Hanya hayalan author semata.
Di ciptakan hanya untuk kekuatan dan setelah lahir di buang oleh Ibu kandung nya sendiri, menjadi sosok yang begitu kuat namun juga jahat.
karena kemarahan nua kepada sang Ibu membuat siluman cantik selalu menebar kejahatan, namun dia juga sangat perhatian kepada sang adik yang bertekad menjadi manusia sepenuh nya dan bertapa di alas roban.
tapi kejahatan siluman cantik ini pudar setelah di asuh oleh wanita yang mantan istri Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07. Lembu iblis
Hutan kelam yang sangat gelap dengan pohon besar besar itu memang sangat menyeramkan untuk siapa pun, iblis rendahan juga bisa minder masuk kedalam hutan ini karena sama saja mencari kemusnahan untuk nasib mereka yang pasti tidak akan bagus, bola memang masih ingin gentayangan maka jangan lah sampai masuk kedalam sini. lebih baik cari hutan lain yang untuk di jadikan rumah untuk istirahat, karena mereka tak akan bisa tenang selagi ilmu nya belum tinggi untik melawan para setan yang ada di sini. mereka sama juga dengan manusia, bila di sakiti bisa mati dan musnah selama nya tak akan muncul lagi kealam dunia yang sangat fana ini.
Bila yang lain seolah menghindari alas roban yang sangat angker, beda hal nya dengan dua siluman ular yang memang sengaja datang untu niat bertapa menjadi manusia, walau yang punya niat kuat adalah Arya saja, sebab Sekar masih lebih suka jadi siluman yang bergerak bebas. Sekar sayang bila harus melepaskan semua kekuatan yang begitu hebat, lebih baik tetap jadi siluman dengab kekuatan besar, soal keluarga yang tak mau menerima nya Sekar akan bodo amat, sebab dalam perjalanan tadi dia menyadari bahawa betapa penting nya punya kekuatan besar untuk menghadapi dunia, bila lemah akan selalu di tindas oleh yang kuat.
Pikiran mereka berdua memang sangat berbeda sekali, Arya ingin tinggal bahagia bersama keluarga nya seperti manusia lain. Sekar juga sebenar nya punya keinginan itu, namun sekarang keinginan untuk mempertahan kan ilmu nya jauh lebih tinggi. sisi iblis Sekar lebih kaut sehingga dia sudah punya keyakinan dan tetap akan bertahan dalam kondisi siluman, Ibu tidak mau menerima ya sudah berarti dia memang di takdirkan untuk tidak punya Ibu saja, untuk apa punya Ibu tapi tidak punya kekuatan, maka semua nya akan sia sia saja, siapa yang bisa melindungi nya nanti bila sudah tak ada ilmu atau pun kekuatan yang besar.
"Yang ini tempat aku bersemedi." Arya memilih gundukan batu besar.
"Main pilih saja, kau lihat itu kerbau yang menatap mu!" sergah Sekar menunjuk Lembu iblis.
"Eh ada yang menunggu ternyata, maaf ya aku tidak melihat mu." cengir Arya.
"Kalau kau mau tempat ini, bayar aku dengan kepala wanita itu!" pinta Lembu iblis.
"Cih! yakin kau mau kepala ku?" sinis Sekar melipat tangan nya.
"Sangat sombong sekali, pantas kalian di lahirkan menjadi ular." Lembu iblis berdecak sinis.
"Bodoh sekali, pantas kau di lahirkan jadi Lembu." balas Sekar tak mau kalah.
Akhir nya pertikaian pun tidak bisa di hindarkan lagi karena mereka sama sama tak ada yang mau mengalah, Sekar jangan harap mau mengalah karena iblis satu ini sangat pantang di usik oleh siapa pun, tak peduli itu manusia atau sekawanan Iblis. Sekar akan maju walau nanti dia bisa celaka saat iblis lain lebih kuat dari nya, namun sejauh ini dia belum ada yang bisa mengalahkan.
"Kau cari mampus!" Sekar melayang dan menyabet tubuh Lembu iblis sehingga membuat nya menjerit keras.
"Aaaarrkh, Bangsat!" Lembu iblis harus memaki karena kesakitan.
"Hahahaaaaa....kau cari mati di tangan ku." Sekar tertawa kencang.
"Akan ku buktikan siapa yang bakal mati duluan." teriak Lembu iblis berhasil menarik ekor Sekar.
Braaaak, Braaaak.
Sekar di banting menabrak batu curam yang di dekat air terjun, dia muntah darah karena cidera bagian dalam dan tidak sampai di situ saja karen Lembu iblis sudah sangat marah ketika tadi kena sabet, maka dia sangat berambisi untuk membunuh Sekar secepat nya agar dia bisa menyeram ilmu nya.
Namun Sekar tidak lah semudah itu untuk di kalah kan, karena dia cepat bangkit menerjang kembali dengan gerakan yang sangat gesit dan juga lincah, kepala Lembu iblis di sentak kuat oleh Sekar sehingga tertarik semua nya sampai kedalam jeroan yang sangat amis.dan memualkan perut.
"Makanan!"
Mata Sekar berbinar melihat jeroan nya Lembu iblis yang sangat menggiurkan, tanpa pikir panjang dia memakan semua nya dengan sangat rakus sekali sehingga darah juga belepotan sampai kepipi, Arya tidak peduli karena dia sudah memulai ritual nya dengan sangat khusuk karena pemuda ini ingin secepat nya jadi manusia saja agar bisa tinggal bersama Ibu.
Beda dengan keingian Sekar yang terus ingin jadi iblis, selain tidak rela melepas kekuatan nya, dia juga tahu bahwa nanti setelah jadi manusia dia tak akan bisa menyantap makanan lezat ini lagi. satu hal yang membuat Sekar sangat berat, bila dia bertapa juga maka keselamatan mereka berdua terancam, maka lebih baik salah satu nya saja yang menjadi manusia dan satu nya lagi menjaga.
...****************...
Mbah Rejo kebingungan karena dua kambing nya tidak pulang sudah dua hari ini, kemarin yang satu masih pulang dan sekarang satu lagi tidak pulang, bila begini terus maka kambing nya bisa habis semua karena satu persatu tak akan pernah pulang lagi. jadi biar pun hari sudah mau maghrib, Mbah Rejo tetap saja nekat pergi kehutan untuk mencari kambing nya yang hilang entah kemana, bila di makan hewan buas rasa nya tidak mungkin karena sudah lama dia tinggal di pinggir hutan tak pernah melihat hewan buas.
"Sudah biarkan saja, Pak." cegah anak nya ketika Mbah Rejo akan pergi.
"Yang lanang semua ini, rugi to kalau tidak di cari karena paling mereka hanya tersesat saja." kekeh Mbah Rejo.
"Besok saja cari nya, ini sudah mau maghrib." Surti keberatan bila Bapak nya masuk hutan malam malam begini.
"Tidak apa apa, Bapak bisa kok jaga diri." Mbah Rejo tetap nekat masuk kedalam hutan.
"Jangan terlalu kedalam ya, kalau tidak ketemu maka cepat lah pulang." pesan Surti yang merasa tidak enak hati nya.
"Nanti kalau Bapak lambat pulang, jangan kemana mana dan jangan buka pintu kalau ada orang tidak di kenal." pesan Mbah Rejo pada anak gadis nya.
"Jangan saja ya, Pak!" belum belum Surti sudah menangis duluan karena memang hati ini sungguh tidak enak melepas Bapak nya masuk kedalam hutan.
Tapi orang tua ini memang tidak bisa lagi di cegah keinginan nya untuk masuk kedalam hutan, dia sayang dengan kambing nya yang dua biji menghilang, bila di biarkan saja maka lama lama kambing ini bisa habis entah kemana.
Mbah Rejo yakin bahwa kambing nya hanya tersesat saja, maka orang tua ini betangkat sambil tersenyum kepada sang putri dan segera msnyutuh nya menutup pintu karena takut juga bila membiarkan terbuka.