NovelToon NovelToon
JEJAK TINTA DI HALAMAN KOSONG

JEJAK TINTA DI HALAMAN KOSONG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:923
Nilai: 5
Nama Author: asrwi

Henny Trianti pemeran utama (Gadis ceria yang menutupi banyak masalah hidupnya dengan tawa dan canda khas miliknya, penulis novel paling banyak dibicarakan dengan 45 novel yang sudah terbit, lulusan sarjana sastra dari Universitas terkenal di kota Y tempat tinggal nya). Dilanjut oleh Kiara Hertanti (gadis seumuran Henny yang juga dikenal sebagai penulis novel yang berhasil menerbitkan 33 novel, lulusan sarjana sastra dari Universitas X sama dengan Henny).
Wildani Erickson (Pria paling banyak dibincangkan para wanita muda karena berhasil menjadi pebisnis paling muda di kota tempat mereka tinggal) . Tiga pemeran utama paling di sorot di kota Y ini berhasil mencuri banyak perhatian setiap perusahaan besar di seluruh Asia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AG & IG

Ting......... Ting............ Ting......

Bunyi bel kost kostan Henny berbunyi, Henny yang kebetulan sedang makan dan dia ingat kalau tadi dia memesan air mengira kalau yang datang adalah tukang air, jadi dengan cepat dia berlari ke arah pintu dan membukanya. 

Kini kedua mata saling bertatapan dan tak lupa mulut Henny langsung ternganga karna terkejut dengan kedatangan Dani ke kost nya. 

Henny mencoba untuk menutup kembali pintu kost nya itu tapi tangan Dani dengan sigap menyangkal nya. 

Dani berjalan mendekati Henny sementara Henny berjalan mundur untuk menghindari Dani. 

Mata Dani tetap melihat ke arah Henny dengan tajam, dan tak bisa pula dia elakkan tatapan maut pria yang di depannya itu. 

Pintu kost itu sampai tertutup lagi karna keduanya sudah berada di dalam, langkah Henny sudah berhenti karna meja di belakang nya menghalanginya untuk mundur. 

Henny pun menundukkan kepalanya dan jantung nya benar-benar berdegup sangat kencang dia meremas celana pendek yang dia kenakan. 

Karna Dani tak kunjung bicara dan hanya menatapnya dengan tajam, Henny pun memberanikan diri nya membalas tatapan nya itu. 

"Maaf tapi Lo kenapa bisa tahu kost gue yah?" Tanya Henny, tapi tak ada jawaban sama sekali dari Dani. 

"Huffff, Lo ngapain kesini? Mau minta bayaran? Tapi kan.." 

Cuppppp..... 

"Hemppppssss" Henny memukul dada Dani yang tiba-tiba mencium bibir nya, matanya terbuka lebar dan suara detakan jantungnya terdengar hingga keluar. 

Dani tak peduli dengan perlawanan dari Henny, dia kembali melumat dan melumat bibir Henny dengan gerakan lembut hingga ke gerakan yang ganas. 

Lama kelamaan lumatan itu membuat Hanny semakin nyaman dan tak lagi memberikan perlawanan. 

Karna nafas keduanya sudah hampir habis ciuman itu pun di lepas oleh Dani. 

"Huffffffffff, gue hampir mati......" Katanya dengan nada suara yang sudah terengap engap. 

"Apa maksud Lo ninggalin surat di kamar hotel? Lo pikir gue pria murahan yang Nerima bayaran sehabis nyentuh cewek?" Tanya Dani memulai pembicaraan mereka. 

"Gue cuman gak tau lagi mau apa, dan menurut gue gak salah, karna kita berdua gak punya hubungan apa-apa dan kita ngelakuin hal memalukan itu, jadi menurut gue kalau pun Lo minta bayaran gue gak bakal nolak" Jelas Henny 

"Hal memalukan? Jadi menurut Lo apa yang kita lakuin semalam hal yang memalukan?" Tanya Dani dengan suara yang tegas

"Iyalah, emang menurut Lo menyenangkan, gue paham kondisi gue gak sadar semalam tapi tetap aja gue rasa itu tetap sangat memalukan" Ujar Henny lagi 

"Oke kalau memang itu hal memalukan buat Lo, gue terima tapi ingat bagi gue itu pengalaman pertama yang bakal gue lupain sampai kapan pun, karna itu berkesan buat gue" Ucap Dani dan dia langsung berbalik badan namun Henny menahan tangannya 

"Maksud Lo pengalaman pertama? Lo baru ngelakuin sama gue?" Tanya Henny dengan polosnya 

"Menurut Lo? Apa wajah gue gampangan makanya Lo gak percaya?" Tanya Dani balik dengan sarkas 

"Ehhhh bukan itu maksud gue..." 

"Udahlah gue gak punya urusan lagi kan sama Lo, tadinya gue pikir kita bakal bahas ini dengan baik tapi dari omongan Lo gue rasa udah cukup jelas kalau ini semua hanya sekedar kecelakaan yang di akibatkan oleh wanita mabuk" ucap nya dengan lantang 

Dani melepaskan tangannya dari genggaman Henny, dan dia keluar dari tempat itu begitu saja. 

Henny hanya bisa mematung hingga menyaksikan pundak lebar pria itu hilang dari tatapannya. 

"Gue bahagia sebenarnya orang itu adalah Lo Dani, apa Lo gak ingat sama gue" Ucap Henny dalam hatinya. 

Hari itu sangat cepat berlalu, Henny sama sekali tidak pernah melihat wajah pria yang sudah tidur bersama nya. 

Saat di kantor pun urusannya dengan Kiara tak langsung dia selesaikan, Henny hanya berlagak tidak tahu dengan apa yang sudah di rencanakan oleh Kiara. 

Berbeda dengan Henny, Kiara justru tak senang melihat Henny selamat dari jebakan yang dia buat, tapi apa boleh buat waktu menuju presentasi sketsa novel yang mereka buat sudah dekat. 

Henny memang sudah sangat yakin dengan sketsa yang dia buat, jadi dalam beberapa hari itu dia hanya sedikit mengoreksi dan merevisinya tanpa dia sadari sketsanya sudah di curi Kiara. 

Dari Minggu itu salah satu novel Henny yang harusnya akan terbit sebagai buku ke 46 nya di tunda oleh tim produksi atas perintah dari Magdalena, akan tetapi alasan penundaan itu belum Henny tahu pastinya. 

Bayangan malam panas yang terjadi antara dia dan Dani selalu menjadi memori paling meresahkan untuk nya, Henny terbayang-bayang dengan ciuman bibir mereka terakhir kali saat berada di kost nya tapi tiba-tiba dia menyadarkan dirinya agar tidak tebuai dengan hal itu. 

Hari terakhir bekerja pada Minggu itu di habiskan mereka dengan merevisi dan mengoreksi sketsa yang di buat masing-masing. 

Sabtu dan Minggu adalah jadwal libur mereka, dan hari Jumat ini jam pulang kerja untuk keduanya di percepat karna mereka harus menyiapkan diri dengan baik untuk presentasi di hari Senin. 

Henny maupun Kiara memutuskan untuk pulang lebih awal dari para karyawan lainnya. 

Saat turun ke lantai satu Henny tak sengaja melihat Dani yang sedang mengobrol dengan manager bagian Kominfo mereka yaitu ibu Lilis.

Henny berusaha menetralkan dirinya agar tak terlihat gugup saat berjalan melewati mereka. 

Tapi lagi-lagi nasib sial menghampiri nya, ibu Lilis malah memanggil Henny begitu pun dengan Kiara yang sudah lewat lebih dulu. 

"Iyaa ada apa Bu liss?" Tanya Henny tanpa melihat kearah Dani 

"Nahh ini dia pak, 2 penulis terkenal dari Aurora Group yang saya bicarakan tadi, jadi untuk penentuan siapa diantara mereka yang bekerja sama dengan impact group kita tentukan bersama pak seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya" Kata ibu Lilis 

"Ouhh iya, kalian berdua silahkan perkenalkan diri" suruh ibu Lilis 

"Senang bertemu kembali pak Dani, mungkin kalau saya pak Dani sudah kenal kan Kiara" Ucap nya mengulangi kembali namanya. 

"Iya senang bertemu dengan anda juga" balas Dani 

"Heiii Henni, kenapa diam??" Kata ibu Lilis menegur Henny yang tak kunjung berkenalan 

"Halo pak Dani, kenalin saya Henny, senang bertemu kembali" Ucap Henny menyapa nya tapi Dani tak membalasnya 

"Wahhh brarti kalian berdua ini sudah pernah bertemu dengan pak Dani?" Tanya ibu Lilis. 

"Sudah ibu" jawab mereka secara bergantian 

"Bu, udah selesai kan? Henny ada urusan di luar kantor bolehkan Henny pamit lebih dulu?" Tanya Henny dengan sopan 

"Iyaa tentu saja, silahkan saya tadi hanya ingin memperkenal kalian dengan pak Dani" jawab ibu Lilis. 

Lalu keduanya kembali berjalan menuju luar, Kiara langsung pergi meninggalkan tempat itu dan menuju tempat hiburan favorit nya padahal masih jam 3 sore. Sedangkan Henny dengan motor kesayangannya pergi menuju rumah orang tuanya, karna sudah lama dia tak bertemu dengan kedua orang tuanya jadi dia memutuskan untuk berkunjung ke restoran kecil papa nya itu. 

"Paaaaa Aku mau dibuatin soup iga dong paaa" Kata Henny saat baru sampai di tempat itu. 

"Wahhhh putri papa, baik nakk bentar yah papa buatkan" kata papa nya dengan senang saat melihat kedatangan Henny. 

"Paaa Mama dimana?" Tanya Henny sembari papanya membuatkan makanannya. 

"Mamamu lagi belanja nakk, sebentar lagi pasti datang" jawab papanya. 

Tak lama papanya datang membawa semangkuk soup iga kesukaan putrinya itu. 

"Wahhhhhh pasti enak sih ini, papa udah makan belom?" Tanya Henny sebelum menyantap makanannya 

"Udah pasti lah nak, kamu aja yang beda udah  hampir jam 4 sore begini baru makan, kamu gak makan siang yah tadi?" Tanya papanya 

"Hehehhe lupa papa" jawab Henny santai. 

Papanya pun menemani putrinya itu menyantap makanannya, dia sangat bangga dengan pencapaian putri nya saat ini, dan salah satu yang paling di banggakan orang tuanya adalah walaupun Henny sudah mendapatkan gaji besar setiap bulannya dan punya banyak tabungan Henny tak pernah menggunakan nya untuk hidup berlebihan, Henny tetap sebagai putri mereka yang suka dengan gaya sederhana nya. 

Beberapa pelanggan mulai masuk ke restoran papanya, jadi Henny di tinggalkan di sana sendiri karna papanya haru melayani pelanggan. 

"Kalian ingin pesan apa gadis-gadis cantik?" Tanya papa Henny pada 3 orang gadis SMA itu. 

Satu persatu mereka memesan makanan yang di inginkan dan kemudian duduk di meja kosong tepat di sebelah kanan Henny. 

"Ehhh itu bukannya penulis novel yang kita baca yahh? Henny Trianti?" Tanya salah satu dari gadis itu saat menyadari orang yang di sebelah mereka adalah Henny 

"Iyaaa benar, gak nyangka bisa ketemu idola disini" sambung yang satu nya lagi dengan antusias. 

Sedangkan teman mereka satu lagi malah langsung mendekati Henny tanpa ragu-ragu.

"Haiii kak.... Kakak penulis novel ini bukan?" Tanya gadis itu padanya 

"Ouhhh iyaa benarr" jawab Henny menghentikan aktivitas nya yang sedang asik menikmati makanan. 

"Kaka boleh tidak kami mengganggu sebentar saja, hanya minta tanda tangan kakak aja??" Tanya gadis itu lagi dengan lebih ramah 

"Bolehhh...... Bolehhh..... Tapi hanya tanda tangan saja yahhh" kata Henny 

"Iyaa kak iyaa" katanya bersemangat 

Ketiga gadis itu mengambil novel mereka masing masing dan memberikan kepada Henny untuk di tanda tangani. 

"Terimakasih banyak yah kak, tulisan tulisan kakak benar-benar bagus banget" ucap mereka dengan sopan dan di jawab dengan senyuman dan ucapan terimakasih kembali dari Henny. 

Setelah Henny selesai makan, dia menuju ke area dapur nya dan membilas mangkok yang dia gunakan, kemudian melihat pesanan ketiga gadis itu selesai Henny langsung membantu papanya untuk melayani mereka. 

Henny membawa pesanan mereka dan menyampaikan nya dengan ramah layaknya pelayanan restoran. 

"Adik..... Adik...... Ini pesanan kalian yahh, selamat menikmati" ucap Henny sembari meletakkan nya. 

"Terimakasih kak Henny, Kakak benar-benar rendah hati yahhh" kata salah satu nya 

"Hehheheh ini restoran papa aku, sering-sering makan kesini yahh" bisik nya pada mereka 

"Wahhhh kami udah pelanggan setia kok kak, gak nyangka yah kakak ini anak dari pemilik restoran nya" sambung gadis lainnya 

"Iyaa cantik, silahkan di makan nanti keburu dingin" ujar Henny lalu meninggalkan mereka. 

Setelah itu dia menemui papanya lagi dan mengobrol sebentar dengannya. 

"Paa.... Henny harus pulang dan gak sempat ketemu mama, nanti sampaikan salam Henny sama mama aja yahh, pekan depan Henny bakal sempatkan buat singgah lagi" kata Henny pada papanya 

"Iya nak... Tidak apa-apa, mama mu juga paham kalau kamu itu sibuk dan kamu juga tidak pernah lupa memberikan kabar melalui WhatsApp" ujar papa nya 

"Iyaa pa... Setidaknya kalau gak bisa kesini langsung pasti harus ngasih kabar juga, ntar mama marah ngambek lagi" sambung Henny 

"Yaudah lah nak... Kalau kamu mau pulang hati-hati di jalan yahhh, jangan ngebut-ngebut pokoknya kalau kamu lagi ada masalah atau butuh bantuan papa langsung telpon" Printah papa nya 

"Baik papa ku sayanggg, kalau gitu Henny pamit yah pa..." Katanya lalu menyalim tangan papanya itu dan tak lupa dia juga berpamitan pada tiga gadis yang sedang makan disana. 

Henny keluar dari dalam dan langsung menuju ke motor nya.

Saat memakai helm nya sebuah mobil membelok ke arah parkiran restoran papanya itu. Hati Henny bahagia karna usaha papa nya yang tidak terlalu besar ini memiliki cukup pelanggan. 

Saat memundurkan motornya dia tak melihat ke belakang dan tubuhnya menabrak sesuatu, Henny langsung berbalik. 

"Lo?????" Kaget Henny saat melihat orang itu adalah Dani 

"Lo ngapain disini/?" Tanya Dani dengan nada sarkas. 

"Lahhh suka-suka gue dong" jawab nya tak kalah sarkas 

"Harusnya gue yang nanya sama Lo ngapain Lo ke restoran papa gue? Ohhhhhh atau jangan-jangan Lo cari tahu identitas gue sampai ke orang tua gue dan Lo mau aduin perbuatan kita kemarin??" Tanya Henny menebak 

"Hah? Restoran papa Lo?" Tanya Dani 

"Iyaaa ini punya papa gue, kalau gue bilang lo mau makan kesini kan gak mungkin lah, pasti selera Lo itu restoran mewah" sambungnya 

"Jadi Lo anak nya yang punya?" Tanya Dani sekali lagi 

"Iya Wildani Erickson, kurang jelas??" Tegasnya 

"Ohhh oke, gue hanya mau makan kok kesini ini udah salah satu tempat favorit gue" jelas Dani 

"Yaudah kalau mau makan, awas yah Lo kalau brani aduin apa apa ke bokap gue" ancam nya dengan tatapan tajam nya itu. 

"Iyaaa gue gak bakal brani kali" imbuh Dani 

Henny pun langsung naik ke motor nya dan meninggalkan tempat itu, sedangkan Dani masuk kedalam dan memesan makanan favorit nya. 

Dani sebenarnya amat terkejut saat mendengar bahwa Henny adalah anak dari pemilik restoran yang sudah sejak lama dekat dengan Dani. 

Awal mula dekat nya Dani dan papa Henny adalah saat pertama kali Dani pulang ke kota itu dan kembali mengunjungi restoran itu sebagai Dani yang sudah berubah derastis. 

Ingatan Dani saat itu kembali memenuhi pikirannya, dia ingat betul gadis cantik yang seumuran dengannya saat masih berumur 15 tahun yaitu anak dari pemilik restoran itu yang menjadi penyelamat bagi Dani. 

Saat itu Dani terpencar dari orang tuanya dan tidak tahu daerah sana, dan melihat anak malang yang sedang berjalan tanpa arah itu membuat hati kecil Henny membantunya dan membawa nya ke restoran papa nya. 

Tepat di meja yang di tempati oleh Dani saat ini, mereka memberikan makanan lezat pada Dani yang sudah kelaparan, ingatan Dani pada gadis cantik itu benar-benar sangat pekat, tapi dia baru tahu kalau gadis itu adalah Henny karna di pertemuan pertama  kedua tidak saling kenalan hanya nama Dani yang mereka tanyakan. 

"Apa dia ingat gue yah?" Tanya Dani berbicara sendiri 

"Seperti nya sudah lupa"sambung nya lagi dalam hati. 

Setelah menyantap pesanan nya itu, Dani membayarnya dan berpamitan dengan ramah pada papa Henny. 

1
Mega Natalia Simanjuntak
Bagus dan suka
Yuningsih
lanjut 💪
𝐫𝐚.
sudah mampir ya kak
Gadis Pecinta Hujan✍️
Masih ada Typo nya, semangat terus thorr
Gadis Pecinta Hujan✍️
Semangat yah Thor
Mega Natalia Simanjuntak
Seruuuu sukaaa
Berda Neli
Kiara pasti nyesal
Berda Neli
Niatnya mau buat sial henny, ehh malah dia yang sial
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!