NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Berbeda diruangan Alfa, setelah insiden itu, keduanya sama-sama membisu tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka. Alfa yg sibuk dengan berkas yg diberikan Roy tadi, sedangkan Zahra sekarang sedang sibuk merapihkan rak buku yang berantakan. zahra tidak sadar bahwa sejak tadi Alfa sesekali melirik memperhatikan kinerja Zahra. Bukan, bukan kinerja Zahra yang Alfa perhatikan, tapi wajah Zahra yg terlihat lebih cantik saat sedang serius bekerja. Terlintas kembali pada tatapan yang membuat jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Alfa tersadar dengan lamunannya ketika Zahra memanggilnya dengan keras.

"Tuan kenapa?" Tanya Zahra.

Nggak papa, Ada apa?" Tanya Alfa balik.

"Kerjaan saya udah beres, apa ada lagi yg bisa saya kerjakan?" Tanya Zahra.

"Udah kamu istirahat dulu. Duduk disofa aja." Titah Alfa.

"Biar saya istirahat dipantri aja tuan," Tolak Zahra halus. Zahra bukan gak mau duduk disofa itu, tapi ia takut ada karyawan lain yg melihatnya dan menyebarkan gosip yang buruk tentang dirinya.

"Ini perintah! Jangan dibantah," Ucap Alfa tegas dan nggak mau dibantah.

"Ba-aik tuan." Zahra lalu duduk disofa dengan perasaan takut dan gugup.

Alfa mengirim pesan kepada sang asisten untuk membelikan makanan dan minuman. Beberapa saat kemudian Roy datang membawa pesanan bosnya dan meletakkan diatas meja didepan Zahra. Zahra hanya menatap bingung pada bosnya karna setau dia, bosnya udah makan tadi siang lalu untuk apa dia membeli makanan lagi sebanyak itu.

"Makanlah," Ucap Alfa tanpa menatap Zahra dan tetap fokus dengan layar laptopnya.

Zahra masih terdiam dan menoleh kearah bosnya dengan tatapan bingung. Merasa tidak ada jawaban dari Zahra, Alfa mengalihkan tetapannya ke Zahra yang juga sedang melihat kearahnya.

"Kenapa malah menatap saya? Saya tau saya tampan, tapi jangan harap saya akan tergoda olehmu." Alfa berkata masih sambil melihat kearah Zahra.

"ish siapa juga yang mau godain dia, dasar manusia kutub gila," Gumam Zahra mencebikan bibirnya kesal.

"Gak usah ngatain saya, cepat makan setelahnya kamu boleh pulang lebih awal." Kata Alfa kembali.

"Makan? Ini? Ini untuk saya tuan?" Tanya Zahra bingung sambil menunjuk ke arah makanan yang ada didepannya sambil tetap melihat kearah sang bos.

"Ya." Jawab Alfa dengan singkat.

Zahra masih tetap diam mematung bingung harus bagaimana. Apakah harus dimakan atau harus menolaknya. Jujur saja, perutnya memang sangat lapar karna hanya makan di pagi hari. Sedangkan uang dari Alfa dia pakai buat membantu gadis yang dia temui di restoran tadi. Tapi, dia juga gengsi kalau harus makan makanan yang bosnya berikan itu. Melihat Zahra yg hanya memandangi makanan itu, Alfa berjalan menghampiri Zahra dan duduk tepat disamping Zahra. Gadis itu masih tidak bergeming dengan lamunannya, dia sadar setelah suara Alfa terdengar dekat ditelinganya.

"Kenapa masih belum dimakan?" Tanya Alfa kepada Zahra. Gadis itu pun menoleh, seketika tatapan mereka bertemu, tapi Alda cepat-cepat memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Sa-aya masih kenyang tuan, kan tadi juga udah makan," Jawab Zahra gugup.

Krrruuukkkk... krruukkkk.

"Katanya udah kenyang, kok cacingnya bunyi?" Alfa terkekeh mendengar perut Zahra yang berbunyi cukup keras.

Zahra memalingkan mukanya menutupi pipinya yg memerah karna malu.

"Duh perutt gak bisa diajak kompromi banget si, aku kan jdi malu gini sama manusia kutub itu," Gumam Zahra di dalam hatinya.

"Udah cepet makan, bentar lagi saya ada meeting. Kamu harus selesai makan sebelum saya keruang meeting." Tegas Alfa.

"Saya bisa makan dirumah nanti tuan," Ucap Zahra tidak enak hati.

"Kenapa harus nunggu nanti? Sedangkan perutmu udah minta diisi dari tadi, saya nggak mau kamu sakit terus merepotin saya lagi," Ucap Devan kembali.

"Tapi.. " Ucapan Zahra menggantung terpotong oleh kata-kata Alfa.

"Makan atau kamu harus tinggal dikantor ini sendirian, kamu nggak tau ya di kantor ini ada hantunya." Alfa kembali menegaskan dan mencoba menakuti Zahra supaya mau makan.

Zahra membayangkan gelapnya malam dikantor sebesar ini sendirian, dan saat mendengar ucapan bos nya itu dia mulai membayangkan yang aneh-aneh seperti hantu dan kuntilanak yang datang berkeliaran saat dia berada dikantor ini. Zahra seketika menjadi bergidik ngeri membayangkan itu semua membuat Alfa menatap bingung.

"Kenapa kamu? Ngebayangin tidur disini bareng kuntilanak?" Cibir Alfa.

"Enggak, yaudah saya bakal makan," Ucap Zahra gugup. Lalu dengan cepat gadis itu pun memakan makanan didepannya dengan lahap. Alfa yang melihat begitu lahapnya Zahra, tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Dasar bocah aneh, katanya ga lapar tapi makannya rakus gitu," Batinnya.

Zahra selesai makan dan meneguk air minum yang ada digelas sampai habis.

"Sudah selesai?" Tanya Alfa.

"Sudah tuan, terimakasih banyak," Jawab Zahra dengan menahan malu. Karna tanpa disadari, dia telah memakan semua makanan yg ada didepannya tanpa sisa sedikitpun.

"Bagus, udah jam 5 saya mau meeting. Kamu pulanglah lebih dulu. Karna setelah selesai meeting saya juga akan langsung pulang." Titah Alfa setelah melihat jam ditangannya sudah menunjukan jam 5 sore.

"Baik tuan, sekali lagi terimakasih untuk makanannya. Saya pamit pulang assalamualaikum." Zahra berdiri dan berpamitan pada sang bos.

"Ya... Waalaikumsalam ,"Jawab Alfa.

Zahra berjalan meninggalkan ruangan itu untuk segera pulang. Gadis itu setiap hari pulang dan pergi menggunakan kendaraan umum sehingga dia harus berjalan kaki terlebih dahulu menuju halte. Beberapa saat menunggu akhirnya biasa yang biasa dia tumpangi datang.

Zahra naik gojek, ia tadi dikasih pinjaman uang dari teman kerjanya dan bisa buat dirinya naik ojek untuk pulang ke kosannya.

Sesampai di kosan Zahra lalu membersihkan tubuhnya yang lengket akibat seharian bekerja tanpa henti. Setelah selesai mandi, dia lalu pergi ke dapur kemudian meminum air putih dari meja makan itu untuk sekedar mengganjal perutnya. Setelahnya dia pergi kekamar lalu merebahkan tubuhnya keranjang yang hanya dialasi oleh kasur tipis.

Gadis itu menatap langit-langit kamarnya merenungi nasib hidupnya yang begitu buruk.

"Sampai kapan aku bisa melunasi hutang ke manusia kutub itu, Kalau begini terus aku kerja dikantor itu tanpa digaji aku nggak bisa beli obat buat bapak sama ngirim uang buat di kampung dong." Batin Zahra dengan desain air mata yang kian menderas.

"Apa aku balik lagi aja ke restoran pamannya Nanda ya, tapi gimana hutang aku sama tuan Alfa. Bu, pak. Maafin Zahra, Zahra belum bisa ngirim uang buat kalian disana." gumamnya sambil terisak. Lama Zahra menangis di pekatnya malam, membuatnya lelah dan akhirnya tertidur dengan air mata yang mulai mengering di pipinya yang mulus.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lah loh mulai suka kan alfa...

semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjut...
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!