Matilda seorang bad girl di sekolah barunya, dia harus menelan kenyataan pahit tentang fakta perceraian kedua orang tua nya.
Sampai dia mengenal bad boy yang di kenal kejam di sekolah barunya, sialnya orang itu justru yang memberi fakta perceraian kedua orang tua nya.
Sempat berlika-liku untuk mencari tahu faktanya, sampai akhirnya Matilda mengetahui sifat asli ayahnya seperti apa.
Ya, ayah nya sendiri yang membuat hubungan orang tuanya hancur.
Seiring waktu berjalan, mereka akhirnya saling cinta dan bersatu untuk menumpas ketidakadilan yang di lakukan oleh ayah nya Matilda.
Bagaimana kisah percintaan mereka? apa ada orang ketiga di antara mereka? bisakah mereka bersama menegak keadilan? dan bagaimana caranya? ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07.
Apit membawa Frisca ke suatu tempat yang tak jauh dari sekolahnya, tiba-tiba Apit menghempaskan tubuhnya Frisca ke tembok.
BRUK!!
"Sayang kamu kenapa?" Tanya bingung Frisca sambil melihat raut wajah kesal nya Apit.
"Lu kan yang dulu buat hubungan gue sama Matilda hancur!!" Amuk Apit ga main-main.
Frisca mengerut kening keheranan, betapa takutnya dia melihat Apit seperti kerasukan setan "Tolong jangan sakitin gue" Pintanya.
Apit terus mencengkram pergelangan tangan Frisca tanpa ampun sebelum dia bicara yang sejujurnya.
"Jawab, dulu lu pernah yang hancurin hubungan gue kan!" Amuk Apit.
Frisca menggeleng tidak ngaku membuat apit semakin murka padanya, saat ingin meluapkan kekesalannya, lebih dulu Matilda memegang pergelangan tangan nya yang ingin menampar gadis itu.
"Apa yang mau lu lakuin ke Frisca! cukup Apit, jangan lakukan kekerasan pada cewek" Bentak Matilda.
Apit menoleh sini ke Matilda "Lu tau penyebab hancurnya hubungan kita dulu" Katanya sambil melepas genggaman tangan Matilda.
Dia menunjuk ke arah Frisca "Dia orangnya, sekaligus pelaku yang sudah membuat kedua orang tua lu bercerai" Katanya.
Seketika kedua gadis itu matanya membulat besar seakan tidak percaya, dan mereka kompak meneriakkan kata yang sama.
"APA"
Apit menoleh ke Frisca dan memprotes sedikit "Lah kenapa lu ikutan terkejut?"
"Jadi selama ini yang gue cari lu orangnya HAH! Lu jahat banget ya Frisca, gue sampai ga sadar dengan perubahan lu sekarang"
"Lu tega mengadu domba orang tua gue, lu sengaja selalu kabarin ayah gue tentang pembullyan itu, lu gatau orang tua gue hancur karena perbedaan pendapat"
Rasanya Matilda ingin banget mencabik-cabik wajah Frisca, tapi dia sekarang memilih untuk pergi meninggalkan mereka dengan penuh kekecewaan.
"Kalian pacaran kan? Kalian cocok sekarang" Kata Matilda Sambil berbalik badan dan berlari meraih motornya yang ada di parkiran sekolah.
"Puaskan? Gue juga mau bilang ke lu bahwa hubungan kita berakhir sampai sini, kita putus!" Kata Apit ke Frisca sambil berbalik mengejar Matilda dengan rasa kekecewaan nya.
Frisca merenung dengan perbuatan nya, seakan tidak percaya, niatnya ingin menghancurkan hubungan Apit dengan Matilda, kenapa orang tua Matilda ikut berpisah.
"Gue minta maaf Matilda, sungguh gue minta maaf" Rengek Frisca dalam Dumam nya sambil duduk menatap Matilda yang sedang menyalakan sepeda motornya.
"Matilda tunggu" Rancu apit mengejar.
"Tinggalin gue sendiri!" Pinta Matilda sambil melajukan sepeda motornya, apit mengejar dari belakang.
Apit terus mengawasi Matilda kemana dia berada, sampai akhirnya Matilda muak di ikuti.
Mereka berhenti di salah satu taman bermain anak-anak yang kebetulan ada ayunan. Matilda berlari menuju ayunan itu dengan lamunan tatapan kosong.
Apit tak henti-henti nya mengejar dia, sampai akhirnya dia berada disampingnya. Terus berdiri menatapi nya dengan serius.
"Mau apa lu ikut gue?" Tanya Matilda.
"Please Matilda, gue sudah putus cewek anjing kaya dia tadi, gue ga nyangka dia sampai sejahat itu" Jawab Apit.
Niatnya ingin menenangkan Matilda sampai dia berusaha merayu nya untuk pulang, tiba-tiba tangis nya pecah mengingat kejadian orang tuanya yang berpisah.
"Gue ga benci sama lu, gue gamau putus sama lu dulu, cuma gue benci orang yang sudah buat orang tua gue berpisah, gue benci" Curhat Matilda sambil merengek tertunduk memeluk lutut di tanah.
"Matilda bangun jangan duduk disitu, celana lu kotor nanti, besok masih dipakai" Kata Apit meraih kedua ketiaknya untuk dia bangun tapi Matilda menolak.
"Tinggalin gue sendiri" Pinta matilda.
Matilda terus merengek dan curhat segala-gala nya, tanpa sadar dia mengeluarkan uneg-uneg masa lalunya ke orang yang selama ini dia sayang berpura-pura menjadi benci.
"Dulu gue sayang banget sama lu apit, karena kemauan ayah gue mutusin lu, gue sampai putus dengan lu, gue minta maaf" Rengek Matilda
Apit menggeleng kepala "Gue paham situasi lu sekarang, gue juga minta maaf ke lu sudah kasar sama lu kemarin-kemarin" Katanya sambil mencoba memeluk Matilda
"Lu milik gue sekarang, gue milik lu sekarang, tolong tegakin pala lu Matilda" Sambung nya dengan permintaan.
Matilda menurut apa mau apit, dia memandang wajah apit dengan kedua mata memerah dibalut derasan air mata.
Cupp
Apit mencium bibir Matilda, tak disangka-sangka
Matilda justru menatap sayu pandangan apit setelahnya kedua tangannya mengalung di leher apit, sampai mereka jatuh bersama di tanah, mereka berpelukan dengan ciuman penuh dengan kenikmatan.
Sampai akhirnya Matilda tenang berkat apa yang di beri apit.
"Sudah tenang sekarang?" Tanya apit sedikit serak
Matilda mengangguk, walau belum sepenuhnya tapi kehadiran apit sungguh membuat mood nya balik sesaat.
Mood booster bad girls emang cepat membaik kalau sudah bersama dengan bad boys, kedua pasangan yang nakal ini akan bersemi setelah mereka dipersatukan kembali melalui keadaan.
"Pulang ya" Kata apit yang membuat Matilda menurut.
Apit mengekor dari belakang motornya Matilda, sampai akhirnya mereka sudah berada di kediaman Matilda
"Thanks ya" Kata Matilda dengan senyuman
Saat apit ingin membalikan motor, lebih dulu Pak Burhan yang melihat memanggil namanya.
"Masuk dulu" Sapa Pak Burhan dengan ramah.
Apit menghela nafas sejenak, kemudian dia masuk ke dalam rumahnya Matilda yang sudah seperti istana.
Apit keheranan bahkan sampai celingukan melihat isi ruangan yang penuh dengan barang-barang antik dan langka.
"Keren" Dumam Apit.
Matilda perkenalkan Apit ke ayah nya "Pah apa papah masih ingat? dengan orang yang Matilda bawa? Dia seorang cowok yang dulu papah pisahkan dengan Matilda" Serunya
"EH, dia orangnya? Maaf apit, om minta maaf dulu sudah berbuat yang tidak-tidak, um baru sadar tentang kesalahpahaman ini" Kata Pak Burhan mengklarifikasi.
"Iya gapapa kok um, lagi pula pelakunya juga sudah tau, Dia Frisca kan um" Jawab Apit meyakini.
Setelah mengingat nama itu, Pak Burhan langsung semringah tanpa di duga-duga, seperti sudah ketinggalan berita, sampai akhirnya Apit mengaku ke pak Burhan kalau hubungannya dengan Frisca sudah bukan siapa-siapa lagi, bahkan dia ingin menolak jadi teman nya.
Perbuatannya nya sudah melebihi tingkat kejahatan, seseorang impostor yang tidak berani mengotori tangan nya sendiri.
Matilda masih dalam keadaan bersedih, terlihat dia selalu menunduk tidak percaya.
Dalam sorotan matanya seolah dia ingin membunuh Frisca tapi dia masih mempunyai hati nurani dan perasaan. Jadi sudah dia tetapkan untuk terus mengganggu dia disekolah sampai membuatnya jera.
Mem-bully nya adalah pilihan terbaik daripada harus dendam, pada dasarnya pembullyan emang sudah termasuk dendam kecilnya.
Karena hatinya ingin sekali berkata harus dendam ke orang yang sudah merebut semua kebahagiaan nya secara halus.
JADE ( Who Stole My Virginity )