NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Dosen Killer

Istri Rahasia Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:24.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati mengejar nilai A, Nadine Halwatunissa nekat mendatangi kediaman dosennya. Sama sekali tidak dia duga jika malam itu akan menjadi awal dari segala malapetaka dalam hidupnya.

Cita-cita yang telah dia tata dan janjikan pada orang tuanya terancam patah. Alih-alih mendapatkan nilai A, Nadin harus menjadi menjadi istri rahasia dosen killer yang telah merenggut kesuciannya secara paksa, Zain Abraham.

......

"Hamil atau tidak hamil, kamu tetap tanggung jawabku, Nadin." - Zain Abraham

----

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 09 - A (++)

"Jihan!!"

Saat sedang panik-paniknya, suara yang melengking dari Jihan mengalihkan perhatiannya. Besar kemungkinan, dia akan mendapat pertanyaan beruntun dari sahabatnya ini. "Are you okay? Kenapa tidak bisa dihubungi? Bikin panik, Onad sampai punya rencana buat lapor polisi."

"Aku baik-baik saja, kemarin masuk rumah sakit ... asam lambungku naik." Tidak ingin aibnya sampai diketahui, Nadin memilih alasan yang sekiranya paling masuk akal dan tidak berbohong sepenuhnya.

"Ya ampun, Nadin? Terus yang kemarin gimana? Berhasil nggak?"

Nadin bungkam, untuk yang satu itu jujur saja dia tidak tahu. Karena Zain juga tidak memberi jawaban terkait nilainya bagaimana, yang jelas kemarin hanya diminta untuk tidak dipikirkan lebih dulu.

"Nad, ayo dong jangan bikin khawatir," desak Jihan yang memang penasaran bagaimana hasilnya.

Sebagai teman dekat Nadin, dia tahu betul jika nilai adalah hal terpenting dalam hidup sahabatnya. Ya, dibanding makanan, tahta nilai masih lebih tinggi dalam hidup mahasiswi penuh ambisi seperti Nadin.

"Berhasil."

"Serius berhasil? Dapatnya apa?" Jihan antusias, matanya membola dan menunggu dengan sabar penjelasan Nadin selanjutnya.

"A," jawab Nadin tersenyum tipis lantaran Jihan melompat kegirangan. "Wah A? A doang? Atau ada embel-embelnya nih?"

Sembari berjalan menuju kelas, mereka terus bicara membahas perkara nilai yang kemarin sempat menjadi kekhawatiran keduanya. Tak segera menjawab, Jihan semakin mendesaknya hingga Nadin terpaksa asal jawab.

"A (++)." Tanpa keraguan, Nadin menjawab dengan begitu mantap sampai-sampai dia lupa perihal rules selama ujian di mata kuliah tersebut.

"Dih keren, tapi kok bisa langsung tahu nilainya? Bukannya janji Pak Zain minggu depan, Nad?"

"Egh?"

Sungguh dia lupa, Nadin berpikir keras mencari jawaban demi menghindari kecurigaan sahabatnya. "Oh, atau mungkin karena kamu langsung nemuin beliau ya?"

Sudah dua orang yang membuat Nadin gelagapan, tapi justru melontarkan jawaban yang Nadin sendiri butuhkan. "Iya, mungkin karena itu."

"Ck, tahu gitu mending aku telat juga biar langsung ujian ngadep orangnya."

Nadin hanya tersenyum kecut, jika saja Jihan tahu apa yang terjadi, entah akan sama atau tidak raut wajahnya. Raut wajah penuh sesal yang terlalu menyebalkan bagi Nadin, bisa-bisanya dia berharap akan bencana semacam itu menimpa hidupnya.

Andai bisa mengulang waktu, Nadin juga tak akan menunggu Zain malam itu. Malam yang ternyata membuat Nadin merasa sangat berbeda. Tak hanya status, tapi apa yang Zain lakukan padanya membuat wanita itu lebih banyak diam sewaktu di kelas.

Berbeda dengan biasanya, dia bahkan tidak bicara sepatah katapun selama diskusi. Padahal, Nadin terkenal dengan otak cerdas dan keberaniannya ketika di kelas, jago berdebat karena memang aktif di organinasi. Namun, kali ini dia menjelma bak mahasiwa kupu-kupu (Kuliah-pulang), jelas saja hal itu membuat Jihan yang sejak awal memerhatikannya bingung sendiri.

Tidak hanya dengan diamnya, tapi Nadin sengaja mengajak Jihan untuk duduk di kursi paling belakang. Tidak hanya di jam kuliah pertama, tapi hingga jam kuliah berakhir tepatnya jam dua siang, Nadin tetap begitu.

"Kamu kenapa sebenarnya, Nad? Katanya dapat nilai A, tapi kok murung begini?"

Sebelum benar-benar pulang, Jihan memberanikan diri untuk bertanya. Dia khawatir, karena memang tidak biasanya Nadin sampai begini, sekalipun dia tengah mengalami masalah besar, di kelas dia mampu bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa.

"Ada masalah apa? Coba cerita kali aku bisa ban_"

"Selamat siang."

Mereka tengah bicara, tiba-tiba kelas mendadak hening hingga Jihan menatap ke depan. Wajar saja diam seketika, ternyata di ambang pintu pemilik mata tajam nan menakutkan itu tengah berdiri seraya memandangi beberapa mahasiswa yang belum sempat keluar kelas pasca kelas usai.

Tak terkecuali Nadin yang tampak terkejut dengan kehadirannya. Bahkan, Nadin sampai menggosok matanya lantaran mengira jika tengah berhalusinasi atau semacamnya.

"Yang kemarin telat ujian mana?"

"Nad, tunjuk tangan ... dicariin tuh," bisik Jihan, seolah menjawab rasa penasarannya, setelah ini mungkin Jihan tidak akan bertanya.

Nadin tidak mengikuti permintaan Jihan, dia hanya menatap datar Zain yang pura-pura mencarinya, padahal sudah jelas mata mereka sempat bertemu saat Zain menyapa seisi kelas.

"Nadin Halwatunissa."

Kesal lantaran Nadin tidak mengangkat tangan, Zain memanggil namanya hingga sang istri berdiri segera. "Ikut ke ruangan saya," titahnya tak terbantahkan hingga Nadin mulai bersiap segera.

"Wajar banyakan bengong, ternyata belum ujiannya?" tanya Jihan seraya memerhatikan Nadin yang kini bersiap untuk ujian susulan.

Bermodalkan pena dan kertas kosong, dia segera berlari beranjak pergi karena biasanya tidak diperkenankan membawa tas atau semacannya. Dari kejauhan Zain terus memantaunya, seolah takut ditinggal, Nadin berlari padahal Zain masih menunggu di ambang pintu.

Begitu sang istri sudah berdiri di hadapannya, Zain tersenyum tipis yang nyaris tak terlihat. "Tasnya kenapa ditinggal?" Zain bertanya dengan suara yang begitu pelan, nyaris berbisik, tapi masih terdengar jelas oleh Nadin.

"Memang boleh bawa tas?" Nadin mendongak, tubuh tinggi Zain membuatnya sedikit kesulitan bahkan lehernya sampai terasa sakit.

"Boleh, sekalian pulang," tambah Zain kemudian berlalu lebih dulu, sementara Nadin yang tak ingin kehilangan jejak pria itu segera berlari mengambil tasnya hingga Jihan kembali dibuat bingung untuk kesekian kali.

"Kenapa lagi?"

"Kata Pak Zain boleh bawa tas, kamu pulang duluan saja, Han."

"Serius? Kamu janji hari ini traktik aku loh."

"Kapan-kapan soal itu, aku ujian dulu ya."

"Dah sana, Bismillah dulu biar pintu hati Pak Zain terketuk ngasih nilai A beneran," ujar Jihan menepuk pundak Nadin berkali-kali, berharap jika ucapan asal Nadin tadi pagi berakhir kenyataan.

"Hm, doain ya, Han."

"Tenang, pasti dikasih nilai dewasa sama pak Zain," celetuk Jihan asal ceplos yang membuat Nadin tercengang.

"Maksudnya?" tanya Nadin mengerutkan dahi, sungguh dia bingung dengan pernyataan Jihan kini.

"Ada plus-plusnya."

.

.

- To Be Continued -

Ohayo selamat hari senin, boleh dung vote-nya dilempar ke NadiZa ❣️

1
Skylar
koreksi dikit ya min
"kian menjadi (mereda/reda) sembari"
Aily Nursehati
klo aku suka baca novel on going ,tp sblum nya liat2 dulu novel yg lain nya PD tamat apa ga, klo CPT tamat pasti yg slanjut nya jg GK bikin kecewa ko
Ida Zubedd
Luar biasa
Yuni Astutik
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nhenk Nay
sumpah lagi sedih sedihnya ada aja kelakuan Zain ya 😅😂🤣😁 auto bubar dadakan ya Thor
Nhenk Nay
ya ampuuun Zain adegan paling membagongkan kaya nya 🤣😂,bayangin ya aja dah ketawa Mulu nih Ampe sakit perut 🤣😁
Herlinda rafanda
Orlando yg ngincer dosen muda itu ya ,di apk sebelah kwn ceritanya
Raja Rosnenty
Luar biasa
SLOTH {KEMALASAN}
nadinku 🥺🥺
Yuni Astutik
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yuni Astutik
akan ada perangdunia ke3 😱😱😱😱
Yuni Astutik
💞❤❤❤❤❤❤
Yuni Astutik
Buruk
Dwi Firza
Luar biasa
SLOTH {KEMALASAN}
lucu banget scene ini /Facepalm/🤣🤣
Raja Rosnenty
Luar biasa
azka myson28
padahal q sudah baca berkali2 tapi masih ngakak saja tiap x baca😃😃
Dee
Zain modus 🤣🤣🤣
azka myson28
q sedih lihat azkara jadi patah hati sejadi..jadinya tapi juga ngakak kalo inget kelakuan jahilnya😃😃
Nyonya Paijo
Reuni suami emang dimana an*ing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!