NovelToon NovelToon
Merebutnya Kembali Bersamaku

Merebutnya Kembali Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Terlarang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Anna

seorang wanita muda yang terjebak dalam kehidupan yang penuh rasa sakit dan kehilangan, kisah cinta yang terhalang restu membuat sepasang kekasih harus menyerah dan berakhir pada perpisahan.
namun takdir mempertemukan mereka kembali pada acara reuni SMA tujuh tahun kemudian yang membuat keduanya di tuntun kembali untuk bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 14

Hari mulai gelap, suasana rumah yang biasanya tenang kini terasa penuh tekanan. Devano duduk di ruang kerja dengan setumpuk berkas di mejanya, tetapi pikirannya tidak fokus. Bayangan Biantara dan perasaan cemburu terus menghantui dirinya. Ia menutup laptopnya dengan kasar, menarik napas panjang, lalu berdiri dengan ekspresi penuh amarah campur frustrasi.

"Kenapa aku selalu kalah? Dari segalanya—hati Ayana, posisi Biantara. Tapi Ayana adalah istriku. Aku tidak akan membiarkan siapa pun merebutnya dariku, tidak peduli siapa dia."Devano dalam hati, dengan nada marah

Devano berjalan menuju kamar Ayana, di mana Ayana tengah duduk di tepi ranjang, membaca buku. Ia terlihat cemas, seolah sudah tahu bahwa suaminya tidak dalam suasana hati yang baik.

Devano masuk dengan langkah cepat

"Ayana, aku ingin bicara."

Ayana menutup bukunya dan menatap Devano dengan hati-hati. Ia bisa merasakan energi tegang di ruangan itu.

"Ada apa, Devano?"jawab Ayana sedikit ragu

Devano duduk di depannya, menatap Ayana dengan intens, namun matanya terlihat penuh rasa sakit.

"Kenapa kamu masih terus memikirkannya? Kenapa aku tidak pernah cukup untukmu? Aku sudah berusaha, Ayana. Aku sudah melakukan segalanya untuk membuatmu bahagia."

Ayana terdiam, mencoba mencari kata-kata yang tepat, tetapi ia tahu apa pun yang ia katakan hanya akan memperkeruh keadaan.

"Kamu tahu, aku tidak sekuat itu, Ayana. Aku tidak bisa terus pura-pura tidak tahu. Sikapmu, tatapanmu, semuanya menunjukkan bahwa hatimu masih untuk dia. Tapi dia siapa? Dia bukan suamimu, aku yang ada di sini untukmu."lanjut devano, dengan nada semakin emosional

Ayana menunduk, air matanya mulai menggenang. Ia merasa semakin tertekan dengan situasi ini.

"Devano, aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku tahu kamu sudah melakukan banyak untukku, tapi aku... aku hanya butuh waktu."

Devano menggelengkan kepala, wajahnya menunjukkan rasa tidak percaya.

"Waktu? Sudah tujuh tahun, Ayana. Tujuh tahun aku menunggumu membuka hatimu untukku, tapi sepertinya itu tidak pernah terjadi."

Ia berdiri, berjalan mondar-mandir di ruangan. Nada suaranya berubah menjadi lebih tajam dan obsesif.

"Kamu adalah istriku. Aku tidak akan membiarkan siapa pun, termasuk Biantara, mengambilmu dariku. Jika aku harus mengurungmu di sini agar kamu tidak bertemu dengannya, maka aku akan melakukannya. Kamu milikku, Ayana, dan aku tidak akan menyerah."

Kata-kata itu membuat Ayana merasa ketakutan. Sikap Devano yang biasanya tenang kini berubah menjadi sesuatu yang mengancam.

Ayana berbisik dengan suara gemetar

"Devano, kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini. Aku bukan milik siapa pun."

Devano berhenti di depannya, membungkuk sedikit untuk menatap Ayana langsung.

dengan nada rendah namun tegas devaano berucap

"Tidak, Ayana. Kamu milikku. Dan aku akan melakukan apa pun untuk memastikan itu tidak berubah."

Ayana merasa dadanya sesak, air matanya mengalir deras. Ia merasa terperangkap dalam pernikahan yang tidak lagi terasa seperti rumah, tetapi lebih seperti penjara. Devano, yang merasa terluka dan kalah, semakin tenggelam dalam obsesi yang membuatnya kehilangan akal sehat.

dengan harga diri yang terluka dan perasaan tidak aman, mulai kehilangan batas antara cinta dan obsesi. Sikapnya yang semakin posesif membuat Ayana merasa semakin tertekan, sementara Biantara, dari kejauhan, mulai merencanakan langkah-langkah untuk merebut kembali wanita yang ia yakini masih mencintainya. Ketiganya kini terjebak dalam lingkaran konflik yang semakin dalam, dengan hati dan harga diri sebagai taruhannya.

Di sebuah ruangan mewah terdapat raut wajah yang gelap, alisnya berkerut tajam. Biantara membaca laporan dari sekretarisnya dengan penuh emosi. Laporan itu merinci bahwa rumah Ayana kini dijaga ketat oleh bodyguard yang ditempatkan di berbagai sudut. Bahkan, langkah Ayana di rumahnya sendiri kini terasa seperti dipantau. Mata Biantara menatap tajam ke arah laporan itu, lalu ia mengepalkan tangannya.

"Devano... Apa dia pikir bisa mengurung Ayana seperti ini? Apa dia pikir ini cara mencintai seseorang?"Biantara dengan nada penuh amarah

Ia melempar laporan itu ke meja, berdiri dengan tiba-tiba, dan berjalan mondar-mandir di ruangannya. Sekretaris Reni berdiri di sudut, diam, tahu bahwa bosnya sedang dalam keadaan yang tidak ingin diganggu.

Biantara melanjutkan, dengan nada penuh penyesalan

"Semua ini karena aku ceroboh... Karena aku tidak bisa menahan diri untuk menemuinya. Tapi apa aku harus diam melihat dia semakin tertekan seperti ini? Tidak, aku tidak bisa."

Biantara meremas rambutnya sendiri, mencoba meredam rasa frustrasi. Ia tahu, langkah berikutnya harus lebih hati-hati. Di dalam pikirannya, wajah Ayana yang lemah dan tertekan terus menghantui.

 

 Ayana di Rumah yang Kini Terasa Seperti Penjara Ia duduk di lantai rumah kaca yang dipenuhi mawar hitam. Tangannya memeluk lutut, pandangannya kosong, menatap kelopak mawar yang gugur di tanah. Di luar rumah kaca, dua bodyguard berdiri berjaga. Udara di ruangan itu dingin, tapi Ayana tidak bergerak sedikit pun.

"Apa ini hidup yang harus aku jalani? Bahkan rumah ini tidak lagi menjadi rumahku. Devano... Dia bukan lagi dirinya yang dulu. Aku tidak tahu siapa dia sekarang. Semua ini terasa seperti penjara." pikir Ayana

Ayana memejamkan matanya, mencoba menahan air mata yang perlahan mengalir di pipinya. Ia merasa semakin sesak. Pikirannya mulai dipenuhi bayangan masa lalunya bersama Biantara—satu-satunya masa di mana ia merasa benar-benar bahagia.

Ayana berbisik pada dirinya sendiri

"Biantara... Jika saja waktu itu kita tidak dipisahkan. Jika saja aku tidak menikah dengan Devano. Apa semuanya akan berbeda?"

Depresi Ayana semakin parah. Namun, ia menyembunyikan semua ini dari Devano. Ia tidak ingin suaminya tahu bahwa ia semakin hancur, terutama karena sikap Devano yang sekarang tidak lagi memberikan rasa aman untuknya.

 

 Sekretaris Reni kembali masuk, membawa laporan tambahan tentang kondisi Ayana. Ia meletakkan dokumen itu di meja Biantara.

"Tuan Biantara, ini hasil laporan lanjutan tentang Ayana. Depresinya semakin sering kambuh, tapi dia menyembunyikan itu dari suaminya. Sepertinya dia tidak memiliki siapa pun untuk bersandar."

Biantara membaca dokumen itu, lalu menutupnya dengan gerakan tegas. Wajahnya terlihat dipenuhi amarah, tapi juga tekad yang kuat.

Biantara dengan nada tegas berkata

"Dia sudah cukup menderita. Aku tidak akan membiarkan ini terus terjadi. Ayana adalah cintaku, dan aku gagal melindunginya waktu itu. Tapi kali ini, aku akan menebus semuanya. Aku akan membawanya pergi, apapun risikonya."

Sekretaris Reni terdiam, tidak ingin mengganggu pikiran bosnya. Biantara kemudian berjalan menuju jendela besar kantornya, menatap ke luar dengan pandangan yang tajam.

"Devano tidak tahu cara mencintainya. Yang ia lakukan hanya membuat Ayana semakin terpuruk. Kalau aku harus melawan seluruh dunia untuk membuat Ayana bahagia lagi, maka aku akan melakukannya." lanjut Biantara dengan suara rendah

Biantara, yang kini penuh rasa bersalah dan tekad, mulai merencanakan langkah untuk menyelamatkan Ayana dari pernikahan yang semakin menyesakkan itu. Sementara Devano, dalam keegoisannya, tidak menyadari bahwa tindakannya yang obsesif hanya membuat Ayana semakin menjauh. Dalam situasi yang semakin rumit, Ayana hanya ingin kebebasan dari semua tekanan yang menghimpitnya.

1
Duta Ajay
tetep semangat berkarya yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!