Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendampingi Arya
"Aduh, Nita kepalaku terasa benar-benar pusing. mungkin ini efek dari perjalanan jauh. seperti nya aku ngak bisa ikut dengan kalian Menaiki kapal itu," ucap Sanum pada Nita dan Fian. membuat kedua sahabatnya itu terlihat sangat kecewa.
"Kalau kamu ngak ikut, mending kami berdua juga membatalkan niat kami kesana, meskipun kami sangat ingin sekali memasuki kapal itu. yang mungkin hanya sekali seumur hidup bagi kami bisa memasuki dan merasakan berlayar walaupun tidak terlalu jauh." ucap Nita memasang wajah sedihnya.
"Aku nggak Papa kok dikamar sendirian, kalian berdua nanti bisa siaran langsung dan aku bisa menyaksikan dari kamar," elak Sanum.
"Tidak Sanum, aku tidak bisa meninggalkan kamu sendirian. karena kamu adalah semangat ku," ucap Fian
Sanum tidak tega melihat wajah kecewa kedua sahabatnya, akirnya dengan berat hati Sanum mengikuti langkah keduanya meninggalkan penginapan. namun langkah ketiga karyawan itu dicegat oleh seorang wanita tomboi berpenampilan seperti seorang laki-laki. didampingi dua orang wanita yang membawa sebuah Paperbag ber ditanganya, dan satu lagi seperti membawa sebuah kotak make up.
"Saudara Sanum, Anda merupakan karyawan beruntung malam ini. karena berdasarkan acak pin Id karyawan yang kami lakukan, No Id kepesertaan karyawan kamu muncul sebagai pemenang nya. dan kamu wanita yang berhasil terpilih mewakili seluruh karyawan dan teman-teman mu itu, untuk duduk disebelah Presdir perusahaan kita. disana kamu bisa langsung berbicara dengan Presdir tentang keluhan kalian dalam bekerja, serta keinginan kalian serta fasilitas yang kalian harapkan kedepannya." ucap Mika tegas.
"Oya satu lagi, kamu juga akan direkomendasikan dengan jabatan yang jauh lebih baik dari yang sekarang." Mika kembali melanjutkan kata-katanya.
"Aduh Sanum, kamu beruntung sekali. coba saja aku yang terpilih pasti aku akan sangat bahagia duduk disebelah Presdir bahkan bisa berbicara dengan jarak yang sangat dekat lagi." Tutur Nita, sementara Fian memilih diam. dia mersa tersaingi oleh Arya yang tentu nya dia sangat kalah jauh.
"Apa aku terpilih?" sesuatu yang sangat mustahil mengingat dia masih tergolong karyawan baru bekerja diperusahaan Arya.
"Ya, kita tidak punya banyak waktu lagi. kami juga membawa gaun dan perias profesional." terang Mika.
"Maaf Nona Mika, aku tidak bisa menerima tawaran ini. bisa kah digantikan oleh sahabat saya Nita saja, mengingat Presdir tidak akan mengetahui masalah ini." jawab Sanum.
"Tidak bisa Nona, penolakan Anda ini bisa membuat Presdir sangat tersinggung, jika dia marah. aku kawatir dia akan mempersulit kehidupan Nona nantinya. termasuk kemanapun Anda mencari pekerjaan baru." ancam Mika membuat Sanum terlonjak kaget begitu juga dengan Fian dan Nita.
"Baiklah," Sanum akirnya pasrah, karena tidak mempunyai pilihan lain.
"Mungkin ini hanya kebetulan saja, jika aku terus menolak Presdir akan curiga. sebaiknya aku bersikap biasa-biasa saja seolah-olah kami tidak pernah bertemu sebelumnya." Sanum perang bathin dengan perasaannya sendiri.
Nita dan Fian terpaksa pergi berdua, meninggalkan Sanum. mereka takut juga dengan nasip pekerjaan nya nanti jika ikut membantah perkataan Mika, yang sempat menatap tajam kearah keduanya.
Tubuh indah Sanum telah melekat gaun mahal, yang terlihat sangat indah dan selaras dengan kulit nya yang putih bersih. dia menatap pantulan wajahnya di cermin besar meja hias, Sanum seakan tidak percaya dengan penglihatannya. Dia sangat cantik, bahkan Mika dan dua orang petugas itu tersenyum kagum.
"Nona benar-benar cantik tanpa didandani pun, namun setelah didandani kecantikan Nona semakin terlihat sempurna." puji Mika.
𝐭𝐩 𝐚𝐪 𝐩𝐢𝐧𝐠𝐬𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐚𝐩𝐞𝐫 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐮𝐦
𝐩𝐝𝐡𝐥 𝐮𝐝𝐡 𝟐𝟎𝟐𝟏 🤔🤔
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰