NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Dosa

Takdir Di Balik Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ziel, seorang CEO muda yang tegas dan dingin, memutuskan pertunangannya setelah menemukan bukti perselingkuhan Nika. Namun, Nika menolak menerima kenyataan dan dengan cara licik, ia menjerat Ziel dalam perangkapnya. Ziel berhasil melarikan diri, tetapi dalam perjalanan, efek obat yang diberikan Nika mulai bekerja, membuatnya kehilangan fokus dan menabrak pohon.

Di tengah malam yang kelam, Mandara, seorang gadis sederhana, menemukan Ziel dalam kondisi setengah sadar. Namun, momen yang seharusnya menjadi pertolongan berubah menjadi tragedi yang mengubah hidup Dara selamanya. Beberapa bulan kemudian, mereka bertemu kembali di kota, tetapi Ziel tidak mengenalinya.

Terikat oleh rahasia masa lalu, Dara yang kini mengandung anak Ziel terjebak dalam dilema. Haruskah ia menuntut tanggung jawab, atau tetap menyembunyikan kebenaran dari pria yang tak lagi mengingatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Semakin Sensitif

Hidung Ziel menangkap aroma yang tajam, parfum bercampur keringat, dan perutnya terasa bergejolak. Ia memijit pelipisnya, berusaha mengendalikan mual yang tiba-tiba menyerang.

“Saya mengantarkan dokumen yang Anda minta, Tuan,” ujar asistennya sambil berjalan mendekat.

Ziel mengangkat tangan, menghentikan langkah asistennya. “Letakkan di meja sofa,” katanya dengan nada tegas, berusaha menjaga ekspresi wajahnya tetap tenang meskipun tubuhnya hampir menyerah.

Asistennya lupa kalau akhir-akhir ini Ziel enggan didekati. Ia menurut, berjalan ke meja sofa dan meletakkan dokumen di sana. “Kalau begitu saya keluar dulu, Tuan,” katanya sebelum melangkah keluar dengan sopan.

Saat pintu tertutup, Ziel menghela napas panjang. Tangannya menggenggam tepi meja, pikirannya berkecamuk. "Kenapa reaksi tubuhku berbeda terhadap Dara?" Aroma semua orang terasa mengganggunya, apalagi aroma asistennya hampir membuatnya muntah, tapi Dara tadi...

Ia memejamkan mata, mencoba memikirkan hal lain. Namun, memori saat Dara menggerutu tentang dirinya malah muncul. Biasanya, Ziel akan langsung memberi peringatan kepada siapa pun yang berani bicara seenaknya. Tapi tadi, ia hanya membiarkan. Bahkan sedikit tersenyum mendengar kekonyolan Dara.

Ziel memandang pintu ruangannya dengan pandangan penuh tanya. "Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Kenapa hanya aroma tubuh keluargaku dan... Dara yang tidak menganggu, bahkan malah membuatku merasa nyaman?" gumamnya, suaranya nyaris tak terdengar.

Namun, jika dipikirkan lebih jauh, mungkin ini ada hubungannya dengan ikatan emosional dan kedekatan yang ia miliki. Orang-orang seperti kedua orang tuanya, Ello, atau bahkan Dara, yang kini sedang mengandung anaknya, mungkin memberikan rasa aman yang berbeda. Tubuhnya seolah mengenali mereka sebagai sesuatu yang familier dan menenangkan.

Aroma mereka tidak terasa asing, tidak pula menyengat, sehingga indra penciumannya yang kini begitu sensitif lebih mudah "memaafkan" keberadaan mereka. Mungkin juga ini cara tubuhnya beradaptasi, memilih untuk mentoleransi aroma yang dianggap menyenangkan di tengah rasa stres dan ketidaknyamanan yang melanda. Bagi Ziel, kedekatan fisik dengan orang-orang ini menjadi satu-satunya pelarian dari rasa mual dan pusing yang terus menghantuinya.

Ziel duduk di kursinya, menatap biscuit yang baru saja diantarkan Dara. Perlahan, ia mengambil satu dan mulai memakannya. Ini adalah satu-satunya makanan yang bisa diterima perutnya tanpa memicu mual yang berlebihan. Setidaknya untuk sementara, ia merasa sedikit lebih baik.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Ketukan di pintu ruangannya terdengar, diikuti masuknya beberapa direktur yang bekerja di bawahnya. Mereka membawa laporan yang harus disampaikan langsung pada Ziel. Begitu pintu tertutup dan mereka mulai berbicara, Ziel langsung merasakan tubuhnya bereaksi. Aroma tubuh yang bercampur dari beberapa orang di ruangan itu menyerang penciumannya yang sudah sangat sensitif. Ia mencoba bertahan, namun rasa pusing dan mual semakin parah.

“Cukup,” Ziel akhirnya berkata, mengangkat tangannya untuk menghentikan pembicaraan. Para direktur langsung terdiam, menatapnya dengan bingung. “Kalian kembali ke ruangan masing-masing dan kirimkan laporan lewat video meeting saja. Saya akan menunggu di depan laptop.”

Suaranya tegas meski nadanya terdengar lelah. Para direktur saling pandang sebelum akhirnya menurut dan keluar dari ruangan tanpa banyak protes. Begitu pintu tertutup, Ziel segera bangkit dan berjalan cepat ke toilet yang ada di ruangannya. Tangannya menekan perutnya yang sudah bergejolak sejak tadi.

Di dalam toilet, Ziel berlutut di depan wastafel, tubuhnya gemetar saat akhirnya memuntahkan semua yang ada di perutnya. Rasa mual itu begitu menyiksa, membuatnya kesulitan bahkan untuk bernapas. Ia meraih keran dan membilas wajahnya dengan air dingin, mencoba menenangkan diri. Saat ia menatap cermin di depannya, wajahnya tampak pucat, dan ia mendesah panjang.

"Apa sebenarnya yang terjadi dengan tubuhku?" gumamnya lirih, rasa frustrasi jelas terlihat di wajahnya.

Di luar ruangan Ziel, para direktur saling pandang dengan ekspresi penuh tanda tanya setelah meninggalkan bos mereka yang tampak lebih murung dari biasanya. Salah satu dari mereka, Pak Burhan, membuka percakapan sambil melirik ke arah pintu ruangan Ziel.

“Aneh, ya. Tuan Ziel biasanya memang tegas, tapi tadi... seperti menghindar dari kita,” katanya dengan nada bingung.

“Benar,” timpal Bu Linda, direktur keuangan. “Aku merasa seperti kita membawa sesuatu yang membuatnya terganggu. Padahal, sebelumnya dia tidak pernah seperti itu. Apa mungkin dia sedang tidak enak badan?”

Pak Anton, direktur operasional, mengangkat bahu. “Kalau tidak enak badan, dia bisa saja ambil cuti atau setidaknya mengurangi beban kerja. Tapi lihatlah, dia tetap memaksa datang ke kantor. Masalahnya, sikapnya benar-benar berubah akhir-akhir ini. Bahkan tadi, dia terlihat jelas terganggu kalau kita berdiri terlalu dekat.”

“Benar, aku juga merasa begitu,” Pak Burhan menimpali lagi. “Dia bahkan meminta kita melapor lewat video meeting saja. Padahal, Tuan Ziel biasanya lebih suka mendengar laporan langsung.”

Bu Linda mengangguk sambil menyilangkan tangan. “Dia perfeksionis, selalu memastikan setiap detail itu jelas. Tapi sekarang, dia malah tampak seperti ingin menjauh dari kita.”

Pak Anton menatap pintu ruang Ziel sekali lagi, wajahnya tampak penuh pertimbangan. “Entahlah, mungkin kita harus menjaga jarak lebih jauh ke depannya. Aku hanya berharap ini bukan pertanda buruk.”

Mereka semua mengangguk setuju, lalu berjalan kembali ke ruangan masing-masing sambil tetap membicarakan keanehan Ziel. Bisik-bisik mereka terhenti sesaat sebelum memasuki lift, meninggalkan atmosfer yang dipenuhi kebingungan dan sedikit kekhawatiran.

Setelah menerima laporan dari beberapa direktur yang bekerja di bawahnya melalui video meeting, Ziel duduk di kursinya dengan tubuh yang masih terasa lemas. Sambil menyesap teh hangat dari cangkir di mejanya, ia mulai memeriksa dokumen yang sebelumnya dibawa asistennya. Matanya menyapu halaman demi halaman, hingga mendadak berhenti di salah satu bagian. Alisnya mengernyit. Dia memeriksa ulang beberapa angka dan catatan, lalu semakin dalam menghela napas.

“Bagaimana mungkin kesalahan seperti ini bisa lolos?” gumamnya dengan nada dingin.

Dengan wajah yang sudah berubah suram, Ziel meraih telepon di meja dan langsung menghubungi asistennya. Setelah beberapa dering, suara gugup asistennya terdengar dari seberang.

“Selamat siang, Tuan Ziel. Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya hati-hati.

Ziel tak membuang waktu. “Saya menemukan beberapa kesalahan fatal di dokumen yang tadi kamu berikan. Data anggaran ini tidak sinkron dengan laporan sebelumnya, dan jadwal yang kamu tulis juga tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati dalam rapat terakhir. Belum lagi, ada typo di bagian akhir. Ini dokumen penting, dan kamu gagal memastikan akurasi setiap detailnya. Apa penjelasanmu?”

Asistennya terdiam sejenak, suara Ziel yang tegas membuatnya gugup. “Maaf, Tuan... Saya... saya mungkin kurang teliti saat menyiapkannya. Tapi saya bisa—”

“Tidak ada ruang untuk kurang teliti di sini,” potong Ziel dingin. “Kesalahan ini mencerminkan ketidakprofesionalan kamu. Saya tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi lagi. Mulai saat ini, kamu tidak lagi menjadi asisten saya.”

Telepon terputus tanpa kesempatan bagi asistennya untuk membalas. Di ruangannya, asisten Ziel menghela napas panjang, seolah beban yang sudah dirasakannya sejak beberapa hari terakhir akhirnya terlepas.

“Yah... sudah kuduga. Dari sikapnya akhir-akhir ini, aku tahu ini hanya soal waktu,” gumamnya sambil menyandarkan tubuh ke kursi. “Setidaknya, aku masih bisa berharap dipindahkan ke posisi lain. Mungkin malah lebih baik jauh dari bos seperfeksionis dia.”

Dia berdiri, mengambil barang-barang pribadinya dengan tenang, mencoba menerima kenyataan bahwa posisinya sebagai asisten Ziel kini tinggal kenangan.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Dwi Winarni Wina
pak boss dara itu lagi bingung gmn klo ketahuan hamidun pasti akan dipecat gmn mau kasih makan adiknya dan calon debay tidak bekerja nanti...

Semangat2 dara jgn punya pikiran mau menggugurkan kandunganmu itu
bayi itu tidak berdosa....

Seandainya suatu terbongkar dara hamidun sebaiknya jujur aja sm pak boss korban memperkosaan dara....

kasian jg jd dara hamil tidak tahu siapa pelakunya dan mau minta tanggungjawan sm siapa jg....

blm nanti omongan tmn2 Kantornya pd juling pasti dara hamil diluar nikah...

lanjut thor.....
Dwi Winarni Wina
Minta tanggungjawab sm pak bos aja itu yg sangat dingin dan datar itu....
Sabar dara anak itu titipan jaga dan rawat dia dan sayangi hrs menerima dgn ikhlas....

Pak bos seandainya tahu daralah perempuan yg dinodainya so pasti akan bertanggungjawab menikahinya...

Debay pgn dekat2 sm papanya dan papanya mengalami sindrom coudave....
phity
dara lgi bingung ziel...
Dwi Winarni Wina
Dara tidak fokus kerja ketakutan dirinya hamidun...
Dara testpack dulu membuktikan lg hamil gak....
Sabar ya dara hasil garis dua hrs terima dgn ikhlas dan pasti dara bingung mau minta tanggungjawab sm siapa pria yg menghamilinya wajahnya samar2 dan tidak jelas....
Heri Wibowo
beban Mandara ya gara-gara kamu Ziel.
Mrs.Riozelino Fernandez
noh orang nya serumah sama kamu Dara...tinggal jalan berapa langkah sampe deh...
Septya Tya
bingung jg ya jd dara mau curhat sama siapa mau cerita ke pak bos malah nnti di kira wanita gk bener apa lg di status data diri blm menikah tp kok hamil apa lg sblm tinggl bersama udh hamil,,, gmna gk frustasi lm2 si dara tp hny 1 yg bs nolong dara bukti anting yg ada di pak bos.
Anitha Ramto
Dara cerita yang sebenarnya sama Ziel...berani ga?kali Zie kasih solusi untuk nikahin kamu wkwkwkwkwk🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
kk Othor Nana,cover nya ganti ya??
sama dengan cover novel sebelah??
sama2 update juga,kirain novelnya error gak tau nya liat judul beda...
maaf ya kk Thor🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: iya kk sama persis,
ikatan diatas kertas,karya kk othor Fajar Riyanti...kk Nana bisa cek...
🌠Naπa Kiarra🍁: Eh, sama kayak cover novel sebelah? Aku gtw, Kak.
Soalnya i yang ganti NT. Coba aku tanya dulu deh besok sama adminnya.
Btw kalau boleh tahu, novel yang judulnya apa yang sama covernya kayak ini, Kak? Bia aku nanti bilang sama adminnua.
total 2 replies
Hanima
👍👍
Sugiharti Rusli
lebih baik kamu coba cek sekarang kehamilan kamu sudah berapa Minggu ke dokter Dara,,,
abimasta
dara jujur aja sama ziel.siapa tau ziel.jadi ingat kejadian malam itu
Sri Hendrayani
jujur aja dara
Sry C'cipit Tea
dag... Dig..dug.... gmn ya selanjutnya.... smoga ziel peka n sadar...
Wiwi
makasih kak bs baca lg karya kakak yg sangat bagus ini ... trus berkarya yah Kak... sukses dan sehat....
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Syavira Vira
💪💪👍🏻👍🙏
Hanima
lanjut Kak
Sri Hendrayani
kok jdi lucu dara ini
phity
aduuuu...kasian dara kan klo bgini thor,...fan pasti ini bakal berpengruh pd hari nya gk konsen gk semangat dan gk ceria, dmna mo cari laki2 yg sdh menanam benih itu
kaylla salsabella
semangat ya dara .....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!