Karena hukuman, akhirnya Eighar harus di pindahkan ke sekolah aneh yang berisi orang-orang yang aneh pula. Sekolah macam apa yang di maksud?? Tak ada yang khusus, kecuali murid-murid serta sistem sekolahnya yang terbalik. Lalu, apa yang mengganjal dari hal itu??
Baca lah sendiri!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Korelasi
Elle, Leon dan Eighar sama-sama terdiam setelahnya. Kamar Leon yang hampa tanpa berisi banyak barang-barang pun terasa semakin hampa dan bergema.
Eighar menatap Leon yang menyatakan kalau dirinya lupa ingatan. "Gue juga gak tau itu beneran atau enggak. Soalnya ingetan gue pernah nangkap, kayak setengah sadar gitu, gue di rumah sakit.. ada lampu di atas kepala gue, dan bokap sama asistennya protes, kalau gue udah gak sadar selama tiga hari." terang Eighar, membuat Leon terkejut.
"Hah? Mati suri?" sambar Leon bak kilat.
Elle menatap sinis. "Koma Beg oo (bego)!"
"Yakali kan dia mati suri, gue mau nanya.. beneran gak rohnya keliling-keliling kayak yang di tipi (tv)?" Leon malah melanjutkan.
"Gak sih, mungkin kayak tidur. Tapi tanpa mimpi, cuma gelap. Dan pas bangun, gue udah ada di sini. Sendirian di kamar asrama A.K School." jelas Eighar lagi.
Leon menatap lekat ke kepala Eighar. "Apa gara-gara bekas ini?" tanya Leon sambil mencolek bekas luka Eighar.
Dengan cepat Eighar menepisnya, "Adeh!! Sakit bego!!" bentaknya.
"Sensor ditemui, kalimat terlarang di ucapkan disini. Hukuman keras untuk siswa bernama Eighar Riantama diaktifkan. Setrum ringan selama dua detik dihitung mundur dari lima detik."
"Satu dua tiga empat lima."
Brlllzzzztt!!
Eighar tak mengerang, hanya membalas Leon dengan tatapan mematikan. "Gue gebuk lu!!" geram Eighar sambil sedikit menggeliat akibat efek setrum.
"G.. gak sengaja gue!! Sorry!! Kirain gak sakit lagi! Kan lu aja tanding ama Brian gedebak gedebuk tapi kayak gak ada yang sakit!" Leon membela diri.
"Ya karena Brian gak nyerang kepala gue! Alias gak kena! Masih sakit lah ogeb!!" gerutu Eighar lagi.
Elle pun memperhatikan bekas luka Eighar dengan seksama. "Itu kayaknya parah ya? Apa mungkin karena itu?? Biru-birunya masih ketara banget. Kalau bekas lukanya udah kering. Pas kamis kemarin kan lu ikut pemeliharaan kesehatan bareng dokter Melissa, terus dia ngomongin apaan tentang luka itu?"
Eighar terdiam, lalu mencerna perkataan Elle. "Dokter bilang, itu kayak lupa ingatan sementara. Jadi yang gue lupain cuma hal-hal traumatis aja, yang lainnya enggak. Kecelakan termasuk ke dalamnya." sahut Eighar sambil menatap Elle dengan lekat.
"Oh, bisa jadi.. ada hal besar yang lu lakuin sebelum kecelakaan dan di masukin ke A.K School. Dan kemungkinan, itu hal fatal gak sih?" ucap Elle lagi.
Eighar langsung teringat pernyataan Japi, bahwa ada seseorang yang diminta oleh papanya untuk mengatakan pada teman-teman dekatnya, kalau Eighar mengalami gangguan kepribadian. Jadi Japi memang benar. Dan sepertinya Elle orang yang polos, bahkan ia secara gamblang menyatakannya, mungkin ia tak sadar.
"Ngomong-ngomong, lu tau dari mana kalau dokter yang nanganin gue itu..." Eighar menatap Elle dengan tajam. "...adalah dokter Melissa?" tanya Eighar. "Sebanyak itu dokter dan juga murid yang mereka tangani, kok lu bisa tau kalau dokter gue itu dokter Melissa?" lanjutnya.
Elle terkesiap, lalu memejamkan matanya. Ia takut sekali kalau Eighar tau kalau papanya meminta bantuan mereka, sampai di iming-imingi uang dan melalui dokter Melissa. Padahal Elle tak menerima sepeserpun uang itu karena ia menolaknya. "A.. mm.." Elle kebingungan, sementara Leon hendak membantu tapi ia tau Elle ini dungu dalam bahasa isyarat. "Gu.. gue pernah liat elu masuk ruangan dokter Melissa, iya.. hehe." sahut Elle kikuk.
"Dokter kan ada banyak, lu kenal satu persatu nama-nama dokter itu?" desak Eighar lagi. Elle kebingungan, ini terlalu tiba-tiba jika harus mencari alasan dengan cepat.
"Kan temen gue ada yang di tanganin dokter Melissa juga, dia pernah cerita. Begitu." Leon berusaha membantu.
Ternyata mereka tidak mau jujur pada Eighar, dan tidak mengatakan suruhan dari Papa Eighar pada mereka. Dan ternyata, seseorang yang di suruh Papa Eighar itu, adalah dokter Melissa. Berarti, dokter Melissa juga tau mengenai gangguan kepribadian Eighar dari sang papa.
"Ya, itu kan gak penting. Mending balik ke topik awal kita aja." sergah Leon, memecahkan ketegangan yang ada. "Mungkin aja, hal fatal yang udah terjadi, berhubungan sama luka elu. Kira-kira, ada wajah siapa yang terakhir kali lu inget pas pertama kali bangun?? Biasanya kalau di sinetron kan begitu, mereka bakalan mimpi gak jelas, sepotong-sepotong gitu. Nah, mimpi itu ada hubungannya." ucap Leon lagi, membuat Eighar tersentak karena ia memang mengalaminya.
"Heh!!" sentak Elle kesal. "Udah tukang gosip, korban sinetron lagi. Lu mah kayak emak-emak Yon!!" gerutu Elle. "Bisa-bisanya elu ngatain gue nenek-nenek karena kebiasaan gak bisa tidur malem, lu sendiri emak-emak!" balas Elle kesal.
"Ya kan siapa tau mirip. Gue kan bukan dokter, jadi analisa gue berdasarkan apa yang ada di sekitar gue. Ya itu tadi, sinetron mak gue! Kan kalau di rumah, mak gue menguasai tv, jadi mau gak mau gue ikutan nonton lah!" timpal Leon.
"Tapi.. emang ada." suara Eighar menghentikan perdebatan Leon dan Elle. "Gue emang selalu mimpi sesuatu. Sekelabat dan sepotong-sepotong. Tapi makin lama, hal itu makin jelas. Gue juga gak ngerti mimpinya, kayak yang memang gak ada arti apapun di balik itu. Samar... dan bikin bingung. Tapi terakhir kali, gue mimpiin itu dan ada lanjutannya." terang Eighar dengan mata yang kosong, seolah sedang mengingat dan terbawa ke dalam mimpinya.
"Bisa jadi, orang yang di dalam mimpi Itulah, penyebab kecelakaan elu!" timpal Leon lagi. "Kira-kira, lu tau gak mukanya?? Pernah liat kek, atau begimana? Siapa tau ada petunjuk buat bikin elu inget lagi."
Eighar terdiam dan menatap Leon serta Elle dengan seksama. Ia hendak beranjak dari tempat tidur untuk mengatakannya, tapi tiba-tiba saja Elle berkata, "Apa orang yang di mimpi elu itu..."
"....Zeambi?" terka Elle, dan tentu saja itu membuat Eighar terbelalak hingga kedua matanya melotot. Ia terkejut, benar-benar merasa terkejut mendengar terkaan Elle. Darimana ia bisa tau, kalau orang yang ada di dalam mimpinya itu.. adalah Zeambi??
"K.. kok lu bisa tau, kalau orang yang dimimpi gue itu, Zeambi??" tanya Eighar takjub.
Elle ikut terkejut, ternyata memang ada kaitan antara Eighar dan Zeambi sebelum ini. Kalau memang posisinya Eighar lupa ingatan, berarti kemungkinan Zeambi tidak mengalami hal tersebut. Jadi, kedatangan Zeambi ke sekolah yang sama dengan Eighar, Jangan-jangan ada maksud tertentu di balik itu??
"Waktu gue debat bareng Chelsie, dia terus-menerus mojokin elu, dan bilang kalau elu itu bukan orang yang baik, dalam artian problematic. Gue belain elu, karena tau beberapa hari ini Chelsie ngebuntutin elu mulu', dan dia pasti punya maksud di balik itu. Dan pas gue tanya, Chelsie bilang kalau elu... adalah penyebab adiknya masuk ke sekolah ini." baik Eighar maupun Leon sama-sama terkejut mendengarnya.
"Pas banget dengan Eighar yang mimpiin Zeambi. Berarti, disini ada korelasi antara keduanya. Artinya, kalian berdua emang ada hubungan sebelumnya. Dan masalahnya elu lupa, tapi mereka enggak."
"Gue takutnya, mereka punya rencana lain.. dengan masuk ke sekolah ini." Leon menelan ludah mendengar perkataan Elle.
"Semacam balas dendam, kah?" timpal Eighar, namun Elle hanya mengerutkan dahi.
"Kalau gitu, kita harus usut masa lalu Eighar, dan lindungin dia dari Zeambi." ucap Leon.
Bersambung...
.......
.......
.......
Selamat berbuka puasa dan shalat terawih semuaaaa..
Spesial ramadhan pertama, aku kasih double up.. semoga hari ini berkah...
Selamat membaca semuanyaaaaaa... ❤️
semoga puasa kita smw lancar dan di terima Allah 🤲🤲
selamat berpuasa semua 🥰🥰
Mgkn ini mksd Author, musuh sebenarnya eighar. /Smile/
Next Thor...