NovelToon NovelToon
Ku Cintai Kakak Tiriku Yang Ternyata Musuh Kakakku

Ku Cintai Kakak Tiriku Yang Ternyata Musuh Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perhatian

Tangan itu adalah milik Nathan. pemuda tampan yang termasuk menjadi alasan dirinya di cambuki ayahnya semalam. walau tidak sepenuhnya juga kalau itu kesalahan dia.

Hanya karena Berly yang menyukainya. dan Nathan yang malah membelanya. membuat situasi buruk itu penumpang di dirinya.

" Aku sudah bilang padamu, untuk jangan lagi membuatku di posisi sulit bukan, ,! jadi tolong menjauhlah dariku! " ucap yelse pada Nathan.

Namun tangan pemuda itu tetap terulur. sedang yelse tetap tidak menerima uluran tangannya. dan malah selalau menampik bantuan pemuda itu.

Dengan susah patah yelse mencoba berdiri. namun hasilnya tetap tidak bisa. sampai akhirnya Nathan yang merasa geram langsung bergerak ingin mengangkatnya. dengan cara memegangi kedua lengan atas yelse . namun tiba-tiba sesuatu yang sangat mengagetkan Nathan.

" Aaakkhhh..! " yelse semakin meringis dan merintih seperti sangat kesakitan, ketika Nathan menekan lengannya untuk membantunya berdiri.

Spontan Nathan langsung melepaskan tangannya. Nathan pun langsung terbengong. " hiks,,, hikss,,,! " yelse kembali menangis sambil menyentuh pelan bekas cekalan tangan Nathan tadi.

" Apa kamu tadi kesakitan? apa aku terlalu menekannya? " tanya Nathan seperti orang yang linglung . karena dia merasa kalau dia tidak terlalu menekannya tadi. namun nyatanya yelse terlihat sangat kesakitan.

" Hikss,,, tidak,,, pergilah! " ucap yelse masih menangis .

Nathan masih tidak percaya. jelas tadi yelse sangat kesakitan. " sekarang berdirilah! biar aku bantu! " ucap Nathan terlihat memaksa. bahkan tangannya sudah terangkat untuk kembali membantunya .

" APA KAMU TIDAK MENDENGARKAN AKU! " kata yelse menggelegar, dan terdengar sangat marah. sampai membuat Nathan kaget. " hikss ,, aku mohon pergilah, dan jangan pedulikan aku lagi!" lanjut yelse dengan suara yang melembut seperti merasa bersalah telah membentak Nathan.

Dan setelah itu Nathan langsung menggendongnya. dan di bawanya ke sebuah bangku di taman , yang berada dekat tempatnya jatuh tadi. di tempat itu yelse kembali menangis. bahkan sangat lama dengan Nathan yang terus mengamatinya.

Sampai akhirnya yelse merasa sedikit tenang, dan melihat ke arah Nathan yang masih di sampingnya "kita harus segera ke sekolah! " ucap yelse dengan mencoba berdiri.

" Telat, kita sudah terlambat. jadi lebih baik kita bolos.! " jawab Nathan santai.

" Aku harus ke sekolah walaupun terlambat.! " kekeh yelse yang tetep mencoba melangkah. namun baru saja kakinya terangkat satu , Nathan langsung menghentikannya dengan memegangi tangannya. dan itu membuat yelse kembali kesakitan.

" Akhh..! " ringis yelse benar-benar seperti menahan sakit . Nathan yang merasa aneh malah mencoba kembali menekannya, namun tidak kuat. tetapi hasilnya sama saja. yelse langsung bereaksi, dan dia benar-benar sangat kesakitan.

Di sinilah Nathan semakin kebingungan, " ada apa denganmu? kenapa hanya dengan aku sedikit menekan kamu seperti sangat kesakitan.? " tanyanya .

Yelse tidak menanggapi pertanyaan Nathan, karena dirinya yang masih menahan sakit. Nathan yang merasa curiga langsung membuka paksa jaket besar yelse.

Srekk...

Shipper yang merekatkan jaket itu langsung terbuka. dan setelah Nathan menurunkan jaket itu, matanya langsung melebar. dia melihat bekas luka yang sangat parah di sana.

Yelse terlihat sangat menurut ketika Nathan melepaskan jaket itu. karena bajunya yang putih di bagian lengannya, terdapat bekas darah dari lukanya. mungkin ketika Nathan menekannya tadi.

Nathan tahu kalau itu adalah bekas cambukan. "siapa yang melakukan ini padamu? " tanya Nathan dengan wajah yang masih tidak percaya.

Namun yelse tetep diam, malah tangannya mencoba meraih jaket yang di pegang Nathan. "aku harus segera ke sekolah. ! " ucapnya.

Bukannya memberikan jaketnya, Nathan malah mengambil ponselnya dan terlihat sedang menghubungi seseorang.

" Saya dan yelse tidak masuk sekolah. dia sedang sakit sekarang, aku menemukan dia terjatuh di jalan. ! " ucapnya tanpa basa-basi.

" Apa yang kamu bicarakan! aku harus segera ke sekolah sekarang! " kata yelse kekeh. dia tahu kalau Nathan barusan menghubungi. pihak sekolah mereka.

" Sekarang aku antar kamu pulang! " paksa Nathan sambil menggendong yelse.

" Aku tidak bisa pulang ke rumah saat ini! " ucap yelse lirih. Nathan sempat menghentikan langkahnya sejenak.

Namun setelah itu dia kembali berjalan " kalau begitu kita ke tempatku! " ucapnya.

Nathan benar-benar membawa yelse ke tempatnya. dan Nathan hanya berniat ingin mengobati lukanya saja, " duduklah. biar aku ambil dulu obatnya.! " kata Nathan sambil menyuruh yelse agar duduk.

Namun sampai Nathan kembali , ternyata yelse masih berdiri di tempatnya tadi. dan itu membuat Nathan benar-benar merasa sedikit kesal.

" Kenapa tidak duduk! " kata Nathan sambil menaruh kotak obatnya ke meja. melihat Nathan yang mendekati dirinya. membuat yelse spontan memundurkan langkahnya. kemudian dia memegang kuat jaket depannya.

Nathan yang paham ketakutan yelse hanya tersenyum. dan itu malah semakin membuat yelse semakin ketakutan. " duduklah,, aku tidak akan ngapa ngapain kamu! " kata Nathan kepada yelse.

Dan ternyata itu tidak langsung membuat yelse percaya. berada di tempat yang asing dan berdua bersama lawan jenis, membuat yelse merasa sangat takut dan juga gugup.

" Sebaiknya kita pergi saja.! aku tidak apa-apa kok!" kata yelse.

Tampak Nathan yang menghela nafas berat , karena merasa kalau yelse adalah gadis yang ngeyel. kemudian Nathan kembali beranjak untuk mengambil sebuah pisau.

Setelah itu Nathan berjalan mendekati yelse dengan pisau di tangannya. membuat yelse semakin ketakutan " ap,,, apa yang akan kamu lakukan? " tanya yelse yang benar-benar gemetar takut.

" Kemarikan tanganmu! " kata Nathan meminta tangan yelse.

" Mau kamu apakan? " tanya yelse.

Kemudian Nathan memberikan pisau yang di tangannya. " hmm,, peganglah...! kalau nanti aku macam-macam kamu bisa langsung membunuhku! " ucap Nathan.

Yelse langsung shock mendengar bahasa mengerikan yang keluar dari mulut Nathan. "hmm!" Nathan kembali menyodorkan pisau itu. dan akhirnya yelse menerimanya walau dengan tangan yang gemetar.

" Sekarang ayo duduk! " ajak Nathan pada yelse. gadis itupun menurut .

Setelah keduanya duduk Nathan langsung mengolesi salep ke luka di tubuh yelse. Nathan mengolesnya dengan sangat Hati-hati. walaupun terlihat yelse yang seakan tenang ketika di obati. namun Nathan juga melihat kalau yelse menahan sakit.

Merasa kalau luka itu bukan hanya ada di tangannya. Nathan langsung meminta yelse untuk membuka bajunya . " bisa kamu buka saja bajumu? " ucapnya dengan nada yang sangat santai.

" Apa! " kaget yelse dengan permintaan Nathan.

" Kamu bisa langsung membunuhku kalau aku sampai macam-macam! " Nathan kembali mengingatkan fungsi pisau di tangan yelse. "sekarang bukalah biar aku obati lukamu menyeluruh! " kata Nathan.

Namun yelse yang ragu hanya diam, " kalau kamu tidak bisa, biar aku yang membukanya sendiri! " ucap Nathan terdengar sangat lancang. bahkan tangannya sudah terulur saat ini. dan dengan cepat yelse memberinya isyarat agar dia menghentikan aksinya itu.

" Biar aku sendiri.! " sela yelse. kemudian pelan-pelan yelse membukan kancing bajunya satu per satu. dan ketika dirinya benar-benar membukanya. mata Nathan langsung melotot.

Bekas cambukan itu ternyata terlihat lebih parah di area dalam tubuh yelse. padahal saat ini Nathan hanya melihat yang bisa dilihatnya saja. karena Yelse yang masih memakai tanktop.

Wajah shock Nathan sangat terlihat. dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. " apa di kakimu juga ada? " tanya Nathan. karena dia langsung mencurigai yelse yang memakai legging panjang saat ini.

Dan benar saja. yelse mengangguk atas pertanyaan Nathan tadi. kalau di kakinya juga ada bekas cambukan. " buka juga celana panjangmu itu! " suruh Nathan.

" Apa! " yelse kembali kaget.

" Bunuh aku kalau kamu merasa aku melecehkanmu! " Nathan kembali memperingatkan akan fungsi pisau itu lagi.

" Baiklah! " dan yelse kembali menurut.

Nathan menatap tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. paha yelse benar-benar penuh dengan bekas cambukan.

Kali ini Nathan menatap lekat wajah yelse yang menunduk. entah karena malu atau takut. " bahkan dengan luka yang begitu parahnya kamu masih berniat berangkat ke sekolah! " kata Nathan yang masih merasa tidak percaya.

" Karna aku harus lulus dengan nilai terbaik.! " jawab yelse dengan menahan tangis. Nathan sampai menggeleng mendengar jawaban yelse.

" Kamu itu sudah sangat pandai. bahkan kalaupun kamu langsung naik ke kelas tiga sekalipun. aku yakin kalau kamu tetap unggul! " balas Nathan yang merasa kalau jawaban yelse terlalu tidak masuk akal.

" Sekarang diamlah! biar aku obati! " kata Nathan.

Setelah itu dengan serius Nathan mengobati yelse. bahkan tanpa sungkan Nathan juga meniupnya setiap kali yelse meringis. " apa sakit?" tanya Nathan sambil melihat ke wajah yelse.

" Hmm,, sedikit! " jawab yelse. kemudian Nathan kembali mengoles obat ke luka yelse.

Merasa sedikit tenang, yelse terus mengamati Nathan yang memberikan salep ke setiap luka di tubuhnya. sampai akhirnya dia menangis dalam diam.

Tanpa sadar Nathan melihat yelse yang menangis dalam diam tersebut. karena awalnya dia ingin bertanya tentang siapa yang memberikan luka-luka itu.

" Ada apa? " tanya Nathan yang ikut merasa kesenduan yelse. namun yelse yang tidak kunjung menjawab, sehingga membuat tatapan keduanya yang bertubrukan , menjadi semakin lama dan dalam .

1
cinta🥰
mantap thor ,, semakin penasaran ajah
cinta🥰
ceritanya sudah menarik dari awal ..
cinta🥰
semangat author akuh 🥰
cinta🥰
😍😘
fatika: Terima kasih
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
*susah payah
fatika
luar biasa
🍏A↪(Jabar)📍
mampir selagi ada genre Mafia nya
🍏A↪(Jabar)📍: bebas asal gk sad ending aja 😂😂
fatika: kakak mohon saran masukannya dong,,, biasanya genre dengan cerita seperti apa yang paling di sukai pembaca.? agar bisa menjadi inspirasi. 😊
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!