Tamara Lourine Aditama, biasa dipanggil dengan tama, dia seorang gadis yang lemah lembut dan cerdas. walaupun selalu di kucilkan keluarga dan tidak pernah di anggap sebagai anggota keluarga aditama tetapi Tamara selalu menjadi gadis yang ceria.
suatu ketika Tamara di fitnah oleh adik kembarnya Tamariska yang merasa iri dengannya. dia di fitnah dan terusir dari rumahnya, menjadi terluntah-luntah namun karena sikapnya yang baik hati dan suka melakukan kebaikan maka iyapun lantas menuai kebaikan itu dengan di tolong oleh sesilia yang merupakan seorang anak yatim piatu yang pernah di bantu Tamara, Sesilia mengajak Tama untuk tinggal dirumah kontrakannya itu.
bersama temannya seusai pulang sekolah mereka bekerja akan tetapi adiknya masih selalu menganggu dan meneror hidupnya bahkan selalu membuat iya di berhentikan dari pekerjaannya berulang kali.
Mampu kah Tamara menemukan kebahagiaannya ?
mampukah Tamara bertahan untuk menghadapi semuanya ?
yuk, ikuti kisahnya...............
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hulwund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ulah Tamariska
Tamara terus menangis di pelukan hangat sang bibi, bahkan sang bibi mengajak Tamara untuk tidur bersamanya di kamar belakang. Begitulah cara bibi menenangkan hati Tamara, kini dia telah tertidur pulas dalam pelukan hangat bibi Surti.
" bibi harap non yang kuat ya, bibi do'akan semoga Allah memberikan untuk non suatu saat nanti" lirih Bibi surti sebelum meninggalkan Tamara sendiri tertidur di kamar belakang.
Bibi keluar dari kamarnya untuk melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Jemmy van Granbelle sedang berkutat dengan pekerjaannya di laptopnya, dia sedang mempelajari beberapa berkas yang besok pagi harus segera di tanda tagani. Fokusnya terganggu karena suara telefon yang nyaring membuyarkannya, dia segera menjawab telefon dari sang Mami tercinta.
"assalamualaikum Ma...." sapa Jemmy pada sang Mami
" Wassalamualaikum sayang, kamu lagi ngapain?" tanya Mariska ibu dari Jemmy.
"aku lagi ngerjain pekerjaan yang tadi belum sempat selesaikan Ma, Mami kenapa telefon? Apa sudah kangen sama aku?" tanya Jemmy balik sambil tersenyum
" mami itu bukan kangen sama kamu, tapi mami ingin mengenalkan kamu sama seseorang"
"ma....udah dong Ma, tolong....biarin aku cari sendiri calon isteri untukku, jadi mami nggak perlu lagi repot-repot mencarikan pasangan buat aku"
"oke...baiklah, mami akan kasih kamu kesempatan waktu dalam satu bulan untuk mencari calon isteri, tapi jangan senang dulu, karena jika dalam jangka waktu satu bulan kamu belum menemukan calon isteri sesuai dengan kriteriamu, maka kamu harus mengalah sama pilihan mami,oke!"
"oke deh....terserah mami saja, udah dulu ya Mami aku lagi sibuk nih, assalamualaikum...."
Jemmy segera mematikan sambungan telefonnya.
Huuft....
"gimana caranya aku menemukan calon isteri dalam satu bulan?" monolog Jemmy
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"sayang.... Kamu jangan marah sama papa dong, Mama yakin papa tidak bermaksud untuk membentak kamu"bujuk debora pada anak bungsunya.
hiksss....hikkkss....
"tapi tadi papa ngebentak aku dengan suara keras Ma , pasti Papa juga marah sama aku" jawab Tamariska sambil menangis
" Papa minta maaf sayang, Papa tidak bermaksud membentak kamu nak, Papa hanya sedang emosi sama kaka kembar kamu Tamara " sanggah Robi yang sudah berada di dalam kamar anaknya.
" Papa bohong, Papa udah nggak sayang lagi sama aku! buktinya Papa mau memberikan uang saku untuk Tamara mulai besok" jawab Tamariska masih terus merajuk.
"tidak sayang, itu semua Papa lakuin supaya dia nggak mempermalukan nama keluarga kita di depan umum sayang" ucap Robi yang terus membujuk anak bungsunya.
"itu mah, namanya Papa lebih sayang sama Tamara dari pada sama aku" bantah Tamariska keras kepala.
"Tamariska sayang, mama mohon kamu mau ngertiin posisi Papa ya nak, walau pun kita memberi uang saku pada Tama tapi itu semua semata-mata hanya untuk bentuk tanggung jawab kita sebagai orang tua, nggak lebih dari itu dan juga cinta dan perhatian kami semuanya akan tetap tercurah untukmu" ucap Debora ikut memberi pengertian pada puteri bungsunya itu.
" benaran ya, kalian janji nggak akan memberikan perhatian lebih pada Tama, awas aja ya kalau kalian bohong sama aku, aku akan kembali pergi dari rumah kalau kalian sampai mengingkari janji kalian" ucap Tamariska mengancam.
" iya Mama dan Papa janji kita nggak akan mengingkari janji kita sayang" ucap Debora yang memang selalu memanjakan Tamariska.
"janji ya?"
"iya kita janji" jawab kompak kedua orang tuanya.
Dengan perdebatan yang cukup panjang, akhirnya Tamara pun tidak merajuk lagi, dan keduanya pun bersama keluar dari kamar sang anak, mereka melanjutkan ke kamar utama untuk melanjutkan berdiskusi di kamar mereka.
"Papa benaran ingin mau memberikan uang saku kepada Tamara mulai besok?" tanya Debora penasaran.
" ya mau gimana lagi Ma? Kan lagian ini memang juga salah kita kan, kita memang tidak pernah memberikan uang sepeserpun sama dia sejak kita menemukan Tamariska kembali" ucap Robi sedikit merasa bersalah.
"iya juga sih Pa, tapi kenapa dia punya pemikiran untuk bekerja ya pa? Padahal kalau dia ngomong ataupun merengek pasti kita juga akan kasih kan?