Tak Seperti Yang Dulu

"La...Nala!", panggil Nindi.

Nala yang sedang berjalan di lorong sekolah pun menoleh pada sahabatnya itu.

"Kamu marah sama aku gara-gara kasih tahu kostan kamu sama Zayn ya, La?", tanya Nindi.

"Buat apa aku marah, Nin! Aku ngga apa-apa!"

Gadis itu kembali berjalan ke kelasnya dan Nindi pun berjalan beriringan.

"Kamu lagi ada masalah sama Zayn ya La? Kalian berantem?", tanya Nindi. Nala memilih untuk menggeleng. Mungkin dia lebih memilih untuk menutupi masalahnya, lebih tepatnya aibnya pada sahabatnya tersebut.

"Tapi Zayn keliatan banget khawatir sama kamu, La!", kata Nindi. Nala hanya tersenyum tipis.

Nindi tak tahu makna senyuman Nala.

"Beruntung banget kamu ya La. Punya cowok perhatian, ganteng ,tajir, baik pula. Banyak kali yang ngiri sama kamu!", kata Nindi sambil terkikik.

"Ngga usah ngiri lah, Nin! Nganan aja!", canda Nala yang meletakkan tas nya di atas mejanya.

Nindi pun menyusul duduk di samping Nala. Gadis itu terus nyerocos menceritakan kegiatan kumpul-kumpul semalam.

Nala hanya mengangguk pelan karena sebenarnya ia tak begitu mendengarkan cerita Nindi.

Tiba-tiba kelas yang tadi ramai mendadak hening. Zayn dkk masuk ke kelas Nala membuat mereka menghentikan obrolan termasuk Nindi.

Nala pun menoleh ke arah pintu dan mendapati Zayn yang tengah berjalan ke bangkunya.

Nala memilih bangkit dan mengambil tasnya. Ia berjalan melewati Zayn tapi justru lelaki itu menahan pergelangan tangan Nala dan meminta semua yang ada di ruangan itu keluar.

Namun saat mereka akan keluar, Nala menghentikan mereka semua.

"Jangan ada yang keluar dari kelas ini!!", teriak Nala.

Nala memaksakan diri melepas pergelangan tangannya dari Zayn. Dan akhirnya usahanya berhasil.

Nala bisa melepaskan diri dari Zayn lalu berjalan menjauh dengan langkah yang lebar.

"La ...Nala!!", Zayn mengejar Nala. Adegan itu menjadi tontonan anak-anak yang ada di sana.

Banyak pasang mata yang memandangi keduanya dengan tatapan julid.

Blagu banget sih Nala, sok jual mahal!

Dih, lebay banget tuh anak. Sok kecakepan amat sampe di kejar-kejar Zayn!

Si Zayn tuh kena pelet Nala kali ya? Segitunya banget ngejar Nala!

Bagus lah kalo mereka putus! Zayn bisa cari cewek yang lebih pantas dari si Nala jelek itu!

Sebenarnya Zayn mendengar ucapan-ucapan mereka yang menghina Nala. Ia pun marah dan kesal karena gadisnya di hina seperti itu.

Tapi fokus Zayn saat ini adalah berbicara dari hati ke hati dengan Nala.

Akhirnya Nala keluar dari area sekolah, Zayn sendiri masih terus mengikuti gadisnya.

Saat Nala menaiki angkot, Zayn pun ikut duduk di sebelahnya. Tak ada obrolan apa pun di antara keduanya.

Dan perlahan angkot pun penuh oleh penumpang. Mau tak mau Zayn dan Nala duduk berhimpitan.

Rok selutut Nala sedikit naik karena posisi jok nya memang pendek. Gadis itu merasa risih saat ada bapak-bapak yang memandangi kaki mulusnya.

Apalagi tatapan mata lelaki itu seperti orang yang....?!?!

Nala duduk tak nyaman. Zayn mulai menyadari hal itu. Lelaki itu pun melepas seragamnya di dalam angkot, lalu menutup paha Nala dengan seragamnya.

Nala sempat terkejut dengan perlakuan Zayn. Tapi apa yang Zayn lakukan memang sangat membantunya.

''Tolong jaga pandangan anda!", kata Zayn tegas.

Lelaki dewasa itu tak menyahut. Dan ia pun meminta untuk turun pada sopir angkot.

Dan setelah tiba di gang kost nya, Nala meminta berhenti. Zayn pun ikut turun mengekor di belakang Nala.

Nala memberikan kembali seragam Zayn yang di pakai menutup pahanya tadi.

Tanpa mengucapkan terimakasih, Nala langsung meninggalkan Zayn.

"La, dari tadi aku nunggu waktu biar kita bisa ngomong lho La!", kata Zayn yang masih mengekor di belakang Nala.

Gadis itu menghentikan langkahnya lalu menoleh.

"Ngga ada yang perlu di omongin lagi! Semua selesai! Seperti kemenangan taruhan kamu!"

Zayn mengusap wajahnya frustasi.

"Iya...aku salah Nala! Aku minta maaf! Aku tahu maafku ngga bisa merubah apa yang terjadi tapi aku mohon, kasih aku kesempatan Nala! Aku mau memperbaiki kesalahan ku!"

Nala menarik nafas dalam-dalam.

"Aku yakin kamu dengar apa kata mereka tadi? Kamu pantas mendapatkan yang jauh lebih segalanya di banding aku!"

"Aku udah sering bilang, ngga usah dengerin mereka!!"

"Dan aku selama ini cuma dengerin kamu. Cuma kamu yang aku percaya Zayn! Cuma kamu!"

Nala mendorong dada Zayn dengan telunjuknya. Untung saja lorong area kost nya sepi jam-jam ini.

Jadi mereka tak malu jadi perhatian karena sedang bertengkar.

"Nala..."

"Tapi kamu juga yang udah hancurin kepercayaan aku Zayn! Kamu!"

Zayn berusaha menarik tangan Nala tapi gadis itu menepisnya.

"Jangan cari aku lagi! Anggap kita ngga pernah saling mengenal!'', pinta Nala dengan tatapan tajamnya.

"Kamu pikir mudah melupakan semuanya gitu aja, La?", tanya Zayn.

Nala melengos.

"Bagaimana kalau ada janin yang tumbuh di rahim kamu??!", tanya Zayn lirih.

Deg!!

Tiba-tiba saja jantung Nala berdegub kencang. Ia tak memikirkan hal itu. Sama sekali tak terlintas dalam pikirannya jika kemungkinan hal itu terjadi.

Bola mata Nala bergerak pelan menahan tetesan bening yang siap meluncur.

Dengan spontan Zayn memeluk tubuh gadis itu.

Maafkan aku, aku hanya tidak ingin kamu menjauh dari ku Nala!

Nala terisak dalam pelukan Zayn. Usapan pelan di punggungnya perlahan memberikan sedikit ketenangan dalam hatinya.

"Kita menikah ,La!", ajak Zayn.

Nala masih larut dalam tangisnya.

"La....?!!"

Tiba-tiba saja Nala terkulai lemas dan jatuh pingsan dalam dekapan Zayn.

"Ya Tuhan, La? Kamu kenapa??", Zayn menepuk-nepuk pipi Nala. Pemuda itu membopong Nala ala bridal style. Setelah tiba di depan kamar kost nya, Zayn menurunkan Nala lalu mencari kunci kamar gadis itu.

Ada tetangga kamar Nala yang tak sengaja melihat Nala pingsan dan di dudukkan di lantai.

"Kenapa bro?", tanya orang itu. Zayn menoleh.

"Ngga tahu bang, tadi turun dari angkot dia pingsan!", jawab Zayn.

"Hamil kali cewek, Lo!", ujar lelaki itu. Dan dengan santainya ia kembali ke kamarnya setelah melongok kondisi Nala yang pingsan.

Zayn sedikit terkejut mendengar ucapan laki-laki yang mungkin usianya hanya beberapa tahun di atas Zayn.

Setelah berhasil membuka pintu kamar Nala, Zayn memapah Nala untuk beristirahat di kasur lantai.

Zayn memandangi wajah Nala yang pucat. Pemuda itu mencari minyak angin atau sejenisnya. Tapi sepertinya tidak ada. Kamar kost Nala benar-benar kosong.

Bahkan pakaian Nala masih berserakan di atas tas ranselnya.

Aku tak tahu beban mu begitu berat selama ini La! Tapi aku justru semakin menambah beban masalah mu!

Tangan Zayn terulur mengusap kepala Nala. Dan akhirnya ia ikut merebahkan diri di samping Nala. Karena kelelahan akhirnya Zayn pun ikut tertidur di samping Nala.

🌾💕🌾💕🌾💕🌾💕

Terimakasih 🙏💫💫💫🙏