Pata hati terbesar seorang Ayana, ketika dirinya masih pertama kali mengenal cinta dengan seorang pria dewasa yang begitu membuatnya bahagia dan berasa menjadi wanita yang paling dicintai. Tapi sayang kisah cinta yang sudah berjalan lama harus berhenti karena sang kekasih yang merupakan anak dari keluarga berada, harus menerima perjodohan dengan wanita yang setara dengannya. Hal itulah yang membuat Ayana menjadi pata hati dan sulit membuka hati untuk pria lain. Tapi? Enam tahun setelah kejadian itu Ayana yang berprofesi sebagai seorang guru, harus dihadapkan dengan seorang murid yang pendiam dan murung tidak seperti murid lainnya, sejak saat itu pula Ayana mulai mendekati anak tersebut dan tanpa di sadari anak perempuan itu merupakan anak dari sang mantan. Apakah kisah cinta mereka akan bersemi kembali??? Temukan jawabannya hanya Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Saat ini semuanya masih berada di ruang keluarga, bercanda dan bercengkrama bersama, semua terlihat seru dan menarik meskipun Ayana sempat merasa sungkan, dikarenakan sari salah satu anggota dari tadi terlihat begitu sinis dengannya.
"Kak Aya, nanti siap-siap ya malam pertamanya," goda Nanda, sedang Aya hanya membalas dengan senyuman.
"Huuus kamu itu Nak gak boleh begitu," tegur Natalie kepada anaknya.
"Ya gak apa-apa Mam, orang sudah menikah kan wajar," sahut Nanda.
Saat ini keduanya sedang bersenda gurau namun tidak dengan Jihan wanita ini seakan gedek mendengar obrolan mereka yang terlihat begitu menjengkelkan baginya.
'Idiiih, apaan sih mereka, bikin mood ku jelek saja,' gerutu Jihan di dalam hatinya.
Setalah bersenda gurau semuanya mulai memasuki kamar masing-masing saat ini Ayana sedang berada di dapur mengambil air minum persiapan untuk Gista dan juga dirinya sendiri, ketika dia hendak menuang air ke botol plastik tiba-tiba saja, Jihan mulai mendekat ke arahnya.
"Heh, kampungan gimana rasanya jadi nyonya besar, enak gak? Ya enaklah biasanya tinggal di rumah kumuh sekarang di istana beruntung benar nasib lu, udah kau apakan sepupuku itu, bisa-bisanya mau denganmu," ejek Jihan.
"Maksudmu apa?" tanya Ayana.
"Halah jangan pura-pura lugu kau perempuan kampung, udah tahu kalau Andre sudah di jodohkan dengan perempuan lain masih saja lu embat," ketus Jihan.
"Aku gak pernah pura-pura, asal kau tahu saja, Andre yang memaksa ku untuk menikah dengannya," sahut Ayana dengan enteng.
"Cuih, selain licik ternyata kau juga sok cantik ya, kalau mau bicara seperti itu minimal ngaca dulu," tekan Jihan.
"Aku memang cantik, jadi tidak usah ngaca, kalau gak cantik mana mungkin sepupumu tergila-gila denganku, bahkan semenjak aku SMA dia sudah tergila-gila denganku," sahut Aya yang tak kalah sengitnya.
"Memang ya perempuan jaman sekarang ingin hidup enak tidak mau usaha maunya ngerebut hak orang lain," cibir Jihan.
"Heeeemb yang kau sebut ngerebut itu siapa, coba jelaskan aku ngerebut siapa dari siapa?" tanya Aya sambil tersenyum simpul.
"Baik ya! Muka tembok aku jelasin kamu tuh sudah merebut Mas Andre dari Nadia adik mendiang istrinya Mas Andre," jelas Jihan seakan sudah puas menghina Ayana.
"Hah, merebut apa tidak salah, memangnya Mas Andre pernah mengatakan cinta kepada Nadia enggak kan? Jadi sampaikan dengan dia gak usah halu," tekan Ayana yang membuat Jihan semakin tersulut.
Jihan merasa perempuan di depannya ini sudah kurang ngajar sehingga dirinya mulai mengangkat tangannya untuk di layangkan di wajah Ayana namun perempuan itu dengan cepat menangkisnya.
"Kau mau menamparku, kampungan banget ya, caramu. Dengar ya, aku kasih faham, sebelum Andre kenal dengan Nadia dia sudah terlebih dahulu berhubungan denganku, lima tahun waktu yang cukup lama dan ketika Andre memutuskan untuk menikahi wanita lain, aku diam dan tidak se berisik kalian," desis Aya di depan telinga Jihan.
Setelah itu Aya memilih untuk pergi meninggalkan Jihan di dapur sendiri, saat ini Jihan terdiam, dirinya seolah tertampar dengan perkataan Ayana tadi.
"Apa! Berarti perempuan itu gadis yang Mas Andre cintai dulu, ah rasanya tidak mungkin masak iya dia tidak menikah sampai sekarang," gumamnya sendiri.
*****
Malam semakin larut, Ayana pun mulai membacakan dongeng untuk putri sambungnya sebelum tidur, Gista nampak begitu menikmati dan tidak 10 menit kemudian anak itu langsung tertidur pulas.
"Alhamdulillah akhirnya dia mulai tertidur," ucap Ayana sambil mencium kening putri sambungnya itu.
Ayana mulai meninggalkan kamar Gista saat ini langkahnya membawanya menuju kamar dia sendiri, rasa nervous saat ini tengah menjalar di sekujur tubuhnya.
"Aduh gimana ini? Mas Andre jantungku tidak aman-aman saja," gumamnya sendiri.
Ketika sudah memasuki kamar, langkahnya ia pelankan untuk mengurangi bunyi suara kakinya karena memang pria tampan di sana sudah mulai memejamkan matanya.
"Alhamdulillah akhirnya Mas Andre sudah tidur," lirihnya sendiri.
Dengan pelan-pelan akhirnya Ayana mulai membaringkan tubuhnya di samping suaminya, saat ini hatinya menjadi gelisah tak tentu bahkan dirinya tidak berani untuk sekedar menatap wajah tampan itu.
Belum hilang rasa gelisah di hatinya tiba-tiba saja tangan kekar itu mulai menindih tubuhnya.
"Astaga! ini orang tidur pun meresahkan ya," gerutu Ayana.
Sedang pria di sampingnya itu terkikik sendiri mendengar istrinya ngedumel seperti itu Andre pun sengaja tambah mengeratkan pelukannya, membuat jantung Ayana berpacu dengan irama yang tidak beraturan.
"Ya Allah ini orang kenapa? Dia pikir aku guling apa! Sesak banget." Ayana pun ngedumel kesal.
"Mas, Mas Andre," panggilannya menggoyangkan tangannya, namun apa yang di perbuat pria itu, Andre semakin mengeratkan pelukannya.
Ayana pun di buat kesal dengan tingkah Andre yang semakin menyulitkan geraknya hingga wanita itu mulai mempunyai ide tengilnya untuk mengerjai suaminya itu.
"Auuuuu!" pekik Andre ketika tangannya mulai di gigit istrinya.
"Kau ini Ay, kenapa sih iseng banget," dengus Andre.
"Iseng-iseng, kamu itu yang iseng udah tahu orang mau tidur malah di peluk erat seperti itu bahkan untuk gerak pun sulit," cerocos Aya.
"Iya, kan aku gak tahu," ucapnya pura-pura.
"Dasar ya! Kamu itu memang benar-benar ngeselin," sahut Aya.
"Ya sudah biar gak kesal sini menghadap ku," pinta Andre sambil membalikkan tubuh istrinya agar menghadap ke arahnya.
Saat ini tubuh keduanya saling berhadapan lihat saja saja ekspresi Ayana yang nampak kagum dengan visual indah yang di miliki oleh suaminya itu.
'Astaga! Benar-benar pahatan Tuhan yang begitu indah,' gumam Ayana di dalam hati.
"Jangan terlalu menatap seperti itu, entar jatuh cinta," goda Andre yang membuyarkan lamunannya.
"Memang sudah jatuh cinta," sahut Ayana.
"Kalau cinta kenapa harus marah-marah terus," kesal Andre.
"Itu bukti cintaku," sahut wanitanya itu sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.
"Makasih ya sudah mencintaiku, bahkan sedari dulu kau tidak pernah berubah nampak menggemaskan dan lucu," ucap Andre sambil mencium puncak kepala istrinya.
"Sama-sama jangan pernah berubah ya, tetaplah menjadi Andre yang aku kenal dulu," pinta Aya.
"Sayang, apa malam ini sudah siap?" tiba-tiba saja pertanyaan Andre beralih ke topik lain.
Deg!!!
Ayana pun mulai ketakutan pasalnya wanita itu bingung harus memberikan jawaban apa dengan kondisi hatinya yang masih di daerah kegugupan seperti ini, namun perlahan wanita itu mulai memberanikan diri untuk menatap wajah sang suami yang membuat jantungnya tidak aman-aman saja bahkan sampai sekarang tubuh Ayana berkeringat sangking gugupnya menghadapi malam pertamanya ini.
'Astaga! kenapa semakin aku tatap semakin gugup rasanya!' pekik Ayana di dalam hati.
Catatan penulis.
Ups, bentar ya malam pertamanya ada kok di bab selanjutnya🥰🥰🥰
Beri dukungan Author melalui like komen dan juga vote terima kasih 🙏🙏🙏❤️❤️❤️
siapa ya yg coba memeras Bu Retno