
" Selamat malam Mah, semoga mimpi indah " Setelah mengatakan itu, Angga berbalik dan melangkah masuk ke dalam kamarnya.
setelah kepergian Angga, Tiba-tiba badan Yulia merosot dan jatuh ke lantai
" Sebenarnya apa yang terjadi. ? Kenapa aku tidak bisa tegas menolaknya. Aku harus menjaga jarak dengan anak itu, agar rumah tanggaku baik-baik saja kedepannya." lirih Yulia
Sedangkan di dalam kamar, Angga tengah merutuki kebodohannya. Dia benar-benar tidak menyangka, bahwa telah memeluk dan mencium ibu tirinya.
" Akh.!!, Dasar bodoh. Kenapa aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri, Aku harus menjaga jarak darinya, sebelum aku terjebak pada sesuatu yang tidak benar. "
Pemuda itu terlihat frustasi dan mengacak-acak rambutnya sendiri.
****
Satu bulan telah berlalu. sejak kejadian malam itu, Angga benar-benar menjaga jarak dari Yulia. sedangkan Yulia tidak memusingkan hal tersebut.
Sedangkan Rama, dia masih tetap sama. selalu menyentuh Yulia dengan kasar, namun Yulia sudah mulai terbiasa akan hal itu. asalkan sang suami tetap baik dan sayang padanya, itu sudah lebih dari sedekar cukup baginya.
Pagi ini Yulia bangun dari tidurnya,
Dia memutuskan untuk membantu Bik Ijah memasak. sedangkan sang suami sudah mulai aktif bekerja, semenjak libur cuti pernikahan mereka. dan Angga sendiri, pagi-pagi sekali dia sudah berangkat ke kampusnya. Mungkin dia bermaksud menghindari ibu tirinya.
Yulia melangkahkan kaki jenjangnya menuruni anak tangga, ia berjalan masuk ke dalam dapur untuk menemui Bik Ijah yang sedang sibuk di sana.
" Bik, sibuk sekali kelihatannya. ? " Tanya Yulia. Dia melihat bik Ijah yang tengah mengaduk sesuatu di atas kompor.
" Eh nyonya, udah bangun ya ? Ini loh nyah, tadi sebelum Den Angga berangkat kuliah, dia meminta bibik untuk membuatkan puding coklat kesukaannya. " Jawab bik ijah, dia tersenyum ke arah sang majikan.
" Oh, biar saya saja yang teruskan Bik. Bibik kerjakan yang lain saja. " Ucap Yulia. Wanita itu mengambil sebuah cetakan yang tidak jauh darinya.
" Baiklah kalau begitu Nyah, bibik tinggal dulu ya. " Ucap bik ijah yang hanya di angguki kepala oleh Yulia, setelah itu bik ijah pun pergi untuk mengerjakan tugas yang lainnya.
" Sayang, Mas berangkat kerja dulu ya " Ucap Rama yang tiba-tiba muncul dari balik punggung sang istri.
" Gak sarapan dulu mas ? Sarapannya udah selesai di buat loh. "
Dengan cepat Yulia membuat segela susu, lalu ia berikan kepada suaminya. Rama pun menerimanya dengan senang hati, kemudian meneguknya hingga habis tak tersisa.
" Mas makan di luar saja Yang, karna mas buru-buru. hari ini bos dari cabang pusat akan segera datang." jawab Rama. laki-laki itu memeluk dan mendaratkan sebuah ciuman di bibir sexi milik sang istri.
" Ya sudah, hati-hati ya mas. " Ucap Yulia yang hanya di balas anggukan oleh Rama. setelah itu, Rama berjalan keluar dan di ikuti oleh sang istri dari belakang. Laki-laki itu masuk ke dalam mobil dan segera berlalu pergi dari sana.
Tak lama setelah Rama pergi , Angga juga terlihat keluar dari kamarnya. Ia berjalan sembari menggendong tasnya menggunakan bahu kirinya. Yulia bermaksud ingin menyapanya. namun, Angga tidak menoleh sedikit pun ke arahnya dan melewatinya begitu saja.
" Aku fikir dia sudah berangkat ke kampusnya, ternyata belum. Sebenarnya anak itu kenapa sih, sejak kejadian malam itu sikapnya berubah sembilan puluh derajat. Seharusnya aku yang marah sama dia, ini malah sebaliknya" Gumam Yulia. Wanita itu memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah.
Yulia naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya, dia mengambil sebuah handuk dan pergi masuk ke dalam kamar mandi. Dia akan membersihkan tubuhnya dari keringat dan debu-debu yang menempel di badannya.
Setelah dua puluh menit lamanya, dia sudah selesai dengan aktifitas mandinya. Yulia keluar dari dalam kamar mandi, dengan hanya mengenakan handuk dengan panjang sebatas paha, yang ia lilitkan di dadanya.
Yulia mengambil pakaian dari dalam lemari, dan pilihannya jatuh pada celana jins hitam panjang sebatas lutut, dengan kaos oblong warna putih sebagai atasanya.
Dia juga tak lupa menyisir rambut panjang nya yang masih sedikit basah , wajah ayunya hanya di beri sedikit polesan makeup dan sedikit semprotan Parfum sebagai pengharum badannya.
Yulia mulai menuruni anak tangga, dia berjalan menuju teras depan untuk bersantai di tempat favoritnya. di mana lagi kalau bukan di taman yang ada ayunannya.
Sudah sepuluh menit Yulia bermain ayunan di taman itu, ia memutuskan untuk pergi berkeliling di sekitaran rumah.
Yulia terus saja berjalan. hingga matanya menangkap sebuah kolam ikan, yang letaknya tak jauh dari tempat dirinya berdiri saat ini.
Tanpa ragu, Yulia berjalan ke sana, dengan langkah tergesa-gesa dia segera menghampiri kolam tersebut.
" Wah, gak nyangka ada kolam ikannya ternyata. "
Mata wanita itu terus bergerak ke sekeliling kolam, bagaikan mencari sesuatu. Tak lama kemudian, matanya berbinar saat menangkap beberapa pengail ikan beserta jorannya ada di dalam gazebo.
" Itu ada pancing. lebih baik aku coba memancing ah, siapa tau saja dapat. " Ucapnya dengan antusias.
Yulia berdiri dari pinggiran kolam, dia bermaksud untuk lari menuju gazebo. Namun, karena terlalu antusias sehingga membuat dirinya teledor dan terpeleset jatuh ke dalam kolam ikan.
Byurrr..!!