Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Akhirnya Felysia pun ikut dengan mbk suci dan juga wulia untuk makan di luar, meski pun nantinya Felysia akan makan makanan yang paling murah karena bagaimana pun dia tidak tega jika mbk suci dan juga wulia harus membayar makanannya.
Saat masuk ke dalam cafe, cafe sudah hampir penuh dan hanya tersisa beberapa meja saja segera mereka mencari meja yang kosong dan segera memesan makan di sana, sedangkan tanpa Felysia tahu Zico sedang melihatnya dari ruangan VVIP yang memang tersedia di sana dengan kaya tebal yang hanya sisi dalam yang bisa melihat kondisi di luar sedangkan di luar tidak bisa melihat kondisi di dalam membuat keuntungan bagi Zico.
"Wah mahal mahal banget mbk di sini!" sahut Felysia karena melihat menu makanan Datau pun cemilan yang sangat mahal di cafe ini.
"Udah gak usah pikirin uang biar mbk aja kebetulan suami mbk juga baru aja gajian," sahut mbk suci.
Mereka pun memesan makanan yang menurut mereka enak, sedangkan Felysia memilih makanan dengan harga paling murah agar tidak menghabiskan uang di dompetnya.
Cukup lama Felysia dan yang lainnya berada di sana, saat akan membayar mbk suci langsung menyerobot dan tidak membiarkan Felysia membayarnya karena dia yang mengajak Felysia jadi mbk suci yang harus membayarkannya.
Setelah itu mereka pun kembali ke kantor karena jam makan siang akan berakhir, banyak karyawan lainnya juga sudah mulai berhamburan ke kantor nya masing-masing. Felysia sudah tidak bisa membuka jasa penitipan makanan karena dia sudah di tegur oleh Bu Luna tadi jadi lebih baik Felysia menurut saja jadi sekarang jam makan siangnya lebih longgar dari biasanya.
"Zico, aku denger kamu baru aja pulang dari Amerika ya?" tanya Norin namun di cuekin sama Zico yang terlalu fokus melihat ke depan.
"Zico kamu lihat apaan sih?!" tanya Norin karena dari tadi hanya dia saja yang berbicara sedangkan Zico entah kemana pandangannya.
"Maaf nona Norin seperti nya saya harus segera kembali ke kantor karena masih banyak pekerjaan yang menunggu jadi saya mohon untuk ke depannya lagi tidak perlu ada acara makan malam seperti ini karena sangat membuang waktu berharga saya!" ucap Zico kemudian pergi meninggalkan Norin sendirian di sana.
Zico berjalan menuju ke kantornya, memang dia sengaja tidak membawa mobil karena jarak kantor dan juga cafe yang sangat dekat sekali sehingga sangat sayang kalau harus membuang buang bensinnya.
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju ke arah kantor, tanpa mereka sadari bahwa di belakang mereka ada Zico yang kebetulan jalan pelan agar tidak mendahului Felysia dan yang lainnya.
Sampai di kantor Felysia dan yang lainnya pun segera melakukan pekerjaan yaitu membersihkan kantor, karena luasnya kantor rasanya setiap hari jika di bersihkan pasti selalu saja ada yang kotor sehingga pekerjaan cleaning servis sangat di butuhkan sekali bukan di gedung gedung tinggi yang memperlihatkan kenyamanan dan kebersihan di kantornya.
Sedangkan Zico langsung kembali ke ruangannya karena dia sangat frustasi dengan sang mama yang selalu saja mencoba untuk menjodoh jodohnya dirinya dengan anak temannya, Zico bukannya tidak laku tetapi Zico belum menemukan seseorang yang cocok dengan kriteria nya.
Tak lama hp nya berdering dan benar saja sang Amna menelepon pasti akan memarahi Zico karena sudah pergi begitu saja di acara kencan buta nya.
[Halo,]
[Kamu di mana? Kamu itu lagi kencan kenapa kamu tinggal begitu aja sih Norin nya Zico!] pekik mama Fenny tidak paham dengan pemikiran anaknya itu.
[Mama, tadi Zico ada urusan mendadak di kantor jadi Zico pergi dulu! Tadi mau pamit sama mama tapi kata pegawai mama mama lagi keluar sebentar,] ucap Zico beralasan.
[Kamu ya, awas aja nanti malam!] ujar mama Fenny kemudian menutup teleponnya.
"Astaga mama ini selalu saja bahas soal mantu!" ujar Zico tak habis fikir.
Sedangkan di cafe mama Fenny sangat kesal dengan anak nya itu, bagaimana bisa Zico meninggalkan Norin sendirian di sana membuat mama Fenny marah, lihat saja nanti apa yang akan mama Fenny lakuin kepada anaknya itu.
"Tante, Zico nya tadi nolak dan gak mau ketemu sama aku," rengek Norin karena Zico tidak mau lagi bertemu dengannya padahal buat Norin Zico adalah pria yang sangat sempurna dan bisa di pastikan kalau dia bisa mendapatkan Zico maka hidupnya akan sangat berkecukupan dan kaya raya.
"Udah ya sayang, mungkin emang Zico belum berjodoh sama kamu!" ujar mama Fenny lembut agar tidak menyakiti perasaan Norin.
Sore hari seperti biasanya Felysia dan mbk suci sudah berada di jalan menuju ke rumah mereka, memang jarak halte dan rumah mereka dekat sehingga dengan berjalan kaki saja sudah sampai.
"Mbk suci, gimana keadaan Amanda?" tanya Felysia.
Amanda adalah anak mbk suci berusia dua tahun, mbk suci sudah menikah empat tahun lalu dan baru di karuniai satu anak yang sangat lucu yaitu Amanda anak perempuan nya berusia dua tahun.
"Ya biasa fel, dia udah pinter banget ngoceh ngebuat kuping embak sama mas Dimas pusing dengernya," sahut mbk suci.
Felysia hanya menyimak saja cerita mbk suci karena baginya sangat lucu sekali jika pernikahan bisa memiliki buah hati yang bisa meramaikan suasana, Felysia juga nanti berharap jika dia sudah menikah dia akan di berikan buah hati yang lucu dan juga cantik maupun ganteng yang terpenting ajaran agamanya selalu harus tertanam di dalam hatinya.
Tak terasa karena asyik mengobrol Merkea susu sampai, Felysia pun masuk terlebih dahulu dan menyapa mbok Sumi yang berada di ruang tamu sambil melihat televisi yang kebetulan ahrus aja Felysia beli dengan harga murah dari rekan kerjanya beberapa minggu lalu.
"Udah pulang nak?" sahut mbok Sumi.
"Iya, mbok." jawab Felysia dengan mencium tangan keriput mbok Sumi.
"Felysia ke dalam dulu ya mbok," ucap Felysia.
"Iya, nak."
Setelah itu Felysia pun masuk ke dalam kamarnya kemudian keluar sebentar untuk mandi, maklum Felysia bukan orang kayak yang bisa ada kamar mandi di dalam kamarnya bahkan ada walk in closet di dalam kamarnya juga.
Setelah sudah selesai semuanya Felysia pun keluar ke arah mbok Sumi dan duduk di sebelahnya mbok Sumi dengan santai sebelum mereka makan malam berdua saja.
"Mbok sudah makan?" tanya Felysia.
"Belum nak, mbok nungguin kamu pulang." ucap mbok Sumi.
Felysia sudah menduga akan hal itu karena mbok Sumi sangat tidak bisa kalau ahrus makan sendirian mungkin karena sudah kebiasaan makan dengan Felysia.
"Ya sudah kalau begitu lebih baik sekarang kita makan aja yuk mbok," ajak Felysia.
"Iya, ayo nak." ucap mbok Sumi.
Felysia dan mbok Sumi pun segera ke meja makan dan menyantap makan malam yang sangat sederhana yaitu hanya tempe goreng dan juga sayur kangkung di oseng dan jangan lupa dengan sambal terasi yang juga melengkapi nikmatnya hidangan sederhana malam ini.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil