zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Sedangkan di salah satu butik Silla tengah mencoba beberapa dres yang akan dia kenakan saat pertunangan nya nanti malam.
"Ma yang ini bagus ga?" ucap Silla menunjukan dres yang tengah dia pakai pada Alice.
"Wah sayang itu bagus sekali cocok sama kamu yang cantik" puji Alice, Silla hanya tersenyum malu mendengar pujian itu.
"aku ambil ini ma" ucapnya, lalu dia kembali ke ruang ganti dan segera melepaskan dress itu.
lalu Silla memberikannya pada Alice, Alice pun membayar dres itu harganya cukup mahal bagi Silla tetapi silla sangat senang.
"ma apa ga kita belikan untuk kakak juga" ucap Silla dengan polos.
"gausah sayang biarkan saja dia pikir sendiri" ucap Alice lalu dia berjalan keluar dari butik itu.
'akhirnya mereka ga perduli sama Lo ziara hahaha' batin Silla dengan menyeringai.
...----------------...
Sedangkan di kediaman Wijaya kini sangat ramai dengan orang orang yang sedang berlalu lalang, mereka menyiapkan pesta pertunangan untuk Silla di halaman rumah Wijaya.
"Tunggu Kehancuran Lo Silla" gumam ziara dengan menyeringai,yang sedang berdiri di atas balkon sambil memandang orang orang yang sedang sibuk.
Tok Tok Tok..
Ziara berjalan dengan santai lalu dia membuka pintu kamar nya memperlihatkan Aldo yang sedang berdiri menatap nya.
"akhirnya Lo balik juga bang" ucap ziara tersenyum saat melihat Aldo.
"ga di suruh masuk nih" ucapnya lalu ziara terkekeh kecil diapun mempersilahkan Aldo untuk masuk ke dalam kamar nya, kini Aldo dan ziara duduk bersama di atas balkon kamar ziara.
"apa yang mau kamu bicarakan dek" tanya Aldo membuka percakapan di Antara keduanya.
Ya ziara dia akan memberitahu kan rahasia nya karna dia tidak ingin Aldo ikut hancur nantinya, karna Aldo tidak seperti keluarga yang lainnya.
"tapi janji jangan menyela ucapa gue, kalo Lo mau marah, marah aja tapi setelah gue selesai ngomong" ucap ziara menatap Aldo.
"baiklah Abang janji" ucapnya.
Ziara mengalihkan pandangan nya, dia memandang lurus ke depan dan mulai berbicara.
"Gue bukan Ziara adek Lo dan gue buka ziara keluarga Lo, tubuh ini memang adik Lo tapi bukan dengan jiwanya." lalu dia melirik Aldo.
"jangan omong kosong ziara" ucapnya tak percaya menatap lekat ziara, dia mengalihkan pandangan nya lagi dan melanjutkan kan perkataan nya.
"mungkin ini hanya omong kosong buat Lo, jiwa yang menempati tubuh adek Lo ini adalah gue Zoyya Olivia gadis remaja yang hidup nya sama dengan kisah hidup adek Lo yang selalu mendapatkan kekerasan dari keluarga sendiri" jedanya dia menarik nafas nya kemudian dia hempaskan dengan kasar, sedangkan Aldo dia sedang mencerna perkataan dari zoyya, dia memang merasakan perubahan yang jauh saat melihat adeknya.
"Gue bertahan saat gue mendapatkan kekerasan yang di lakukan oleh keluarga gue sendiri, gue ga pernah ngelawan bahkan saat usia gue 8 tahun tubuh gue di lempar ke tanah yang banyak krikil sampai tubuh gue penuh dengan luka dari situ gue selalu mendapatkan kekerasan terus menerus." jeda nya dia sakit saat mengingat dirinya yang dulu sangat menyedihkan.
"Tapi adek Lo ziara, dia tidak kuat dengan hidupnya dan akhirnya dia meninggal saat berada di rumah sakit, Lo pasti gatau kan kalo adek Lo masuk rumah sakit?"
Deg
Jantung Aldo seakan berhenti saat mendengar adek nya sudah meninggal, tidak mungkin dia meninggal pikir Aldo.
"ga ga mungkin adek gue meninggal, dan kenapa dia bisa masuk rumah sakit sialan" ucapnya dengan gemetar dia sedikit membentak zoyya, sedangkan zoyya hanya tersenyum sinis.
"adek Lo terjatuh dari atas balkon ini dan ternyata adek Lo tidak bisa di selamatkan, sedangkan gue? gue meninggal saat sedang menyelamatkan anak kecil, dan adik Lo narik gue untuk masuk ke tubuh ini, dia meminta gue membalaskan rasa sakit yang di rasakan adek Lo" lanjutnya lagi.
"dimana adek gue sekarang sialan" Aldo membentak ziara nafasnya naik turun tak terima saat mendengar kan kata demi kata yang zoyya lontarkan.
"gue ketemu sama adek Lo, dia bilang dia ingin kembali hidup lagi dia merindukan keluarganya, gue disitu sedikit egois tetapi gue tetep mempersilahkan adek Lo buat kembali gue tau diri bahwa ini memang raga adek Lo, tetapi saat dia berusaha masuk ke tubuh ini dia selalu terpental dia terus mencobanya tetapi nihil, akhirnya dia menyuruh gue kembali dia pergi dengan ikhlas dan memaafkan keluarga Lo atas rasa sakit nya." jelasnya.
Saat Zoyya melirik Aldo, dia terlihat hancur saat mendengar perkataan dari dirinya.
"D-dia ninggalin gue hiks hiks" Aldo menangis dadanya sesak saat mendengar kenyataan yang zoyya katakan, hatinya hancur sudah tidak ada harapan lagi untuk Aldo.
"adek Lo sangat menyayangi keluarga Lo al" ucap Zoyya, Aldo semakin menangis hatinya sangat sakit.
"Dek maafin Abang hiks hiks, andai saja Abang selalu ada buat kamu dek hiks hiks" ucapnya dengan sesenggukan.
Zoyya menarik Aldo ke dalam pelukannya, Aldo semakin menangis, zoyya mencoba menenangkan Aldo untuk beberapa saat.
"terus apa yang akan Lo lakuin sekarang" tanya Aldo yang sudah mulai tenang.
"sorry gue akan menghancurkan mental keluarga Lo, mungkin ini balasan dari rasa sakit adek Lo, Lo tau? 2 hari berturut turut keluarga Lo melakukan kekerasan terhadap tubuh adek Lo, Vano dan Alice dia menampar pipi ini beberapa kali dan Levi ayah Lo mencambuk cambuk tubuh ini, gue yang sakit Aldo karna ini jiwa gue bukan jiwa adek Lo" ucap Zoyya dengan mata tajam nya.
"A-apa?" Aldo terkejut dia segera melihat luka cambukan nya ternyata benar setelah zoyya memperlihatkan luka nya, Aldo mengeraskan rahangnya, tangan nya terkepal erat.
"maaf, Lo jadi merasakan siksaan lagi dari keluarga gue" ucapnya menunduk.
"gapapa gue udah biasa" ucap nya datar.
"apa Lo butuh bantuan gue?" tanya nya, Zoyya langsung menatap nya dan menyeringai.
Setelah mendengar kenyataan bahwa adek nya sudah pergi jauh untuk selamanya, dia menerimanya dengan ikhlas, dia juga ingin menyayangi Zoyya seperti dia menyayangi ziara karna bagaimana pun raga nya adalah raga ziara, Zoyya tidak mempermasalahkan nya jika Aldo ingin tetap menyayangi raga adiknya itu.
