Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Rania sudah sudah pulang dan baru saja selesai membersihkan diri.
Gadis itu hendak turun mengambil air hangat karena air dikamar nya kebetulan habis.
Ia melihat Gea baru saja datang dengan membawa beberapa paperback di tangan nya.
Ada banyak hal yang membuatnya penasaran tentang Gea.
Kenapa selama menikah dengan Raka, tak pernah ia melihat Gea melayani Raka sekali pun.
Bahkan Gea terlihat seperti sibuk sendiri dan Raka membiarkan nya begitu saja.
Rania menerka nerka nerka, seperti apa hubungan kedua orang itu. apa itu sebab nya Raka menikahi nya karena istri pertamanya sibuk sendiri?
Berbagai pertanyaan memenuhi di kepala Rania.
"Nona Rania butuh sesuatu" tanya salah satu pelayan saat melihat Rania masuk ke dapur.
"Cuma mau ambil minum saja bibi, sama pengen masakin buat tuan Raka kerena sebentar lagi pulang"
"Non Rania pengen masak apa, biar saya saja yang melakukan itu" ucap nya saat mengetahui Rania hendak memasak.
"Gak usah, ini cuma mau bikin udang asam manis saja"
"Tapi kami takut kalau tuan muda marah"
"Kalau tuan marah, biar aku yang menjelaskan"
Pelayan itu pun akhirnya patuh, walau sebentar ia takut.
"Kalau begitu biar kami bantu nona" tawar pelayan itu.
"Baiklah, tolong kupas kan udang nya dan potong potong sayur nya. biar aku menyiapkan untuk bumbu nya"
"Baik nona"
Pelayan itu begitu cemas karena telah membiarkan majikan nya berkutat di dapur, namun sisi lain ia juga bahagia lantaran baru kali ini ada nyonya dirumah ini yang begitu ramah dan memperlakukan pelayan dengan begitu lembut.
"Hai,,, pelayan"
Gea sengaja memanggil Rania dengan panggilan pelayan. Rania tak begitu menghiraukan panggilan Gea.
"Kamu tuli, aku memanggil mu"!
" Iya nyonya ada apa? nama ku Rania"
"Halah... kamu itu memang pantas nya jadi pelayan gak usah sok hanya karena suamiku menjadikan mu istrinya. kamu itu hanya pelayan bagi nya"
Rania merasa momen ini adalah momen yang pas untuk memancing Gea,
Ia ingin tau seperti apa istri pertama nya Raka itu.
"Tidak apa apa nyonya, setidak nya saya bisa melayani tuan Raka dan pernikahan kita sah"
"Gak usah banyak omong kamu"
"Apa nyonya Gea cemburu pada saya"?
" Apa? cemburu? ngapain juga aku cemburu pada mu"
"Biasanya orang yang benar-benar mencintai pasangan nya akan cemburu saat melihat pasangan nya bersama orang lain nyonya"
"Ngapain juga harus cemburu, toh suami ku juga gak bakalan bisa ngapa ngapain kamu"
"Bagaimana jika dugaan nyonya salah"?
" Itu tidak akan mungkin, karena suami ku lumpuh, dasar gadis bodoh"
"Tapi walau pun lumpuh, kita kan masih bisa ngelakuin apa saja"
"Halah Jagan ngaco kamu, dia sudah tidak fungsi lagi jadi lelaki.
Jadi percuma kamu jadi istrinya, gak bakan di sentuh"
"Maaf nyonya Gea, apa anda tidak pernah berhubungan dengan tuan Raka?
Karena sangking penasarannya, Rania tak tahan melontarkan pertanyaan itu.
" Mau berhubung gimana kalau kelelakian nya sudah tidak berfungsi "
Rania kaget mendengar jawaban dari Gea.
"Ini aneh" batin Rania.
"Kenapa kamu tanya seperti itu? pasti kamu sudah gak tahan kan jadi istrinya"
"Biasa saja" jawab Rania dengan santai.
"Halah lama lama kamu juga kesepian dan akan main gila"
"Maksud nyonya apa? apa nyonya main gila"? ujar Rania membuat Gea menjadi salah tingkah.
" Sepertinya wanita ini keceplosan, mudah sekali teryata memancing nyonya Gea" batin Rania.
Rania menjadi sangat yakin jika Gea sudah berkhianat di belakang Raka.
"Sudah cepetan siapkan makan malam buat kita semua" perintah Gea.
"Siap nyonya"
"Awas kalau masakan mu tidak enak"
Rania tidak menggubris ucapan Gea, ia segera menyelesaikan masak nya.
Memasak bukan lah hal yang sulit bagi Rania, karena sedari kecil Rania sudah terbiasa membantu almarhum mama nya memasak berbagai menu di restoran nya.
Aneka macam masakan pun sudah selesai Rania masak, kini tinggal menata nya saja.
"Biar saya saja nona, sebaiknya nona bersiap untuk menyambut kepulangan tuan muda" ucap pelayan itu.
Namun di balik sana sepasang mata menatap ke arah Rania dengan ketidak sukaan. Dia adalah pelayan kepercayaan Gea.
Rania kembali ke kamar nya menunggu Raka pulang.
Sementara menunggu kepulangan Raka, Rania memainkan ponsel nya membuka vidio di aplikasi hitam itu.
Di meja makan Hilda dan Bima sudah berada disana begitu pun dengan Gea yang juga sudah menuju ke meja makan tersebut.
"Gea, kamu sudah pulang dari Malaysia, gimana dengan shoting nya" tanya Hilda yang melihat kehadiran menantu nya itu.
"Lancar Ma"
"Baguslah, kalau begitu ayo makan. sepertinya Raka belum pulang"
Hilda mulai mencicipi satu persatu masakan itu, Lidah nya tidak bisa berbohong jika masakan itu sangat lezat.
Begitu pun dengan Gea, sangking enak nya dia begitu lahap memakan masakan Rania.
"Kok jadi gini Ma.." Gea merasa ada sesuatu yang aneh.
"Iya Mama juga" Hilda juga merasakan.
"Kalian ini kenapa sih, makan kok sambil garuk garuk" tanya Bima yang belum mulai makan karena memang dari tadi masih sibuk dengan ponsel nya.
"Sepertinya ada yang tidak beres"
Hilda mulai tak nyaman dengan kondisi tubuh nya.
"Kenapa Ma" tanya Bima.
"Gatal Pa, gatal banget. ini pasti ulah Rania" sahur Gea.
"Rania,,,, Rania,,,,,, " teriak Gea.
"Ngapain kamu panggil Rania" ucap Hilda dengan wajah sudah memerah.
"Ini pasti ulah Rania Ma, dia sengaja masak sebanyak ini untuk kita agar kita celaka"
"Apa maksud mu"
"Iya ma, tadi Rania yang menyiapkannya masakan ini" ujar Gea lagi.
"Ya ampun Mama, Gea, tubuh kalian memerah semua"
"Pelayan cepat panggil kan wanita itu" teriak Gea panik.
"Rania,,,,, cepat ke ruang makan nyonya besar dan nyonya muda mencari mu" ucap Eliz pelayan keperluan Gea.
"Ada apa"?
" Turun saja, seperti nya kamu sudah bikin kekacauan di keluarga ini"
Rania segera menuju ke ruang makan menghampiri mereka yang tengah panik.
"Ada apa nyonya"?
"Hay,, perempuan bodoh! kau tambahkan apa pada masakan mu, sehingga tubuh ku gatal gatal semua"
"Saya tidak menambahkan apa apa nyonya"
"Kamu lihat itu Mama, Mama juga sama gatal gatal" ucap Gea menunjuk ke arah Hilda.
Rania menjadi panik melihat mertuanya juga mengalami gatal gatal.
"Mama,,, ?
" Apa benar kamu yang memasak semua ini Nak"? tanya Hilda sambil garuk garuk.
"I-iya ma, tapi Rania beneran tidak mencampur apa apa di dalam makanan itu"
"Sudah sudah, biar Papa panggilkan dokter keluarga ke sini"
"Iya Pak, segera panggil dokter kesini, sekalian suruh tes masakan yanga ada disini.
Dia tambahkan apa pada masakan ini" ujar Gea karena merasa kesal dengan Rania.
😀😀😀❤❤❤❤
jadi ini ga bawa2 agama tertentu klo menurut aq ya.. maaf klo salah🙏
Respati kalah sat set nya