Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Melamar Pekerjaan
Melati baru saja selesai memandikan dan mendandani baby Adelia .
Saat gawai miliknya kembali bergetar untuk kesekian kalinya .
Bu Fatma yang sedang memasak di dapur pun menghampiri Melati yang baru saja selesai memandikan baby Adelia .
"Mel ,ponsel kamu sedari tadi bunyi tuh "beritahu bu Farida ,sambil memegang spatula di tangan kanan .
Menunggu ikan goreng yang baru saja ia masukkan ke dalam wajan matang sempurna .
"Iya bu "
"Coba kamu angkat siapa tau itu nak Ander ".ujar bu Fatma kemudian bergegas kembali ke dapur saat teringat ikan gorengnya .
Untunglah tidak gosong karena bu Fatma memasaknya menggunakan api sangat kecil .
Meletakkan baby Adelia ke dalam stroller ,Melati pun kemudian mengangkat telfon yang masih saja berbunyi .
"Assalamualaikum ,hallo ".
"Waalaikum salam ,Mel mas kangen ".
Deg
.
.
.
.
.
Oma Sukma menatap kearah Ander dengan tatapan kecewa .
Tiga puluh menit berlalu dari waktu kepulangan mereka dari tempat makan malam bersama Fabian dan Clarissa .
Oma Sukma kecewa sebab Ander begitu kentara menunjukkan sikap benci nya terhadap dua orang yang dulu pernah dekat di dalam hidupnya .
"Sampai kapan kamu akan menyimpan dendam Ander ?".
"Lihatlah sudah hampir sepuluh tahun apakah itu belum cukup untuk mengobati luka hati kamu ?"ujar tanya Oma Sukma dengan nada penuh keprihatinan.
Di tatapnya cucu semata wayangnya itu dengan dalam .
Ada rasa iba sekaligus sedih menyeruak di kedalaman hati wanita paruh baya tersebut.
Sesakit itukah luka yang di alami oleh cucu nya itu hingga waktu hampir sepuluh tahun pun rasanya tidak cukup untuk nya mengobati goresan luka yang terlanjur di sematkan oleh dua orang kepercayaannya itu .
Fabian dan Clarissa .
"Cobalah untuk membuka hatimu terhadap cinta lain Ander ".
"Bukankah untuk mengobati luka karena cinta itu adalah kita harus siap untuk jatuh cinta dengan cinta yang lain "nasihat Oma Sukma .
Ander yang sedang menyenderkan tubuh sambil memejamkan mata pada sandaran kursi pun memperbaiki posisi duduknya dan membuka kedua matanya .
"Ander takut kembali terluka Oma "cicitnya perlahan menghembuskan nafas ke udara .
"Sepuluh tahun kurang lebih waktu menempa mu menghadapi ujian luka karena cinta ,apa itu belum cukup menjadikanmu tegar hanya karena luka percintaan "kembali Oma Sukma memberi nasihat pada Ander .
"Cobalah membuka diri untuk perempuan lain ".
"Ingatlah Clarissa sudah mutlak menjadi milik Fabian ".
"Ada anak dalam ikatan mereka dan mereka saling mencintai ".ujar Oma Sukma .
Ander pun hanya terdiam mendengarkan dan meresapi nasihat dari Oma tersayangnya tersebut .
.
.
.
.
.
.
Bu Fatma menatap dengan seksama kearah Melati .
saat putri bungsu nya tersebut memberi taukan tentang siapa yang tadi menelfon dirinya .
"Rudy menghubungimu ?"tanya bu Fatma kembali menatap Melati yang tertunduk .
Baby Adelia sedang tertidur di stroller .
Melati pun menganggukkan kepala ,sebagai jawaban atas pertanyaan Ibu nya .
"Mau apa lagi dia?"tanya wanita paruh baya yang masih terlihat jelita itu.
Melati hanya menggelengkan kepala pertanda tak tau .
"Sudahlah tidak usah di fikirkan ".
"Kamu dan dirinya sudah tidak ada ikatan hubungan lagi ,jika dia menghubungi untuk menjalin silaturrahmi ,terimalah tapi jika dia menghubungimu hanya untuk mengusik dan mengganggu hidupmu ".
"Kamu berhak menolaknya ,"ujar bu Fatma menatap kearah putri bungsunya tersebut .
"Iya Ibu "sahut Melati .
.
.
.
.
.
.
Rudy menatap ponsel di dalam genggamannya.
Setelah beberapa waktu lama nya ,
Melati menutup nomer telfon miliknya .
Hari ini entah kenapa ketika Rudy mencoba kembali menghubungi nomor ponsel milik gadis yang hampir tiga tahun mewarnai hari nya itu tersambung dan terhubung .
Membuat rasa rindu yang selama membuncah di dalam dada seakan terobati hanya karena mendengar suara perempuan yang masih dia cintai hingga detik ini .
Andai Rudy tidak melakukan kebodohan di kala itu .
Mungkin sampai sekarang dia dan Melati akan menjadi pasangan yang bahagia yang saling mencintai .
"Assalamualaikum hallo "
Nyeesss
Suara itu suara yang Rudy rindukan .
Kini kembali memenuhi indera pendengarannya .
Setelah waktu yang cukup lama .
Membuat Rudy pun tak bisa lagi menyimpan rasa rindu miliknya .
"Waalaikum salam ,Mel ,mas kangen ".sahut Rudy setelah beberapa lama jeda hening menyelimuti dan setelahnya Rudy pun mendengar suara telfon di tutup .
.
.
.
.
.
.
Sore pun menjelang .
Baby Adelia baru saja selesai mandi dan wangi .
Tak henti henti nya bu Fatma menciumi pipi gembil cucu tersayangnya itu .
Satu satunya peninggalan Mawar dan juga Asoka yang bisa mengobati rasa rindunya jika dia merindukan anak dan menantu nya tersebut .
Sesekali baby Adelia terkekeh kegelian saat bu Fatma menenggelamkan wajahnya ke dalam perut bayi mungil tersebut .
"Masya ALLAH cantik nya cucu nenek "puji bu Fatma sambil berkali kali menciumi wajah mungil dengan pipi bulat tersebut .
Setidaknya dengan ada nya kehadiran baby Adelia sedikit bisa mengurangi rasa rindu nya pada anak ,menantu dan juga suami nya .
.
.
.
.
.
.
.Pagi itu Ander mematut dirinya di depan cermin .
Sebelum berangkat bekerja dia akan lebih dulu mampir ke tempat Melati .
Hari ini dia ada janji dengan Melati untuk mengantarkan gadis tersebut mengantarkan berkas lamaran pekerjaan di Restaurant miliknya .
Seperti yang sudah pernah ia janjikan pada Melati beberapa hari yang lalu.
Sedikit bersiul ,Ander pun bergegas pergi setelah melihat jam tangan yang melingkar di tangan kanannya .
Waktu pun mulai menanjak siang .
Sementara itu di tempat nya Melati yang juga baru selesai berkemas dan bersiap ,telah menunggu kedatangan Ander sambil memangku Adelia .
Tak lama kemudian sebuah sedan warna hitam pun berhenti di depan rumah mereka .
"Seperti nya nak Ander sudah datang ,"
"Kamu bersiaplah menemui dia ".
"Biar Adel sama ibu "ucap bu Fatma sambil mengambil alih Adelia dari pangkuan Melati .
"Cantik nya cucu nenek "ucap bu Fatma mencium gemas pipi Adelia .
Bergegas ,Melati pun membukakan pintu ketika suara bel kembali terdengar .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Diah dan Hartawan saling pandang saat mendengar rencana Rudy untuk menyusul Melati ke ibu kota .
Suami dan istri tersebut itu pun tentu saja menolak .
"Rudy harus menyusul Melati ke kota ,ma,pa ".
"Rudy tidak bisa pisah dari Melati ,Rudy sangat mencintai Melati ma "ucap Rudy dengan wajah memohon .
"Rudy kalau kamu pergi menyusul Melati ke kota ".
"Lalu bagaimana dengan pabrik ,bagaimana dengan semua pekerjaan yang ada di sini ?".
"Terlebih dalam waktu dekat Renita akan segera melahirkan ".
"Apa kamu tega meninggalkan dia sendirian "ucap mama Diah .
Meski pun jauh di dalam lubuk hati nya masih berharap kelak Melati lah yang akan menjadi menantu nya ,akan tetapi melihat perjuangan dan usaha Renita untuk mendapatkan cinta Rudy serta menjaga kandungannya sedikit banyak membuat Diah pun terharu .
Meski itu hanya sedikit tapi setidaknya Diah sudah mulai bisa menerima akan hadirnya Renita sebagai menantu nya .
Sungguh Maha Besar ALLAH yang bisa membolak balikkan hati dan perasaan manusia .
"Jika mama boleh memberi saran "ucap mama Diah kembali terjeda ,manatap kearah putra tunggal nya tersebut .
"Sebaiknya jangan lagi menganggu kehidupan Melati ,Rud ".
"Biarkan dia bahagia dengan pilihan hidupnya ".
"Mama juga menyesali serta kecewa dengan perbuatan kamu di masa lalu terhadapnya ".
"Tapi mama tidak mau egois dengan tidak membiarkan Melati bahagia dengan pilihan hidupnya ".
"Kita seharusnya tau Rudy ,dengan Melati dan Ibu nya memilih pindah dari kampung ini ,serta menjual rumah dan semua semua harta yang mereka punya di sini ".
"Itu artinya ,mereka ingin melupakan semua luka yang mereka alami di sini ".
"Kamu bisa bayangkan bukan ,bagaimana perasaan Melati ,di saat dia harusnya berbahagia menjadi pengantin ,sebuah kenyataan bahwa ada seorang wanita yang datang dan mengaku hamil anak mu tepat di saat hari pernikahan kalian "ujar Mama Diah menatap sendu kearah Rudy .
"Lalu kemudian berita kematian ,bapak serta kakak juga kakak iparnya ".
"Mungkin jika mama yang mendapatkan cobaan bertubi tubi seperti itu ,mama sudah pasti tidak sanggup Rudy "ujar mama Diah dengan suara sendu .
"Mama harap jangan lagi mengusik kehidupan Melati ,biarlah dia bahagia Rudy "pinta mama Diah kemudian beranjak dari duduknya .
Rudy pun hanya bisa terdiam pasrah ,memejamkan mata dan menghembuskan nafas dengan kasar .
Rasa menyesal yang mendera pun seolah tak ada guna .
.
.
.
.
.
.
.
.
Melati mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruang dapur restaurant .
Tempat yang nanti nya akan menjadi tempat dia bekerja .
Sebagai asisten chef ,di restaurant milik Ander .
Ander yang sedang berdiri tak jauh dari Melati pun berjalan mendekat kearah gadis tersebut .
"Gimana ?".
'Apa menurut kamu ada yang perlu di ubah atau di tambah tata letak nya ?"ujar tanya Ander menatap sejenak manik mata milik Melati .
Untuk sesaat kedua nya saling beradu pandang .
"Oh ,ehm ,"
"Saya rasa tidak perlu ,ini juga sudah cukup kok ".
"Bagus "ucap Melati menoleh sejenak kearah Ander lalu kembali menyapukan pandangan kearah ruangan dapur yang penuh dengan alat alat memasak tersebut .
"Jadi kapan kamu akan mulai bekerja ?"tanya Ander .
"Secara prinsip aku suka dengan hasil olahan menu yang barusan kamu demo kan tadi ".
"Rasanya pas di lidah saya "puji Ander .
"Bagaimana jika mulai hari senin minggu besok ,saya juga harus menyiapkan berkas lamaran dan lain sebagainya "ucap Melati yang kemudian di angguki oleh Ander .
"Baiklah tuan Ander ,sepertinya saya harus segera pamit ,terima kasih untuk pekerjaannya ,hari senin saya akan mulai bekerja di sini "ucap Melati menjabat tangan Ander .
"Pertama ,jangan memanggilku tuan ".
"Kedua saya melihat potensi dalam diri kamu ,dan saya hanya membantu kamu untuk berkembang ".
"Yang ketiga ,saya akan mengantarkan kamu pulang ,karena saya yang menjemput kamu di rumah "ucap Ander lalu tersenyum .
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
Bersambung
untung si Clarissa nolak.
lierrrr
ko di kmr