NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Sekitar jam 8 pagi, baik Elsya maupun Elzein sudah sibuk merapikan barang pribadinya, sedangkan mbak Kun tengah berbincang dengan temannya di pohon depan rumah Elsya.

"Elsya?" panggil kakaknya.

"Kenapa?"

"Makan dulu, lu harus minum obat," suruh Elzein.

Elsya menghentikan kerjaannya, lalu berjalan ke dapur. Awalnya ia ingin berjalan tanpa menggunakan tongkat, tapi ternyata kakinya masih terasa sangat sakit.

"Gak usah bertingkah Sya, makin parah nanti," tegur kakaknya.

"Iya, tongkat gue tolong," pinta Elsya ke kakaknya.

"Pelan-pelan aja lu turunnya."

"Iya-iya, lu udah makan?"

"Nanti aja, nunggu teman gue."

Baru saja Elsya sampai di anak tangga paling bawah suara bel rumah Elsya berbunyi, karena posisinya dekat dengan pintu Elsya pun berjalan ke arah pintu.

"Biar gue aja," ucap kakaknya, Elsya langsung berbalik dan menuju dapur.

Baru saja Elsya duduk, seseorang datang dan menyapanya.

"Elsya." Suara yang tidak asing di telinga Elsya, ia pun langsung melihat siapa yang menyebut namanya itu.

"Kak Kiano," ucap Elsya dengan tersenyum.

"Apa kabar?" tanyanya lalu mendekati Elsya.

"Kurang baik kak," jawab Elsya.

"Ini muka lu kenapa?" tanya Kiano, seperti Elzein tidak memberitahukan soal Elsya.

"Habis di hajar."

"Ya ampun dek, kenapa lu gak bilang kalau Elsya gini?" tanya Kiano ke Elzein.

"Kalau lu tau, lu bakalan 24 jam nemenin Elsya, sedangkan kerjaan lu banyak," ucap Elzein, memang benar Kiano sangat sayang ke Elsya layaknya seorang kakak adik, makanya Elzein tidak mau memberitahukan kondisi Elsya.

"Ko bisa gini sih Sya?" tanya Kiano. "Udah lu laporin belum?" Elzein hanya menganggukkan kepalanya.

"Mending lu makan dulu sebelum tim lu datang, Elsya juga harus makan," suruh Elzein.

Selesai makan, Elzein dan Kiano langsung keluar duduk di teras karena menunggu timnya datang, mereka mengobrolkan soal pembully Elsya.

"Elsya tau kalau lu buat laporan?" tanya Kiano.

"Gak tau dia, gue juga gak akan ngasih tau prosesnya."

"Bukti-buktinya gimana?"

"Lengkap, tinggal nunggu kelanjutannya lagi."

"Bagus lah."

Untuk beberapa saat mereka diam, tak lama tim dan mobil yang mereka tunggu sudah datang.

"Suruh Elsya keluar," suruh Kiano.

"Tanpa lu bilang juga gue bakalan nyuruh dia keluar." Elzein pun langsung masuk dan menyuruh Elsya untuk segera keluar.

"Sya?"

"Apaan?" Tanya mbak Kun yang memang ada di kamar Elsya.

"Elsya mana?"

"Tuh," tunjuk mbak Kun ke arah kamar mandi.

"Kenapa?" tanya Elsya saat keluar dari kamar mandi.

"Mereka sudah datang, barang-barang lu tinggal aja di kasur."

"Oke," ucap Elsya, ia pun segera mengambil ponselnya dan berjalan keluar rumah.

"Duduk anteng lu di situ Sya," ucap Kiano sebelum masuk menyusul tim nya.

"Iya kak, kek mana juga aku mau jalan kalau gini," ucap Elsya walaupun yang di ajak mengobrol sudah meninggalkan tempatnya, sehingga Elsya berbicara sendiri.

Saat orang-orang mulai mengangkat barang keluar, di situlah tetangga mulai memperhatikan ke rumah Elsya, bukan hanya manusia tapi makhluk halus juga.

Teman mbak Kun yang tinggal di pohon depan rumah, menghampiri Elsya yang sedang asik scroll media sosial.

"Katanya mau pindah ya?" sontak Elsya melihat ke sumber suara.

Elsya pun menganggukkan kepalanya saat melihat mbak kunti yang sedang duduk di samping Elsya.

"Kenapa?"

"Rumahnya di jual," jawab Elsya sambil bergumam.

"Kalau kalian pindah si Kun pindah juga dong, terus gue gak punya teman."

"Gue bakalan sering-sering kesini tenang aja, kapan-kapan kita nongkrong," ucap mbak Kun.

"Awas aja lu bohong ya Kun," ucap temannya.

"Sejak kapan setan segaul ini, gue pikir si Kun doang," celetuk Elsya.

"Yeee jangan salah, lu pikir manusia doang gitu? Kita juga bisa kali." Elsya hanya menggelengkan, ia juga heran teman gaibnya bisa segaul itu.

Setelah selesai mengangkat semua barang, tim nya Kiano yang lain juga datang untuk membersihkan rumah sebelum mereka meninggalkan rumahnya, agar nantinya pemilik rumah selanjutnya mendapatkan rumah dalam keadaan bersihkan dan bisa langsung di tempati.

"Kalau gitu gue langsung ke sana," ucap Kiano saat keluar dari rumah.

"Oke, langsung turunkan aja semua, kamar Elsya yang belakang Ki," ucap Elzein.

"Iya-iya, Sya duluan ya."

"Iya kak."

Tak butuh waktu lama, orang-orang yang membersihkan rumah sudah selesai, mereka pun langsung menyusul Kiano di rumah baru yang akan di tempati Elzein dan Elsya nanti.

"Lu ke mobil duluan, gue mau cek ulang lagi siapa tau ada yang ketinggalan."

Tanpa mengatakan apapun Elsya langsung melangkahkan kakinya ke mobil, tapi belum sempat Elsya membuka pintu mobil, ia di kagetkan dengan nenek yang dilihatnya di jalan kemarin, alhasil Elsya yang kaget itu pun jatuh.

"Aduuuh."

"Kamu bisa lihat aku ya?" tanya si nenek itu sambil tersenyum lebar tepat di hadapan Elsya.

"Setan sialan," gerutu Elsya. "Kaaaaaaaaak," teriak Elsya memanggil kakaknya.

"Ke... astaga Elsya," kakaknya pun buru-buru menghampiri Elsya dan membantunya berdiri.

"Hati-hati kalau jalan," ucap kakaknya.

"Gue jatuh gara-gara kaget, tuh." Elsya menunjuk ke arah nenek yang mengejutkan Elsya tadi.

"Aiiish si Kun mana?"

"Gak tau lagi nongkrong keknya, mbak kunti di pohon juga gak ada," ucap Elsya.

"Heh setan ngapain di kesini?" tanya Elzein.

"Bisa lihat aku juga ternyata, aku disini hanya penasaran," jawab si nenek ambil tersenyum.

"Pulang ke tempatmu atau gue lenyapkan!" ancam Elzein.

"Cuuih." mengeluarkan saliva nya ke sembarang tempat. "Anak kecil seperti mu mau melenyapkan aku? Hihihihihi sangat lucu."

Elzein yang tersulut emosi langsung mencekik si nenek, Elsya hanya melihatnya aksi kakaknya itu.

Seorang Elzein tidak akan tinggal diam jika ada setan yang tidak menurut dengannya, terlebih jika setan itu mengganggu orang-orang apalagi orang terdekatnya.

Si nenek tentu kesakitan, "Leee...." Nenek itu tidak bisa meneruskan ucapannya.

"Jangan muncul lagi di hadapan adik gue," ucap Elzein, dengan pelan si nenek menganggukkan kepalanya.

Setelahnya Elzein melepaskan tangannya, si nenek tadi langsung pergi dan menghilang.

Duo mbak Kun bertepuk tangan, dengan meria tepat setelah si nenek menghilang, Elzein yang mengetahui mbak Kun ada di atas pohon pun langsung menatap tajam ke arah mbak Kun.

"Sudah kak, ayo berangkat," ucap Elsya.

"Awas lu Kun," ucap Elzein ke mbak Kun.

Mbak Kun yang di tatap oleh Elzein, langsung tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Nanti gue nyusul," ucap mbak Kun.

1
Blue Zia
🥹🥹🥹 bukan cuma Elsya aja yang kangen mbak Kun. sayapun sama bab ini mengandung sedikit bawang
Erwinda Kurniawan
ahirnya kk up jga,,,seneng nya
Rina Indriani
ku nti merah
Rina Indriani
asyikk holiday terus ya sya
Rina Indriani
mbak kun ga asyik deh...
范妮·廉姆
Hai ka gabung yu gc Bcm
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!