ONS lalu punya anak, itu sudah biasa.
Salah kamar, dan saling berbagi kehangatan, lalu akhirnya hamil, itu juga sudah biasa.
Menjadi istri, dikhianati lalu memilih pergi saat hamil, itu juga sudah sering terjadi.
Lalu, kisah ini bagaimana? Hampir mirip tapi banyak memiliki perbedaan. Ayesha, dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Malah bisa dikatakan dia begitu membencinya.
Namun kejeniusan si pria membuatnya terobsesi sehingga menginginkan benihnya.
Ayesha berhasil mendapatkan yang dia mau. Bocah kecil nan pintar lahir dari perutnya.
Tapi ada satu hal yang membuatnya resah. Anak itu terlalu mirip dengan si pria. Bahkan si anak yang cerdas itu tahu bahwa ada pria dewasa yang mirip dengan dirinya.
" Mom, apa dia Daddy ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Itu Ayahku? 13
Tania sungguh senang mendengar bahwa keluarga Brown akan datang untuk makan malam. Sedari siang dia sudah sibuk menyiapkan makan malam nanti. Cuaca yang panas dan sedikit kering membuat Tania memiliki sebuah ide untuk mengadakan makan malam secara outdoor.
Kediaman Brahmana memiliki sebuah taman samping yang cantik. Taman tersebut memang sering digunakan untuk acara perjamuan. Entah acara ulang tahun atau sekedar mengundang makan malam klien perusahaan.
" Ini kalian letakkan di sini. Keluarkan meja kursi yang waktu itu aku beli, lalu pesan rangkaian bunga di florist langganan ku. Lalu ... "
" Baik Nyonya."
Seperti itulah kesibukan Tania dimulai. Dia juga sudah menyiapkan menu yang luar biasa untuk tamu penting kali ini. Bahkan Tania mendatangkan koki dari resto terkenal untuk menyiapkan menu makanan yang dia inginkan.
Satu langkah ini harus berhasil, ia harus membuat keluarga Brown terkesan, karena jika berhasil maka tujuan pembicaraan yang sebenarnya akan lebih mudah.
Tentu saja soal tujuan Tania untuk mengatur perjodohan antara Luna dan Ryder tidak diketahui oleh Betrand. Betrand hanya tahu bahwa Tania merencanakan undangan makan malam terhadap keluarga rekanannya itu. Soal jodoh menjodohkan Betrand sama sekali tidak mengetahuinya karena memang Tania tidak pernah membicarakannya.
Sedangkan Luna pun juga tengah sibuk. Saat ini dia tengah sibuk memilih baju di butik langganannya. Tentu saja ia harus mencari pakaian baru terbaik versinya untuk menyambut Ryder dan kedua orang tuanya.
Awalnya Luna ingin memesan baju yang mencolok namun seketika dia ingat bahwa image nya adalah gadis manis, imut dan juga lembut. Sehingga pilihan Luna jatuh ke sebuah dress sederhana namun terlihat elegan dengan nuansa warna pastel.
" Apa ini kelihatan bagus buat ketemu calon suami dan calon mertua?" tanya Luna dengan penuh percaya diri saat menyebutkan keluarga Brown sebagai calon suami dan mertuanya. Sepertinya dia sangat yakin bahwa Ryder akan menerima dirinya.
" Tentu saja Nona, Anda akan terlihat bercahaya degan menggunakan dress ini. Nanti akan kami carikan headpiece yang senada agar tampilan Nona semakin terlihat elegan," puji pegawai butik. Bagi seorang penjual memuji pelanggan adalah salah satu trik untuk menjajakan dagangan mereka. Terlebih Luna adalah pelanggan setia, wanita itu dirumorkan sebagai anak kesayangan Betrand Brahmana.
Luna tersenyum dengan pujian yang ia dapat. Ya, dia selalu suka dengan setiap pujian yang ditujukan padanya.
Luna menjadi tidak sabar dengan acara nanti malam. Dia sungguh ingin bertemu dengan Ryder. Pertama kali melihat Ryder adalah ketika Betrand membicarakan perihal pekerjaan dengan pria itu. Dimana waktu itu Luna masih duduk di bangku kuliah. Pesona ketampanan Ryder dan aura pria cerdas begitu terpancar. Sejak saat itu Luna terus mendambakannya.
Ia mengikuti media sosial Ryder yang bahkan sama sekali tidak ada unggahan. Dia mencari semua artikel yang berkaitan dengan Ryder dan mengumpulkannya.
Bagai seorang fangirl yang mengidolakan salah satu idol, seperti itulah Luna kepada Ryder.
" Apa Anda akan langung membawa dress ini pulang Nona?"
" Iya dong, tapi tunggu. Simpan dulu saja, aku harus melakukan perawatan sekarang juga karena aku harus tampil sempurna malam ini."
Pegawai butik itu mengangguk paham, dia kembali menyimpan dress yang Luna pilih. Dan Luna segera pergi ke salon langganannya. Ia sungguh melakukan persiapan yang luar biasa untuk malam ini.
Berbeda dengan putri kedua keluarga Brahmana itu, saat ini putri pertama keluarga Brahmana masih berada di pesawat. Hanya tinggal beberapa jam lagi untuk sampai ke Indonesia. Perjalanan mereka menjadi sedikit lebih lama karena keberangkatan pesawat yang tertunda.
Seharusnya mereka sudah sampai dalam 2 tiga jam lagi. Tapi Delay pesawat yang mereka naiki membuat mereka akan sampai setidaknya 3-4 jam lagi.
" Mom, apa masih lama?"
" Kamu udah bosen ya sayang, maafin Mommy ya. Tapi bentar lagi lah kita sampai, kamu tidur aja dulu."
Gael sudah tidak merasa mengantuk, pasalnya sedari tadi kan memang dia tidur terus. Badannya juga mulai merasa pekal.
Bagaimana Gael adalah anak-anak juga, dia merasa bosan dengan perjalanan pesawat yang cukup lama itu. Apalagi ini adalah kali pertamanya Gael naik pesawat.
" Mom, sebenarnya kenapa Mommy tiba-tiba mutusin buat kembali? Padahal selama ini setiap aku nyinggung tanah kelahiran Mommy, Mommy selalu menghindar."
Ayesha tentu ingat, dia memang sellau menghindari pembicaraan perihal tanah air kepada Gael, semua itu karena rasa bencinya kepada ayah dan tentunya ibu juga adik tirinya. Setiap membicarakan Indonesia maka ingatan menyakitkan ketika Betrand membawa Tania dan Luna langung menyeruak. Dan itu membuatnya sakit hati.
Tapi sekarang, dia harus menyingkirkan semua itu. Mengesampingkan rasa sakit hatinya karena sang ayah tengah dalam kondisi yang tidak baik.
Bagaimanapun dia menyayangi ayahnya, dan Ayesha tidak ingin menyesal suatu hari nanti.
" Opa mu, dia sakit. Maka dari itu Mommy harus pulang."
" Ooh begitu, emangnya Opa sakit apa MOm?"
" Mommy juga nggak tahu Opa sakit apa. Tapi kata asisten pribadi Opa, saat ini Opa nggak bisa bergerak bebas dan terbaring lemah di tempat tidur."
Gael mengangguk-anggukan kepala. Ia tahu ibunya punya watak yang keras, jika sudah berkeputusan maka ia akan teguh pada keputusannya tanpa bisa digoyahkan. Namun Ayesha juga memiliki sikap penyayang dan lembut atau lebih tepatnya tidak tegaan. Dan mungkin saat ini sikap itu muncul dengan kondisi yang sedemikian.
Tapi apapun itu, sekarang Gael juga diuntungkan. Secara tidak langung dia bisa semakin mudah untuk menyelidiki pria yang bernama Ryder itu. Informasi yang ia dapat dari media sosial dan lama pencarian tentu hanyalah informasi umum, dia membutuhkan informasi yang lebih terperinci dimana akan mudah jika dilakukan di Indonesia. Terlebih mereka berada di kota yang sama. Jadi pasti akan memudahkan Gael untuk menemuinya.
" Mom, apa pria itu ada hubungannya dengan Mommy?"
" Ya? Siapa?"
Degh degh degh
Ayesha sangat terkejut dengan ucapan tiba-tiba dari sang putra. Bagiamana bisa Gael tiba-tiba mengalihkan pembicaraan ke arah yang Ayesha hindari, sangat dia hindari malah.
" P-pria yang mana ya? kan Gael tahu selama ini Mommy nggak pernah berhubungan dengan pria kecuali Uncle Grey kan?"
Gael menutup mulutnya, ia tahu bahwa ibunya kali ini masih tidak ingin bicara apapun tentang pria yang bernama Ryder itu. Dan untuk sekarang ini Gael juga tidak akan memaksa. Terlebih dia tahu bahwa pikiran Ayesha tengah kalang kabut penuh dengan rasa cemas dan kekhawatiran terhadap Betrand.
" Ya sudah kalau Mommy nggak inget, tapi aku tetep bakalan tanya lagi nanti. Mom, apa mungkin dia ayahku?"
" Ya? Jangan aneh-aneh deh gael. Kamu itu cuma anaknya Mommy Oke?"
" Kayaknya Mommy mulai pikun deh, bukannya untuk bisa punya anak itu harus ada pria dan wanita. Wanita sendiri tidak akan bisa memiliki anak."
Ayesha mendengus kesal. Memiliki anak yang memiliki kecerdasan melebihi anak-anak seusianya ternyata tidak selalu indah. Seperti kali ini, dia tidak bisa memelintir fakta.
" Haah, semakin lama sifatnya jadi kayak dia," batin Ayesha.
TBC
semangat kakak...
awal baca ini aku...karya yg bagus ko, kisahnya menarik
lanjut baca...