Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Barata
"Barata pasti ingat dong kan alamatnya masih sama" jawab Barata
"Kecuali alamat palsu bun" celetuk Diana dan itu membuat ayah dan Aditya tertawa begitu juga bunda sedangkan Barata sangat kaget mendengar suara orang lain ada disana.
Pandangannya tertuju pada Diana yang terlihat sangat cantik yang ada di sebelah adiknya.
"Eh.... siapa dia bun kok ada disini, apa tadi dia panggil bunda, bunda punya anak lagi....? kapan bunda hamilnya kok cepet bener gedeknya, perasaan Barata baru pergi 2 minggu, udah besar aja kayak anak jin ?" tanya Barata
Semua yang mendengar itu pun membelalakkan matanya kaget.
Plakkk...
"Aduhhhh... Bun sakit, kok pukul Barata sih" keluh Barata
"Kamu itu sembarangan saja cantik gini di bilang anak jin" kesal bunda
"Abisnya dari mana dia datang" jawab Barata.
"Kak aku muncul dari kayangan, aku adalah bisa dari dari surga, gak lihat apa cantiknya aku kebangetan gini. Kak Aditya saja sampai terpesona dengan ku" ucap Diana
"Jangan dengarkan dia bang, dia Diana adikku nemu di jalan, karena kasihan aku angkut bawa pulang" jelas Aditya
"Haaa... adik... kok bisa, kamu ini nemu anak siapa nanti di cariin orang tuanya loh, atau benar anak jin" ucap Barata masih shock
"Sembarang anak jin, kami itu ketemu di Bus waktu mau kekota ini" ucap Diana
"Apa bus... Kok naik bus, emang ada dari luar negeri naik bus, bus apayang melayani lintas negara" tanya Barata
"Dan sejak kapan Seorang Bryan naik bus" ucap Barata kaget
"Bun sepertinya Abang lagi mabuk perjalanan deh, kasih makan dulu biar gak oleng" ucap Diana sembari menyentuh dahi Barata.
Barata jadi kesal mendengar ucapan Diana sedangkan yang lain sudah tertawa.
"Ayo bang makan dulu, mau makan sama apa, kalau bisa makan yang pedas supaya hilang mabuk perjalanan nya" ucap Diana
Mendengar itu Barata menyentil dahi Diana
"Duhhh... Abang sakit tau gak, beneran ni bolong pasti belum dua lagi datang" ucap Diana
"Lebay" ucap Barata.
"Wah ada kemajuan, baru juga ketemu Diana Barata sudah bisa bilang lebay" ucap ayah
"Apaan sih ya" ucap Barata jadi malu lalu makan makanan yang di ambilkan Diana tadi.
Setelah makan selesai mereka semua pun ngobrol bersama sebentar lalu masuk kamar mereka masing masing karena lelah dari perjalanan jauh.
Diana di kamar duduk menyender kan tubuhnya di atas tempat tidurnya.
"Sebenarnya aku ini sungguh sungguh mengalami itu semua atau hanya mimpi, kenapa bisa begitu dan itu semua terasa nyata, dan Dio... Jika itu nyata aku sangat merindukan Dio.
"Nak... Apa kamu ada, mama merindukan mu, semoga kita di persatuan lagi di kehidupan ini, jika sampai terjadi mama akan menjagamu dengan baik" ucap Diana lirih.
Sepertinya besok aku ingin membeli kanvas dan cat air ku untuk membuat lukisan, aku juga ingin membuka galeri dan ah iya jika aku terbangun saat aku terjatuh dulu bukanya saat itu aku sedang menaruh lukisan ku di sebuah pameran, dan jika menang dan terjual aku akan mendapatkan uang banyak, aku akan menghubungi nya sekarang" ucap Diana lalu menelpon seseorang.
Panggilan pertama belum ada jawaban, sampai panggilan ketiga barulah ada jawaban.
"Halo siapa ini" tanya seseorang di sebrang sana📞
"Halo kak Jen, ini aku Diana kak aku ingin menanyakan soal lukisan ku, apa sudah ada hasilnya?" tanya Diana
"Ya ampun Diana, kau kemana saja aku sudah menghubungi mu tapi kau tidak bisa di hubungi, aku i gin datang kerumah mu tapi aku tidak tau alamat mu, kau ini kemana saja, kau tau aku hampir lompat ke langit untuk mencarimu dari atas sana" kesal Jen
"Hahaha... kak lompat kok keatas kebawalah" ucap Diana
"Ogah mati nanti, aku belum nikah belum punya anak jadi belum mau mati. Sudah cukup aku mau memberi kabar jika lukisan mu sudah laku dan kau memenangkannya, dan kau tau lukisanmu laku sangat mahal, kirimkan nomer rekening mu aku akan transfer semuanya, aku sudah sampai 5% dari kesepakatan awal" ucap Jen
"Benarkah wah syukurlah, baik aku akan kirimkan, terima kasih kak tdan kenapa kau tidak ambil lebih tidak apa" tanya Diana
"Tidak aku tidak mau memakan yang bukan hak ku, perjanjian kita awal itulah yang ku ambil, dan aku akan mengirim bukti pembelian dan pembayaran nya, tapi tunggu kau diamana bocah aku mencarimu tidak ada dimanapun" jawab Jen
"Aku ada di luar kota" jawab Diana lalu memberi tau dimana dia dan kebetulan sekali Jen juga ada di kota yang sama
"Baiklah sudah aku kirim semua buktinya dan kirim nomer rekening mu dan besok aku ingin kita bertemu, ada yang ingin aku bicarakan" ucap Jen
"Baiklah kak, aku kirim sekarang dan kita Kana ketemu dimana, aku belum tau kota ini" Jawab Diana
"Akan ku kirim alamat nya nanti kita ketemu di sebuah restoran saja agar mudah di cari. Kita ketemu jam 11 siang ya" ucap Jen
"Ok siap kak" jawab Diana
"Baiklah kirim sekarang ya akan ku transfer langsung" ucap Jen
"Baiklah kak" Jawab Diana lalu mematikan sambungan telpon nya.
Diana mengirim nomer rekening bank nya, dan tidak lama ia mendapatkan kan notifikasi, saat di check ia sangat terkejut.
"Ini serius... Aku gak salah lihat kan, lukisanku di beli dengan harga segini apa gak salah tu orang beli mahal banget. Alhamdulillah... Ini sangat banyak" ucap Diana bersyukur dan sangat bahagia.
"Aku bisa cari tempat untuk buka galeri ku sendiri, terima kasih ya Allah allhamdulillah" ucap Diana sangat senang.
Setelah itu Diana pun bangun dari tempat tidurnya pergi kekamar mandi, untuk mencuci wajah, ia ingin memakai masker wajah karena wajahnya terasa berat karena seharian kemarin di perjalanan.
Setelah itu ia mengganti pakaiannya dan memakai masker wajahnya.
Saat ia melihat jam ternyata sudah pukul 11 malam.
"Gak kerasa sudah jam 11 saja, duh haus lagi air belum di ambil, gak papa kali ya ambil air minum dengan penampilan gini, pasti semua udah tidur" ucap Diana lalu ia pun keluar menuju dapur.
Saat ia kembali dari dapur, ia melihat orang yang sedang berdiri di depan pintu seperti akan mengunci pintu, Diana kira itu Adit atau Barata ia ingin menegurnya.
Diana menaruh minumnya di meja lalu ia mendekati orang itu dan menepuk pundaknya.
Saat tangan Diana sudah menepuk pundak dengan pelan dengan memanggil.
"Kak lagi apa?" tanya Diana pelan takut mengagetkan Orang itu tapi yang disapa pun tetap terkejut saat menoleh melihat wajah Diana ia pun menjerit
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana