Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4. BMS
Surti berjalan ke arah dapur dengan menghentakan kakinya.
"apapun Yang terjadi, aku akan tetap menikahi Kirana, aku sudah tidak sabar untuk tidur dengannya" Pak Cipto menyeringai mesum .
Di kediaman keluarga Damar, datang penata rias yang terkenal di desanya.
biasanya orang memanggilnya Mbak Sinta .
"Permisi Bu, saya orang yang ditugaskan Tuan Cipto Untuk mendandani calon istrinya ".
"Oh baiklah, Silakan masuk" ucap Mirna mengajak Sinta masuk ke kamar Kirana .
Ceklek
Pintu kamar dibuka terlihat Kirana yang tengkurap di atas ranjang lusuhnya.
"Kirana bangun, cepat bersiap, Ini Mbak Sinta sudah datang.
dia yang akan mendandani mu"
Kirana bangun dengan mata sembab dan bergegas ke kamar mandi .
"Mbak Sinta tunggu di sini saja ya, maaf saya tinggal masih ada urusan" Ucap Marni pamit.
"Iya Mbak nggak apa-apa "
Setelah Kirana selesai mandi ia didandani dan dipakaikan baju pengantin kebaya putih dengan hiasan kepala kembang melati di sampingnya .
"Wah.. Kirana cantik sekali, Mbak jadi pangling dibuatnya" ucap Mbak Sinta menghibur Kirana .
Ia tahu Kirana terpaksa menikah dengan Tuan Cipto.
Semua orang di desanya juga tahu bahwa Cipto akan menikahi Kirana. hampir setiap hari ia pamer kalau ia akan menikahi kembang desa tercantik disana. Kirana memang gadis paling cantik di desanya banyak pemuda yang mendekatinya tapi Kirana hanya acuh, ia tak ingin menjalin hubungan dengan pria. hanya bikin sakit hati saja pikirnya.
terakhir dengan Vero, Pemuda kaya di desanya, Kirana jatuh cinta pada Vero, karena kebaikannya tapi ternyata Vero pacaran dengan sang adik, walaupun belum sempat berpacaran dengan vero. tapi Kirana Tahu adiknya sengaja menggoda Vero.
"Mbak" ucap Kirana dengan mata berkaca-kaca .
"Kirana Maaf, saya cuma dibayar Tuan Cipto buat mendandani kamu .
Kirana menangis sedih meratapi hidupnya Bagaimanapun caranya ia harus kabur .
"Mbak Sinta kali ini saja tolong. aku tidak mau dinikahkan dengan Pak Cipto, bantu Kirana ya Mbak" ucap Kirana berderai dengan air mata .
"Bagaimana ya?" ucap sinta sambil garuk-garuk kepala.
" nanti Mbak pura-pura ke kamar mandi saja dan aku akan keluar lewat jendela.
setelah aku akan ikut mobil pengantar sayur di depan jalan sana .
"Baiklah, Mbak akan membantumu, ingat ya.. hidup yang bahagia di kota"
Sekarang siapkan barang-barangmu"
Kirana menganggukan kepala dengan cepat menghapus air matanya .
Kirana mengambil tas ransel dan memasukkan beberapa pakaian dan Amplop yang berisi uang hasil kerjanya selama ini, sekitar 5 jutaan.
Kirana juga mengambil kalung bertulis namanya di lemari .
Karena dari kecil kirana selalu memakai kalung itu. Jadi ia berpikir mungkin kalung itu pemberian orang tua kandungnya .
"Terima kasih Mbak, aku akan ingat jasamu sampai kapanpun" Kirana menangis sambil memeluk Mbak Sinta .
"Mbak keluar dulu ya"
Sinta keluar kamar menuju kamar mandi, karena di rumah Kirana kamar mandi hanya satu dan berada di dekat dapur.
Setelah Mbak Sinta pergi ke kamar mandi Kirana membuka jendela kamarnya Dan melompat ke bawah. pergerakannya agak susah karena kirana mengenakan baju pengantin. ia belum sempat ganti karna buru -buru.
Dengan mengendap-ngendap Kirana berjalan meninggalkan rumah. memanjat pagar dan berlari ke arah jalan besar.
Mirna berjalan ke arah dapur dan bertemu Sinta yang keluar dari kamar mandi.
"Mbak Sinta, mana Kirana? tanya Marni.
"di kamar Mbak, tadi aku kebelet pipis jadi aku tinggalin" ucap mbak sinta.
Mina bergegas ke arah kamar Kirana. Mirna terkejut saat membuka pintu. kamar itu kosong tidak ada siapapun di sana dengan jendela kamar terbuka.
"astaga... bagaimana ini?" ucap Mirna takut.
"ada apa Mbak" ucap Shinta pura-pura tidak tahu
"Kirana kabur"Mirna dengan sedikit berteriak.
jangan lupa Like dan komen nya