Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keanehan Pedang Langit
Hingga keesokan harinya, ketika hari sudah menjelang siang barulah Fang Yuan mulai terbangun dari tidurnya. Rasa lelah seperti baru saja melewati ribuan kilometer perjalanan jauh, membuat pandangannya sedikit berbayang ketika pertama kali membuka matanya.
"Sepertinya malam berlalu dengan sangat cepat" batin Liu Feng yang kini sudah sepenuhnya menjadi Fang Yuan.
Fang Yuan menyadari beberapa perubahan di dalam kamarnya, ada beberapa pakaian baru yang sudah disiapkan serta beberapa makanan yang kemungkinan menjadi menu sarapan pagi. Meski terlahir dari keluarga cabang yang sederhana, keluarganya cukup disiplin dalam beberapa hal termasuk kebersihan dan juga ketersediaan nutrisi dari makanan yang bermutu baik.
"Aku harus banyak makan untuk mengisi staminaku terlebih dahulu" gumam Fang Yuan sambil meraih makanan untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.
Dengan bantuan dorongan beberapa cangkir air putih hangat membuat kondisi Fang Yuan mulai terasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia merasakan kepalan tangannya mulai tergenggam erat, pandangannya juga mulai berangsur normal.
"Seharusnya ini adalah pil penyembuhan" ucap Fang Yuan kemudian setelah mendapati sebutir pil di dekatnya.
Dari aromanya bisa ia tebak jika kualitas pil tersebut cukup baik dan bisa diandalkan untuk penyempurnaan kesembuhan dirinya saat ini. Tanpa menunggu apa-apa lagi ia segera menelan pil yang nyatanya merupakan sumberdaya berharga Sekte Gunung Pedang tersebut.
Setelah beberapa saat, Fang Yuan dapat merasakan energi hangat serta sensasi kesemutan di beberapa organ dalamnya. Ia tidak bisa memaksimalkan tenaga dalamnya karena seperti yang diduga oleh Tetua Li Chung, ia benar-benar kehilangan kontrol atas energi Qi nya sendiri. Fang Yuan tetap duduk dengan tenang, hingga akhirnya ia berusaha menyerapnya dengan maksimal dengan mengandalkan teknik kultivasi Aura Mendalam yang selama ini ia gunakan.
"Biar saja aku mencobanya kembali, jika gagal maka aku hanya perlu beristirahat lebih lama" gumamnya dalam hati, ada senyum getir yang terlukis di wajah tampannya.
Selama tiga tarikan napas pertama, Fang Yuan masih merasakan sensasi terjepit yang begitu menekan di lautan pernapasannya. Hal itu hampir membuatnya kembali merasakan keputusasaan, ia berpikir jika sesuatu yang buruk memang benar telah menimpa dirinya yang baru saja berada di alam dewa.
Namun pada tarikan napas Keempat dan seterusnya, sensasi rasa terjepit mulai berkurang dan berangsur normal pada beberapa tarikan napas berikutnya. Bahkan ia juga merasakan manfaat dari pil penyembuhan mulai bekerja dengan baik seiring perbaikan beberapa organ dalamnya.
"Akhirnya bekerja juga..." Fang Yuan tersenyum senang.
Tanpa membuang kesempatan yang ada, Fang Yuan mulai terlarut dalam kultivasinya untuk memaksimalkan khasiat pil penyembuh yang mulai ia rasakan memperbaiki rasa sakit yang sebelumnya berada di bawah perutnya itu. Perpaduan dari teknik kultivasi dan pil penyembuhan tersebut membuat kondisi Fang Yuan semakin membaik, keadaan ini terus berlangsung hingga menjelang sore hari dan juga diperhatikan secara seksama oleh Fang Linpeng selaku ayahnya itu.
"Pil yang sangat bagus, Sekte Gunung Pedang benar-benar memiliki sumberdaya yang luar biasa" batin Fang Linpeng sambil melihat kondisi putranya melalui celah pintu.
Sambil tersenyum senang ia pun segera beranjak, mengabarkan perihal penting pada Xie Xian yang masih memiliki kekhawatiran terhadap putra kandungnya.
"Istriku, sepertinya pil pemberian dari Tetua Li Chung memang sangat mujarab" terang Fang Linpeng di depan istrinya.
"Benarkah? Lalu bagaimana keadaan Yuan'er sekarang?" tanya ibu dari Fang Yuan tersebut.
"Dari posisi yang aku lihat seharusnya ia sedang berkultivasi" jawab Fang Linpeng tanpa menyembunyikan hal yang ia anggap janggal itu.
"Benar apa yang dikatakan oleh Tetua Li, kita harus memiliki keyakinan. Dan lencana ini sepertinya sudah dipikirkan matang-matang oleh Tetua kedua Sekte Gunung Pedang itu" ucap Xie Xian dengan perasaan bahagia.
Fang Linpeng tentu memahami maksud istrinya tersebut, tetapi ia juga tidak ingin terburu-buru menyimpulkan sesuatu yang belum tentu bisa mengembalikan kemampuan kultivasi putranya tersebut.
****
Ibukota Chongqing, Istana Kekaisaran Zhong...
Pada saat ini pedang pusaka milik Fang Yuan bergetar hebat, menimbulkan sensasi getaran luar biasa di ruang penyimpanan rahasia Kaisar Zhong Ming.
"Apa yang terjadi? Apakah orang itu telah kembali?" gumam Kaisar Zhong Ming dengan panik.
Kejadian luar biasa ini dapat dirasakan oleh segenap penghuni Istana Kekaisaran, meski mereka tidak berani berspekulasi namun keyakinan mereka bersumber pada senjata spiritual yang selama ini disembunyikan oleh Kaisar Zhong Ming sebagai pilar kekuatan Istana Kekaisaran.
"Yang mulia, ruang penyimpanan bawah tanah kembali bergetar kuat" lapor seorang Jenderal di hadapan Kaisar Zhong Ming.
"Ya aku tahu, sebaiknya aku yang memeriksanya sendiri" Kaisar Zhong Ming berkata dengan serius diikuti langkah kakinya yang meninggalkan singgasananya.
Tiba di dalam ruang bawah tanah, Kaisar Zhong Ming berusaha keras untuk menetralkan kekuatan dahsyat dari Pedang Langit yang menjadi pusaka rahasia milik Fang Yuan di masa lalu. Selain akar rohnya yang tersegel, ia juga mengamankan Pedang Langit sebagai benda pusaka yang memang memiliki kekuatan bumi dan langit, sebagai benda yang dapat bersinergi itu dibutuhkan kekuatan darah murni Fang Yuan untuk mengendalikannya.
"Benar-benar merepotkan.." ucap Kaisar Zhong Ming dengan napas terengah-engah.
Ia baru saja menghabiskan banyak energi untuk mengimbangi goncangan yang diakibatkan oleh pergerakan energi Pedang Langit yang mulai tidak terkontrol itu.
Sebagai benda pusaka yang memiliki jiwa, tentunya Pedang Langit dapat merasakan kehilangan tuannya dan dapat juga merasakan perpindahan kekuasaan esensi darah yang kini sebenarnya berada di tubuh Fang Yuan di Kota Shaanxi.
Kaisar Zhong Ming mendengus kesal, masalah pribadi seperti ini ia tidak bisa mempercayai pada bawahannya. Oleh karenanya ia segera kembali ke istana pribadinya untuk menemui putrinya yang bernama Zhong Xuan.
"Ayah, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa ayah terlihat buruk?" tanya Zhong Xuan yang tidak bisa menahan kecurigaannya.
"Kamu segera berangkat ke Kota Shaanxi, selidiki apa yang terjadi di Sekte Gunung Pedang. Terutama hal yang berkaitan dengan Fang Yuan" ucap Kaisar Zhong Ming kepada putrinya.
"Bukankah orang itu sudah dibuang jauh?" ucap putri Zhong Xuan dengan tidak habis pikir.
Meski kini ia berusia tiga puluh tahun dan belum menikah, namun pesona kecantikannya sebagai seorang putri Istana masih terjaga dengan baik.
"Seharusnya tidak ada jalan untuk dirinya kembali, kecuali jika ia menemukan rahasia yang tidak bisa kita ketahui" jelas Kaisar Zhong Ming dengan ekspresi buruk.
Sebelumnya ia sudah mencoba menaklukkan Pedang Langit, namun usaha kerasnya itu tetap tidak menghasilkan sesuatu yang ia inginkan. Jelas ini menandakan jika segel darah yang mengingat kontrak jiwa dengan pemilik aslinya masih terjalin dengan baik. Sebab jika Fang Yuan benar-benar tewas tanpa mewarisi esensi darahnya maka Pedang Langit akan dengan mudah menjadi pusaka pribadi Kaisar Zhong Ming.
"Baiklah ayahanda Kaisar, aku akan segera bersiap untuk menuju Kota Shaanxi untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam" Putri Zhong Xuan berkata dengan nada serius.
"Berhati-hatilah, jangan sampai ada pihak yang mencurigaimu" ucap Kaisar Zhong Ming memberi pesan.
"Baik ayah..." sahut Putri Zhong Xuan dengan patuh.
Setelah mengetahui apa yang terjadi, Putri Zhong Xuan pun mengutuk kesal di dalam hatinya. Bukan karena sikap ayahnya yang baru saja memberi perintah secara pribadi, tetapi lebih karena urusan Fang Yuan yang menurutnya sangat menjengkelkan.
Sepuluh tahun yang lalu ia mendapatkan tugas untuk menggoda seorang Tetua yang ia rasa tidak pantas untuk menjadi kekasihnya, namun demi keberlangsungan Kekaisaran Zhong mau tidak mau ia harus melakukannya agar tidak terjadi ancaman pemberontakan di masa depan.
Dalam peristiwa yang sudah berlangsung lama itu tetap saja masih segar di dalam ingatannya, kini dalam keadaan khusus ia harus ke Kota Shaanxi yang memiliki kesan kurang baik di dalam hatinya. Meski Kota tersebut masih bagian Kekaisaran, namun di sana terdapat Sekte Gunung Pedang yang sampai saat ini bersikap netral dengan tidak mengirimkan kultivator ahlinya untuk menjadi bagian pejabat Kekaisaran.
"Aku sebenarnya terlalu malas untuk menuju Kota Shaanxi, namun aku juga harus menunjukkan baktiku pada ayahanda Kaisar" gumam Putri Zhong Xuan sambil mengepalkan tangannya erat-erat.
terima kasih Thor..
mudah2xan crazy up..
semangat