"Aku membutuhkan kehangatan dan kau menginginkan keturunan, aku rasa itu impas tidak perlu melibatkan apapun termasuk perasaan, karena aku sudah bersuami dan kau juga kakakku!." Ucap seorang wanita berparas jelita pada pria di hadapannya.
"Kau memilihku maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku juga." Kageo Matthew.
Begitulah hubungan ini dimulai..
Setelah kepergian ibunya Amora melakukan banyak hal untuk membalas pengkhianatan, namun setelah dua tahun papanya menikah lagi, ia terpaksa harus kembali pulang atas permintaannya untuk berkumpul dengan keluarga baru.
Bertemulah Amora dengan sosok kakak tirinya pria tampan blasteran Asia-Eropa, sosok pria yang tak ingin ia temui lagi namun kini malah menjadi bagian dari keluarganya.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?
.
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Matthew Dynamic..
VIP room.
Prok! prok! prok!..
Semua yang ada di sana tepuk tangan setelah direktur utama menyampaikan penutupan.
"Terimakasih.."
"Terimakasih tuan."
Tak terasa konferensi hari terakhir berjalan dengan lancar, semua klien telah menandatangani kontrak perjanjian dengan perusahaan tersebut termasuk Amora.
Dua minggu yang sangat berkesan dan kini Amora harus kembali ke Indonesia.
"Apa kau akan langsung pulang?." Tanya Haikal menghampiri Amora.
Wanita cantik itu melirik jam tangannya. "Tentu saja."
Haikal tersenyum. "Jika kau tak keberatan kita bisa take off bareng nona Amora, aku sudah menyediakan tiket juga."
Mendapati itu Amora sedikit terkejut. "Wah tak perlu repot-repot.."
"Nggak, ini untuk temanku tapi karena dia tak jadi aku menawarkannya untukmu.." Jelas Haikal.
Kageo yang masih ada di ruangan itu menatap dingin ke arah mereka, Kei yang sadar kelabakan hendak menahan Geo namun sudah terlambat...
Grepph!
"Jangan mengajaknya sembarangan, dia milikku!." Bisik Kageo datar seraya membawa Amora pergi dari sana.
Haikal mematung, banyak sekali pertanyaan dalam benaknya. "Milik tuan Kageo? tunggu apa maksudnya!?."
Kei tersenyum sambil merangkul pundak Haikal. "Karena dia adik Kageo makanya seperti itu, ku harap kau paham pak Haikal."
Seketika Haikal mengembangkan senyum saat dirangkul salah satu orang penting perusahaan. "Maaf tuan Kei aku tak ingat ke sana, tolong sampaikan maafku juga kepada tuan Kageo."
"Ya."
Kei pun tak lama berlalu pergi dari sana. Sementara Haikal masih merasa ganjal, menurutnya Kageo tak harus se-posesif itu terhadap adiknya.
Ruang direktur utama..
"Lepas!.." Ujar Amora menarik tangannya. "Kau tak harus sampai seperti itu."
"Aku tak suka, dia bisa leluasa dekat denganmu sedangkan aku tidak."
Amora menghela nafas panjang. "Kita harus melakukannya agar tak ketahuan.."
Kageo memijit pusing kening, ia mondar-mandir di hadapan wanita cantik itu.
Amora kebingungan. "Hei hei kenapa kak?."
Kageo menoleh dan ia pun langsung memeluk tubuh Amora erat. "Aku cemburu aku tak suka, dan kau sebentar lagi akan kembali ke Indonesia. Aku gelisah akan hal itu."
Amora kini paham situasinya.
Pelukan Kageo membuat tubuh keduanya rapat tanpa celah, Amora merona saat dadanya bersentuhan dengan tubuh kekar Kageo.
"Dadaku sesak.." Bisik Amora.
Kageo langsung melonggarkan pelukannya dan menatap area tersebut. "Sepertinya pakaianmu sempit buka saja jika di hadapanku.."
Pipi Amora merona. "Bukan sempit, pelukanmu yang terlalu erat kakak mesum!."
Kageo menggigit bibir bawahnya, ia sangat suka sekali menggoda wanita cantik itu.
Kageo kembali memeluk tubuh Amora, kali ini ia memeluk dengan lembut penuh kenyamanan. "Aku mesum hanya kepadamu dan itupun salah dirimu sendiri yang membuatku tak terkendali."
"Ahh!..." Lembut Amora saat Kageo tiba-tiba mencium lehernya dan bergerilya di sana. Wanita cantik itu langsung menutup mulut takut suaranya terdengar kemana-mana.
"Jangan ditahan honey, aku suka mendengarnya."
Jari Amora meremas rambut Kageo. "Hei ini di kantor, bagaimana jika ada seseorang masuk."
"Kita pindah ke kamar pribadi.." Lirih Kageo beralih menatap wajah cantik Amora, tatapannya berat sudah tak kuasa menahan diri akan hasrat.
Kageo membuka sedikit bibirnya, ia memiringkan kepala dan mencium bibir sexy itu.
Amora semakin berdebar, ia sendiri tak bisa menahan diri akan sentuhan Kageo tapi mereka saat ini sedang di kantor.
Cup.. Cup cup!..
"Hmmph!.. Cukup tahan dirimu.." Lirih Amora sambil menahan dada bidang Kageo agar pria itu tak melanjutkan ciuman liarnya.
"Kenapa sayang?." Lembut Kageo dengan jarak yang begitu dekat.
Di tatap seperti itu Amora mengalihkan pandangan, Kageo ini benar-benar mampu membuatnya gila.
"Ini kantor, ingat kantor."
"Tidak ada yang berani masuk tanpa seizin ku." Balas Kageo. "Lihat aku..."
Kageo meraih wajah cantik Amora untuk menatapnya. "Bisakah tinggal lebih lama di Jepang?."
Amora mengalungkan tangannya pada leher Kageo. "Di Indonesia juga banyak yang harus ku selesaikan, tapi kita akan tetap sering bertemu karena kerjasama ini."
Kageo cemberut..
Amora yang mendapati itu merasa gemas, ini seperti bukan Kageo yang ia kenal.
"Aku bisa menyuruh orang untuk menggantikan mu."
Amora menggelengkan kepalanya. "Bagaimana dengan papa? pasti dia akan bertanya-tanya."
Apa yang diucapkan Amora benar juga, tapi rasanya berjauhan dengan wanita itu membuat Kageo tak berdaya.
"Kalau begitu kita menikah saja." Lantang Kageo.
Mendengar itu Amora cukup terkejut.
Kageo terkekeh pasti wanita yang dicintainya ini belum siap jika harus mempublish hubungan sekarang.
"Itu perlu kita bicarakan nanti, aku cukup takut."
Kageo meletakkan tangan Amora pada wajah tampannya. "Ada aku di sampingmu, ketika kau setuju maka semuanya akan terjadi."
"Iya."
Amora tersenyum ia percaya pada Kageo, entah kenapa semakin hari ia semakin merasa nyaman dan terlindungi oleh Kageo. Bahkan dengan sentuhan dan cumbuan liarnya mampu membuat Mora tak berkutik, harus pandai-pandai menahan diri agar keduanya tak kebablasan.
"Sebelum pulang temani aku di sini, nanti Kei akan mengurus penerbangannya.."
"Baiklah.." Amora setuju.
Mata keduanya saling tatap, Kageo mengangkat tubuh Amora ke atas meja. Ia membuka pelan paha Amora agar dirinya bisa berdekatan dengan leluasa.
"Bolehkah?."
"Apa?." Sengaja Amora pura-pura tak tahu.
"Aku menerima ciuman mu."
"Kenapa harus ciuman?."
"Aku butuh energi dan cuma dengan bibirmu energi ku akan full."
Mendengar itu Amora terkekeh, Kageo tersenyum langsung memiringkan wajahnya. "Buka sedikit bibirmu sayang..."
Ketika bibir keduanya hampir menyatu, tiba-tiba...
CKLEKK!
Deg!
Tangan Amora langsung meraih buah apel di sampingnya.
Matthew masuk ke dalam..
Amora spontan mendorong tubuh kekar Kageo dan meletakkan tangannya pada buah apel. "Nggak! ini punyaku! mengalah dong sama adik! gimana sih!." Ujar Amora merebut apel dari Kageo.
"Apel ini ada di ruangan ku dari tadi! siapa yang harus mengalah hah!?." Timpal Kageo merebut lagi.
Matthew yang mendapati itu dibuat pusing, tiba-tiba kedatangannya disambut dengan perebutan apel oleh kakak adik, saling tarik menarik tak ada yang mau kalah.
"Hei kalian ini kenapa? stop!." Matthew mendekat berusaha melerai.
"Amora dad, seenaknya mau ngambil apel yang hendak ku makan!!."
"Nggak om! Kageo saja yang tak mau kalah, ini punyaku!!."
"Yang ini berikan padaku, itu masih banyak yang lain, pilihlah!.." Ujar Kageo.
"Aku sudah menandai yang ini dari tadi, kau mengalah!." Potong Amora.
"STOP!!!."
.
Bersambung
Sah2 aja kageo dan amora menikah tidak ada hubungan darah....
lanjut thor..
Biar siulet bulu nami tidak mengejar dan mengharapkan kageo lagi.....
perasaan hancuuuur dan patah hati langsung pergi dan mengadu ketuan matthew melihat kageo dan amora lg bercinta....
Bagus idemu kageo biar siulet bulu nami berhenti mengejar2mu krn berambisi dan terobsesi pgn memiliki kageo....
lanjut thor......