NovelToon NovelToon
Misi Rahasia JAKA SATYA

Misi Rahasia JAKA SATYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Jaka Satya yang berniat menjadi seorang Resi, diminta Raja Gajayanare untuk bertugas di Sandhi Ponojiwan, yang bermarkas di kota gaib Janasaran.
Dia ditugaskan bersama seorang agen rahasia negeri El-Sira. Seorang gadis berdarah campuran Hudiya-Waja dengan nama sandi Lasmini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percakapan Dengan Charlotte

Semuanya itu berlangsung hanya dalam hitungan detik,

"Sat? Oh...Satya!"Suara Charlotte terputus-putus, Jaka Satya tertegun mendengar nada syaranya yang lembut, kemudian menatap wajah Charlotte. Bola matanya yang biru bening melontarkan pandangan ketakutan.

Tiba-tiba ruangan dipenuhi oleh suara Volkan yang tertawa terbahak-bahak. Jaka Satya dengan cepat mendongak dan memandang si Kirtu.

"Yang di maksud mata-mata oleh Tuan Puteri adalah diriku, Tuan Satya!" Volkan masih tertawa dengan tubuh yang terguncang-guncang.

Lasmini berdiri di dekat dinding ruangan, tangannya memeluk dada seolah yang sedang ketakutan, namun Satya mengetahui bahwa di tangannya telah tergenggam pistol mininya.

Beruntung Volkan tak melakukan suatu tindakan yang gegabah. Seandainya terjadi pasti sudah terkapar diterjang peluru Lasmini!

"Dia sangat membenciku, Tuan Satya!" Volkan menggerakkan kepalanya ke arah Charlotte sambil mengusap air mata yang terperas ke luar oleh tawanya.

Charlotte bangkit kembali sambil membenahi pakaiannya yang kusut.

Wajahnya bersemu merah dipenuhi gejolak kemarahan. Ia telah menyerahkan pistolnya ke tangan Jaka Satya.

"Aku tahu kau akan datang, Sat!" cetus Charlotte, "Namun tak mengharapkan bakal terjadi seperti ini!"

"Aku juga tidak menduganya," Jaka Satya menoleh ke arah Volkan kemudian kembali menatapi Charlotte.

"Aku tak bermaksud mencelakakan Putri Charlotte." Tawanya telah terhenti.

la berbicara dengan nada penuh ketenangan, "Pangeran Hatir telah memerintahkan aku untuk mengawasinya, Tuan Satya. Puteri Charlotte seorang wanita yang sulit diatur."

Charlotte berteriak: "Manusia ini memang sengaja memata-matai aku!" la menundukkan kepalanya.

Pandangan matanya menerawang seluruh ruangan seolah mencari-cari benda untuk dilemparkan.

"Tenang Charlotte" tukas Jaka Satya. "Kendalikan amarahmu!"

"Ya..,.tenanglah!" Volkan menyela. Ia telah melepaskan topinya sehingga tampaknya kepalanya berkilau dalam pantulan cahaya lampu yang redup.

"Keluarlah kau dari sini!" Jaka Satya memerintahkan.

"Aku?" Volkan mendesis sambil mendelik

kepada Satya. "Puteri Charlotte adalah tanggung jawabku. Aku mendapat tugas..."

Satya menggerakkan pistol milik Charlotte ke arah Volkan kemudian menggumam, "Keluarlah dari

ruangan ini!"

Sesaat Volkan digeluti keraguan, namun sebelum ia sempat melontarkan kata-kata, Charlotte berteriak.

"Jangan, Sat... jangan biarkan dia pergi! Si jahanam ini bermaksud melakukan hal yang buruk. Aku tak mempercayainya! Aku tak percaya salah seorang di antara mereka!"

Jaka Satya tak mengetahui sejauh mana kebenaran kata-kata Charlotte yang histeris itu. Yang pasti Charlotte sedang dicekam ketakutan.

Wanita ini telah merangkak dalam kehidupannya mulai gubuk tua di Versailles sampai Istana mewah di wilayah laut Tengah.

Satya mengetahui bahwa Charlotte seorang wanita tabah dan tangguh.

Tak pernah sebelumnya ia melihat Charlotte yang begitu ketakutan seperti sekarang ini, tak ubahnya seperti seekor binatang yang terjebak!

Satya berusaha menenangkannya.

"Dengar,Charlotte. Volkan akan pergi, Dia tak berniat mencelakaimu!"

"Aku tak bermaksud buruk," cetus Volkan,"Aku hanya patuh pada perintah..."

"Enyahlah dari sini!" Charlotte berteriak histeris.

"Keluar jahanam!"

Sebuah asbak melayang ke arah kepala Volkan. Si raksasa itu dengan cepat mengelak... prang!

Asbak pecah berantakan menghantam dinding.Charlotte menjangkau lagi sebuah jambangan bunga. Namun Volkan telah menghambur ke luar ruangan lenyap dari pandangan.

Selama beberapa saat sunyi mencekam dalam ruangan yang besar dan mewah itu.

Kemudian Charlotte menghela dan membuka suara dengan letih.

"Seharusnya kau jangan biarkan dia pergi. Sat. Kita dapat menyekapnya..."Yaah, tapi aku bersyukur kau telah berada di sini. Kau punya rokok?"

"Maaf, aku tak punya!" sahut Satya.

Charlotte melangkah keliling ruangan, membuka laci-laci meja kemudian melontarkan sumpah serapah.

1
Delita bae
saya mampir 😇salam kenal 👋jika berkenan mampir juga 🙏
Delita bae: mksh ada kisah baru pasti seru🙏
Tenth_Soldier: Boleh...
total 2 replies
Guns
Maju terusss.. gua suka spionase
Guns
ini agak2 modern jamannya... udah ada pistol sama balon udara
Rosy
aku boleh baca yg ini nggak Bang TS
Tenth_Soldier: Boleh
total 1 replies
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kenapa aku liatnya sharelok yak/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tenth_Soldier: bukan kamu itu si Ussy Kusumawati
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!