NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

POV ALVIAN

Keesokan hari nya, Al dijemput oleh Reza dan Anton melanjutkan perjalanan menuju kantor, mulai hari ini ia yang akan menggantikan Papinya memimpin perusahaan.

Selama di perjalanan Alvian tidak banyak berinteraksi dengan kedua sahabatnya itu seperti biasa, ia lebih banyak diam dan murung.

Mereka yang menyadari perubahan sikap Alvian lalu bertanya,

"Tumben banget hari ini lu lebih pendiem?? , lagi ada masalah?." Tanya Anton yang sedari tadi memperhatikan Alvian dari spion.

Al yang sedang asik melamun, terkejut saat pundaknya ditepuk oleh Reza,

"Hey, kok ngelamun sih?? Lu kenapa bro??".

"Hmm gw gak kenapa-napa kok," Jawab Al lirih.

"Lu jangan bohong Al, lu pasti nyembunyiin sesuatu dari kita kan?, kita tuh udah kenal lama!, jadi kita tau betul lu seperti apa!!," ,tegas Anton sambil fokus menyetir mobil.

"Iya Al, lu kalo ada masalah cerita sama kita, jangan dipendem sendiri, kita kan sahabat, udah sewajarnya kita saling berbagi dan saling bantu!!", lanjut Reza menimpali.

"Hmm, mulai hari ini gw akan menjadi seorang Alvian seperti yang Papi inginkan, dingin dan serius, hanya fokus pada perusahaan, dan sebagai gantinya, gw akan menjadi diri gw ketika berada di luar perusahaan, Papi gak akan ikut campur masalah pribadi gw lagi!!,", sambung Al sambil tertunduk lesu.

"Lah bukannya itu bagus, terus kenapa lu keliatan sedih begitu??.", tanya Anton lagi.

"Masalahnya, semua waktu gw akan gw habiskan diperusahaan, lantas kapan waktu untuk menjadi diri gw sendiri??". Sambung Al lagi dengan sedikit kesal.

"Bener juga, tapi setidaknya lu mendapat kehidupan yang lebih baik dibanding saudara lu bukan??,", balas Reza.

Alvian tidak menjawab, ia hanya diam seribu bahasa, membayangkan kembali kala itu. Kejadian beberapa tahun yang lalu.

********************

Flash back ON

Sebenarnya Alvian mempunyai seorang kakak angkat laki-laki bernama Andrew, seharusnya Andrew lah yang mengambil alih posisi diperusahaan saat ini, karena bagi keluarganya, Andrew sudah dianggap seperti anak kandung mereka.

Kala itu Papi dan Mami susah mendapatkan momongan, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi Andrew, kala itu Andrew baru berusia 2 bulan.

Ketika Andrew berusia 1 tahun, Mami pun mengandung Al, dan lima tahun kemudian Mami mengandung anak kembar yaitu adiknya Alvian, Felisha dan Ferisca.

Namun, meskipun sudah memiliki anak kandung mereka sendiri, Papi dan Mami sangat menyayangi Andrew dan tidak pernah membeda-bedakannya dengan ketiga anak kandungnya.

Sampai suatu hari karena sebuah kesalahan yang sangat fatal, akhirnya Andrew dicoret dari keluarga, diasingkan dan tidak mendapat warisan sedikitpun.

Mami yang terpukul kala mengetahui kejadian itu, terkena serangan jantung dan sempat koma, hingga tidak berlangsung lama akhirnya Mami pun meninggal.

Papi yang merasa hancur karena ditinggal Mami, juga kecewa dengan perbuatan yang dilakukan Andrew, ia menjadi lebih tertutup kepada anak-anaknya, semua ucapannya harus dituruti, dan tidak ada yang boleh membantahnya.

Tidak lama setelahnya, Alvian dan kedua saudari kembarnya di kirim ke Jerman, karena Papi takut bila suatu hari Andrew akan kembali dan menghancurkan keluarga mereka karena sakit hati telah dibuang dan diusir begitu saja.

Tapi, usia Papi kini sudah tidak muda lagi, ia membutuhkan penerusnya untuk meneruskan perusahaannya yang ia rintis dari nol, maka Papi meminta Alvian kembali ke Indonesia.

Flash back OFF

********************

Karena sepanjang perjalanan Daniel hanya melamun mengingat kenangan kelam itu, ia tidak menyadari bahwa telah sampai didepan gedung perusahaannya, kemudian mereka turun dari mobil.

Kedatangan mereka disambut oleh sang manager. "Selamat pagi Pak Alvian, selamat datang di perusahaan, perkenalkan saya Doni, manager disini! Nanti ada staff kepercayaan saya yang akan mengantar bapak berkeliling perusahaan, kalau begitu mari silahkan, saya antar ke ruangan anda." .

Setelah berada diruangannya, Manager Doni pamit karena ada meeting yang harus ia hadiri, sedangkan Reza dan Anton, harus mengurus beberapa berkas dulu bersama pak manager sebelum ia meeting.

"Halo pak, perkenalkan saya Areta, saya adalah asisten pak Doni, saya yang akan mengantar anda berkeliling perusahaan.", sapanya dengan sopan.

"Halo Areta, baik ayo kita mulai berkeliling!!.",

Tidak mau lama-lama membuang waktu mereka lalu berkeliling. Setelah selesai berkeliling, mereka segera kembali ke ruangan Alvian.

"Oh ya Areta, perkenalkan ini Reza dan ini Anton, mereka adalah asisten pribadi sekaligus sekertaris saya, mereka yang akan membantu saya diperusahaan ini, jadi tolong kerja sama nya ya.", ucap Alvian memperkenalkan mereka.

"Baik pak, ada lagi yang bisa saya bantu??"

"Hmm, tidak ada, cukup untuk hari ini, terima kasih.", ucapnya tersenyum.

"Kalau begitu saya permisi dulu pak, mari.", pamit Areta, kemudian ia pergi meninggalkan ruangan Alvian menuju lobby karena harus segera mengantarkan beberapa dokumen untuk dikirimkan pada kurir yang sudah menunggu di bawah.

********************

"Bjiiiir bening bener, siapa tu Al??.", tanya Reza.

"Asisten pak Doni, yang tadi menyambut kita di depan, kebetulan hari ini dia ada meeting yang gak bisa ditunda, jadi dia meminta asistennya untuk nemenin gw berkeliling."

"Gimana Ton, udah beres semua??", tanya Alvian pada Anton yang sedang sibuk menata berkas dimeja.

"Sudah bos, sesuai permintaan anda.", jawab Anton sambil menghentikan aktifitasnya.

"Ok kalo gitu, kita mulai pekerjaannya besok aja, hari ini bantu gw pindahan dulu ke apartemen, tapi sebelum itu kalian temenin gw ke kantor HRD dulu di lantai atas, setelah itu baru kita makan siang dan segera pulang untuk pindahan."

"Siap laksanakan". Jawab mereka kompak.

Merekapun keluar dari ruangan Alvian dan berjalan menuju lift, sambil berjalan mereka mengobrol-ngobrol.

"Al gw denger-denger, cafe baru itu open juga buat ngisi live music, ya bayarannya gak seberapa tapi kan kita bisa menyalurkan hobby kita sebelumnya.". Jelas Anton

"Iya Al, lokasinya juga gak jauh dari apartemen lu, jadi lebih flexible, gw juga udah kangen pengen manggung lagi.", timpal Reza.

"Hmm ok, kalian udah ada kontak managernya?"

"Ada nih, nanti pas makan siang gw telpon dia ya." Jawab Anton antusias.

"Astaga, gw lupa!! Tas lu ketinggalan diruangan!.", ucap Reza sambil menepuk jidatnya.

"Yaelah kebiasaan lu Za, yaudah kita balik lagi, mumpung masih disini.", jawab Anton kesal.

"Yaudah gw juga mau ambil beberapa berkas, sekalian gw kerjain di apartemen aja, biar besok gak terlalu numpuk kerjaan.", ajak Alvian.

Mereka memutuskan untuk kembali lagi keruangan Daniel. Kemudian setelah mengambil barang yang mereka perlukan, mereka pun berjalan menuju lift.

Sebelum mereka sampai,TING.. pintu lift terbuka dan ada seorang wanita keluar dari lift sambil berlari kearah lain membelakanginya, kemudian pintu lift hampir tertutup namun tangan Reza yang lincah segera menahannya.

Mereka pun masuk ke dalam lift, Alvian yang familiar dengan aroma parfum ini lantas bertanya-tanya, jangan-jangan wanita yang tadi berlari keluar lift, adalah wanita yang sama, yang ia temui di lift  kala itu.

Areta yang kaget melihat atasannya hendak masuk lift, ia pun reflek menekan tombol buka agar atasannya itu bisa masuk.

" Eh siang pak!!", sapa Areta kembali.

Didalam lift tadi, sebenarnya ada Raisya, Areta dan Kanaya, namun Raisya harus buru-buru keluar dari lift, karena mendapat panggilan alam. Hingga menyisakan kedua sahabatnya dalam lift tersebut.

"Oh iya Areta, besok tolong dibantu ya untuk meja Reza dan Anton, atur didekat ruangan saya saja, biar saya lebih mudah berinteraksi dengan mereka."

"Baik pak", jawab Areta disertai anggukan.

Mereka pun keluar dari lift dilantai yang sama, Daniel dan kedua sahabatnya langsung masuk keruangan HRD, sesangkan Areta dan Tamara menunggu diluar.

"Sudah beres semua??, gak ada yang ketinggalan lagi kan?? Yuk kita pergi sekarang."

"Sudah bos, aman!!." Mereka lalu keluar dari ruang HRD menuju lift, dan melewati Areta dan Kanaya.

********************

"Tadi itu anak bos kita ya Ta??."

"Iya, ganteng banget kan??."

"Duuh tadi gw gak liat, gw grogi, terus tuh cowok-cowok yang bedua siapa??.", tanya Kanaya lagi.

"Ooh itu Pak Reza dan Pak Anton, mereka asisten sekaligus sekertarisnya Pak Alvian, mereka juga gak kalah ganteng bjiiiir." jelas Areta.

" Aaaaah nyesel deh, kenapa gw tadi nunduk mulu ya pas di lift, jadi gak bisa liat tampang mereka!!."

"Ya lagian kenapa lu harus grogi, mereka baik kok, ramah lagi."

"Yaelah lu kek gak tau gw aja, lu kan tau gw emang begitu kalo ketemu sama atasan, pasti grogi bawaannya."

"Yaudah mau gimana lagi, tar juga lu pasti ketemu, secara Pak Alvian kan sekarang yang handle perusahaan ini, dimana ada dia pasti ada mereka juga, hehehehe!!", bujuk Areta pada Kanaya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!