NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru

Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda
Popularitas:91.8k
Nilai: 5
Nama Author: ssabila

Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru
_____________________________

Arta Malik seorang pengusaha sukses di bidang fashion di Korea, usianya yang sudah tak muda lagi ia ingin anaknya melanjutkan bisnisnya.

"Aku belum siap menikah, yah."

"Usia kamu sudah hampir 30 tahun, coba kamu pikir masa depan kamu, sudah saatnya kamu gantiin posisi ayah."

Bian Malik, ia sangat tidak minat untuk terjun di dunia bisnis. Usianya yang sudah hampir kepala tiga ini ia sama sekali belum memiliki niat untuk menikah. Setelah Bian menikah Arta akan memberikan semua tanggungjawab perusahaan pada Bian.
___________________________________________

"Tis, nanti malam kamu dandan yang cantik ya ada tamu penting yang mau datang."

Latisya Andini, di usianya yang masih 18 tahun ia harus menanggung perbuatan kakeknya. Ia harus menyerahkan dirinya untuk diperistri seseorang yang usianya jauh lebih tua dibanding dirinya.


"Loh bapak kok di sini?"

"Ya? ada masalah?"

Siapakah pria itu? Simak kelanjutannya di cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya

Setelah memakai pakaiannya Tisya langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

'Ting'

📩My husband.

"Sayang, mas lembur"

Tisya menghembuskan napas kasar. Satu bulan belakangan ini Bian selalu pulang larut malam. Bahkan mereka sekarang jarang mengobrol.

.

.

Malam harinya mata Tisya masih enggan untuk diajak istirahat. Tisya menekan aplikasi goo*** dan mengetikkan sesuatu.

'Cara agar suami tidak pulang malam'

Tisya kaget melihat hasil Penelusurannya.

"Apa gue coba aja ya, tapi gue takut" Ucap Tisya.

Tisya memberanikan diri. Ia membuka lemari pakaiannya dan mengambil paper bag pemberian Nia dulu.

"Yakin ga ya" Tisya ragu.

Seakan mendapat bisikan di telinganya, Tisya langsung melepas dasternya dan menggantikan dengan pakaian yang sedang ia pegang.

Setelah pakaiannya sudah menempel di tubuhnya Tisya berdiri di depan cermin.

"Not bad" Ucap Tisya.

Tisya bangga dengan tubuhnya yang sangat indah.

Ia memegang Pay*****nya dan benar ternyata ukurannya semakin besar.

'Kreeeeeek'

Suara pintu gerbang terbuka. Tisya yakin itu Bian.

Ia kemudian turun ke lantai satu untuk menyanbut suaminya.

Dengan perasaan campur aduk Tisya berdiri di depan pintu.

Malu dan takut bercampur jadi satu, namun mau tidak mau ia harus mencoba cara itu.

'Klek' Bian muncul dari balik pintu.

Bian diam tertegun memandang istrinya.

"Mas" Panggil Tisya.

Bian segera menutup pintu takutnya ada orang lain yang melihat istrinya.

"Sayang kamu ngapain?" Tanya Bian.

Tisya kemudian diam, ia mengira Bian tidak suka dengan penampilannya.

Bian melepas jas nya dan menutupi tubuh atas istrinya.

"Mas ga suka ya?" Wajah Tisya tampak sedih.

"Suka, mas suka banget"

Bian kemudian mengecup kening Tisya dan memeluknya.

"Ke kamar yuk nanti kamu masuk angin" Ajak Bian.

Setibanya di kamar Bian langsung membuka kemejanya dan masuk ke kamar mandi.

"Beneran sekarang nih" Batin Tisya.

Mendadak Tisya ragu lagi, namun sayangnya sudah setengah jalan.

'Klek' Bian keluar kamar menggunakan handuk yang dililitkan menutupi senjatanya.

Bian menatap istrinya yang terlihat cemas.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Bian.

"E... engga"

Bian memakai celananya lalu berbaring di atas kasur.

"Sini" Perintah Bian.

Tisya kemudian membaringkan tubuhnya di samping Bian dan masuk ke dekapan Bian.

"Tumben pakai baju ini?" Tanya Bian.

"Mas ga suka?" Tisya kembali mengira Bian tidak suka dengan penampilannya.

"Suka banget, tapi kok ga pakai yang merah?" Tanya Bian.

Tisya tidak menjawabnya. Ia kemudian naik ke atas tubuh Bian.

"Mas aku sudah siap" Bisik Tisya di telinga Bian.

"Beneran?" Tanya Bian.

Tisya mengangguk malu-malu.

Tak mau membuang-buang waktu, Bian langsung melancarkan aksinya.

Skip

Kalian udah paham dong mereka ngapain hehe.

Ga usah author jelasin ya, kalian bikin imajinasi sendiri aja hihi.

Pagi harinya Bian terbangun lebih dulu. Ia mengembangkan senyumannya mengingat kejadian semalam. Setelah menahan lama akhirnya ia bisa mengeluarkan laharnya di tempat yang tepat.

"Sayang" Panggil Bian.

Bian membangunkan istrinya karena sudah jam 5 dia belum bangun.

"Sayang bangun dulu, kita belum mandi wajib lo" Ucap Bian.

"Hmmmm"

Tisya membuka matanya dan beranjak bangun, Tubuhnya terasa remuk setelah digempur semalaman.

"Sakit?" Tanya Bian.

"Iya" Jawab Tisya.

Bian membantu Tisya berjalan ke kamar mandi setelah itu ia keluar ke kamar mandi luar dan mandi di sana.

Setelah mereka selesai mandi mereka kemudian menunaikan ibadah subuh berjamaah.

Untungnya hari ini hari sabtu jadi Tisya tidak ke sekolah.

Mereka berdua kembali rebahan di kasur.

"Terima kasih sayang" Ucap Bian, Tisya tersenyum.

"Kamu sudah berhasil menjaganya untuk mas" Sambung Bian.

"Iya mas, terimakasih kasih juga mas mau menunggu sampai Tisya siap"

Bian menarik tubuh Tisya dan membawanya ke dekapannya.

"Apa itunya masih sakit?" Tanya Bian.

"Emm udah mendingan sih, ga sesakit semalam" Jawab Tisya.

"Hehe maaf ya soalnya mas ga bisa ngendaliin" Jawab Bian.

"Senjata sebesar itu mau menerobos goa sekecil ini" Ucap Tisya.

"Tapi sekarang goa kamu sudah ga kecil lagi loh" Ucap Bian.

"Hah emangnya iya?" Tanya Tisya dan dijawab dengan anggukan kepala.

Lima menit kemudian tidak terdengar suara dari Tisya, Bian melihat wajah Tisya ternyata dia sudah terlelap.

"Pasti dia capek banget"

Bagaimana tidak capek, Mereka bermain mulai dari jam 11 malam sampai jam 3 pagi. Bahkan tidak hanya di kamar saja mereka melakukan itu, di dapur, di depan TV.

Padahal Tisya sudah mengeluh capek dan ngantuk namun Bian belum mau berhenti.

Waktu menunjukkan pukul setengah delapan, Tisya membuka matanya dan melihat Bian tengah bermain ponsel di sampingnya.

"Mas ga ke kantor?" Tanya Tisya.

"Engga" Jawab Bian.

"Kenapa?" Tanya Tisya.

"Mau di rumah aja" Jawab Bian.

Tisya tersenyum.

"Ternyata bener juga ya artikel yang gue baca semalam hihi" Batin Bian.

Bian dan Tisya keluar bersamaan menuju meja makan. Isi perut merek sudah demo minta diisi.

"Ada cumi-cumi" Ucap Tisya.

Tisya mengambil makanan untuk suaminya dan untuk dirinya. Mereka makan dengan tenang tanpa ada suara.

Setelah selesai makan Tisya meletakkan piring kotornya di wastafel.

Bian duduk di depan televisi dan disusul oleh Tisya sambil membawa sepiring buah potong.

"Nonton apa?" Tanya Bian

"Terserah mas aja" Jawab Tisya.

Itu tandanya Tisya sedang tidak ingin menonton drama korea.

Bian kemudian memutar film action kesukaannya.

Siang harinya mereka berdua merasa bosan di rumah.

"Itunya masih sakit ga?" Tanya Bian.

"Udah engga" Jawab Tisya.

"Siap-siap gih, kita jalan-jalan" Perintah Bian.

"Kemana?" Tanya Tisya.

"Ada deh" Jawab Bian.

Tisya segera mengganti pakaiannya dengan baju rapi.

"Udah mas" Jawab Tisya.

Tisya mengenakan rok bunga-bunga dan baju putih polos ala-ala Korean style.

Bian mengenakan celana panjang abu-abu dan kaos hitam polos.

Ia kemudian mengambil jaket di lemarinya.

"Yuk" Ajak Bian.

Bian berjalan ke garasi sedangkan Tisya menunggu di teras.

Tak lama kemudian Bian muncul menaiki motor gede miliknya yang sudah lama tidak terpakai.

"Naik motor?" Tanya Tisya.

Bian menganggukkan kepala.

"Ihhh mas gimana sih, lihat outfit aku" Bian memandangi tubuh Tisya dari kepala sampai kaki.

"Cantik" Ucap Bian.

"Iya cantik, tapi mana mungkin naik motor itu, lihat rok Tisya ga bisa buat melangkah lebar, yang ada nanti malah sobek. " Ucap Tisya.

"Ya siapa suruh pakai itu" Ucap Bian dengan enteng.

Dengan kesal Tisya kembali ke kamar dan merubah penampilannya.

Sepuluh menit kemudian Tisya sudah keluar ke teras dan melihat mobil Bian sudah terparkir di sana.

"Loh kok ganti pakai mobil sih?" Tanya Tisya.

"Katanya kamu ga mau kalau naik motor tadi" Ucap Bian.

"Iya ga mau soalnya aku pakai rok, tapi sekarang sudah ganti" Jawab Tisya.

"Siapa yang nyuruh ganti?" Tanya Bian.

Daripada tambah kesal Tisya segera masuk ke dalam mobil Bian dan duduk di samping Bian.

TBC

1
Indrayani setiadi
iya kecewa tidak hapi ending
Rinaku
/Sob//Sob//Sob//Sob/
Rinaku
/Hunger/
Rinaku
/Drool/
Rinaku
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kori Yah
endingnya bikin kecewa
Reni Anjarwani
sedih bgt yaa ceritanya
sSabila: Terima kasih sudah mampir, baca kelanjutannya di "Jodoh yang tertunda" ❤️❤️
total 1 replies
Zayyin Arini Riza
Sedihnya...
sSabila: Terimakasih sudah mampir, Lanjut baca kelanjutannya di "Jodoh yang tertunda" ❤️
total 1 replies
sabun
lanjut lk smogah bian slamat dan panjang umur
efvi ulyaniek
kok jd gini ya ceritae..
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
efvi ulyaniek
bodo bgt si arta
Hafidz Habibullah
koq lama ya up nya .........jd syami istri itu hrs slng terbuka....
Wiwik widyawati
kok gini sih Thor ... kapan Mayang ketahuan selingkuh
Reni Anjarwani
kok dlm rumah tangga bian dan tisya ngak ada keterbukaan yaa aku binggung alur cerita ini muter2 , kayak bukan suami istri aja
Zayyin Arini Riza
kasihan Tisya... masih muda, suami kurang terbuka pada istri. Tisya sudah berkorban masa depan, di usia dini harus menjadi istri sampai dia gak lanjut kuliah karena ingin ngurus suami.
Iswandari Iswandari: up yg bnyk dong puas bacanya
total 1 replies
Reni Anjarwani
arta terlalu bodoh ngak curiga sama sekali
Reni Anjarwani
sedih yaa lihat bian sakit , kayaknya benar besok dimas nunggu jandanya tisya
Zayyin Arini Riza
Ceritanya bagus
efvi ulyaniek
ga suka aq lama2ma si bian ini...sama istri ga terbuka...gt bilangnya cinta..yg ditenteng kemana2 si stefi payah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!